Makalah Kdk-Egi Satya. F
Makalah Kdk-Egi Satya. F
Oleh :
EGI SATYA. F
NIM.2220243143
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT. atas limpahan nikmat sehat- Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah Konsep Dasar Keperawatan tentang “Konsep Caring Dirumah Sakit Dan
Pengaplikasiannya”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan stau-satu, yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi utama perawat adalah membantu klien (dari level individu hingga
masyarakat), baik dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. Layanan
keperawatan diberikan karena adaya kelemahan fisik, mental, dan
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan untuk dapat
melaksanakan kegiatan kehidupan sehari-hari secara mandiri (Asmadi,
2008).
Berbagai masalah yang terjadi pada saat ini, dari masalah kesehatan yang
sederhana sampai yang sangat kompleks telah menuntut perhatian
berbagai kalangan kesehatan termasuk keperawatan. System kolaborasi
yang baik dan koordinasi kegiatan yang terjadi antar disiplin pemberi
pelayanan diharapkan dapatmengantisipasi kompleksitas masalah
kesehatan yang terjadi. Oleh karena itu, kondisi ini mengharuskan profesi
keperawatan untuk menungkatkan diri agar tetap memberikan pelayanan
keperawatan yang terintigrasi dan paripurna. Sifat pelayanankesehatan saat
ini dan di masa mendatang lebih menekankan pada upaya peningkatan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif). (Simamora,
2009).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian caring secara umum ?
2. Bagaimana teori keperawatan mengenai caring ?
3. Bagaimana aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Apa perbeda anantara caring dan curing?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan, serta untuk mengetahui :
1. Pengertian caring secara umum
2. Bagaimana teori keperawatan mengenai caring
3. Bagaimana aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari
4. Apa perbedaan antara caring dan curing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Caring
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan
perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry,
2005). Selain itu, caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan
dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai macam
philosofi dan etis perspektif.
2. Kristen M Swatson
Teori Caring menurut Swanson dieksplorasi dalam pandangan
mengembangkan kerangka teori untuk studi penelitian yang berjudul
"effect of structured nursing care rounds on selected nursing quality
indicators". Theory of Caring Swanson disusun berdasarkan lima
prinsip kepedulian yang mencakup definisi keseluruhan dari perawatan
dalam praktik keperawatan. Teori ini menyatakan bahwa kepedulian
berlangsung dalam urutan lima kategori: mengetahui, bersama dengan,
lakukan untuk, memampukan, dan mempertahankan keyakinan. Ketika
diterapkan pada praktik keperawatan, masing-masing dari lima tahap
ini merangsang sikap pengasuh dan meningkatkan kesejahteraan
pasien secara keseluruhan. Teori ini bertujuan membantu tenaga
perawat untuk memberikan perawatan yang meningkatkan martabat,
rasa hormat, dan pemberdayaan. Model ini dibingkai untuk
memastikan perilaku perawatan yang konsisten yang pada nantinya
akan meningkatkan kepuasan pasien.
Caring didefinisikan sebagai cara pengasuhan berhubungan dengan
orang lain yang saling menghargai terhadap siapa seseorang merasakan
komitmen dan tanggung jawab pribadi. Lebih khusus lagi, caring
adalah pertumbuhan dan memberikan kesehatan (pengasuhan) terjadi
dalam hubungan (berkaitan) dengan yang dirawat (yang dihargai
lainnya); individual dan intim (pribadi), dengan rasa komitmen
(gairah), akuntabilitas dan tugas (tanggung jawab). Bersama dengan
ini, pengasuhan disampaikan sebagai serangkaian proses yang saling
terkait yang berkembang dari keyakinan perawat sendiri, pengetahuan
dan interaksi dengan pasien. Proses perawatan: bersama, melakukan
untuk, memampukan, dan mempertahankan keyakinan, terlebih lagi,
didasarkan pada perilaku keperawatan yang nyata.
3. Florence Nigtingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan.
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor
untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik
lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya.
4. Sobel
Sobel (1989) mendefinisikan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat
dan menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan
mempelajari kesukaankesukaan seseorang dan bagaimana seseorang
berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral
imperative (bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari
orangorang yang bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap
kesehatan klien, yang mempertahankan martabat dan menghargai
klien, bukan melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas
perawatan.
Dengan “human caring” berarti bahwa perasaan perhatian,
menghargai, menghormati satu orang mungkin dimiliki orang lain.
akarnya terletak pada perilaku ibu dan ayah dari semua makhluk hidup
yang lebih tinggi, dan mungkin terganggu atau diperkuat oleh keadaan
lingkungan. kata "kelembutan" mencerminkan aspek ganda dari caring.
Menjadi lembut berarti peduli, menjadi lembut berarti mudah dan
rentan untuk terluka/tersakiti.
5. Lydia E. Hall
Teori keperawatan Lydia E. Hall memfokuskan pada tiga konsep
utama “care, cure, and core”, di mana “care” sebagai hubungan
langsung dan reaksi antara perawat-pasien. Melakukan perawatan
pasien yang memberikan dampak lingkungan yang nyaman, rasa
percaya, dan mendukung terjadinya komunikasi yang baik antara
perawat dengan pasien. “Cure” merupakan hubungan perawat dengan
klien dimana perawat melakukan pengkajian dan merencanakan
bagaimana pengelolaan pasien dengan masalah gangguan pada pasien.
Sedangkan “core” mengedepankan bagaimana perawat dan pasien
dapat berkomunikasi masalah emosional tentng perubahan fisik dan
kondisi mental pasien yang mengalami gangguan. (George, 2000)
Asumsi utama dalam teori Lydia E. Hall adalah adanya motivasi dan
kekuatan untuk memperoleh kesembuhan ada dalam diri pasien bukan
terletak pada perawat atau tenaga kesehatan. Tiga aspek care, cure, dan
core memiliki fungsi yang saling berhubungan satu dengan lainnya
(Gonzalo, 2011).
6. Marriner and Tomey
Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan
pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat
etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah
cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga
didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan
fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth et al., 1999).
Menurut Watson (2012) perawat yang mempunyai nilai-nilai
humanistik dan altruistik dapat dilambangkan melalui penilaian
terhadap pandangan diri seseorang, kepercayaan, interaksi dengan
berbagai kebudayaan dan pengalaman pribadi. Melalui sistem nilai
humanistik dan altruistik ini perawat menumbuhkan rasa puas karena
mampu memberikan sesuatu pada klien. Selain itu, perawat juga
memperlihatkan kemampuan diri dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien. Pembentukan sistem nilai humanistik dan
altruistik mulai berkembang diusia dini dengan nilai-nilai yang berasal
dari orang tuanya. Sistem nilai ini pengalaman hidup buat seseorang
dan mengantarkan ke arah kemanusiaan. Pembentukan sistem nilai
humainistikaltruistik dibangun dari pengalaman hidup, belajar dan juga
dapat ditingkatkan selama masa pendidikan perawat. Humanistik-
Altruistik dapat didefinisikan sebagai kepuasan dalam memberi yang
berasal dari dalam diri sendiri (Marriner & Tomey, 2012). Sikap
perawat yang mencerminkan nilai Humanistik-Altruistik ialah perawat
memberikan kebaikan dan kasih sayang serta membuka diri untuk
melakukan tindakan terapi dengan klien (Poer & Perry, 2012).
7. Griffin
Griffin (1983, dalam Morrison & Burnard, 2008) membagi konsep
caring ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini
berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring
yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan fungsi keperawatannya. Griffin menggambarkan caring
dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal essensial yang
mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam
sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu
kepada pasien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu,
menolong dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.
Proses ini dipengaruhi oleh pengaruh antara perawat dan pasien.
Kualitas tinggal pasien di Rumah Sakit bergantung pada interaksi yang
baik antara dokter, perawat, ahli farmasi, teknisi dan pasien.
Kelompok-kelompok yang berkinerja tinggi adalah penting terhadap
hasil pasien yang baik (Griffin, 2013).
8. M Leininger
Setiap perawat harus memahami caring, tulus dan berusaha memahami
apa yang dirasakan klien berbeda-beda sehingga perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan bermutu yang diberikan perawat
dapat dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap caring
kepada klien berupa memberikan kenyamanan, kasih sayang,
kepedulian, empati, memfasilitasi, minat, keterlibatan, tindakan
konsultasi kesehatan, tindakan instruksi kesehatan, tindakan
pemeliharaan kesehatan, perilaku menolong, cinta, kehadiran, perilaku
protektif, berbagi, perilaku stimulasi, penurunan stress, bantuan,
dukungan, surveilands, kelembutan, sentuhan dan kepercayaan
(Leininger, 1988 dalam Creasia & Parker, 2001)
c. Confidence (Kepercayaan)
Kepercayaan/Keyakinan merupakan komponen ketiga, ini
ditunjukkan untuk memastikan kepada keluarga bahwa dijamin
akan merawat anak mereka dan informasi yang mereka terima
adalah benar dan terkini. Keyakinan/kepercayaan adalah kualitas,
yang menumbuhkan hubungan kepercayaan. Menjamin keluarga
nyaman dan sadar bahwa perawat ada untuk mereka dan anak
mereka untuk membantu mengembangkan kepercayaan diri
perawat dan kepercayaan keluarga pada perawat.
e. Commitment
Perawat menunjukkan komitmen dengan tetap kepada keluarga dan
pasien selama perawatan, belum tentu mengatakan atau melakukan
sesuatu yang penting atau mendalam, hanya menjadi otentik.
Afektif yang kompleks respon yang ditandai oleh konvergensi
antara satu keinginan dan kewajiban seseorang, dan oleh pilihan
yang disengaja untuk bertindak sesuai dengan mereka.
f. Comportment
Yang terakhir dari enam C Roach yaitu comportment yang sangat
penting. Perawat harus terlihat, bersuara, dan bertindak sebagai
profesional bahwa dirinya jujur kepada diri sendiri, kepada pasien,
dan kepada keluarga, menunjukkan “respek terhadap pasien lebih
dulu dan penyakit yang kedua.” Semua atribut ini sangat penting
bagi elemen keperawatan sebagai caring.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan berusaha memperbaiki makalah selanjutnya
agar lebih baik dari makalah sebelumnya. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA