Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Teori Akuntansi

Dosen Pengampu :
Wa Ode Sitti Nur Insani, SE.,M.E

Oleh :
Kelompok 6

ALIFAH NURSARI. S 216602073


SRY YULIANI MUFLIHA HUSEN 216602014
DWI SETYA RINI 216602074

KELAS KAP
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penyusun kemudahan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya diakhirat nanti. Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas mata kuliah “Teori Akuntansi” dengan judul “Kerangka Konseptual Untuk
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon
maaf yang sebesar- besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kendari, 21 Mei 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Klasifikasi dan Konflik Kepentingan....................................................................2
2.2 Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan..................................3
2.2.1 Tujuan Laporang Keuangan Menurut APB Statement No. 4......................3
2.2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan...............4
2.3 Menuju ke Arah Kerangka Konseptual...............................................................5
2.3.1 Hakikat Kerangka Konseptual.......................................................................5
2.3.2 Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual...........................................6
2.3.3 Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual.....................................6
2.3.4 Tujuan Pelaporan Keuangan.........................................................................8
2.3.5 Konsep-konsep Fundamental.........................................................................9
2.3.6 Pengakuan dan Pengukuran.........................................................................10
2.4 Laporan-Laporan Lain........................................................................................11
2.4.1 Laporan Perusahaan.....................................................................................11
2.4.2. Laporan Stamp.............................................................................................12
2.5 Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan oleh Pernyataan-
pernyataan Akuntansi..........................................................................................13
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka Konseptual
dideskripsikan sebagai sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari objek-objek
yang saling berhubungan dan mendasar yang menuju kepada standar yang
konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi batas dari akuntansi keuangan dan
pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep akuntansi, konsep yang
menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi, pengukuran
transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Klasifikasi dan Konflik Kepentingan ?
2. Bagaimana Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan ?
3. Bagaimana Menuju ke Arah Kerangka Konseptual ?
4. Bagaimana Laporan-Laporan Lain?
5. Bagaimana Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan oleh
Pernyataan-pernyataan Akuntansi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuannya adalah untuk mengetahui Kerangka Konseptual Untuk
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Konflik Kepentingan


Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik
kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan
keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna,
dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses
akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-
operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan
keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang
sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah
penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak
mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat
dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis
keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga
yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan
keuangan. Para akun tanterutama akan bertindak sebagai “auditor” yang
bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari ketiga kelompok di
atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn, dimana lingkaran U
mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang dianggap
bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C
mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh

2
perusahaan (entah ia berada di dalam atau di luar batasan dari prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum) dan lingkaran P mencerminkan kumpulan
informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesi akuntan. Area yang
diberi nama I mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua
tiga kelompok tersebut. Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh
perusahaan, para akuntan dapat membuat dan memverifikasinya, dan mereka
dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII mencerminkanarea-area yang
menjadi konflik kepentingan.

2.2 Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan


2.2.1 Tujuan Laporang Keuangan Menurut APB Statement No. 4
APB Statement no.4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan
menjadi :

a. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi
keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi
keuangan.
b. Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan keuangan adalah :
 Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber
daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat :
- Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
- Menunjukkan pendanaan dan investasinya
- Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komintmen-
komitmennya
- Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
 Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba.

3
 Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
 Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
 Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan
pengguna laporan.
c. Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
 Relevansi
 Dapat dimengerti
 Dapat diverifikasi
 Netralitas
 Ketepatan waktu
 Komparabilitas
 Kelengkapan

2.2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan


Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi
yang dikenal sebagai “Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan
meningkatkan proses penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini
mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards Board (FASB).
Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan
untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan :
1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2. Informasi apa yang mereka butuhkan
3. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh
akuntansi
4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan tersebut.

Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood:


1. Tujuan dasar (No.1).

4
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan
kegunaan yang berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan
(earning power) perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas)
sebagai jenis informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang
dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9, dan 10) yang menguaraikan laporan keuangan
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar
dapat memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10).

Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna, informasi yang


disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu.
“Laporan True Blood” menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari pelaporan :
1. Relevansi dan materialitas
2. Bentuk dan substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi
7. Dapat dimengerti

2.3 Menuju ke Arah Kerangka Konseptual


2.3.1 Hakikat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren
dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada
standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep-konsep seperti ini menjadi
asas dalam artian bahwa Konsep-konsep-Konsep-konsep yang lain akan
dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara

5
berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan
menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya
penurunan kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun belakangan.
Dua atau lebih metode akuntansi yang diterima untuk fakta-fakta yang sama
digunakan metode akuntansi yang kurang konservatif daripada metode awal
yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk meratakan fluktuasi
pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang tidak mampu
memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi. Adanya
optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam estimasi jumlah yang
akan diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca
(hanya berupa pengungkapan dalam laporan keuangan).

2.3.2 Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual


Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan
standar antara lain adalah:
1. Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
2. Masalah pendefinisian
3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harus
digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan

2.3.3 Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual


Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:
1. Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari
akuntansi.
2. Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam
laporan keuangan.
3. Tingkat ketiga

6
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh
akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang
meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan
dan pengukuran.
4. Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh
akuntansi untukmenyampaikan informasi akuntansi yang meliputi
pelaporan penghasilan, pelaporan arus danadan likuiditas, dan pelaporan
posisi keuangan.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial


Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of financial
accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas
bisnis, yaitu:
 SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”,
yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
 SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
 SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan
seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
 SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of
business enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan
pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
 SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC
no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-
organisasi nirlaba.
 SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting
measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas
masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai
dasar pengukuran.

7
2.3.4 Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis :
 Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor
maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat
investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
 Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor
serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga
dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat
berharga atau pinjaman.
 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan,
lain untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi,
peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan klaim atas
sumber daya tersebut.
 Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode
tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:


 Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba
pada perusahaan bisnis
 Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar

Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:


 Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan
ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka
berikan.
 Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain
penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.

8
 Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa
dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi.

2.3.5 Konsep-konsep Fundamental


Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:
 Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara
bermanfaat dengan tindakan yang telah dirancang untuk memfasilitasinya
atau hasil yang ingin diperolehnya
 Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan
yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud
untuk disajikan
 Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of
financial accounting concepst. No.2 FASB
 Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi
akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi
tersebut melebihi biayanya.
Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja
dan status dari perusahaan:
 Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh
atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa dimasa lalu.
 Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan
yang timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva
atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat
dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
 Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah
mengurangidengan kewajibannya.

9
 Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan
diakibatkan pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari
entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari
perusahaan.
 Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan oleh pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya
kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik
 Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan selama
periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta
kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik
 Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah
entitas pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya)
selama satu periode tertentu
 Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas
atau timbulnya kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya)
selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau
produksi barang
 Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi
dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama
satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik
 Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta
kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu
kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik.

2.3.6 Pengakuan dan Pengukuran


Kriteria pengakua meliputi:
 Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan
keuangan.

10
 Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan dan dapat diukur
dengan cukup andal.
 Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan pada keputusan
penggunanya.
 Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverifikasi,
dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut
yang berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:
 Biaya historis
 Biaya penggantian saat ini
 Nilai pasar saat ini
 Nilai bersih yang dapat direalisasi
 Nilai arus kas masa depan saat ini

2.4 Laporan-Laporan Lain


2.4.1 Laporan Perusahaan
Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan
akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada
perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-
konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup
dan sasaran dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari
kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.
Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik
pelaporan yang ada saat ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan
tambahan berikut ini:
a) Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang
diperoleh dari usaha perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang
modal, negara, dan investasi kembali.

11
b) Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari
tenagan kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan,
kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan manfaat-manfaat yang
diterima.
c) Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan
hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
d) Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-
transaksi kas langsung antara inggris dengan negara negara lain.
e) Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan
kemungkinan laba di masa depan, tingkat penempatan kerja dan investasi.
f) Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan
sasaran-sasaran strategis jangka menengah.

Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan


adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan
manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam
mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang
memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.

2.4.2. Laporan Stamp


Pendekatan yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat
evolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan
konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan
keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para
pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat
sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual
Kanada.
Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan
adalah untukmenyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan
manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam
mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang
memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.

12
Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama
harus dapat dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara
akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para
pengguna. “Laporan Stamp” menekankan bahwa salah satu masalah tersulit
dalam pengembangan standar akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian
kita terhadap sifat dari proses pengambilan keputusan dan mengenai
rasionalitas proses mental yang digunakan oleh pengguna dalam mencapai
kesimpulannya.
Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”,
dimana penyusun standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan
keuangan yang telah diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan
yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari para
pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.
Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain),
yang didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep
konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari
laporan stamp.

2.5 Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan oleh


Pernyataan-pernyataan Akuntansi
Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan
dengan tepat oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik
mengenai karakteristik normative yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori :
1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari
pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang
diberikan.
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan
dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang
diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dana diakhiri
dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstituisi yang akan
digunakan sebagai pedoman bagi teknik-teknik akuntansi.
Ada 3 permasalahan yang berkaitan dengan kerangka kerja konseptual :
Sebuah konstituisi memiliki kekuatan hukum.sebuah kerangka kerja konseptual
tidak memiliki kewenangan kecuali yang berasal dari dasar intelektualitasnya.
Konstituisi memuat banyak elemen yang berubah-ubah,misalnya : jumlah senator
yang dimiliki oleh tiap Negara bagian,lamanya sedang waktu diantara pemilihan
dan seterusnya Terdapat perbedaan-perbedaan konstituisi yang signifikan di antara
masing-masing Negara di dunia.

3.2 Saran
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini dapat menjadi
pedoman untuk kita bersama terkhusus bagi pembaca makalah ini, namun saya
selaku penulis menyarankan kepada pembaca agar sebagusnya mencari referensi
lain untuk menambah keyakinan kita dalam menimba ilmu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hendriksen, Eldon S. Van Breda, Michael F. 2000. Teori Akuntansi. Batam:


Interaksara.

Anonim. 2013. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi. (online),

http://gratiscatanku.blogspot.com/2013/10/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-
dan.html.

Rizki. 2012. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi. (online),

http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-
dan.html.

Wintang. 2010. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi. (online),

15
16

Anda mungkin juga menyukai