Anda di halaman 1dari 12

Menguasai Konsep

Dasar Filsafat dan


Filsafat Ilmu

-KELOMPOK 1-
Anggota Kelompok
Dahlia Aldaressya (60202220090)
Eka Hana Lutfiah (60202220059)
Ukis Muhlis (61202220032)
A.Pengantar Filsafat
Apakah manusia berhenti berfikir? Tak ada yang dipikirkan dalam
hidupnya? Tentu saja tidak, karena manusia itu mahluk yang gemar
bertanya dan terus mencari jawaban yang benar ataupun yang
dianggap benar.
Manusia itu mahluk yang cenderung dan mencintai kebenaran,
itulah awal dari makna filsafat atau Philoshopia yang merupakan
rangkaian dari asal kata "Philos atau philein" dan "shopia atau
sofein" yang memiliki arti "mencintai kebijaksanaan/kebenaran"
B. Pengertian Filsafat
Kata filsafat yang dalam bahasa arab adalah falsafah dan juga
dalam bahasa inggris dikenal dengan philosophy, merupakan
sebuah kata yang berasal dari Istilah bahasa yunani kuno yakni
philosophia. Kata philoshopia terdiri atas kata philein yang berarti
cinta (love) dan shophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom),
sehingga secara etimologi filsafah berarti cinta kebijaksanaan (love
of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.

Arti filsafat secara terminologis merupakan arti yang dikandung


oleh istilah atau statement ‘filsafah’.
C. Faktor Penyebab Filsafat Ada
di Kehidupan Manusia
1. Ketakjuban Banyak filsafat mengatakan bahwa awal yang menjadi
kelahiran filsafat ialah thaumasia (kekaguman, keheranan, atau
ketakjuban)
2. Ketidakpuasan
Sebelum, filsafat lahir berbagai mitos dan mite memainkan peranan
yang amat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos dan
mite berupaya menjelaskan asal mula dan pristiwa-pristiwa yang
terjadi di alam semesta serta sifat-sifat peristiwa itu. Akan
tetapi,penjelasan dan keterangan yang diberikan oleh mitos-
mitosdan mite-mite itu makin lama makin tidak memuaskan
manusia. Ketidakpuasan itu membuat manusia terus-menerus
mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti dan
meyakinkan.
3. Hasrat bertanya Ketakjuban manusia telah melahirkan
pertanyaan-pertanyaan, dan ketidakpuasan manusia membuat
pertanyaan-pertanyaan itu tak kunjung habis. Pertanyaan tak boleh
dianggap sepele karena pertanyaanlah yang membuat kehidupan
manusia serta pengetahuan manusia berkembang dan maju.
4. Keraguan Manusia selaku penanya mempertanyakan sesuatu
dengan maksud untuk memperoleh kejelasan dan keterangan
mengenai sesuatu yang di pertanyakan itu. Tentu saja hal itu berarti
bahwa apa yang dipertanyakan itu tidak jelas atau belum terang.
Karena Sesuatu itu tidak jelas atau belum terang, manusia perlu dan
harus beratanya. Pertanyaan yang di ajukan untuk memperoleh
kejelsan dan keterangan yang pasti pada hakikatnya merupakan
suatu pertanyaan tentang adanya aporia ( keraguan atau
ketidakpastian dan kebingungan) di pihak manusia yang bertanya.
D. Konsep Dasar Filsafat Ilmu
1. Ontologis
Ontologis merupakan azas dalam menetapkan batas ruang lingkup yang
menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas
(metafisika).
2. Epistemologis
Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal-muasal,
metode-metode dan sahnya ilmu pengethuan.
3. Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai pada
umumnya ditinju dari sudut pandang kefilsafatan.
E. Ciri-ciri Berfikir Filsafat
1. Sistematis ; menyusun suatu pola pengetahuan yang rasional.
2. Konsepsional; blistilah ini berkaitan dengan ide atau gambaran yang melekat pada akal
pikiran yang berada dalam intelektual.
3. Koheren; koheren atau runtut, unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian-uraian
yang bertentangan satu sama lain. Kohoren atau runtut didalamnya memuat suatu
kebenaran logis.
4. Rasional; unsur-unsurnya berhubungan secara logis.
5. Sinoptik; pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh atau dalam
kenersamaan secara integral.
6. Mengarah kepada pandangan dunia lain; pemikiran filsafat sebagai upaya untuk
memahami semua realitas kehidupan dengan jalan menyusun suatu pandangan (hidup)
dunia, termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia dan semua hal yang berada di
dalamnya (dunia).
F. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat
1. Universal (manusia, keadilan, kebebasan, dsb)
2. Tidak faktual, membuat dugaan yang masuk
akal (spekulatif), mengenai sesuatu dengan tidak
berdasarkan bukti
3. Bersangkutan dengan nilai
4. Berkaitan dengan arti, penggunaan kalimat
yang logis dan bahasa yang tepat
G. Tujuan Filsafat

Tujuan filsafat yaitu untuk mencari, menggali, dan


mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin,
mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan
hakekatnya dan mengaturnya dalam bentuk yang sistematis.
Kesimpulan
Filsafat ilmu merupakan filsafatnya ilmu
pengetahuan. Filsafat berupaya menelisik
struktur-struktur fundamental yang menjadi
pijakan ilmu pengetahuan: baik objek-objek ilmu
pengetahuan, asumsi-asumsi, konsep-konsep,
dan metode-metodenya. Namun, tidak hanya
sampai disitu, filsafat ilmu juga hendak mengkaji
sejauh mana signifikansi dan aktualitas berbagai
ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat
manusia
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai