Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN AUDIT &

PROSEDUR ANALITIS
Oleh:
Dendy Syaiful Akbar, S.E., M.Si.
Pentingnya Perencanaan Audit
• Berdasarkan standar audit, auditor diharuskan untuk merencanakan
pekerjaannya secara memadai dan jika digunakan asisten harus
disupervisi sebagaimana mestinya.
• Auditor merencanakan penugasan audit dengan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan bukti yang tepat pada setiap situasi yang dihadapi
untuk efisiensi biaya audit.
• Bukti audit yang tepat harus diperoleh auditor untuk memperkecil
kewajiban hukum dan mempertahankan reputasinya.
Perencanaan Untuk Meminimalisir Risiko
• Risiko Audit yang dapat diterima (Acceptabel Audit Risk)
Ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan
keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan
dan opini diterbitkan.
• Risiko Bawaan (Inherent Risk)
Ukuran kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu
saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian
internal.
Perencanaan Audit yang Memadai
(Efktif & Efisien)
• Auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis klien agar dapat;
• Dalam penugasan audit ulangan, auditor bisa memperoleh
pengetahuan tentang klien dengan cara mereview kertas kerja tahun
lalu;
• Komite audit dan dewan komisaris bisa juga memberi penjelasan
penting kepada auditor tentang bisnis dan industri klien.
• Komite audit juga bisa memberi informasi kepada auditor tentang
perubahan-perubahan peting dalam manajemen perusahaan dan
struktur organisasi klien.
Menerima Klien Baru atau
Melanjutkan Penugasan
• Usaha yang signifikan biasanya akan lebih dicurahkan untuk
mengevaluasi penerimaan klien baru dibandingkan dengan keputusan
melanjutkan penugasan audit terhadap klien lama.
• KAP harus ekstra hati-hati dalam memutuskan klien mana yang akan
diterima.
• Sebisa mungkin KAP menolak penugasan audit dari klien yang
memiliki reputasi manajemen yang buruk (tidak memiliki integritas).
• Bahkan saat ini KAP banyak menolak klien yang berkecimpung dalam
industri tertentu yang berisiko tinggi, seperti simpan pinjam dan
asuransi jiwa.
Prosedur Evaluasi Klien Baru
• Memperoleh dan meninjau informasi keuangan yang ada, seperti laporan keuangan
bulanan/tahunan dan atau surat pemebritahuan pajak penghasilan dan sebagainya;
• Menanyakan kepada pihak ketiga, seperti bank, pengacara dan supplier mengenai informasi
tentang integritas dan reputasi manajemen klien;
• Mengkomunikasikan dengan auditor sebelumnya mengenai penerapan standar audit yang
diterapkan manajemen, prosedur audit dan masalah penting lainnya;
• Mempertimbangkan apakah klien baru memiliki beberapa keadaan yang memerlukan perhatian
khusus atau menunjukan risiko bisnis, seperti masalah hukum atau masalah kesinambungan
usaha;
• Mengidentifikasi alasan klien untuk di audit;
• Memahami syarat-syarat penugasan yang ditetapkan klien baru;
• Menentukan apakah KAP dapat bertindak independen dan dapat memebrikan jasa yang
diinginkan klien baru;
• Menentukan apakah KAP memiliki pengetahuan dan keahlian khusus tentang industri klien;
• Menentukan apakah penerimaan klien baru tersebut tidak melanggar kode perilaku professional.
Memahami dan Menilai Risiko Bisnis
dan Industri Klien
• Memahami operasi dan proses bisnis klien;
• Memahami tata kelola manajemen klien baru;
• Memahami pengukuran kinerja klien;
• Memperoleh pengetahuan tentang bisnis entitas klien;
• Memahami risiko bisnis klien baru.
*Berdasarkan UU Sarbanes-Oxlay, manajemen diharuskan untuk
merancang pengendalian da prosedur pengungkapan yang memadai
untuk memastikan bahwa informasi yang material tentang risiko bisnis
telah disampaikan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis merupakan bagian penting
dalam proses audit dan terdiri dari evaluasi
terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan
mempelajari hubungan yang masuk akal antara
data keuangan satu dengan data keuangan
lainnya, atau antara data keuangan dengan data
non keuangan.
Tujuan Prosedur Analitis
1. Membantu auditor dalam merencanakan sifat,
saat dan lingkup prosedur audit lainnya;
2. Sebagai pengujian substantif untuk
memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis
transaksi;
3. Sebagai review menyeluruh atas informasi
keuangan pada tahap review akhir audit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai