Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional

Dosen pengampu : Mujaddid Faruk,S.E.,M.M.

Disusun Oleh :

Widya Pratiwi 3403210133

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah singkat ini adalah “PERDAGANGAN INTERNASIONAL”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
mata kuliah Ekonomi Internasionl yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan
makalah singkat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang
menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana
lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara
bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu
negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian
perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan
dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth,Salvatore,
2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun
1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupaexport promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perdagangan Internasional ?
2. Apakah teori-teori perdagangan internasional ?
3. Apakah Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional ?
4. Apakah Devisa (Alat Pembayaran Antar Negara) ?
5. Bagaimana Cara Pembayaran Antar Negara ?
6. Bagaimana cara Jual Beli Valuta Asing ?
7. Bagaimana Dampak Perdagangan Interansional Terhadap Perekonomian
Indonesia ?
8. Apa Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional ?
9. Apakah pengertian Neraca perdagangan ?
10. Apakah Kebijakan Perdagangan Internasional ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Perdagangan Internasional ?
2. Menjelaskan teori-teori perdagangan internasional ?
3. Menjelaskan Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional ?
4. Menjelaskan Devisa (Alat Pembayaran Antar Negara) ?
5. Menjelaskan Cara Pembayaran Antar Negara ?
6. Menjelaskan cara Jual Beli Valuta Asing ?
7. Menjelaskan Dampak Perdagangan Interansional Terhadap Perekonomian
Indonesia
8. Menjelaskan Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional ?
9. Menjelaskan pengertian Neraca perdagangan ?
10. Menjelaskan Kebijakan Perdagangan Internasional ?
BAB II
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Tidak ada satu negara pun yang mampu memenuhi kebutuhan penduduknya
sendiri. Banyak barang-barang yang kita gunakan sehari-hari berasal dari luar
negeri, diantaranya : Komputer, mobil, sepeda motor, TV, kapas bahan pakaian
kita, dll. Bagaimana jika barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada ? Kita
terpaksa menggantikan barang tersebut dengan barang-barang buatan dalam
negeri. Namun sayangnya kita tidak bisa membuat barang tersebut semuanya,
karena kita tidak menguasai teknologi dan mungkin tidak memiliki bahan
mentahnya.
Berarti kita harus kerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar
menukar hasil produksi. Perdagangan Internasional adalah tukar menukar barang
antar negara dengan perantaraan uang dengan kota lain. Perdagangan
Internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara.
Ekspor : menjual / mengirim barang keluar negeri
Impor : membeli / mendatangkan barang dari luar negeri.
Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu
kamu ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat
mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.
1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara,
serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya
perdagangan internasional (gains from trade).
3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembaypembayaran yang defisit.

B. Teori-teori Perdagangan Internasional


Adapun teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pandangan Kaum Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan


ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran
suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara
melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum
Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran
mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan
mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.

Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada


dua ide pokok, yaitu:

a. Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang


kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan negara tersebut;

b. Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di


atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca
perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi.
Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh
tambahan logam mulia.

Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar


negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di
atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam mulia. Kebijakan
merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan
dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah
jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain
Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste
Colbert.

2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai


berikut.

a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)

Dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu


negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding
negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut
memperoleh keunggulanmutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi

Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi


barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang
yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang
menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara
mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan


banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang
produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat
menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan
mutlak dalam produksi barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.

3. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill

Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori


Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan
pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan
pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD).

Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan


dengan penawarannya, karena baik permintaan dan penawaran menentukan
besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor. Jadi, menurut J.S. Mill
selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara,
maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara
tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja
yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil
daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor
diproduksi sendiri.

C. Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional


Perdagangan Internasional di sebabkan adanya perbedaan masing-masing
negara antara lain :
1. Perbedaan jumlah penduduk dalam perbandingan luas tanah
2. Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki
3. Perbedaan tingkat kecerdasan dan peradapan bangsanya
4. Perbidaan iklim dan keadaan alam
5. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
6. Perbedaan politik, sosial, dan budaya

D. Devisa / Alat Pembayaran Antar Negara


Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di dunia Internasional
sebagai alat pembayaran sumber devisa berasal dari :
1. Ekspor barang dan jasa
2. Pinjaman / kredit dari luar negeri
3. Bantuan dan hadiah dari luar negeri
4. Pariwisata
5. Kiriman dari orang Indonesia yang bekerja di luar negeri
Fungsi Devisa :
1. Membayar impor barang dan jasa
2. Membiayai keduat dan konsulat di luar negeri
3. Membiayai perjalanan dinas dan kunjungan pejabat luar negeri
4. Membiayai pengiriman misi kesenian dan kontingen olah raga keluar
negeri
5. Membayar asuransi utang luar negeri

E. Cara Pembayaran Antar Negara


1. Kompensasi pribadi
Sekarang jarang digunakan karena sulitnya importir yang utang piutangnya
bernilai / jumlahnya sama
2. Menggunakan surat wesel dagang
3. Menggunakan pembayaran tunai
Artinya : Pembayaran yang dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan menunggu diterimanya kabar bahwa barang telah dihapalkan oleh
importir.
4. Menggunakan L/C (Letter of Credit)
Adalah salah satu cara pembayaran suatu wesel dalam jumlah yang
ditentukan dokumen kredit ini dikeluarkannya oleh Bank devisa atas permintaan
importir yang ditujukan kepada ekspor di luar negeri melalui koresponden Bank.

F. Jual Beli Valuta Asing


Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat
tukar karena menggunakan mata uang yang sama. Tetapi kegiatan ekspor dan
impor alat tukar atau mata uang yang digunakan antara negara yang satu dengan
yang lain berbeda, maka uang asing atau alat pembayaran luar negeri sering
disebut valuta asing.
Padahal mata uang yang satu berbeda dengan mata uang yang lain dan
cenderung berubah-ubah setiap saat. Dalam jual beli valuta asing ada 2 yaitu :
1. Kurs beli adalah kurs yang digunakan dan Bank / Pengusaha penukaran
uang bila beli mata uang asing (valuta asing).
2. Kurs jual adalah kurs yang digunakan oleh Bank / Pengusaha penukaran
uang bila mereka menjual valuta asing
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 1999, Bank Indonesia di beri
kewenangan menetapkan sistem nilai yang berlaku.

G. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian


Indonesia
Dalam era modern ini orang sering mengatakan bahwa dunia itu menjadi
tanpa batas. Sesuatu yang terjadi di negara lain dapat kita ketahui dan dapat
dengan cepat mempengaruhi masyarakat di negara kita, maka sering disebut era
globalisasi.
1. Dampak positif ekspor
a. Memperluas lapangan kerja
b. Meningkatkan cadangan devisa
c. Memperluas pasar karena dapat memasarkan hasil produksi ke seluruh
dunia
2. Dampak negatif ekspor
a. Menimbulkan kelangkaan barang di dalam negara
b. Menyebabkan eksploitas besar-besaran sumber daya alam.
Misalnya : Ekspor barang tambang telah menyebabkan semakin tipisnya
cadangan bahan tambang dan menimbulkan kerusakan alam /
lingkungan.
3. Dampak positif impor
a. Meningkatkan kesejahteraan konsumen karena masyarakat Indonesia
dapat menggunakan barang-barang yang tidak dapat di dalam negeri.
b. Meningkatkan industri dalam negeri terutama yang bahan bakunya
berasal dari luar negeri.
c. Ahli teknologi agar tidak ketinggalan dengan negara maju.
4. Dampak negatif impor
a. Menciptakan pesaing bagi industri dalam negeri
b. Mencitapkan pengangguran artinya kita telah kehilangan kesempatan
untuk membuka lapangan kerja.
c. Konsumenrisme artinya konsumen berlebihan terutama untuk barang-
barang mewah.
Contoh : Pakaian mewah, mobil mewah, alat-alat rumah tangga mewah.

H. Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional


1. Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manfaat perdagangan internasional hampir sama dengan
dampak positif ekspor dan impor. Manfaat perdagangan internasional adalah :
a. Kebutuhan setiap negara terpenuhi
b. Menambah devisa negara
c. Dapat diadakan spesialisasi produksi
d. Mendorong peningkatan jumlah produksi
e. Mempererat hubungan persahabatan antar negara
f. Mendorong kemajuan (IPTEK)
g. Memperluas pasar / jaringan konsumen

2. Hambatan perdagangan internasional


a. Perbedaan mata uang
b. Kebijakan impor suatu negara-negara proteksi
c. Quota impor
d. Perang dan resesi
e. Adanya tarif yang dibebankan pada / atas melintas daerah pabean
f. Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu lama

I. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah daftar yang berisi perbandingan antara besarnya
nilai ekspor dengan nilai impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun.
1. Neraca perdagangan disebut aktif apabila jumlah nilai ekspor suatu negara
lebih besar dari pada impornya terjadi sisa lebih (+) atau surplus.
2. Neraca perdagangan pasif apabila jumlah ekspor suatu negara lebih kecil
dari pada nilai impor terjadinya sisa kurang (-) defisit.
Neraca pembayaran adalah daftar yang memberikan gambaran ringkasan
dari semua transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan
pemerintah suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Semua transaksi ekonomi internasional akan dicatat karena mengakibatkan
penerimaan devisa dan pengeluaran devisa.
1. Neraca pembayaran surplus jika penerimaan devisa lebih besar dari pada
pengeluaran devisa.
2. Neraca pembayaran defisit jika penerimaan devisa lebih kecil dari pada
pengeluaran devisa.

J. Kebijakan Perdagangan Internasional


Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara
untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain
proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping.

1. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk
melindungi produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan
suatu negara antara lain :
a. Larangan Impor
Melarang impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri,
terutama untuk barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
b. Tarif Impor
Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu
untuk mengurangi masuknya barang-barang tersebut.
c. Quota
Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri
d. Subsidi
Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar
dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
e. Premi
Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai jumlah
produksi tertentu dengan kualitas yang baik sehingga memiliki daya
saing.

2. Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan dalam perdagangan
internasional untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan
internasional. Penentuan dan pentapan harga di serahkan bebas, itu hanya berlaku
bagi negara anggota yang tergabung dalam kelompok perdagangan bebas
tersebut.

3. Politik Dumping
Politik dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual
hasil produksi lebih murah di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan
politik dumping adalah untuk meningkatkan daya saing untuk memperluas pasar.
Contoh :
a. Mobil Jepang di Singapura di jual dengan harga 1 juta yen, sementara di
Jepang dijual dengan harga 1,4 juta yen.
b. Mie instan di Malaysia di jual Rp 500,- sedangkan di dalam negeri di jual
Rp 750.-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan makalah yang
sederhana ini penulis dapat memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang
tercantum di bawah ini :
1. Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara
2. Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar internasional
sebagai alat pembayaran.
3. Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat
tukar karena menggunakan mata uang yang sama.
4. Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar
menukar hasil produksi.
5. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak pula
kebutuhan masyarakatnya.

B. Saran
Sebelum penulis mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan saran-
saran, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Salah satu saran yang dapat kami tulis adalah :
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran
antar negara agar tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan
perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya
maka dia harus mempunyai daya beli.
Demikian saran-saran yang dapat saya sampaikan, semoga bisa membawa
manfaat bagi kita semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa
bermanfaat bagi pembaca untuk bisa mengetahui tentang betapa pentingnya
perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA

Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang : IKIP Malang

Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka

Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997. Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai