Patofisiologi Penyakit Campak
Patofisiologi Penyakit Campak
2023
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Yang telah meridhoi kami, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan
pada kami dalam menyelesaiakan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan
tidak lupa pula kami haturkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita
Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam yang telah membawa umatnya dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang .
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas bimbingan Ibu Dosen Dwi
Lestari, S. Gz. M. PH. pembimbing mata kuliah Patofisiologi Penyakit Infeksi
Dan Defisiensi yang membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari sepenuhnya
bahawa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang mesti kami
perbaiki kedepannya, maka dari itu kami selaku pemilik makalah meminta saran
dan perbaikan yang membangun demi kebaikan bersama.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................I
KATA PENGANTAR......................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A. Gambaran Umum Penyakit Campak....................................................
B. Patofisiologi Penyakit Campak.............................................................
C. Etiologi Penyakitcampak......................................................................
D. Penanganan Penyakit Campak..............................................................
E. Pencegahan Penyakit Campak..............................................................
F. Nutrisi Untuk Penykit Campak.............................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum gejala penyakit campak rubella adalah ruam pada kulit,
demam, sakit kepala, mata merah dan berair, sakit pada persendian, serta
hilangnya nafsu makan, gejala-gejala tersebut dapat menyerang anak-anak, usia
dewasa, dan ibu hamil. Infeksi rubella pada anak-anak ditandai dengan adanya
ruam pada kulit disertai dengan sakit demam. Pada usia dewasa penyakit ini dapat
ditandai dengan gejala sakit kepala, mata merah dan berair, sakit pada persendian
dan nafsu makan hilang. Pada wanita hamil, gejala rubella ini muncul pada saat
usia kehamilan kurang lebih 13 hingga 20 minggu, sehingga dapat berakibat
abortus, kematian janin dan sindroma rubella kongeltial, serta dapat menjadikan
bayi cacat tuli, kebutaan, cacat jantung, dan cacat intelektual.
1
dibandingkan pada tahun 2018 sebanyak 11.521 kasus. Campak dalam
sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin
telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50
juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Campak
adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih
masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di
bawah lima tahun (balita) akan tetapi campak bisa menyerang semua umur.
B. Rumusan Masalah
rumuskan yaitu :
2
Patofisiologi penyakit campak
Etiologi penyakitcampak
Penanganan penyakit campak
Pencegahan penyakit campak
Nutrisi untuk penykit campak
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat di
rumuskan yaitu :
3
BAB II
PEMBAHASAN
Campak atau measles adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditandai
dengan demam, sakit tenggorokan, dan ruam di seluruh tubuh. Infeksi campak
berawal dari saluran pernapasan yang kemudian menular melalui percikan air liur.
Gejala awal campak adalah sakit tenggorokan, mata berair dan kemerahan
(konjungtivitis), dan bintik putih di dalam mulut. Ruam yang muncul mulanya
berupa bintik-bintik merah kecil, kemudian menyatu hingga ukurannya tampak
lebih besar. Campak yang juga disebut measles atau rubeola adalah penyakit
infeksi virus yang sangat menular dengan tanda khas demam, malaise, coryza,
konjungtivitis, koplik spot, dan ruam makulopapular. Penyakit ini terutama
ditemukan pada anak-anak. Pada populasi yang berisiko, satu kasus campak dapat
menular menjadi 12-18 kasus sekunder. Hampir 90% pajanan virus pada individu
yang belum divaksinasi akan mengalami campak. Campak disebabkan oleh virus
yang termasuk dalam genus Morbillivirus.
4
selanjutnya diikuti dengan pemberantasan virus. Bila sembuh dari penyakit,maka
penderita mempunyai imunitas terhadap infeksi ulang virus campak dalam rentang
waktuyang panjang. Bila monyet dipapar dengan orang yang terinfeksi virus
campak tipe pembohong akan berkembang penyakit yang sama. Banyak
pengetahuan kita tentang pathogenesis dan lokasi replikasi virus yang lebih
mendetail berasal dari studi binatang menyusui bukan manusia
Umumnya, penderita campak dengan daya tahan tubuh yang baik bisa
sembuh tanpa pengobatan. Namun, pada penderita yang memiliki daya tahan
tubuh rendah atau mengalami malnutrisi, campak bisa menimbulkan komplikasi
serius, seperti:
Campak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirus. Virus ini
menular melalui percikan air liur saat penderitanya bersin, batuk, atau berbicara.
Penularan virus ini juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh hidung atau
mulut setelah memegang permukaan benda yang terkena percikan liur. Beberapa
kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena campak adalah belum
menerima vaksin campak atau vaksin MMR, atau tinggal bersama maupun
merawat seseorang yang terkena campak Umumnya, gejala campak akan muncul
10–14 hari setelah seseorang tertular virus penyebab penyakit ini. Awalnya,
campak dapat menimbulkan gejala berupa:
5
Demam
Pilek
Pegal linu
Lemas
Hidung tersumbat
Diare
Setelah itu, ruam muncul mulai dari wajah dan leher, kemudian menyebar ke
seluruh tubuh. Ruam tersebut awalnya kecil seperti biang keringat, kemudian
menyatu dan membentuk ruam lebih besar.
Virus menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernapasan, dan mungkin hanya dibutuhkan jumlah virus yang sedikit agar dapat
menginfeksi orang yang rentan terhadap penyakit. Virus bereplikasi pada saluran
nafas selanjutnya menyebar ke jaringan limfe di sekitarnya. Bertambahnya
banyaknya virus di dalam kelenjar getah bening mengakibatkan terjadinya viremia
primer, lalu virus menyebarke berbagai jaringan danorgan limfoid termasuk kulit,
ginjal, saluran cerna, dan hati. Pada organ-organ ini virus bereplikasi pada sel
endotel, epielial, dan monosit/makrofag. Karena sel yang terinfeksi virus campak
mempunyai kemampuan untuk mengadakan fusi maka terbentuklah sel
multinukleus raksasa.
6
limfoid mengakibatkan terbentuknya sel retikuloendotelial atau limfoid raksasa,
yang pertama-tama ditemukan oleh Wathin dan Finkeldey. Sel yang besar ini
ukurannya mencapai 100nm atau lebih, dan di dekat pusatnya mengandung lebih
dari Agregat 100nminti. Badan inklusif umumnyatidak ada. Sel Warthin-
Finkeldey cenderung berada dibagian perifer germinal center, dan pada jaringan
limfe submukosa diperkirakan merupakan sumber utama penyebaran virus ke
jaringan lain.
C. ETIOLOGI PENYAKITCAMPAK
Etiologi campak adalah virus campak berdiameter 120-250 nm dan
merupakan virus RNA berselubung atau enveloped, tidak bersegmen, serta
memiliki untai tunggal. Nukleokapsid virus dikelilingi oleh selubung lipid dan
memiliki 3 protein, yaitu:
Protein M, tidak terglikosilasi
Glikoprotein HN, terglikosilasi, yang memiliki aktivitas hemaglutinin dan
neuraminidase
Glikoprotein F
Virus campak dengan cepat menjadi tidak aktif bila terpapar panas, sinar
matahari, pH asam, eter, dan tripsin.
D. PENANGANAN PENYAKIT CAMPAK
Campak pada anak sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, obat campak bisa diberikan untuk meredakan gejalanya. Ada
beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani gejala campak
pada anak, yaitu:
Cukupi asupan cairan anak, dengan memberikannya air minum, susu, atau
makanan berkuah, untuk mencegah dehidrasi.
Pastikan anak cukup tidur dan istirahat.
Kompres hangat ketiak anak.
Mandikan anak dengan air hangat agar kebersihan kulitnya tetap terjaga.
Jangan memakaikan baju yang terlalu tebal atau menutupi tubuhnya
dengan selimut tebal ketika anak demam. Cukup pastikan suhu ruangan
nyaman dan anak tidak kedinginan.
7
Berikan obat pereda nyeri dan demam, seperti paracetamol, bila anak
terlihat tidak nyaman, lesu, atau mengeluh sakit saat demam.
Bila perlu, gunakan pelembap udara, terutama di ruangan ber-AC, untuk
mengurangi keluhan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.
Apabila Si Kecil menunjukkan gejala campak, biarkan ia beristirahat di rumah
dan jangan dulu pergi ke sekolah hingga setidaknya 4 hari setelah ruam
muncul. Batasi juga interaksinya dengan anak lain, ibu hamil, dan orang yang
rentan terhadap campak. Gejala campak pada anak biasanya ringan dan bisa
sembuh sendiri hanya dengan perawatan di rumah. Namun, anak yang belum
mendapat vaksin campak, kekurangan vitamin A, atau memiliki imun yang
lemah, misalnya karena sedang menggunakan obat imunosupresan atau
menjalani kemoterapi, lebih berisiko mengalami gejala berat dan komplikasi
akibat campak. Apabila gejala campak pada anak tidak membaik dengan
perawatan di rumah atau muncul gejala yang berat, seperti demam tinggi,
kejang, atau sesak napas, segeralah bawa anak ke dokter untuk mendapatkan
penanganan.
8
tangan dengan sabun dan air mengalir, serta membersihkan
perabotan rumah dengan desinfektan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Gejala Campak pada Anak dan Cara Mengobatinya (2023) Alodokter. Available
at: https://www.alodokter.com/gejala-campak-pada-anak-dan-cara-
mengobatinya (Accessed: 20 November 2023).
11