Ilmu Administrasi Menurut Lingkungan
Ilmu Administrasi Menurut Lingkungan
4. Ketentuan-Ketentuan Formal
Setiap organisasi memiliki ketentuan atau aturan formal
(segi formal organisasi), baik berdasarkan struktur yang dimilikinya
maupun yang sengaja dirumuskan untuk mengatur/membatasi
perilaku personel di dalamnya. Aturan itu antara lain menimbulkan
birokrasi yang akan mewarnai cara dan intensitas partisipasi
personel dalam mewujudkan dinamika organisasi.
5. Nilai-Nilai Dalam Kehidupan
Nilai-nilai/norma-norma yang dikembangkan dan
berkembangnya berdasarkan kebudayaan dalam masyarakat
sangat berpengaruh pada perilaku personel dalam organisasi.
Beberapa diantaranya ada yang menguntungkan dan merugikan
dinamika organisasi. Beberapa diantaranya terlihat dalam struktur
sosial yang cenderung menempatkan para junior atau kaum wanita
lebih rendah daripada senior atau kaum pria. Beberapa diantara
kedua kelompok itu mustahil terdapat mutiara-mutiara yang
memiliki gagasan, kreativitas dan lain-lain yang cemerlang. Akan
tetapi, norma – norma yang menjadi adat kebiasaan tidak
membolehkan membantah segala sesuatu yang datangnya dari
para senior. Oleh karena itu, dalam mewujudkan dinamika
organisasi, seharusnya nilai-nilai seperti itu dikurangi pengaruhnya
agar setiap personel tidak terhambat menyumbangkan yang terbaik
dari yang dimiliki.
6. Teknologi
Perkembangan ilmu yang pesat telah menghasilkan
kemajuan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.
Ketersediaan mempergunakan terknologi baru yang canggih
merupakan faktor pendukung dalam mewujudkan dinamika
organisasi. Organisasi yang tenggelam dalam cara kerja tradisional
dan manual akan selalu tertinggal dinamikanya dari organisasi
yang bekerja dengan menggunakan teknologi yang canggih.
Teknologi akan mempermudah kerja. Tenaga biaya pun dapat
dihemat dan dapat dipergunakan secara maksimal sehingga
terwujud dinamika organisasi yang relevan dengan tuntutan zaman.
7. Sasaran dan strategi untuk mencapainya
Sasaran bersumber dari tujuan dan bersifat temporer.
Apabila satu sasaran tercapai, ditetapkan pula sasaran berikutnya.
Oleh karena itu, tujuan organisasi harus jelas agar dapat
dirumuskan kebijakan umum sebagai perilaku administrasi.
Kemudian, dijabarkan menjadi sasaran-sasaran yang bersifat
konkret. Untuk mencapai sasaran itu, perlu ditetapkan dan diatur
strategi berupa perilaku administrasi yang paling efektif dan efisien
untuk mewujudkannya. Perlu ditetapkan dan diatur strategi baru
untuk mencapai sasaran baru yang seluruhnya akan bermuara
pada tercapainya tujuan organisasi (Nawawi, 1994: 207 – 210).