Laporan Praktikum Ii Whinda Yahyu Annisa Sinurat
Laporan Praktikum Ii Whinda Yahyu Annisa Sinurat
FISIKA
KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN TUNGGAL
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2023
LEMBARAN PENGESAHAN
ASISTEN PRAKTIKUM
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Fisika
Dasar mengenai Ketidakpastian Pada Pengukuran Tunggal.
Penulis
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan Praktikum.................................................................2
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengukuran Tunggal.........................................................3
2.2 Faktor Mempengaruhi Mengetahui Ketepatan Pengukuran................3
2.3 Ketidakpastian Pengukuran.................................................................4
BAB III.METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan...................................................................................5
3.2 Cara Kerja............................................................................................5
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengukuran Tunggal Dengan Penggaris Pada 3 Balok..............................6
4.2 Pengukuran Tunggal Dengan Jangka Sorong Pada 3 Balok...................... 6
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
5.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I.PENDAHULUAN
III.METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Untuk alat dan bahan yang digunakan saat melakukan kegiatan praktikum
yaitu:
1. Alat Tulis Kantor (Atk)
2. Handphone
3. Penggaris dengan skala utama 1 cm = skala nonius 10 mm
4. Jangka Sorong dengan skala 0,05 mm
5. Balok sebanyak 3 dengan ukuran dimensi yang berbeda beda.
3.2 Cara Kerja
1. Lakukan pengukuran tunggal pada masing dimensi (panjang,lebar,tebal) pada
masing-masing balok I,II,III.
2. Cara pengukuran pada tiga balok ditampilkan pada Gambar 2.1 Bagian angka
nol dimulai paling ujung balok dan panjang akhir merupakan ukurannya
dibandingkan dengan mistar.
3. Catat hasil pengukuran masing-masing balok dengan dua decimal dibelakang
koma.
4. Hitunglah hasil pengukuran dengan ketidak pastiannya (Δx) maing ukuran
dimensi ( panjang,lebar,tebal) balok.Dengan Rumus 2.1.
5. Tulis cara hasil pengukuran ketidakpastian pada pengukuran tunggal seperti
Rumus 2.2.
6. Bila menggunakan jangka sorong, buka dua rahang bawah jangka sorong
kemudian dorong secara perlahan.Baca skala utama yang secara garisnya dan
skala vernier.Contoh pengukuran dengan jangka sorong ditampilkan pada
Gambar 2.2. Hasil pengukuran diperoleh pada skala utama 2,4 cm dan skala
vernier sebesar 0,07 sehingga hasil pengukurannya 2,47 cm.
7. Lakukan pengukuran balok dengan jangka sorong seperti pada kegiatan 1,3,dan
4.
PEMBAHASAN:
Cara Perhitungan panjang pada balok I,II,III menggunakan alat ukur penggaris
1.Balok I
Diketahui:panjang (x) =5,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 5,5 ± 0,05
2.Balok II
Diketahui:panjang (x) =7,4 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 7,4 ± 0,05
3.Balok III
Diketahui:panjang (x) =9,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 9,5 ± 0,05
Cara Perhitungan Lebar pada balok I,II,III menggunakan alat ukur penggaris.
1.Balok I
Diketahui:Lebar (x) =3,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 3,5 ± 0,05
2.Balok II
Diketahui:Lebar (x) =5,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 5,5 ± 0,05
3.Balok III
Diketahui:Lebar (x) =7,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 7,5 ± 0,05
Cara Perhitungan Tebal pada balok I,II,III menggunakan alat ukur penggaris.
1.Balok I
Diketahui: Tebal (x) =6,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 6,5 ± 0,05
2.Balok II
Diketahui:Tebal (x) =8,5 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 8,5 ± 0,05
3.Balok III
Diketahui: Tebal (x) =10,3 cm dan NST=1 mm (0,1 cm)
Ditanya :Δx ?
Jawaban :Δx = 1/2 NST = 1/2 × 0,1 =0,05
x ± Δx (cm) = 10,3 ± 0,05
PEMBAHASAN:
Cara Perhitungan Panjang pada balok I,II,III menggunakan alat ukur jangka
sorong.
1.Balok I
Diketahui:
Pengukuran panjang dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:5,6 cm
SN:9 × (0,02) = 0,18 mm = 0,018 cm
Ditanya:
SU + SN = 5,6 cm + 0,018 cm =5,618 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 5,618 ± 0,001
2.Balok II
Diketahui:
Pengukuran panjang dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:7,4 cm
SN: 8× (0,02) = 0,16 mm = 0,016 cm
Ditanya:
SU + SN = 7,4 cm + 0,016 cm =7,416 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 7,416 ± 0,001
3.Balok III
Diketahui:
Pengukuran panjang dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:9,6 cm
SN: 8× (0,02) = 0,16 mm = 0,016 cm
Ditanya:
SU + SN = 9,6 cm + 0,016 cm =9.616 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 9.616 ± 0,001
Cara Perhitungan Lebar pada balok I,II,III menggunakan alat ukur jangka sorong.
1.Balok I
Diketahui:
Pengukuran Lebar dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:3,8 cm
SN: 2 × (0,02) = 0,04mm = 0,004 cm
Ditanya:
SU + SN = 3,8 cm + 0,004 cm =3,84 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 3,84 ± 0,001
2.Balok II
Diketahui:
Pengukuran Lebar dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:5,6cm
SN: 2 × (0,02) = 0,04mm = 0,004 cm
Ditanya:
SU + SN = 5,6 cm + 0,004 cm =5,604 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 5,604 ± 0,001
3.Balok III
Diketahui:
Pengukuran Lebar dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:7,6 cm
SN: 4 × (0,02) = 0,08 mm = 0,008 cm
Ditanya:
SU + SN = 7,6 cm + 0,008 cm =7,608 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 7,608 ± 0,001
Cara Perhitungan Tebal pada balok I,II,III menggunakan alat ukur jangka sorong.
1.Balok I
Diketahui:
Pengukuran Tebal dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:5,6 cm
SN: 4× (0,02) = 0,08mm = 0,008 cm
Ditanya:
SU + SN = 5,6 cm + 0,008 cm = 6,608 cm
Δx = 1/2 NST=1/2 × 0,02 =0,01 = 0,001 cm
x ± Δx (cm) = 6,608 ± 0,001
2.Balok II
Diketahui:
Pengukuran Tebal dengan ketelitian alat 0,02 mm
SU:8,6 cm
SN: 3 × (0,02) = 0,06mm = 0,006 cm
Ditanya:
SU + SN = 8,6 cm + 0,006 cm = 8,606 cm
5.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca dalam melakukan pengukuran menggunakan
alat ukur penggaris dan jangka sorong harus dilakukan dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA