Kel. 3 Faktor Masuk Penanaman Modal Di Indonesia
Kel. 3 Faktor Masuk Penanaman Modal Di Indonesia
Dosen Pengampu
Oleh :
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puja puji syukur kami panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat
menuntaskan makalah dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masuknya
Penanaman Modal di Indonesia” tepat pada waktunya.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini dan sejatinya manusia adalah tempatnya
salah. Oleh karena itu, dengan sangat terbuka kami menerima kritik dan saran supaya
dalam pembuatan makalah kedepannya bisa jauh lebih baik. Akhir kata, kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
B. Birokrasi .......................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan investasi atau yang sering juga disebut tentang penanaman modal,
berperan penting baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang,
salah satunya di Indonesia. Kegiatan investasi di Indonesia mulai berkembang pesat
terutama pada periode akhir tahun 1960, yaitu setelah diberlakukannya Undang-
Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang
No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal ini berimplikasi
langsung terhadap pertumbuhan perekomomian, alih teknologi dan pengetahuan,
serta menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengagguran dan
meningkatkan pendapatan negara tersebut.
Arus penanaman modal asing ke suatu negara sangat dipengaruhi oleh fakor
iklim investasi yang dapat diciptakan oleh negara yang bersangkutan. Iklim investasi
bagus, seperti adanya stabilitas politik, keamanan, serta jaminan hukum bagi
investor yang akan menanamkan modalnya dan didukung dengan sumber daya alam
yang melimpah, tenaga kerja yang terampil, kebijakan ekonomi serta sistem
informasi yang terbuka dan berorentasi pada pasar, maka hal ini akan menjadi suatu
daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di negara tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya penanaman modal di
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya penananamn
modal di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Resiko politik, yang merupakan bagian penting dari risiko menanam modal,
mencakup perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi operasi
bisnis. Perubahan dalam aturan perpajakan, hukum ketenagakerjaan, atau kebijakan
perdagangan, serta ketidakstabilan politik, seperti pergantian rezim atau
demonstrasi, dapat berdampak besar pada investasi. Komponen penting lainnya
adalah risiko ekonomi, yang mencakup inflasi, ketidakstabilan pasar keuangan,
pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan fluktuasi nilai tukar mata uang. Kondisi
ekonomi yang tidak stabil dapat mengurangi potensi keuntungan dan mengganggu
operasi bisnis.
Faktor-faktor sosial dan hukum juga dapat menjadi perhatian. Masalah dapat
muncul jika ada perubahan pada sistem hukum yang tidak stabil atau tingkat korupsi
1
Ari Anggarani Winadi Prasetyoning Tyas, Implikasi Country Risk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Suatu
Negara Iklim Investasi di Indonesia, Forum Ilmiah Indonusa, Vol. 7, No. 2, (2010), hlm. 145.
2
yang tinggi. Selain itu, konflik sosial, perbedaan budaya, dan masalah sosial seperti
protes pekerja dapat berdampak pada bisnis.
Selain itu, risiko likuiditas, valuta asing, keamanan, dan lingkungan juga
harus dipertimbangkan. Mengawasi resiko menanam modal memerlukan analisis
menyeluruh tentang situasi negara dan upaya untuk membuat strategi untuk
mengurangi dampak negatif dari berbagai komponen risiko yang ada. Hal ini penting
untuk membuat keputusan investasi yang bijak dan menjaga kepentingan investor
dan perusahaan dalam jangka panjang.
2
Alice et al. Pengaruh Investasi Penanaman Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Produk
Domestik Bruto di Indonesia, WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi), Vol. 20, No. 2,
(2021), hlm. 79.
3
Ibid., hlm. 80.
4
Alkautsar, Muhammad et al. “Kinerja Ekspor di Negara-Negara ASEAN.” Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis,
Vol. 5, No. 3, (2023), hlm. 835.
3
7. Meningkatkan promosi investasi: Pemerintah harus meningkatkan promosi
investasi dengan mempromosikan potensi investasi di Indonesia dengan
mengadakan pameran investasi dan roadshow di berbagai negara.
B. Birokrasi
Birokrasi adalah sistem administrasi atau pengelolaan pemerintahan yang
terdiri dari berbagai lembaga, departemen, dan pejabat pemerintah yang bertanggung
jawab untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah. Ini adalah cara
umum di mana pemerintah mengorganisasi dirinya sendiri untuk menjalankan
fungsi-fungsi tertentu, seperti mengeluarkan peraturan, memberikan layanan publik,
mengatur ekonomi, dan menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh undang-
undang.
1. Regulasi yang tidak menarik: Produk hukum dibidang investasi yang tidak
menarik, regulasi bertumpuk, dan obesitas regulasi dapat menimbulkan dampak
serius bagi investasi asing di Indonesia.
2. Ketidakpastian hukum: Ketidakpastian hukum seperti ketidakjelasan aturan dan
peraturan yang berlaku dapat mempengaruhi penanaman modal asing di
Indonesia. Hal ini dapat membuat investor ragu-ragu untuk menanamkan
modalnya di Indonesia karena tidak mengetahui dengan pasti aturan dan
peraturan yang berlaku.7
3. Korupsi: Korupsi yang masih terjadi di Indonesia dapat mempengaruhi
penanaman modal asing di Indonesia. Hal ini dapat membuat investor ragu-ragu
untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena khawatir akan terjadi praktik
korupsi yang dapat merugikan investasi mereka.8
4. Ketidakpastian kebijakan: Inkonsistensi dalam kebijakan, pengaturan, dan
implementasi investasi dapat mempengaruhi penanaman modal asing di
5
Sayekti, Hardini Puji. “Pengaruh Realisasi Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Hutang
Luar Negeri, Dan Tabungan Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1980-2005.” (2009).
hlm. 201
6
Mia Aidilla, Kebijakan Investasi Asing Di Indonesia Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015,
JOM FISIP, Vol. 3, No. 1, (2015). hlm. 150.
7
Made Sumerti Asih; Nyoman Sri Ratnawati; I Wayan Wirawan, Kebijakan Investasi Asing dalam
Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Desa Adat di Provinsi Bali, Jurnal Kajian dan Terapan Pariwisata, Vol.
1, No. 2, (2021), hlm. 82.
8
Ibid., hlm.83.
5
Indonesia. Hal ini dapat membuat investor ragu-ragu untuk menanamkan
modalnya di Indonesia karena tidak mengetahui dengan pasti kebijakan yang
akan diterapkan oleh pemerintah.
5. Hambatan birokrasi: Proses perizinan yang rumit dan memakan waktu yang
lama, serta kurangnya koordinasi antar kementerian dan lembaga pemerintah
dapat mempengaruhi penanaman modal asing di Indonesia. Hal ini dapat
membuat investor kesulitan dalam mengurus perizinan dan memperlambat
proses investasi mereka.9
9
Abdul Aziz, “Multilateral Investment Guarantee Agency (Miga) Sebagai Jaminan Investasi terhadap para
Investor di Indonesia.” Jurnal Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 5, (2023), hlm. 371.
6
undangan jelas dan dapat diprediksi, yang bertujuan agar menjadi efektif dan efisien,
untuk itu diharapkan berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 dapat
memenuhi semua yang nantinya mendukung perbaikan iklim Penanaman Modal di
Indonesia
D. Alih Teknologi
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 3 dijelaskan bahwa
salah satu tujuan dari penanaman modal atau investasi adalah meningkatkan
kapasitas dan kemampuan teknologi nasional. Hal ini kemudian diimplementasikan
dalam pasal 10 tentang ketenagakerjaan bahwa perusahaan penanaman modal wajib
meningkatkan kompetensi dan melakukan alih teknologi kepada tenaga kerja warga
negara Indonesia melalui pelatihan dan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Alih teknologi melalui investasi asing ini sebenarnya merupakan cara yang
memungkinkan untuk dilaksanakan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena jumlah
arus investasi asing yang masuk ke Indonesia di berbagai sektor cukup tinggi,
Hukum sebagai pendorong alih teknologi memiliki pengertian adanya platform yang
jelas untuk menjadi landasan pelaksanaan alih teknologi dalam inveastasi asing di
Indonesia. Menurut Sumantoro, teknologi diperlukan untuk pengembangan
industrialisasi, khususnya bagi Indonesia sebagai negara berkembang.10
10
Candra Irawan, Pengaturan Alih Teknologi Pada Kegiatan Penanaman Modal Untuk Percepatan Penguasaan
Tteknologi Di Indonesia, Supremasi Hukum : Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 28, No. 1, (Januari 2019), hlm. 79.
7
transfer dan repatriasi dalam valuta asing untuk modal, keuntungan, dan beberapa
hal lainnya.11
F. Aspek Ketenagakerjaan
Nilai ekonomi suatu investasi selain dilihat dari penambahan output,juga
harus dilihat dari jumlah tenaga kerja yang mampu diserap, karena program investasi
bukan hanya dimaksudkan untuk pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga untuk
menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Adanya dampak positif investasi
di negara berkembang pada penyerapan tenaga kerja ditandai dengan pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Selain itu, investasi langsung
dari modal asing membuka lapangan kerja baru bagi para penganggur di negara-
negara berkembang.
11
Agung Sudjati Winata, Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing dan Implikasinya
Terhadap Negara, AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2, (Desember 2018), hlm. 135-136.
12
Agung Sudjati Winata, Perlindungan Investor Asing..., hlm. 131.
8
mayoritas berpendidikan rendah, maka investasi pada industri tersebut kurang
memberikan efek positif pada kondisi tenaga kerja Indonesia.
Jadi, adanya tenaga kerja yang terlatih dan terampil dalam jumlah yang
memadai serta upah yang tidak terlalu tinggi akan menjadi faktor yang sangat
dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum melakukan kegiatan penanaman
modalnya. Sebagaimana disadari, antara masalah penanaman modal dengan masalah
ketenagakerjaan terdapat hubungan timbal balik yang erat, dimana penanaman
modal di satu pihak memberikan implikasi terciptanya lapangan kerja yang
menyerap sejumlah besar tenaga kerja di berbagai sektor, sementara dilain pihak
kondisi sumber daya manusia yang tersedia dan situasi ketenagakerjaan yang
melingkupinya akan memberikan pengaruh yang besar pula bagi kemungkinan
peningkatan atau penurunan penanaman modal.13
13
Anna Triningsih, PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA INDONESIA DALAM
PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA, Lex Jurnalica, Vol. 16, No. 2, (2019),
hlm. 107-108.
9
tersedianya jaringan infrastruktur pokok seperti perhubungan (darat, laut, dan
udara), serta sarana komunikasi merupakan faktor penting yang sangat diperhatikan
oleh calon penanam modal.
14
Ryan Mohammad dkk, Efek Insentif Perpajakan Berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak Terhadap
Ekonomi Secara Makro: Studi Kasus Indonesia, Jurnal Kajian Ilmiah Perpajakan Indonesia. Vol. 2, No. 2,
(2021), hlm. 183.
10
Menurut Spitz insentif pajak dapat di bedakan menjadi 4 macam. Yaitu:
15
Abdullah, Pasar Modal Syariah di Indonesia, (Makassar: Nobel Press, 2021), hlm. 67.
11
a. Reksadana Syariah
Jenis akses pasar modal syariah yang pertama adalah reksa dana syariah.
Menurut OJK, reksa dana syariah bisa dijadikan sebagai salah satu wadah
untuk menghimpun dana yang nantinya akan dikelola oleh Manajer
Investasi. Dana tersebut nantinya akan diinvestasikan ke dalam surat-surat
berharga seperti saham atau obligasi yang sesuai dengan prinsip Islami.
Ada pula pilihan instrumen pasar uang dengan portofolio penempatan
dana diinstrumen keuangan syariah, seperti saham syariah dan sukuk.
b. Saham Syariah
Saham syariah adalah surat bukti tanda penyertaan modal seseorang atau
badan usaha dalam suatu perusahaan yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam, dengan kata lain pemilik saham merupakan pemilik
perusahaan. Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal syariah
Indonesia, yaitu saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh
perusahaan publik syariah dan saham yang memenuhi kriteria seleksi
saham syariah.
c. Obligasi Syariah (sukuk)
Obligasi syariah atau yang lebih dikenal dengan sukuk ini merupakan surat
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah. Sukuk dikeluarkan
oleh emiten kepada pemegang sukuk yang mengharuskan emiten untuk
membayar pendapatannya berupa bagi hasil, serta membayar kembali dana
obligasi pada saat jatuh tempo. Instrumen pasar modal syariah ini memiliki
prinsip pengalihan piutang dengan tanggung bagi hasil. Dengan kata lain,
jual beli sukuk hanya boleh dilakukan pada harga nominal pelunasan jatuh
temponya.
d. Exchange traded fund syariah
Exchange traded fund syariah (ETF syariah) termasuk produk reksa dana
syariah berupa kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek, seperti perdagangan saham. ETF syariah
adalah sekumpulan aset yang dipilih oleh Manajer Investasi dengan tujuan
tertentu. Sebagai investor berhak memperjualbelikan unit penyertaan ETF
di Bursa Efek, sehingga harganya dapat berubah selama jam perdagangan.
12
e. Efek Beragun Aset Syariah
Instrumen pasar modal syariah berikutnya yaitu Efek Beragun Aset Syariah
(EBA) yang termasuk sekuritas investasi dengan jaminan yang terbagi
menjadi Kontrak Investasi Kolektif (KIK EBA) dan Surat Partisipasi (EBA-
SP). Portofolio EBA syariah terdiri atas aset keuangan berupa tagihan yang
berasal dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul kemudian hari,
jual beli kepemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat
investasi, dan aset keuangan setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip
Islami.
f. Dana Investasi Real Estat Syariah
IDX mendefinisikan Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE) syariah
sebagai sebuah wadah penghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat,
dan/atau kas dan setara kas sesuai prinsip syariah.
16
Edi Hudiata, Rekontruksi Hukum Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Syariah: Penguatan Aspek Regulasi
Untuk Memberikan Kepastian Hukum, Jurnal Hukum dan Peradilan. Vol. 6, No. 2, (2017), hlm. 308 - 312.
13
kerahasiaan diutamakan, hakim yang kurang menguasai substansi
permasalahan, adanya citra dunia peradilan di Indonesia yang tidak begitu baik.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana untuk
membiayai pembangunan nasional. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan para
investor asing sebelum melakukan kegiatan investasi di Indonesia, diantaranya pada
uraian diatas berkaitan dengan risiko menanam modal (country risk), birokrasi,
transparasi dan kepastian hukum, alih teknologi, jaminan dan perlindungan
investasi, aspek ketenagakerjaan, ketersediaan infrastruktur dan SDA, insentif
perpajakan dan akses pasar, serta mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini, diharapkan agar pembaca mampu
menyerap informasi yang dipaparkan dengan baik. Namun, kami selaku pemakalah
menyadari bahwa penyusunan makalah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca akan sangat kami apresiasi sebagai bahan evaluasi
kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16