Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATA KULIAH KONSELING & PSIKOTERAPI

“Permasalahan dasar dalam Konseling dan Psikoterapi”

Anggota Kelompok :
Naufal Zaim Baihaqi S 1512200309
Akbar Al Farobi 1512200275
Yunia Aqila Quata 1512200310
Faishal Nabil 1512200305

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
 Masalah – masalah dasar
1. Hubungan antara klien dan konselor.
Hubungan antara klien dengan konselor ini sangat penting karena berpengaruh
dengan proses konseling. Jika hubungan antara klien dan konselor tidak dapat
saling percaya maka akan menghambat proses konseling.
2. Teknik konseling.
Teknik yang digunakan tentu akan sangat mempengaruhi proses yang sedang
berlangsung. Jika teknik yang digunakan tidak sesuai, maka akan menghambat
proses konseling.
3. Kesalahan dalam mendiagnosa.
Kesalahan dalam mendiagnosa akan menjadi permasalahan yang besar jika
terjadi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya hal tersebut ialah
kurangnya rasa percaya klien terhadap konselor.
4. Kurangnya komunikasi atau pendekatan terhadap klien dan konselor, misal
secara emosional. Proses konseling tidak akan berjalan dengan baik jika antara
klien dengan konselor kurang melakukan pendekatan.
5. Metode.
Metode yang dilakukan dalam konseling dan psikoterapi harus tepat dan sesuai.

 Masalah yang dihadapi konselor


1. Kebosanan
Kebosanan adalah masalah yang dihadapi oleh konselor yang telah menghadapi
kasus yang sama berulang kali terjadi walaupun berasal dari orang-orang yang
berbeda. Bahkan konselor dapat memprediksi dengan hampir tepat apa yang
akan dikatakan klien pada suatu waktu.
contoh nya antara lain:
a. Konselor mengambil jarak dengan klien. Apabila klien merasakan hal ini,
maka ia akan kehilangan rasa aman dan perasaan diterima
b. Konselor akan mengambil cara negatif untuk menangani kebo- sanannya
seperti day dreaming.
c. Konselor akan kehilangan informasi penting karena kurang perhatian,
kurang konsentrasi, atau malah memikirkan masalahnya sendiri.

2. Permusuhan
Dalam beberapa proses konseling, kadang kala klien menunjuk- kan
hostilitasnya kepada konselor. Konselor harus dapat menerima hal ini sebagai
bagian dari perannya sebagai pihak yang membantu klien dan dapat menerima
keadaan klien apa adanya.
a. Untuk menutupi ketakutan yang mendalam. Ketakutan ini dapat disebabkan
karena ketakutan akan ketergantungan pada konselor.
b. Berasal dari frustrated needs. Hal ini dimiliki oleh klien dengan resistensi
rendah terhadap stres karena hipersensitif, pertanyaan biasa sudah dirasakan
sangat mengancam mereka.
c. Konselor dianggap simbolisasi dari konflik internal atau eksternal klien.
Dalam hal ini, klien menganggap konselor adalah repre- sentasi dari orangtua
yang tidak disukai
d. Adanya tekanan yang sangat intens (intens pressure) yang berasal dari orang
lain atau dirinya sendiri.

 Masalah yang dihadapi klien


1. Stigma dan Rasa Malu
Beberapa klien mungkin merasa malu atau khawatir tentang apa yang akan
dikatakan orang lain jika mereka tahu bahwa mereka sedang dalam konseling.
Ini bisa membuat mereka merasa tertutup dan sulit untuk mencari bantuan.
2. Resistensi Pribadi
Beberapa klien mungkin tidak merasa nyaman berbicara tentang masalah pribadi
mereka dengan seseorang yang mereka kenal baru, seperti terapis. Mereka
mungkin merasa takut atau ragu-ragu untuk membuka diri.
3. Ketidaknyamanan dengan Terapis
Kadang-kadang, klien dan terapis mungkin tidak sejalan atau kurang cocok
secara personalitas. Ini bisa mengganggu hubungan terapeutik yang penting
untuk keberhasilan konseling.
4. Ketidakpastian dan Keengganan untuk Berubah
Meskipun seseorang mungkin mencari bantuan, mereka mungkin juga merasa
takut atau enggan untuk mengubah perilaku atau pola pikir mereka yang telah
ada selama lama. Ini bisa menciptakan ketegangan.
5. Perkembangan Kepribadian dan Identitas
Proses konseling dapat mengguncang pemahaman klien tentang diri mereka
sendiri. Ini bisa memicu pertanyaan tentang siapa mereka sebenarnya, yang
mungkin membingungkan.
6. Reaksi Emosional yang Intens
Beberapa klien mungkin mengalami emosi yang sangat kuat selama sesi
konseling. Ini bisa termasuk kemarahan yang mendalam, kesedihan yang
mendalam, atau kecemasan yang kuat, yang bisa sulit untuk dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai