Anda di halaman 1dari 14

PMK 24 TAHUN 2022 TENTANG REKAM MEDIS

Tugas Ke-1 Mata Kuliah System Pelayanan Kesehatan

Dosen Pengampu Ini Karyadi Makbul, M.Gz.

Disusun oleh :

Auliya Nurhalimah [2109060016]

PRODI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

NUSA TENGGARA BARAT

2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Yang telah meridhoi saya, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan
pada saya dalam menyelesaiakan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan
tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita
Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam yang telah membawa umatnya dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang .

Makalah ini berisikan tentang materi pengertian distribusi normal, fungsi


rekam medis, isi rekam medis, dasar hukum dan peraturan menteri kesehatan
republik indonesia nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis.

Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih atas bimbingan dari bapak Ini Karyadi
Makbul, M.Gz. pembimbing mata kuliah biostatistik yang membimbing saya
dalam pembuatan makalah ini. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Saya menyadari sepenuhnya bahawa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan yang mesti saya perbaiki kedepannya, maka dari itu
saya selaku pemilik makalah meminta saran dan perbaikan yang membangun
demi kebaikan bersama.

Mataram 9 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A. Pengertian Distribusi Normal...............................................................
B. Fungsi Rekam Medis............................................................................
C. Isi rekam medis.....................................................................................
D. Dasar Hukum........................................................................................
E. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2022 tentang Rekam Medis..................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah pondasi dalam penyelenggaraan pelayanan
medis. Hal ini dikarenakan, rekam medis merupakan perwujudan dari rahasia
kedokteran yang bersifat tertulis. Artinya, rekam medis berisikan data
mengenai identitas pasien, pelayanan kesehatan dan pelayanan medis yang
telah diberikan kepada pasien (di antaranya meliputi pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien).
Pertimbangan terbitnya Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
adalah:
a. bahwa perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan
transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu
diselenggarakan secara elektronik dengan prinsip keamanan dan
kerahasiaan data dan informasi;
b. bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rekam
Medis;
Manfaat rekam medis, seringkali disingkat dengan istilah
“ALFRED”, yang meliputi: Administrative (isi rekam medis mendeskripsikan
mengenai tindakan, wewenang dan tanggung jawab tenaga medis); Legal (isi
rekam medis dapat dijadikan sebagai bukti dalam proses penegakan hukum);
Financial (isi rekam medis dapat dijadikan sebagai dasar penetapan biaya
pelayanan medis); Research (isi rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan

1
penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi); Education
(isi rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan atau referensi pembelajaran);
Documentation (isi rekam medis dapat dijadikan sebagai dokumentasi atas
tindakan medis yang telah dilakukan terhadap pasien).
Pada tanggal 31 Agustus 2022, Menteri Kesehatan Republik
Indonesia menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Peraturan ini mencabut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tahun 2008 tentang Rekam Medis. Beberapa
hal yang mendasari pencabutan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut, di
antaranya adalah: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tahun 2008 sudah tidak sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Intinya, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2022 berusaha untuk memberikan landasan hukum atau legalitas
terhadap penyelenggaraan rekam medis elektronik. Secara garis besar, ada
tiga hal baru yang diatur di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2022, yaitu sistem elektronik rekam medis
elektronik, kegiatan penyelenggaraan rekam medis elektronik, keamanan dan
perlindungan data rekam medis elektronik.
Sistem elektronik rekam medis elektronik dapat berupa: sistem
elektronik yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, sistem elektronik yang dikembangkan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan sendiri, sistem elektronik yang dikembangkan oleh Penyelenggara
Sistem Elektronik (PSE) yang telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem
Elektronik (PSE) pada sektor kesehatan di Kementerian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia. Sistem elektronik yang dipergunakan dalam
penyelenggaraan rekam medis elektronik harus memiliki kemampuan
kompatibilitas (kesesuaian sistem elektronik yang satu dengan sistem
elektronik yang lainnya) dan/atau interoperabilitas (kemampuan sistem
elektronik yang berbeda untuk dapat bekerja secara terpadu melakukan

2
komunikasi atau pertukaran data dengan salah satu atau lebih sistem
elektronik yang lain, yang menggunakan standar pertukaran data).
Interoperabilitas ini mengacu kepada standar sistem elektronik yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sistem
elektronik harus mengacu kepada variabel (elemen data yang terdapat pada
sistem elektronik rekam medis elektronik) dan meta data (definisi, format dan
kodifikasi) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengarakan rekam
medis elektronik atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) wajib
melakukan registrasi sistem elektronik yang digunakannya di Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di
rumuskan yaitu :
 Pengertian distribusi normal
 Fungsi rekam medis
 Isi rekam medis
 Dasar hukum
 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 24 tahun 2022
tentang rekam medis

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di
rumuskan yaitu :
 Dapat mengetahui pengertian distribusi normal
 Dapat mengetahui fungsi rekam medis
 Dapat mengetahui isi rekam medis
 Dapat mengetahui dasar hukum
 Dapat mengetahui peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
24 tahun 2022 tentang rekam medis

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Normal

Rekam medis adalah dokumen berisi riwayat kesehatan, pemeriksaan, dan


pengobatan yang diterima pasien. Isi rekam medis adalah milik pasien, namun
dokumennya adalah milik fasilitas kesehatan, sehingga pasien tidak bisa
menyimpan rekam medis asli. Pasien bisa menyimpan salinan isinya saja.
Dokumen ini juga berguna untuk klaim BPJS. Rekam medis adalah salah satu
istilah yang kerap muncul ketika seseorang berkonsultasi di fasilitas kesehatan.
Rekam medis biasanya dibutuhkan dokter atau tenaga medis untuk mencatat
informasi mengenai kondisi kesehatan pasien atau mencari tahu informasi rinci
mengenai riwayat kesehatan pasien.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 24 tahun


2022 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Dokumen yang dimaksud merujuk pada catatan
dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil penunjang,
catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa
foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik.

Rekam medis bisa dibuat secara tertulis maupun elektronik atau digital.
Saat ini, sebagian rumah sakit sudah mulai bergeser menggunakan rekam medis
elektronik agar data bisa disimpan dengan lebih efektif. Pengisian rekam medis
hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang melakukan pemeriksaan kepada
pasien. Sementara itu, penyimpanan, pengolahan data, dan pendistribusian rekam
medis dilakukan oleh petugas khusus rekam medis di fasilitas kesehatan.

Rekam medis adalah dokumen bersifat rahasia. Artinya, yang bisa


memiliki dan mengakses informasi di dalamnya hanyalah sarana pelayanan
kesehatan dan pasien terkait. Seluruh informasi mengenai identitas pasien,
diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan pengobatan pasien adalah

4
rahasia. Tentunya, yang bertanggung jawab merahasiakan ini adalah seluruh
tenaga kesehatan, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

B. Fungsi Rekam Medis


Fungsi rekam medis tidak hanya untuk menyimpan data pemeriksaan
pasien. Sebuah jurnal yang diterbitkan lewat Journal of Maxillofacial and Oral
Surgery menyebutkan bahwa ada enam fungsi rekam medis dalam dunia
kesehatan, yaitu:
 Sebagai alat untuk menyimpan data riwayat kesehatan pasien
 Digunakan sebagai bahan penelitian medis
 Sebagai alat edukasi untuk orang yang mendalami ilmu kesehatan, baik itu
kedokteran, kedokteran gigi, maupun paramedik
 Untuk alat bukti dalam pengajuan klaim asuransi, dokumen pendukung
pencairan kompensasi kecelakaan kerja, data pendukung dalam
penyelidikan kasus kriminal, hingga pembagian warisan
 Data penyidikan dalam kasus malpraktik
 Sebagai informasi untuk diolah dalam proses audit medis
Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekam medis yang digunakan untuk
keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan identitas pasien, baru
bisa diambil datanya apabila persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli
warisnya sudah didapatkan.
Maka dari itu, biasanya pemanfaatan rekam medis dalam bidang pendidikan
dan penelitian tidak mencantumkan nama pasien atau cukup dengan
menggunakan nama samaran atau kode tertentu, seperti Tn X atau Ny. X.
Namun, apabila pemanfaatan rekam medis dilakukan untuk kepentingan
negara, maka tidak diperlukan persetujuan pasien.
C. Isi rekam medis
Isi rekam medis adalah semua informasi mengenai hal-hal yang didapat
tenaga medis dari pemeriksaan pasien dan hal-hal yang berkaitan dengan
kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan.

5
Menurut Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) yang
diterbitkan Kementerian Kesehatan, informasi mendetail dalam rekam medis
bisa diisi dengan mendapatkan dua jenis data dari pasien, yakni data klinis dan
data administrasi.
Inilah data klinis pasien yang harus diisi di dalam rekam medis:
 Identitas pasien.
 Tanggal dan waktu tindakan.
 Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit.
 Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik.
 Diagnosis.
 Rencana penatalaksanaan.
 Pengobatan yang diberikan kepada pasien.
 Informasi pendukung lainnya.
Sementara itu, data administrasi pada rekam medis berisi rincian mengenai:
 Nama lengkap.
 Nomor rekam medis dan nomor identitas lainnya.
 Alamat lengkap.
 Tanggal, bulan, tahun, dan kota kelahiran.
 Jenis kelamin.
 Status pernikahan.
 Nama dan alamat keluarga terdekat yang bisa dihubungi.
 Tanggal dan waktu saat terdaftar di tempat penerimaan pasien.
 Nama dan identitas lain dari sarana pelayanan kesehatan.
 Data keuangan pasien yangmencakup nomor asuransi yang dipakai untuk
membiayai perawatan pasien.
Sementara itu, berdasarkan jenisnya, isi rekam medis terbagi menjadi lagi
menjadi enam jenis, yaitu:
 Rekam medis untuk pasien rawat jalan.
 Rekam medis untuk pasien rawat inap.
 Rekam medis untuk gawat darurat.
 Rekam medis untuk pasien dalam keadaan bencana.

6
 Rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum terbitnya Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
adalah:
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5952);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;

7
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 915);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 156);
E. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2022 tentang Rekam Medis

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022


membebankan kewajiban kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
(termasuk tempat praktik mandiri yang diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan dan tenaga medis) untuk menyelenggarakan rekam medis
elektronik sesuai dengan peraturan tersebut, paling lambat pada tanggal 31
Desember 2023. Menkes melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan dapat mengenakan sanksi administratif (teguran
tertulis dan/atau rekomendasi pencabutan atau pencabutan status
akreditasi) terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan
pelanggaran.

Kewajiban hukum yang diperkuat dengan sanksi hukum, bertujuan


untuk mewujudkan kepastian hukum. Namun, seharusnya kepastian
hukum ini juga mempertimbangkan kemanfaatan hukum. Hal ini
dikarenakan kondisi geografis negara Indonesia yang sangat luas,
bervariasi dan majemuk. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan harus
mempertimbangkan situasi dan kondisi tenaga kesehatan dan tenaga medis
yang bertugas di pelosok Indonesia, dengan keterbatasan sarana prasarana
(khususnya jaringan internet dan komputer).

Kementerian Kesehatan harus memberikan pendampingan yang


optimal dan fasilitasi yang proporsional bagi tenaga kesehatan serta tenaga
medis yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan yang terletak di
pelosok negara Indonesia. Tujuannya, agar hukum tidak semata-mata

8
memberikan kepastian hukum, tetapi juga memberikan kemanfaatan
hukum, yaitu pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas hingga
pelosok negara Indonesia;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022


memberikan kewenangan yang besar terhadap Kementerian Kesehatan,
khususnya terhadap data dan isi rekam medis elektronik serta sistem
penyelenggaraan rekam medis elektronik. Fasilitas pelayanan kesehatan
harus membuka akses terhadap seluruh isi rekam medis elektronik kepada
Kementerian Kesehatan dan seluruh sistem penyelenggaraan rekam medis
elektronik harus teregistrasi di Kementerian Kesehatan.

Kewenangan yang besar ini harus diimbangi dengan tanggung


jawab yang besar karena hingga saat ini, perlindungan data pribadi di
Indonesia masih lemah. Rahasia kedokteran bukan semata merupakan data
pribadi yang wajib dilindungi, tetapi juga merupakan pondasi dan landasan
filosofis bagi tenaga kesehatan serta tenaga medis dalam mengemban
profesinya. Oleh karena itu, perlu ada penguatan regulasi mengenai
rahasia kedokteran, baik melalui harmonisasi maupun sinkronisasi;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022


merupakan “payung hukum” terhadap penyelenggaraan rekam medis
elektronik. Oleh karena sifatnya adalah “payung hukum”, peraturan ini
bersifat makro dan harus diterjemahkan lagi dalam bentuk peraturan yang
bersifat mikro (misalnya: Standar Operasional Prosedur atau Buku
Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik). Tujuannya adalah
untuk mencegah terjadinya salah penafsiran terhadap ketentuan yang
terdapat di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2022 maupun mendeskripsikan secara komprehensif.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 24 tahun
2022 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Fungsi rekam medis tidak hanya untuk
menyimpan data pemeriksaan pasien. Isi rekam medis adalah semua informasi
mengenai hal-hal yang didapat tenaga medis dari pemeriksaan pasien dan hal-
hal yang berkaitan dengan kunjungan pasien ke fasilitas Kesehatan dan
Kementerian Kesehatan harus memberikan pendampingan yang optimal dan
fasilitasi yang proporsional bagi tenaga kesehatan serta tenaga medis yang
bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan yang terletak di pelosok negara
Indonesia.
B. Saran
Saya menyadari sepenuhnya bahawa dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan yang mesti Saya perbaiki kedepannya, maka dari itu Saya
selaku pemilik makalah meminta saran dan perbaikan yang membangun demi
kebaikan bersama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suryaden (no date) Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis, Beranda.
Available at: https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-24-2022-
rekam-medis (Accessed: 13 October 2023).
(Nodate).Availableat:https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/
fileunduhan_1662611251_882318.pdf (Accessed: 13 October 2023).
Wianti, A. (2019) makalah rekam medis.docx, Academia.edu. Available at:
https://www.academia.edu/38194796/makalah_rekam_medis_docx#:~:text
=MAKALAH%20RESUME%20MEDICAL%20RECORD%20DAN
%20DOKUMENTASI%20ASUHAN%20KEPERAWATAN,pelayan
%20lain%20atau%20tenaga%20kesehatan%20lain%20sesuai
%20kompetensinya. (Accessed: 13 October 2023).
(No date). Available at: https://law.ui.ac.id/catatan-sederhana-untuk-permenkes-
no-24-tahun-2022-tentang-rekam-medis-oleh-wahyu-andrianto-s-h-m-h/
(Accessed: 13 October 2023).
Pengertian Rekam Medis dan Fungsinya untuk Pasien (no date) SehatQ.
Available at: https://www.sehatq.com/artikel/rekam-medis-adalah-
dokumen-pasien (Accessed: 13 October 2023).
pengertian+rekam+medis (nodate) Yahoo! Yahoo!Availableat:https://
search.yahoo.com/
search;_ylt=Awr.wuPSJSll8SoLfApXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zA
zEEdnRpZAMEc2VjA3Fydw?
type=E211US885G0&fr=mcafee&ei=UTF-8&p=pengertian%2Brekam
%2Bmedis&fr2=12642 (Accessed: 13 October 2023).

11

Anda mungkin juga menyukai