Anda di halaman 1dari 28

Return Dan Risiko

Investasi
Return
❑Return Realisasian – Telah terjadi
❑Return Ekspektasian – Diharapkan
Pengukuran Return Realisasi
❑Return Total
❑Total return atau pengembalian total investasi adalah perhitungan penuh dari setiap perubahan nilai selama waktu tertentu,
paling sering satu tahun. Ukuran tersebut terdiri dari dua sumber utama perubahan pendapatan: apresiasi modal dan hasil

❑Return Relatif
❑Return total dapat bernilai negative dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-rata geometric dibutuhkan suatu nilai yang
positif maka digunakan return relative (relative return) yaitu dengan menambahkan nilai satu terhadal nilai return total

❑Return Kumulatif
❑kumulatif return adalah kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai dengan akhir dipertahankannya investasi

❑Return Disesuaikan
❑Return normal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini biasa disebut return rill (real return) atau return
yang disesuaikan dengan inflasi

❑Rata-rata geometric
❑Rata-rata tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu
1. Total Return
Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.

Terdiri dari capital gain (loss) dan yield


1. Selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif dengan periode yanng lalu
2. Persentase penerimaan kas periodik terhadap investasi Pperiode tertentu dari suatu investasi
2. relatif Return
Relatif return terkadang diperlukan untuk mengukur return dengan sedikit perbedaan dasar dibanding total
return.

Relatif return menyelesaikan masalah ketika total return bernilai negatif karena relatif return selalu positif.
Meskipun relatif return lebih kecil dari 1, tetapi tetap akan lebih besar dari 0, caranya ialah dengan
menambahkan nilai 1 terhadap nilai return total

Relatif return diperoleh dengan rumus:

Relatif Return = (Return Total +1)


Contoh Latihan

Harga Deviden Return Total Return Realtif


1750 100 -
1755 100 0,060 1,060
1790 100 0,077 1,077
1810 150 0,095 1,095
2010 150 0,193 1,193
1905 200 0,047 1,047
1920 200 0,113 1,113
1935 200 0,112 1,112
3. Kumulatif return
Indeks kemakmuran kumulatif ini menunjukkan kemakmuran akhir yang diperoleh dalam suatu periode tertentu.
Berbeda dengan total return yang mengukur total kemakmuran yang diperoleh pada suatu waktu saja, kumulatif
return mengukur kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai dengan akhir dipertahankannya investasi.
Rumus :
IKK = 𝐾𝐾0 (1+𝑅1 ) (1+𝑅2 )........(1+𝑅𝑛 )

Keterangan:
IKK : Indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n
𝐾𝐾0 : Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1
𝑅𝑛 : Return periode ke-t mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n)
4. Return disesuaikan
Semua return yang telah dibahas sebelumnya mengukur jumlah satuan mata uang atau perubahan jumlahnya tetapi tidak
menyebutkan tentang kekuatan pembelian dari satuan mata uang tersebut.
Untuk mempertimbangkan kekuatan pembelian satuan mata uang, perlu mempertimbangkan real return, atau inflation-adjusted
returns.
(1+𝑅)
Rumus: 𝑅𝐼𝐴 = (1+𝐼𝐹)

Keterangan:
𝑅𝐼𝐴 : return sesuaian inflasi
R : return nominal
IF : tingkat inflasi
5. Return Geomatrik
•Digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari
waktu ke waktu.
•Rumus:
RG = ((1+𝑅1 ) (1+𝑅2 )..........(1+𝑅𝑛 ))1𝑛 - 1

•Keterangan:
RG : rata-rata geometrik
Ri : return untuk periode ke-i
N : jumlah dari return
Return Ekspetasi
•Return ekspektasian (expected return) merupakan return yang digunkan untuk pengambilan
keputusan investasi. Retun ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasian
merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.

•Return ekspektasian dapat dihitung berdasarkan beberapa cara sebagai berikut:

1. Nilai Ekspektansian Masa Depan

2. Nilai-nilai Return Historis

3. Ekspektensian yang ada


1. Berdasar nilai ekspektasi masa depan
Adanya ketidakpastian tentang return yang diperoleh masa mendatang

Sehingga perlu diantisipasi beberapa hasil masa depan dengan probabilitas kemungkinan terjadinya.

Return ekspetasi dihitung dari rata-rata tertimbang berbagai tingkat return dengan probabilitas keterjadian di masa depan sebagai faktor penimbangnya

Rumus
E(𝑅𝑖 ) =σ𝑛𝑗=1 (𝑅𝑖𝑗 -𝑃𝑗 )

Keterangan:

E(𝑅𝑖 ) : return ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas ke-i

𝑅𝑖𝑗 : hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i

𝑃𝑗 : probabilitas hasil masa depan ke j

n : jumlah dari hasil masa depan


2. Berdasar nilai historis
Kenyataannya dalam menghitung hasil masa depan dan probabilitasnya merupakan hal yang tidak
mudah dan bersifat subjektif. Akibat perkiraan yang subjektif ini, ketidakakuratan akan terjadi.
Untuk mengantisipasi kelemahan nilai ekspektasi masa depan, yaitu tidak mudah diterapkan dan
subjektif, sehingga menjadi tidak akurat.

Metoda yang sering digunakan:


◦ Metoda rata-rata (mean) : diasumsikan return ekspedisian dapat dianggap sama dengan
rata-rata nilai historisnya
◦ Metoda tren : Jika pertumbuhan return akan diperhitungkan
◦ Metoda jalan acak (random walk) : digunakan bila distribusi data return bersifat acak.
3. Berdasarkan Model Return Ekspektasian
Model-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang tersedia
yang populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan model CAPM. (Capital
Asset Pricing Model)
Risiko

Risiko dari investasi sangat perlu diperhitungkan.

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang
diekpektasi.

Risiko dapat dihitung berdasarkan beberapa cara sebagai berikut:


1. Berdasarkan Probalitas
2. Berdasarkan Data Historis
1. Menghitung risiko menggunakan data probabilitas
Penghitungan varian
Deviasi standar dapat yang dapat digunakan untuk menghitung resiko.

S𝐷𝑖 = (E[(𝑅𝑖 - E(𝑅𝑖 ))2 )]12

 Penghitungan varian
Resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varians (variance) yaitu kuadrat dari deviasi standar dan
disubstitusikan dengan probabilitas.

Var(𝑅𝑖 ) = E[(𝑅𝑖 - E(𝑅𝑖 )]12 )


2. Menghitung risiko menggunakan data Historis
Resiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis.

Nilai ekspektasi yang digunakan di rumus deviasi standar dapat berupa nilai ekspektasi berdasarkan rata-rata
historis atau tren atau random walk.

Rumus:
Yakni Analisis investasi yang digunakan untuk mempertimbangkan
return ekpektansi dan rasio aktiva secara bersamaan.

•Salah satu keberatan menggunakan rumus varians adalah karena rumus ini memberi bobot yang sama besarnya untuk nilai-nilai di bawah maupun di atas nilai
ekspektasi.
•Padahal individu yang mempunyai perilaku berbeda terhadap resiko akan memberikan bobot yang tidak sama terhadap kedua bobot nilai tersebut.
{{
•Resiko selaku dihubungkan dengan nilai, karena resiko adalah sesuatu yang menghilangkan atau menurunkan nilai.

•Jika hanya nilai-nilai satu sisi saja yang digunakan, yaitu nilai-nilai di bawah ekspektasinya, maka ukuran resiko semacam ini disebut semivariance.

•Rumus:

Semivariance= E[(Ri - E(𝑅𝑖 ))2 ] untuk 𝑅𝑖 < E(𝑅𝑖 )


•Merupakan Pengukuran resiko yang menghindari pengkuadaratan .

•Pengkuadratan akan memberikan bobot yang lebih besar dibandingkan jika tidak dilakukan
pengkuadratan.

Rumus:

H. Properti Return Ekspektasi Dan Varian


Nilai-nilai ekspektasi mempunyai beberapa properti yang berhubungan dengan nilai ekspektasi.
Setidaknya ada 4 properti didalamnya.

Retur ekspektasian dengan resiko mempunyai hubungan yang Positif. Semakin besar resiko suatu
sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya, Semakin kecil return yang
diharapkan, semakin kecil resiko yang di tanggung.
Nilai Buku Saham

rasio yang digunakan oleh para investor untuk melihat nilai sebenernya dari suatu perusahaan.
Nilai buku per Lembar Saham ini juga bisa memberi informasi kepada investor mengenai
perusahaan (Brigham:2010)

Book Value Per Share = Jumlah Modal Perusahaan : Jumlah Lembar Saham yang Beredar
Contoh
Suatu perusahaan melakukan otorisasi untuk menerbitkan saham biasa sebanyak 1.000.000
lembar dengan nilai nominal Rp. 5.000. satu bulan berikutnya perusahaan mengeluarkan
sebanyak 800.000 lembar dengan harga Rp. 8.000 per lembar

Satu tahun kemudian perusahaan membeli kembali 100.000 lembar saham yang sudah beredar
di pasar dengan harga Rp. 15.000 yang pada akhirnya satu bulan berikutnya dijual kembali
sebanyak 20.000 lembar dengan harga Rp. 17.500 per lembar.

Misalkan Return Earning akhir tahun adalah Rp.550.000.000 sajikan pembukuan ekuitas saham
biasa tersebut!
Analisa dan Solusi
1.000.000 lembar

Sisa Belum Beredar Dijual (Beredar)


200.000 lembar 800.000 lembar

Sisa Beredar
Treasury 700.000 lembar
100.000 lembar

Sisa Treasury Treasury Beredar


80.000 lembar 20.000 lembar
Analisa dan Solusi
1. Analisa dari permasalahan pertama di paragraph 1 bahwa perusahaan mendapat pendapatan
sebesar Rp. 6.400.000.000 yang terdiri dari langkah berikut ini:
Modal saham biasa: 800.000 x Rp. 5.000.- = 4.000.000.000
Agio saham biasa 8.00.000 X Rp. 3000, = 2.400.000.000

2. Analisa dari permasalahan pertama di paragraph 2


Saham Treasury: 100.000 x Rp. 15.000 = 1.500.000.000

Modal Saham treasury 20.000 x Rp. 15.000 = 300.000.000


Agio saham treasury 20.000 x Rp. 2.500 = 50.000.000
Penyajian Ekuitas Saham Biasa di Neraca
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal disetor
Modal Saham
Saham biasa, nominal Rp. 5.000, diotorisasi sebanyak
1.000.000 lembar, 800.000 dikeluarkan dengan harga
Rp. 8.000 dan 720.000 beredar Rp. 4.000.000.000
Total Modal Saham Rp. 4.000.000.000
Tambahan Modal Disetor
Agio Saham Biasa Rp. 2.400.000.000
Agio Saham Treasury Rp. 50.000.000
Total Tambahan Modal di Setor Rp. 2.450.000.000
Total Modal Disetor Rp. 6.450.000.000
Laba Belum dibagikan Rp. 550.000.000
Total Modal Disetor dan Laba Belum Dibagikan Rp. 7.000.000.000
Dikurangi: Saham Treasury (80.000 lembar) Rp. (1.200.000.000)
TOTAL EKUITAS Rp. 5.800.000.000
Contoh
Suatu perusahaan melakukan otorisasi untuk menerbitkan saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar
dengan nilai nominal Rp. 5.000. satu bulan berikutnya perusahaan mengeluarkan sebanyak 800.000
lembar dengan harga Rp. 8.000 per lembar.
Perusahaan juga mengeluarkan 100.000 lembar saham istimewa (preferen), dengan nominal Rp.
10.000 dan deviden kumulatif dibayar 7% telah diotorisasi, 80.000 lembar sudah beredar dengan
harga jual 15.000 per lembar.
Satu tahun kemudian perusahaan membeli kembali 100.000 lembar saham yang sudah beredar di
pasar dengan harga Rp. 15.000 yang pada akhirnya satu bulan berikutnya dijual kembali sebanyak
20.000 lembar dengan harga Rp. 17.500 per lembar.
Misalkan Return Earning akhir tahun adalah Rp.550.000.000 sajikan pembukuan ekuitas saham
biasa tersebut!
Analisa dan Solusi
A. Analisa dari permasalahan pertama di paragraph 1 bahwa perusahaan mendapat pendapatan sebesar Rp.
1.200.000.000 yang terdiri dari langkah berikut ini:
Modal saham Preferen: 80.000 x Rp. 10.000.- = 800.000.000
Agio saham Preferen 80.000 X Rp. 5000, = 400.000.000
B. Analisa dari permasalahan pertama di paragraph 2 bahwa perusahaan mendapat pendapatan sebesar Rp.
6.400.000.000 yang terdiri dari langkah berikut ini:
Modal saham biasa: 800.000 x Rp. 5.000.- = 4.000.000.000
Agio saham biasa 800.000 x Rp. 3000, = 2.400.000.000

C. Analisa dari permasalahan pertama di paragraph 2


Saham Treasury: 100.000 x Rp. 15.000 = 1.500.000.000
C. Modal Saham treasury 20.000 x Rp. 15.000 = 300.000.000
D. Agio saham treasury 20.000 x Rp. 2.500 = 50.000.000
Penyajian Ekuitas Saham Biasa di Neraca
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal disetor
Modal Saham
7% saham preferen, nominal rp. 10.000 kumulatif, 100.000 lembar
diotorisasi dan 80.000 dikeluarkan dan beredar Rp. 800.000.000
Saham biasa, nominal Rp. 5.000, diotorisasi sebanyak
1.000.000 lembar, 800.000 dikeluarkan dengan harga
Rp. 8.000 dan 720.000 beredar Rp. 4.000.000.000
Total Modal Saham Rp. 4.800.000.000
Tambahan Modal Disetor
Agio Modal saham preferen Rp. 400.000.000
Agio Saham Biasa Rp. 2.400.000.000
Agio Saham Treasury Rp. 50.000.000
Total Tambahan Modal di Setor Rp. 2.850.000.000
Total Modal Disetor Rp. 7.650.000.000
Laba Belum dibagikan Rp. 550.000.000
Total Modal Disetor dan Laba Belum Dibagikan Rp. 8.200.000.000
Dikurangi: Saham Treasury (80.000 lembar) Rp. (1.200.000.000)
TOTAL EKUITAS Rp. 7.000.000.000
Contoh lanjutan
Jika deviden untuk saham preferen berada di arrears aadalah 1 tahun maka nilai ekuitas saham
preferen adalah sbb:
Nilai Nominal saham preferen (80.000 * Rp. 10.000) 800.000.000
Dividen in Arrears (80.000 * 7 * Rp. 10.000) 56.000.000 +
Ekuitas Saham Preferen 856.000.000
Nilai Buku saham preferen adalah: Rp. 856.000.000 : 80.000 =Rp.10.700/ lembar
Nilai buku saham biasa : Total ekuitas-ekuitas saham preferen dibagi saham biasa beredar:
Rp. (7.000.000.000-Rp. 856.000.000):720.000 = Rp. 8.533/lembar
Contoh lanjutan 2
Jika nilai tebus saham preferen disajikan (disebutkan) maka nilai ekuitas saham preferen dihitung
berdasrkan nilai tebusnya (call price) tidak dengan dihitung dengan nilai nominalnya. Misalkan
nilai Call price nya Rp. 12.500 perlembar, maka nilai ekuitas saham preferennya menjadi:

Nilai tebus saham preferen (call price) 80.000 * Rp.12.500 Rp. 1.000.000.000
Dividen in Arrears 80.000 * 7% * Rp. 10.000 Rp. 56.000.000 +
Ekuitas saham preferen Rp. 1.056.000.000
Maka nilai buku saham preferen adalah : Rp. 13.200/ lembar
Nilai buku saham biasa adalah : Rp. 8.255,56/ lembar dibulatkan Rp. 8.256/ lembar

Anda mungkin juga menyukai