Anda di halaman 1dari 48

Dietary Assessment

at National &
Household Level

Dietary Assessment di Tingkat


Nasional dan Rumah Tangga
Dietary Assessment
• Metode dietary assessment digunakan untuk mengetahui
tanda-tanda kekurangan gizi yang pertama kali muncul yaitu
ketidakcukupan intake (dietary inadequacy).

• Informasi dari dietary assessment dapat digunakan untuk


memprediksi kemungkinan kekurangan zat gizi yang
selanjutnya dapat dianalisa dengan menggunakan metode
pengkajian status gizi (nutritional assessment) yang lain,
seperti metode biokimia, antropometri dan fisik/klinis.
Tujuan Dietary Assessment
• Mengkaji dan memonitor intake makanan dan zat gizi,
– seperti memastikan kecukupan suplai makanan, memperkirakan
kecukupan intake kelompok. Individu, memonitor tren konsumsi
makanan dan zat gisi, memperkirakan konsumsi kontaminan dan
bahan tambahan makanan

• Memformulasikan dan mengevaluasi program/kebijakan


pemerintah di bidang pangan, pertanian dan kesehatan,
– seperti merencanakan produksi dan distribusi pangan, menerbitkan
peraturan di bidang pangan dan gizi, merencanakan program edukasi
dan promosi kesehatan, mengevaluasi keberhasilan keefektivan (cost-
effectiveness) program terkait pangan dan gizi
Tujuan Dietary Assessment
• Mempelajari hubungan antara konsumsi makanan dan
kesehatan, mengidentifikasi kelompok yang beresiko
mengalami penyakit/gangguan kesehatan akibat pola makan
(penelitian epidemiologis)

• Membantu tujuan komersial, seperti untuk merencanakan


produk makanan baru atau pembuatan iklan
Dietary Assessment, berdasarkan
tingkatan kelompok sasaran

Nasional

Rumah tangga

Individu (Food Recall,


Food Record, FFQ dll)
Metode Dietary Assessment
– Tingkat Nasional
1. Food Balance Sheet (FBS) / Neraca Bahan Makanan (NBM)
2. Pola Pangan Harapan (PPH)
3. Total Diet Studies (Studi Pangan Total)
a) Market Basket Studies (Studi Belanja Pasar)
b) Individual Food Items (Studi pilihan makanan individu)
c) Duplicate portion studies (Studi duplikat porsi)
4. Universal Products Codes (Kode Produk Universal)
1) Neraca Bahan Makanan (NBM)
• Necara Bahan Makanan (NBM) MANFAAT
menyediakan gambaran 1. Mengetahui dan mengevaluasi
menyeluruh tentang pola situasi pangan (pengadaan,
ketersediaan, dan penggunaan
penyediaan bahan makanan di
pangan)
wilayah suatu negara (atau 2. Sebagai bahan acuan dalam
wilayah tertentu) selama periode perencanaan pengadaan
waktu tertentu (biasanya selama (produksi dan penyediaan)
1 tahun), dihitung dari produksi pangan
makanan, perubahan stok, impor 3. Sebagai bahan acuan dalam
dan ekspor dan distribusi penyusunan, penetapan dan
makanan untuk berbagai pemantapan kebijakan pangan
penggunaan dalam negeri. dan gizi, termasuk kebijakan
perdagangan internasional
(ekspor-impor) terkait pangan
4. Memenuhi Standar Pelayanan
Minimal bidang ketahanan
pangan.
1) Neraca Bahan Makanan (NBM)
Kelebihan Kelemahan
• Memberikan gambaran terbaik • Tidak mempertimbangkan perubahan
mengenai suplai dan penggunaan musiman
bahan makanan di suatu daerah. • Tidak menunjukkan perbedaan
• Menunjukkan trend suplai makanan, distribusi pola konsumsi pada
perubahan pola makan, dan kelompok tertentu
kecukupan gizi. • Seringkali data tidak memadai/ tidak
• Mampu memberikan informasi lintas ada
bidang terkait pangan. • Data yang tidak ditampilkan (alkohol,
• Data NBM sudah terstandarisasi babi)
sehingga dapat dibandingkan secara • Data sering tidak konsisten karena
internasional atau antar wilayah. menggunakan metodologi dan sistem
• NBM dapat menjadi bahan pembuat pelaporan yang berbeda.
indikator lain (misalnya Rasio • Tidak mempertimbangkan perubahan
Ketergantungan Impor). kandungan akibat dimasak.
Komponen NBM
Kolom 1 Jenis bahan makanan
Kolom 2-8 Menyajikan komponen pengadaan bahan makanan:
Kolom 2 Masukan
Kolom 3 Keluaran
Kolom 4 Perubahan stok
Kolom 5 Impor
Kolom 6 Penyediaan dalam negeri sebelum ekspor
Kolom 7 Ekspor
Kolom 8 Penyediaan dalam negeri
Kolom 9-14 Menyajikan komponen pemakanai dalam negeri:
Kolom 9 Pakan
Kolom 10 Bibit
Kolom 11 Diolah untuk makanan
Kolom 12 Diolah untuk bukan makanan
Kolom 13 Tercecer
Kolom 14 Bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi
Komponen NBM
Kolom 15-10 Menyajikan komponen ketersediaan untuk konsumsi per kapita:
Kolom 15 Ketersedian bahan makanan per kapita untuk satu tahun
(kg/tahun)
Kolom 16 Ketersedian bahan makanan per kapita untuk satu hari (g/hari)
Kolom 17 Ketersediaan energi per kapita untuk satu hari (kkal/hari)
Kolom 18 Ketersediaan protein per kapita untuk satu hari (g/hari)
Kolom 19 Ketersediaan lemak per kapita untuk satu hari (g/hari)
Contoh Neraca Bahan Makanan Indonesia, 1976
Contoh Neraca Bahan Makanan Indonesia, 1976

• Total domestic supply (total suplai makanan domestik untuk beras


giling di Indonesia pada tahun 1976) = 15.845.000 ton)
Contoh Neraca Bahan Makanan Indonesia, 1976

• Total food utilization (total konsumsi pangan untuk beras giling) = 15.528.000
ton/tahun
• Diketahui populasi tengah tahun=133.65 juta
• Percapita supply per year=15.528.000.000 kg/133.650.000 jiwa = 116,19 kg/cap/th
Percapita supply per day= 116,19 kg / 365 hari = 0,32275 kg = 322,75 gram
•24/01/23
beras/hari
Contoh Neraca Bahan Makanan Indonesia, 1976

• Percapita supply per day= 322,75 gram beras/hari


• Kandungan/100 gram beras: Energi = 360 kkal, Protein = 6,3 gram
• Konsumsi energi perkapita per hari dari beras = 360 kkal x (322,75 g /100 g) =
1165 kkal/hari
Konsumsi protein perkapita per hari dari beras = 6,3 g protein x (322,75 g /100 g)
•24/01/23
= 20,37 gram protein/hari
2) Pola Pangan Harapan (PPH)
• Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern
adalah “susunan komposisi kelompok pangan utama yang
yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya”
• Dengan pendekatan PPH dapat dinilai mutu pangan penduduk
ebrdasarkan skor pangan (dietary score). Semakin tinggi skor
mutu pangan, situasi panagn di suatu wilayah semakin
beragam dan semakin baik komposisi dan mutu gizinya.
• Semakin tinggi nilai PPH, berarti semakin beranekaragam pola
konsumsi pangan penduduk di suatu wilayah. Nilai skor
tertinggi adalah 100, yang berarti diversifikasi pangan sangat
sempurna.

24/01/23
Contoh Perhitungan PPH Kota Malang, 2012
Jumlah Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
N Kelompok yang g/kap/
kkal/ Skor Skor Skor Skor
o Pangan tersedia hr(5) % % AKE Bobot
kap/hr Aktual AKE maks PPH
(ton/th)
a b c d e f g h I j
1 Padi-padian(1,2,3) 100.769,9 330,87 1.158,1 80,5 52,7 0,5 40,23 26,32 25 25,00
2 Umbi-umbian(1,4) 2.388,0 7,84 13,72 0,95 0,62 0,5 0,48 0,31 2,5 0,31
3 Pangan 11.413,0 37,47 71,20 4,95 3,24 2 9,89 6,47 24 6,47
Hewani(1,4)
4 Minyak dan 1.470,3 4,83 43,45 3,02 1,97 0,5 1,51 0,99 5 0,99
lemak(2,4)
5 Buah/biji 30,0 0,10 0,15 0,01 0,01 0,5 0,01 0,00 1 0,00
berminyak(4)
6 Kacang- 1.169,9 3,84 15,37 1,07 0,70 2 2,14 1,40 10 1,40
kacangan(1,2,4)
7 Gula(2,4) 6.222,1 20,43 80,49 5,59 3,66 0,5 2,80 1,83 2,5 1,83
8 Sayur dan 43.283,0 142,12 56,85 3,95 2,58 5 19,75 12,92 30 12,92
buah(1,4)
9 Lainnya - - - - - 0 - 0
Jumlah 1.439,3 100 65,4 11,5 76,80 100 48,92

Profil Pangan & Gizi Kota Malang, 2013


3) Total Diet Studies
(Studi Pangan Total)
• Total Diet Studies (Studi Pangan Total) adalah suatu
metode yang didesain untuk menganalisa kandungan
kimia dalam makanan yang dikonsumsi seseodang
dengan jenis diet (pola makan) tertentu.
• TDS digunakan untuk menilai dan mengevaluasi intake
gizi makro, mikro dan kontaminan pada populasi
tertentu.
• TDS dapat menggunakan metode Market Basket
Studies (Studi Belanja Pasar), Individual Food Items
(Studi pilihan makanan individu) atau Duplicate portion
studies (Studi duplikat porsi)
3) Total Diet Studies –
a. Market Basket Studies (Studi Belanja Pasar)
• Jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat dengan kelompok umur dan
jenis kelamin tertentu (sesuai sasaran
penelitian) dibeli dari pasar setempat
(yang mewakili daerah yang akan diteliti).
• Sampel makanan diambil satu kali atau
lebih dalam satu tahun. Selanjutnya
dianalisa kandungan zat gizi atau
kontaminan dalam sampel makanan yang
dipilih.
• Kekurangan: tidak dapat menggambarkan
kisaran intake dalam populasi, atau resiko
apabila pola kosumsi berlebih.
3) Total Diet Studies –
b. Individual Food Items (Studi pilihan makanan individu)
• Merupakan daftar makanan yang
paling sering dikonsumsi oleh
masyarakat berdasarkan survey
konsumsi makan nasional.
• Umumnya dilakukan lebih dari satu
kali dalam satu tahun.
• Diambil dari beberapa kota utama yang
dapat mewakili seluruh wilayah negara.
Dengan metode ini, bahan makanan
sumber zat gizi/kontaminan tertentu
dapat diidentifikasi.
• Data yang didapatkan dapat digunakan
untuk memperkirakan intake zat gizi
atau kontaminan dari kelompok umur
dan jenis kelamin tertentu dalam
masyarakat.
3) Total Diet Studies –
c. Duplicate portion studies (Studi duplikat porsi)
• Sekelompok individu yang dipilih secara
random diminta untuk mengumpulkan
duplikat porsi makanan dan minuman
yang dikonsumsi dalam 24 jam, atau
beberapa hari secara berturut-turut dan
membuat catatan tertulis dari intake
makanan sehari-hari.
• Intake zat gizi makro, mikro dan
kontaminan termasuk logam berat,
pestisida dan kontaminan lain dapat
dihitung.
• Kelemahan: subyek ada kemungkinan
mengubah pola makan selama penelitian
berlangsung.
Perbandingan antara Market Basket Study,
Individual Food Item & Duplicate Portion Studies
Variabel Market Basket Individual Food Duplicate Portion Studies
Study Item
Item yang Makanan yang Zat gizi atau Duplikat porsi
diteliti paling banyak kontaminan makanan/minuman yang
dikonsumsi dikonsumsi selama 24 jam
masyarakat (atau beberapa hari
berturut-turut)
Catatan makanan sehari-
hari yang dikonsumsi
(termasuk jumlah)
Kelompok Kelompok - Kelompok yang rentan
sasaran umur/jenis kelamin mengkonsumsi makanan
tertentu yang tercemar kontaminan
Tempat Penjual yang dapat Kota-kota -
mewakili kota, utama, wilayah
wilayah suatu yang mewakili
negara geografis suatu
negara
Perbandingan antara Market Basket Study,
Individual Food Item & Duplicate Portion Studies
Variabel Market Basket Individual Food Duplicate Portion
Study Item Studies
Time Satu kali/lebih Lebih dari satu kali -
frame dalam setahun setahun
Analisis Zat gizi dan Bahan makanan Zat gizi, kontaminan
kontaminan sumber zat
kimia/beracun gizi/kontaminan
tertentu
Hasil Rata-rata intake intake zat gizi atau intake zat gizi makro,
harian zat kontaminan mikro, logam berat,
gizi/kontaminan pestisida, dan
pada kelompok kontaminan lain
umur/jenis kelamin
tertentu
Contoh Hasil Total Diet Study on Element (Arsenic), Market
Basket 2006-2008 yang dilakukan oleh US FDA
Contoh New Zealand Total Diet Study, 2009
- Bahan makanan sumber Iodium
Contoh New Zealand Total Diet Study, 2009
- Bahan makanan yang terkontaminasi Cadmium
Contoh New Zealand Total Diet Study, 2009
- Rata-rata intake Iodium
Contoh New Zealand Total Diet Study, 2009
- Rata-rata intake kontaminan Mercury & Methilmercury
Contoh French Total Diet Study, 2011
- Rata-rata intake fitoestrogen
4) Universal Products Codes
(Kode Produk Universal)
• Dilakukan dengan mengumpulkan data kode multi-digit standar
yang mencerminkan jenis produk, ukuran, pabrik/produsen, dan
kandungan gizi dalam produk, yang diidentifikasi oleh mesin
scanner laser pada saat transaksi jual beli makanan/bahan makanan
di swalayan/toko makanan di seluruh wilayah begara pada kurun
waktu tertentu.
• Menyediakan informasi makanan yang disediakan dan dibeli pada
suatu wilayah negara/daerah tertentu pada suatu waktu.
• Metode ini dapat diterapkan di negara-negara maju dimana seluruh
makanan/bahan makanan yang diperjualbelikan memiliki kode
multi-digit standar dan seluruh proses transaksi jual beli makanan
dapat direkam oleh mesin scanner laser.
Dietary Assessment
at Household Level
Dietary Assessment di tingkat rumah tangga

• Mengukur seluruh makanan dan minuman untuk konsumsi


rumah tangga dalam periode waktu tertentu
• Tujuan: mengetahui konsumsi makanan tingkat rumah tangga.
Pada umumnya tidak mempertimbangkan makanan yang
dimakan di luar rumah meskipun di bawa dari rumah
• Berguna untuk membandingan ketersediaan pangan antar
kelompok populasi, area geografi dan kelompok sosial yang
berbeda
• Memantau pola makan pada suatu populasi
• Kelemahan: Tidak menyediakan informasi distribusi bahan
makanan antar anggota keluarga
Metode Dietary Assessment
– Tingkat Rumah tangga (Household)
1. Food Account Method (metode penghitungan makanan)
2. Household food record (metode pencatatan makanan
tingkat rumah tangga)
3. Household 24-h food recall method (metode recall intake
makanan 24 jam tingkat rumah tangga)
Perbandingan antara Food Account, HH Food Record
dan HH Food Recall
Variabel Food Account HH Food Record HH Food Recall
Collection daily record daily record of each food consumption last
time meal 24 h
Assessor householder (we householder or fieldworker, interview of
prepare the form to fieldworker (we prepare HH member responsible
be fill in) the form to be fill in) for food preparation
Type of food all food entering the detailed food actual dishes, ingredients
house (purchased, eaten, weight or volume consumed, quantity
received as gift, or of each meals, including (focus on energy)
produced) brands name, method
of preparation, raw
ingredients of
composition dish
Length during specific period at least 7 d at least 4 d recall (for
of time (usually 7 d) correlation with other
HH variable)
Perbandingan antara Food Account, HH Food Record
dan HH Food Recall
Variabel Food Account HH Food Record HH Food Recall
Assumption no major changes in no major changes in HH no major changes in HH
HH inventories during inventories during the inventories during the
the survey period survey period survey period
Modification to include food eaten weight plate waste, number of eating
outside home, wastage wastage factor 10%, occasion per day,
factor 10% adjustments for food number of different
eaten outside home & food or food groups
presence of guest consumed (for dietary
diversity), % HHs
consuming min daily
energy requirement,
monitor HH food
securities
1) Food Account Method method
(metode penghitungan bahan makanan)
• Ibu (yang bertanggung jawab dalam
penyediaan makan keluarga) diminta
membuat catatan seluruh bahan
makanan yang dibeli, diterima, dan
diproduksi dalam rumah tangga dalam
kurun waktu tertentu (biasanya selama 1
minggu)
• Catat jumlah dari semua bahan makanan
(dalam URT/satuan pembelian)
• Catat merk dagang dan harga beli
• +: murah, beban responden rendah
• -: tidak mengukur makanan yang
sesungguhnya dikonsumsi
Add: Inventory Method
(metode penghitungan bahan makanan)
Hampir sama dengan Food Account method:
• Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah
pada hari pertama survei.
• Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh (dibeli,
diproduksi sendiri, pemberian orang lain dan makan di luar rumah)
keluarga selama hari survei.
• Catat dan ukur semua bahan makanan yang diberikan kepada orang lain,
rusak, terbuang dan sebagainya selama hari survei.
• Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari
terakhir survei.
• Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang digunakan keluarga
selama periode survei.
• Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing yang ikut
makan.
• Hitung rata-rata perkiraan kosumsi keluarga atau konsumsi perkapita
dengan membagi konsumsi keluarga dengan jumlah anggota keluarga.
2) Household food record
(metode pencatatan makanan tingkat rumah tangga)

• Ibu diminta membuat catatan makanan dalam


kurun waktu tertentu (biasanya 1 minggu)
• Hampir seperti food account, tambahan:
– catatan bahan makanan pada awal & akhir survey
– Berat/volume bahan makanan mentah & setelah matang
(siap dikonsumsi)
– Deskripsi detil tentang makanan yang disediakan (merk,
metode pemasakan)
• Umumnya tidak mempertimbangkan sisa
makanan, makanan yang diberikan kepada
binatang
• Modifikasi: makanan yang dikonsumsi di luar
rumah, dan adanya tamu yang ikut makan
selama survei
2) Household food record
(metode pencatatan makanan tingkat rumah tangga)
• Kelebihan: menggambarkan total makanan yang
dikonsumsi keluarga dan estimasi makanan yang
dikonsumsi setiap anggota keluarga dengan
mempertimbangkan faktor konversi untuk umur & jenis
kelamin
• Perhitungan intake per orang:
Total konsumsi keluarga
Jumlah anggota keluarga dengan memperhitungkan
faktor konversi

• Faktor konversi:
– Laki-laki > 14 th = 1
– Perempuan > 14 th = 0,9
– Remaja laki-laki/perempuan 11-14 th = 0,9
– Anak 7-10 th = 0,75
– Anak 4-6 th = 0,4
– Anak < 4 th = 0,15 (Fahmida & Dillon, 2011)
3) Household 24-h food recall method (metode recall
intake makanan 24 jam tingkat rumah tangga)

• Mewawancarai Ibu (penyedia makanan keluarga)


– Wawancara berdasar pada konsumsi makan keluarga dalam
24 jam terakhir
– Jangan lupa tanyakan apakah pola makan 24 jam terakhir
sama seperti pola makan biasanya
– Jika pola makan 24 jam terakhir tidak mencerminkan pola
makan biasanya, atau banyak anggota keluarga yang tidak
ada di rumah, tunda wawancara di lain waktu
• Informasi yang diharapkan:
– Frekuensi makan keluarga dalam 1 hari
– Jenis (komposisi) makanan yang disediakan di rumah selama
24 jam terakhir
– Jumlah makanan yang dikonsumsi seluruh anggota keluarga
selama 24 jam terakhir dibagi jumlah anggota keluarga
(mempertimbangkan faktor pemberat)
3) Household 24-h food recall method (metode recall
intake makanan 24 jam tingkat rumah tangga)
Indikator untuk mengukur tingkat konsumsi makan
keluarga
a. Frekuensi makan anggota keluarga
merupakan proxi indikator untuk memperkirakan
kecukupan makronutrient rumah tangga.
+: data mudah didapat & murah
b. Jenis kelompok bahan makanan yang dikonsumsi
keluarga (dietary diversity)
Mengukur kualitas makanan & menggambarkan dietary
diversity
c. % keluarga yang mengkonsumsi energi sesuai
kebutuhan minimum
% kebutuhan energi minimum = indikator baik untuk
menggambarkan ketahanan pangan keluarga
a) Frekuensi makan anggota keluarga

Analisa:
Jumlahkan setiap jawaban “ya” setiap rumah tangga.
Ditampilkan dalam bentuk prosentase frekuensi makan keluarga, cth: ...% dari
rumah tangga di wilayah A memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari atau lebih.
b) Jenis kelompok bahan makanan yang dikonsumsi
keluarga (household dietary diversity)

1. Hitung jumlah jawaban “ya” dari


setiap rumah tangga, maksimal
Household Dietary Diversity Skor
(HDDS) = 12
b) Jenis kelompok bahan makanan yang dikonsumsi
keluarga (household dietary diversity)

1. Hitung jumlah jawaban “ya” dari


setiap rumah tangga, maksimal
Household Dietary Diversity Skor
(HDDS) = 12

2. RT A = 7, RT B = 4, RT C = 10.
Rumah tangga yang memiliki
keragaman yang paling besar
adalah RT C yaitu dengan skor
keragaman pangan tertinggi yaitu
10.

3. Rata-rata dietary divesity score


= (7 + 4 + 10) / 3 = 7
c) Prosentase keluarga yang mengkonsumsi energi
sesuai kebutuhan minimum

Household 24-h food recall intake, data yang didapat:


• Waktu makan (makan utama, selingan)
• Anggota keluarga yang hadir saat makan, termasuk jenis
kelamin dan usia
• Jenis makanan yang disediakan
• Komposisi bahan makanan penyusun
• Metode pemasakan
• Makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga
• Jumlah makanan yang disediakan, terutama sumber energi
• Jumlah makanan yang tidak dihabiskan
• Sumber makanan (membeli, diberi, produksi sendiri)
Contoh form household 24-h food recall intake

24/01/23
Contoh pengisian
form household 24-h food recall intake
Contoh pengisian
form household 24-h food recall intake
Semoga Bermanfaat...

Anda mungkin juga menyukai