Anda di halaman 1dari 14

PATOFISIOLOGI PENYAKIT CAMPAK

Tugas Mata Kuliah Patofisiologi Penyakit Infeksi Dan Defisiensi

Dosen Pengampu Dosen Dwi Lestari, S. Gz. M. PH

Disusun oleh kelompok : 5

Auliya Nurhalimah (2109060016)


Sajidatulfa (2109060022)
Yustita Aida Fitri (2109060030)
Eza Hazlinda (2109060032)
Endang Widyastuti (2109060007)
Refandy Pramudia (2109060068)
Jihan Amartia (2109060019)

PRODI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

NUSA TENGGARA BARAT

2023

i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Yang telah meridhoi kami, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan
pada kami dalam menyelesaiakan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan
tidak lupa pula kami haturkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita
Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam yang telah membawa umatnya dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang .

Makalah ini berisikan tentang materi gambaran umum penyakit,


patofisiologi penyakit, etiologi, penanganan, pencegahan dan nutrisi untuk
penykit campak

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas bimbingan Ibu Dosen Dwi
Lestari, S. Gz. M. PH. pembimbing mata kuliah Patofisiologi Penyakit Infeksi
Dan Defisiensi yang membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari sepenuhnya
bahawa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang mesti kami
perbaiki kedepannya, maka dari itu kami selaku pemilik makalah meminta saran
dan perbaikan yang membangun demi kebaikan bersama.

Mataram 20 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................I
KATA PENGANTAR......................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A. Gambaran Umum Penyakit Campak....................................................
B. Patofisiologi Penyakit Campak.............................................................
C. Etiologi Penyakitcampak......................................................................
D. Penanganan Penyakit Campak..............................................................
E. Pencegahan Penyakit Campak..............................................................
F. Nutrisi Untuk Penykit Campak.............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit campak rubella merupakan penyakit yang dapat menginfeksi ibu


hamil, balita, anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Penyakit ini dapat menular
dengan mudah melalui batuk dan bersin, sehingga bagi masyrakat awam yang
belum memahami penyakit tersebut akan sangat mudah menular dan menginfeksi
orang lain. Jika penyakit ini menginfeksi Wanita yang hamil muda maka dapat
menyebabkan terjadinya keguguran, kematian janin bahkan janin yang akan
dilahirkan akan menderita penyakit cacat seumur hidup seperti sindrom rubella
kongenital. Kecacatan ini bisa berupa katarak pada mata, tuli serta kelainan
jantung .

Secara umum gejala penyakit campak rubella adalah ruam pada kulit,
demam, sakit kepala, mata merah dan berair, sakit pada persendian, serta
hilangnya nafsu makan, gejala-gejala tersebut dapat menyerang anak-anak, usia
dewasa, dan ibu hamil. Infeksi rubella pada anak-anak ditandai dengan adanya
ruam pada kulit disertai dengan sakit demam. Pada usia dewasa penyakit ini dapat
ditandai dengan gejala sakit kepala, mata merah dan berair, sakit pada persendian
dan nafsu makan hilang. Pada wanita hamil, gejala rubella ini muncul pada saat
usia kehamilan kurang lebih 13 hingga 20 minggu, sehingga dapat berakibat
abortus, kematian janin dan sindroma rubella kongeltial, serta dapat menjadikan
bayi cacat tuli, kebutaan, cacat jantung, dan cacat intelektual.

Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih


menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit tersebut disebabkan oleh
virus golongan Paramyxo virus. Campak merupakan penyakit endemik di
negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, campak masih
menempati urutan ke-5 penyakit yang menyerang terutama pada bayi dan balita.
Pada tahun 2019 di Indonesia ada 12.943 kasus campak. Angka ini lebih tinggi

1
dibandingkan pada tahun 2018 sebanyak 11.521 kasus. Campak dalam
sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin
telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50
juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Campak
adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih
masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di
bawah lima tahun (balita) akan tetapi campak bisa menyerang semua umur.

Anak-anak sangatlah rentan terserang penyakit, salah satunya yaitu


campak. Campak merupakan penyakit menular sehingga sangatlah mudah untuk
anak tertular dari lingkungan sekitar dan sering menyerang anak-anak. Namun
pada umumnya kebanyakan orang hanya mengetahui satu jenis penyakit
campak. Padahal terdapat 2 jenis penyakit campak yang sering menyerang anak-
anak yaitu rubella dan rubeola. Jika campak tidak dirawat dengan benar maka
akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan. Maka dari itu
perlulah pengetahuan mengenai campak agar dapat mengurangi resiko komplikasi
maupun resiko tertular campak. Campak telah banyak diteliti, namun masih
banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang
tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi
komplikasi penyakit ini. Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet
dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut
maupun tenggorokan penderita morbili atau campak. Artinya seseorang dapat
tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan
atau dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah
10-14 hari sebelum gejala muncul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di

rumuskan yaitu :

 Gambaran umum penyakit campak

2
 Patofisiologi penyakit campak
 Etiologi penyakitcampak
 Penanganan penyakit campak
 Pencegahan penyakit campak
 Nutrisi untuk penykit campak
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di

rumuskan yaitu :

 Untuk mengetahui gambaran umum penyakit campak


 Untuk mengetahui patofisiologi penyakit campak
 Untuk mengetahui etiologi penyakitcampak
 Untuk mengetahui penanganan penyakit campak
 Untuk mengetahui pencegahan penyakit campak
 Untuk mengetahui nutrisi untuk penykit campak

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PENYAKIT CAMPAK

Campak atau measles adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditandai
dengan demam, sakit tenggorokan, dan ruam di seluruh tubuh. Infeksi campak
berawal dari saluran pernapasan yang kemudian menular melalui percikan air liur.
Gejala awal campak adalah sakit tenggorokan, mata berair dan kemerahan
(konjungtivitis), dan bintik putih di dalam mulut. Ruam yang muncul mulanya
berupa bintik-bintik merah kecil, kemudian menyatu hingga ukurannya tampak
lebih besar. Campak yang juga disebut measles atau rubeola adalah penyakit
infeksi virus yang sangat menular dengan tanda khas demam, malaise, coryza,
konjungtivitis, koplik spot, dan ruam makulopapular. Penyakit ini terutama
ditemukan pada anak-anak. Pada populasi yang berisiko, satu kasus campak dapat
menular menjadi 12-18 kasus sekunder. Hampir 90% pajanan virus pada individu
yang belum divaksinasi akan mengalami campak. Campak disebabkan oleh virus
yang termasuk dalam genus Morbillivirus.

Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular.


Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu.
Penyakit campak disebabkan oleh virus yang dapat menular dari percikan air liur.
Umumnya gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terpapar
virus tersebut. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat
fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin.

Penyakit campak adalah penyakit pada manusia, terutama menyerang


anak-anak melaluisaluran nafas. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi10-14
hari, dan masa prodormal 2-3 hari,dengan gejala batuk, pilek, demam, dan
konjungtivitis, diikuti dengan munculnya ruammakulopapular yang khas pada
kulit. Terjadinya ruam pada kulit bersamaan dengan munculnyarespon imun, dan

4
selanjutnya diikuti dengan pemberantasan virus. Bila sembuh dari penyakit,maka
penderita mempunyai imunitas terhadap infeksi ulang virus campak dalam rentang
waktuyang panjang. Bila monyet dipapar dengan orang yang terinfeksi virus
campak tipe pembohong akan berkembang penyakit yang sama. Banyak
pengetahuan kita tentang pathogenesis dan lokasi replikasi virus yang lebih
mendetail berasal dari studi binatang menyusui bukan manusia

Umumnya, penderita campak dengan daya tahan tubuh yang baik bisa
sembuh tanpa pengobatan. Namun, pada penderita yang memiliki daya tahan
tubuh rendah atau mengalami malnutrisi, campak bisa menimbulkan komplikasi
serius, seperti:

 Dehidrasi akibat diare dan muntah


 Infeksi telinga
 Radang paru-paru (pneumonia)
 Radang otak (ensefalitis)
 Buta
Komplikasi campak yang berat tersebut juga lebih sering terjadi pada anak
usia di bawah 5 tahun. Jika diderita ibu hamil, campak dapat menimbulkan
komplikasi kehamilan, seperti bayi lahir prematur hingga meninggal dalam
kandungan.

Penyebab dan Gejala Campak

Campak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirus. Virus ini
menular melalui percikan air liur saat penderitanya bersin, batuk, atau berbicara.
Penularan virus ini juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh hidung atau
mulut setelah memegang permukaan benda yang terkena percikan liur. Beberapa
kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena campak adalah belum
menerima vaksin campak atau vaksin MMR, atau tinggal bersama maupun
merawat seseorang yang terkena campak Umumnya, gejala campak akan muncul
10–14 hari setelah seseorang tertular virus penyebab penyakit ini. Awalnya,
campak dapat menimbulkan gejala berupa:

5
 Demam
 Pilek
 Pegal linu
 Lemas
 Hidung tersumbat
 Diare
Setelah itu, ruam muncul mulai dari wajah dan leher, kemudian menyebar ke
seluruh tubuh. Ruam tersebut awalnya kecil seperti biang keringat, kemudian
menyatu dan membentuk ruam lebih besar.

B. PATOFISIOLOGI PENYAKIT CAMPAK

Patofisiologi campak atau measles atau rubeola diawali oleh penularan


virus campak secara airborne melalui droplet ke saluran pernapasan atau mukosa
konjungtiva kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, di tempat tertutup,
droplet nuclei yang mengandung virus campak dapat menular ke orang lain
hingga 2 jam setelah penderita campak berada di tempat tersebut. Fase infeksi
campak dibagi menjadi 4 stadium, yaitu stadium inkubasi, prodromal, exanthema,
dan penyembuhan.

Virus menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernapasan, dan mungkin hanya dibutuhkan jumlah virus yang sedikit agar dapat
menginfeksi orang yang rentan terhadap penyakit. Virus bereplikasi pada saluran
nafas selanjutnya menyebar ke jaringan limfe di sekitarnya. Bertambahnya
banyaknya virus di dalam kelenjar getah bening mengakibatkan terjadinya viremia
primer, lalu virus menyebarke berbagai jaringan danorgan limfoid termasuk kulit,
ginjal, saluran cerna, dan hati. Pada organ-organ ini virus bereplikasi pada sel
endotel, epielial, dan monosit/makrofag. Karena sel yang terinfeksi virus campak
mempunyai kemampuan untuk mengadakan fusi maka terbentuklah sel
multinukleus raksasa.

Dari saluran nafas virus menyebar ke jaringan limfe sekitarnya, yang


mungkin dibawa oleh makrofag paru-paru. Replikasi virus campak pada jarinagn

6
limfoid mengakibatkan terbentuknya sel retikuloendotelial atau limfoid raksasa,
yang pertama-tama ditemukan oleh Wathin dan Finkeldey. Sel yang besar ini
ukurannya mencapai 100nm atau lebih, dan di dekat pusatnya mengandung lebih
dari Agregat 100nminti. Badan inklusif umumnyatidak ada. Sel Warthin-
Finkeldey cenderung berada dibagian perifer germinal center, dan pada jaringan
limfe submukosa diperkirakan merupakan sumber utama penyebaran virus ke
jaringan lain.

C. ETIOLOGI PENYAKITCAMPAK
Etiologi campak adalah virus campak berdiameter 120-250 nm dan
merupakan virus RNA berselubung atau enveloped, tidak bersegmen, serta
memiliki untai tunggal. Nukleokapsid virus dikelilingi oleh selubung lipid dan
memiliki 3 protein, yaitu:
Protein M, tidak terglikosilasi
Glikoprotein HN, terglikosilasi, yang memiliki aktivitas hemaglutinin dan
neuraminidase
Glikoprotein F
Virus campak dengan cepat menjadi tidak aktif bila terpapar panas, sinar
matahari, pH asam, eter, dan tripsin.
D. PENANGANAN PENYAKIT CAMPAK
Campak pada anak sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, obat campak bisa diberikan untuk meredakan gejalanya. Ada
beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani gejala campak
pada anak, yaitu:
 Cukupi asupan cairan anak, dengan memberikannya air minum, susu, atau
makanan berkuah, untuk mencegah dehidrasi.
 Pastikan anak cukup tidur dan istirahat.
 Kompres hangat ketiak anak.
 Mandikan anak dengan air hangat agar kebersihan kulitnya tetap terjaga.
 Jangan memakaikan baju yang terlalu tebal atau menutupi tubuhnya
dengan selimut tebal ketika anak demam. Cukup pastikan suhu ruangan
nyaman dan anak tidak kedinginan.

7
 Berikan obat pereda nyeri dan demam, seperti paracetamol, bila anak
terlihat tidak nyaman, lesu, atau mengeluh sakit saat demam.
 Bila perlu, gunakan pelembap udara, terutama di ruangan ber-AC, untuk
mengurangi keluhan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.
Apabila Si Kecil menunjukkan gejala campak, biarkan ia beristirahat di rumah
dan jangan dulu pergi ke sekolah hingga setidaknya 4 hari setelah ruam
muncul. Batasi juga interaksinya dengan anak lain, ibu hamil, dan orang yang
rentan terhadap campak. Gejala campak pada anak biasanya ringan dan bisa
sembuh sendiri hanya dengan perawatan di rumah. Namun, anak yang belum
mendapat vaksin campak, kekurangan vitamin A, atau memiliki imun yang
lemah, misalnya karena sedang menggunakan obat imunosupresan atau
menjalani kemoterapi, lebih berisiko mengalami gejala berat dan komplikasi
akibat campak. Apabila gejala campak pada anak tidak membaik dengan
perawatan di rumah atau muncul gejala yang berat, seperti demam tinggi,
kejang, atau sesak napas, segeralah bawa anak ke dokter untuk mendapatkan
penanganan.

Campak dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun,


untuk membantu meredakan gejala, penderita disarankan untuk melakukan
upaya-upaya berikut:
 Minum obat pereda demam, seperti paracetamol atau ibuprofen
 Beristirahat yang cukup
 Mengonsumsi suplemen vitamin A, sesuai saran dokter
Campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan
dengan vaksin MMR, yaitu vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan
rubella. Pemberian vaksinasi tersebut harus sesuai jadwal yang telah
ditentukan oleh dokter. Penderita campak disarankan untuk tetap di rumah
sampai gejala mereda guna mencegah penularan penyakit, minimal hingga 4
hari setelah ruam muncul. Selain itu, penderita campak dan orang yang
merawatnya disarakan untuk tidak berbagi alat makan, rutin mencuci

8
tangan dengan sabun dan air mengalir, serta membersihkan
perabotan rumah dengan desinfektan.

E. PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK


Campak juga dikenal dengan rubeola. Saat ini telah tersedia vaksin untuk
mencegah penyakit ini. Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari
vaksin MMR. Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak,
gondongan, dan rubella.
Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia
15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6
tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi
yang cukup penting dalam mencegah campak.
Bagaimana cara kerja vaksin campak? Saat kamu mendapatkan vaksin
campak, sistem kekebalan akan membuat antibodi pelindung terhadap virus
vaksin yang dilemahkan. Dengan begitu, jika suatu saat kamu terinfeksi virus
penyebab campak, sistem kekebalan tubuh dapat melawan serangan virus
tersebut.

F. NUTRISI UNTUK PENYKIT CAMPAK

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

Saya menyadari sepenuhnya bahawa dalam makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan yang mesti Saya perbaiki kedepannya, maka dari itu Saya
selaku pemilik makalah meminta saran dan perbaikan yang membangun demi
kebaikan bersama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Zuhriyah, S. and Wahyuningsih, P. (no date) PENGAPLIKASIAN CERTAINTY


FACTOR PADA SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
CAMPAK RUBELLA, ILKOM Jurnal Ilmiah. Available at:
https://jurnal.fikom.umi.ac.id/index.php/ILKOM/article/view/441/188
(Accessed: 20 November 2023).
Afdila, R. and Hrp, L. K. S. (no date) Penyuluhan Penyakit Campak Didesa Paya
Bujok Beuramoe Kec. Langsa Barat Kota Langsa, Jurnal Pengabdian
Masyarakat Darussalam. Available at:
https://jurnal.akafarma-aceh.ac.id/index.php/jpmd/article/view/55
(Accessed: 20 November 2023).
Campak (2023) Alodokter. Available at: https://www.alodokter.com/campak
(Accessed: 20 November 2023).

Gejala Campak pada Anak dan Cara Mengobatinya (2023) Alodokter. Available
at: https://www.alodokter.com/gejala-campak-pada-anak-dan-cara-
mengobatinya (Accessed: 20 November 2023).

11

Anda mungkin juga menyukai