STANDAR Direktur RSUD Waibakul 16 Januari 2023 PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Oktavianus Deky
NIP. 19781012 200604 1 001 PENGERTIAN Kegiatan identifikasi pasien yang mempunyai risiko terjatuh selama perawatan di Instalasi Rawat Inap
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengkajian
ulang pasien risiko jatuh
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Waibakul Nomor
RSUD.W/271/SPO/53.17/I/2023 Tentang kebijakan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di RSUD Waibakul 2. Keputusan Direktur RSUD Waibakul Nomor RSUD.W/270/SPO/53.17/I/2023 Tentang Pemberlakuan Panduan Mengurangi Risiko cedera akibat Jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah Waibakul.
PROSEDUR A. Pada pasien Dewasa
1. Pengkajian Ulang Perawat Mengkaji ulang setiap hari terhitung mulai saat pengkajian sebelumnya atau sewaktu-waktu apabila : a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik,fisiologis maupun psikologis b. Pasien pindah ruangan / Pindah ke ruang rawat inap c. Penambahan obat yang bias menimbulkan pasien berisiko jatuh d. Pasien mengalami insiden jatuh atau nyaris jatuh saat di rawat 2. Penilaian Risiko Jatuh Setelah melakukan pengkajian ulang risiko jatu,perawat menilai resiko jatuh dengan cara : a. Memilih tidak berisiko jatuh apabila scoring ≤ 24 b. Memilih risiko sedang apabila scoring 25-50 c. Memilih resiko tinggi apabila scoring ≥ 51 3. Intervensi Setelah menentukan resiko jatuh pasien,perawat dan atau bidan menentukan tindak lanjut dengan cara: a. Apabila tidak beresiko jatuh maka perawat atau bidan melakukan pengkajian ulang resiko jatuh 2 hari kemudian atau bila kondisi berubah b. Apabila resiko tinggi jatuh,maka perawat/bidan: 1) Melakukan pengkajian lengkap 2) Memilih intervensi resiko tinggi jatuh dan memilih intervensi khusus 3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan ( tripod,walker),berikan bantuan saat pasien berjalan atau berpindah 4) Memasang gelang identifikasi resiko jatuh sesuai prosedur yang telah di tetapkan 5) Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko jatuh pasien 6) Melaporkan Pasien jatuh pada setiap pergantian Shift 4. Perawat/bidan meminta tanda tangan pasien dan atau keluarga sebagai bukti sudah menerima dan memahami penjelasan resiko jatuh dan pencegahannya. 5. Perawat/ bidan melakukan intervensi yang sudah di pilih minimal 2 (dua) atau lebih,bila beresiko jatuh dalam satu shift. B. Pada pasien Anak-anak 1. Pengkajian Ulang Perawat ruangan melakukan pengkajian ulang resiko jatuh. Perawat mengkaji ulang setiap hari terhitung mulai saat pengkajian sebelumnya ) atau sewaktu-waktu apabila : e. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik,fisiologis maupun psikologis f. Pasien pindah ruangan / Pindah ke ruang rawat inap g. Penambahan obat yang bias menimbulkan pasien berisiko jatuh h. Pasien mengalami insiden jatuh atau nyaris jatuh saat di rawat 2. Penilaian resiko jatuh Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil pengkajian dan menentukan resiko jatuh pasien dengan melihat hasil penjumlahan : a. Resiko rendah untuk jatuh apabila skoring 7-11 b. Jatuh resiko tinggi,apabila scoring ≥ 12 3. Intervensi Perawat/ bidan memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai dengan skor resiko jatuh pasien dengan cara: a. Apabila scoring 7-11,resiko jatuh rendah tidak dilakukan pemasangan gelang berwarna kuning pada pasien b. Apabila scoring ≥ 12, maka di lakukan intervensi dengan resiko jatuh tinggi,pasien dipasang gelang resiko jatuh dan memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarganya tentang resiko jatuh pada pasien 1) Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko pasien jatuh 2) Melaporkan pasien resiko jatuh pada setiap pergantian shift 3) Melengkapi formulir pemantauan pasien resiko tinggi jatuh 4. Perawat/bidan meminta tanda tangan pasien dan atau keluarga sebagai bukti sudah menerima dan memahami penjelasan resiko jatuh dan pencegahannya 5. Perawat / bidan melakukan intervensi yang sudah di pilih minimal 2 atau lebih,bila beresiko jatuh dalam satu shift.