Anda di halaman 1dari 12

lOMoARcPSD|32406722

PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

ilmu ekonomi (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 66 Kendari)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)
lOMoARcPSD|32406722

TOPIK KHUSUS AKUNTANSI

PSAK 8 PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5

LA ODE MUHAMAD RAJAB 206602091


ROBERTUS SADNDYAWAN 206602016

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
T.A. 2022

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala rahmat-Nya
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharap kankritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kendari, 12 Desember 2022

Peulis, Kelompok 5

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

DAFTAR ISI

TOPIK KHUSUS AKUNTANSI...........................................................................................................1

PSAK 8 PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

1.1 Pendahuluan........................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

2.1. Definisi..............................................................................................................................5

2.2. Pengakuan dan Pengukuran...............................................................................................6

2.3. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN..........................................................8

BAB III................................................................................................................................................10

PENUTUP...........................................................................................................................................10

Kesimpulan.............................................................................................................................10

Saran.......................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
PSAP Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan amat berpengaruh pada kegiatan audit-umum
(general audit) BPK atas LK Pemerintahan NKRI. KSAP sedang merampungkan edisi tersebut,
bersama BPK tentu saja. Terdapat berbagai istilah ber-medan makna serupa untuk istilah
Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan LK, Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, Peristiwa Setelah
Tanggal LK, Peristiwa Kemudian, Peristiwa Selanjutnya (Subsequent Event) dari berbagai
otoritas akuntansi (otoritas standar akuntansi) dan auditing (misalnya IAPI) di muka bumi
termasuk di NKRI. Terdapat berbagai nuansa makna berbeda istilah tanggal pelaporan LK dan
tanggal penerbitan LK Auditan bagi publik. Peristiwa setelah tanggal pelaporan LK adalah
peristiwa, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan, yang terjadi diantara
tanggal pelaporan dan tanggal laporan keuangan di-otorisasi untuk terbit.
Tanggal pelaporan terpampang pada lembar neraca, bersama judul neraca, sebagai
komponen LK. Periode akuntansi dan tanggal pelaporan LK terpampang pada lembar muka LK,
sama dengan tanggal neraca. Tanggal LK di-otorisasi untuk diterbitkan adalah tanggal-perintah-
tertulis- untuk- penerbitan LK. Pada berbagai sumber lain, tanggal otorisasi adalah tanggal
pengesahan LK untuk diterbitkan, adalah tanggal pernyataanmulainya-pertanggungjawaban
CEO-kepada publik nan-luas, terpampang pada Surat Pengantar, atau Kata Pendahuluan atau
covering letter CEO bagi LK auditan. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah
tanggal yang lebih awal (whichever is earlier) antara tanggal manajemen telah memberikan asersi
(semacam peyakinan atau penjaminan) bahwa laporan keuangan telah diselesaikan dan tanggal
manajemen menyatakan bertanggungjawab atas laporan keuangan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan itu?
2. Mengapa perlu memahami PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengenal dan memahami PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan.

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi
Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode
pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun yang tidak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan).
2. Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa
nonpenyesuai setelah periode pelaporan).

Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal manajemen telah memberikan asersi bahwa laporan keuangan telah
diselesaikan dan tanggal manajemen menyatakan bertanggung jawab atas laporan keuangan
tersebut.
Beberapa definisi di atas ada kesamaan, yaitu peristiwa setelah tanggal pelaporan sampai
dengan saat laporan keuangan diterbitkan, baik yang menguntungkan (fovourable) maupun tidak
menguntungkan (unfavourable).

Sebagai kesimpulan definisi, peristiwa adalah kejadian, berbentuk kejadian transaksional maupun
kejadian nontransaksional. Kejadian transaksional meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Pernyataan penghapusan atau pembebasan kewajiban keuangan atau utang diterima dari
pihak berpiutang,
b. Pernyataan penghapusan atau pembebasan aset keuangan dan nonkeuangan oleh entitas
berwenang atas asset entitas pelaporan LK atau demi hukum, penambahan atau pengurangan
pos ekuitas pelaporan LK.

Kejadian nontransaksional misalnya, kerusakan atau hilangnya aset karena Tsunami,


kebakaran, menguap (cairan atau gas), berubah sifat (semen membatu dan lain-lain). Peristiwa
menguntungkan setelah tanggal neraca, misalnyaa nota pembebasan utang diberikan oleh pihak
berpiutang kepada entitas LK.
Peristiwa merugikan setelah tanggal neraca misalnya peristiwa atau perubahan kondisi-
lingkungan-eksternal tertentu yang menyebabkan utang-kontinjen menjadi utang-pasti.

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

Keputusan hapus-buku (write off) aset, pernyataan pembebasan piutang pada periode setelah
tanggal LK menyebabkan saldo aset pertanggal LK tidak sesuai kenyataan setelah tanggal
neraca.

Apabila dalam periode peristiwa setelah tanggal LK-demi hukum-suatu aset tak dapat diakui
lagi sebagai aset-maka aset tersebut yang ada pada tanggal LK menjadi tidak ada setelah tanggal
LK tersebut, sebelum LK disahkan untuk dipublikasi bagi umum. Sebagai misal, (1) peristiwa
musnah aset tetap, persediaan, uang tunai dan lain-lain karena bencana alam atau kebakaran pada
periode setelah tanggal pelaporan LK, (2) kadaluwarsa hak tagih pemerintah atas piutang pajak
(kadaluwarsa hak tagih secara hukum)-demi hukumterjadi pada periode setelah tanggal LK, (3)
kadaluwarsa persediaan obat, dengan tanggal kadulawarsa (expired date) pada periode setelah
tanggal pelaporan LK. Misalnya persediaan obat belum kadaluwarsa pada tanggal neraca,
sehingga layak tercantum dalam neraca. Tiga hari setelah tanggal neraca adalah tanggal
kadaluwarsa persediaan obat-obatan tersebut, sehingga perlu diungkapkan kepada pembaca LK.

Peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian antara lain:


1. Keputusan pengadilan yang menyatakan perusahaan memiliki kewajiban kini pada tanggal
neraca.
2. Indikasi penurunan nilai suatu asset pada tanggal neraca, atau penyesuaian jumlah rugi
penurunan nilai yang telah diakui (misal:penggan bangkrut, harga jual persediaan)
3. Harga Perolehan asset atau hasil penjualan asset
4. Bagi laba atau bagi bonus
5. Kecurangan atau kesalahan

Peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian antara lain:
1. Penurunan nilai pasar suatu investasi setelah tanggal neraca
2. Penggabungan usaha yang signifikan setelah tanggal neraca
3. Pengumuman Penghentian operasi
4. Pembelian dan pelepasan asset yang signifikan, pengambilan alihan asset oleh pemerintah
5. Kerusakan asset akibat kebakaran setelah tanggal neraca.

2.2. Pengakuan dan Pengukuran


Peristiwa Penyesuai Setelah Periode Pelaporan
Berikut ini adalah contoh peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan yang mensyaratkan
entitas untuk melakukan penyesuaian jumlah yang diakui dalam laporan keuangannya, atau
pengakuan dapak peristiwa yang sebelumnya tidak diakui:

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

1. Penyelesaian kasus pengadilan setelah periode palaporan yang memutuskan bahwa entitas
memiliki kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Entitas menyesuaikan provisi terkait
dengan kasus pengadilan terseut sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan
Aset Kontijensi, atau mengakui provisi baru.

2. Penerimaan informasi setelah periode pelaporan yang mengindikasikan adanya penurunan


nilai aset pada akhir periode pelaporan, atau perlunya penyesuaian atas jumlah yang
sebelumnya telah diakui sebagai rugi penurunan nilai aset. Contoh:

 Kebangkrutan pelanggan yang terjadi setelah periode pelaporan biasanya


mengkonfirmasikan bahwa pada akhir periode pelaporan telah terjadi kerugian atas
piutang usaha dan bahwa entitas perlu penyesuaikan jumlah tercatat piutang usaha
tersebut.
 Penjualan persediaan setelah periode pelaporan mungkin memberikan bukti tentang
nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan.

1. Penentuan setelah periode pelaporan atas biaya perolehan aset yang dibeli, atau hasil
penjualan aset yang dijual sebelum akhir periode pelaporan.

2. Penentuan jumlah pembayaran bagi laba atau bonus setelah periode pelaporan, jika entitas
memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif kini pada akhir periode pelaporan
untuk melakukan pembayaran sebagai akibat dari peristiwa setelah tanggal tersebut.

3. Penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak
benar.

Peristiwa Nonpenyesuai Setelah Periode Pelaporan


Penurunan nilai wajar investasi di antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit merupakan peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan.
Jika setelah periode pelaporan entitas mengumumkan pembagian dividen untuk pemegang
instrument ekuitas, maka entitas tidak mengakui dividen itu sebagai liabilitas pada akhir periode
pelaporan.

Entitas tidak menyusun laporan keuangan dengan dasar kelangsungan usaha jika setelah
periode pelaporan diperoleh bukti kuat bahwa entitas akan dilikuidasi atau dihentikan usahanya,
atau jika manajemen tidak memiliki alternatif lain yang realistis kecuali melakukan hal tersebut.

Berikut adalah contoh peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang umumnya dibuat
pengungkapan:

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

1. Kombinasi bisnis signifikan setelah periode pelaporan atau pelepasan entitas anak yang
signifikan.
2. Pengumuman untuk menghentikan suatu operasi.
3. Pembelian aset yang signifikan, pengklasifikasian aset sebagai aset dimiliki untuk dijual,
pelepasan aset lain, atau pengambilalihan aset yang signifikan oleh pemerintah.
4. Kerusakan pabrik produksi yang signifikan akibat kebakaran setelah periode pelaporan.
5. Pengumuman atau dimulainya pelaksanaan restrukturisasi yang signifikan.
6. Transaksi saham biasa dan transaksi saham biasa potensial yang signifikan setelah periode
pelaporan.
7. Perubahan besar tidak normal setelah periode pelaporan atas harga aset atau kurs valuta
asing.
8. Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan
setelah periode pelaporan dan memiliki pengaruh signifikan pada aset dan liabilitas pajak
kini dan tangguhan.
9. Pemberian komitmen atau timbulnya liabilitas kontijensi yang signifikan, sebagai contoh
menerbitkan jaminan yang signifikan.
10. Dimulainya proses tuntutan hukum yang signifikan yang semata-mata timbul karena
peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan.

2.3. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN


Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menentukan:
a. Kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode
pelaporan; dan
b. Pengungkapan yang dibuat entitas tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit
dan peristiwa setelah periode pelaporan.

Pernyataan ini juga mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan
atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa
penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk, dan pengungkapan atas, peristiwa
setelah periode pelaporan.

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan
dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang menguntungkan
maupun yang tidak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
(a) Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan); dan
(b) Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa
nonpenyesuai setelah periode pelaporan).

Entitas menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencerminkan
peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan. Entitas tidak menyesuaikan jumlah pengakuan
dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan.
Entitas mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang
bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Jika entitas menerima informasi setelah
periode pelaporan tentang kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan, maka entitas
memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut sesuai dengan informasi terkini.
Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak
diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Sejalan
dengan hal tersebut, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap kelompok peristiwa
tersebut:
(a) Sifat peristiwa; dan
(b) Estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 11 secara prospektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
PSAK 8 menyatakan; Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara
akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun yang tidak

Saran
Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, begtu juga dengan makalah yang kami
buat tentunya masih banyak kekurangannya. Dan kami berharap kepada pembaca untuk menyisikan
waktu memberikan saran dan kritikan untuk menyempurnakan makalah yang kami buat karna kami
sangat membutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)


lOMoARcPSD|32406722

DAFTAR PUSTAKA

https://accounting.binus.ac.id/2017/08/30/psak-8-penyesuaian-2014-peristiwa-setelah-periode-
pelaporan/

Downloaded by Farras Muttaqin (farrasmuttaqinn@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai