Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 78

BAB IV

MESIN PERKAKAS

4.1 Teori

Pada proses pembuatan atau pengerjaan logam adalah

suatu definisi untuk mencapai hasil pada proses produksi yang

dapat ini dilakukan dengan mesin-mesin perkakas dan secara

konvensional dan nonkonvensional dan ada beberapa alat

bantu yang dapat mendukung proses tersebut. Dalam hal ini

yang paling penting adalah keterampilan (skil).

4.2 Jenis proses pemotongan

Jenis proses pemotongan dalam proses ini pembentukan

logam menjadi produk yaitu :

1. Proses pemotongan secara konvensional

2. Proses pemotongan secara nonkonvensional

4.3 Proses pemotongan secara konvensional

Proses pemotongan ini biasanya disebut proses

permesinan, yang dilakukan dengan cara membuang bagian

benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips).

76
Sehingga terbentuk benda kerja proses permesinan dengan

prinsip pemotongan logam yaitu:

A. Mesin bubut

Mesin bubut merupakan suatu proses pemakanan benda

kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda

kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara

translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan

putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan

gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Definisi Mesin Bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah suatu

mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang

diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan

benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar

benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan

secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan

gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan

mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan

kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai

macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda.

77
Gambar 4.1 Mesin bubut

Prinsip kerja pada mesin bubut ini salah satu proses

permesinan yang menggunakan pahat dengan satu mata

potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja

seperti yang terlihat pada gambar benda kerja dipegang

(decekam) pada satu poros spindle dengan bantuan chuck

yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Yaitu pada

pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya. Bergerak

rotasi benda kerja akan menghasilkan gerak potong.

78
Gambar 4.2 prinsip kerja mesin bubut

1. Adapun jenis mesin bubut pada garis besarnya

diklarifikasikan dalam 4 kelompok :

a. Mesin bubut ringan

Di pergunakan untuk mempekejakan benda-benda yang

berukuran kecil mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan

model lantai.

Gambar 4.3 mesin bubut ringan

79
b. Mesin bubut sedang

Konstruksi mesin ini telah cermat dengan dilengkapi

peralatan khusus, mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan yang

banyak variasinya dan teliti funsi utamanya menhasilkan

sebuah proyek atau memperbaiki perkakas secara produksi.

Gambar 4.4 mesin bubut sedang

c. Mesin bubut standar

Mesin bubut standar ini dibuat lebih berat, daya keduanya

lebih besar dari pada yang ada dikerjakan, mesin bubut ringan

dengan mesin bubut ini merupakan standar dalam proses

pembuatam mesin bubut pada umumnya

80
Gambar 4. 5 mesin bubut standar

d. Mesin bubut meja panjang

Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan

benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak

dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-

batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah

dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi

beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.

Gambar 4.6 mesin bubut meja panjang

81
2. Jenis Mesin Bubut Berdasarkan Prinsip Kerjanya:

Sedangkan untuk jenis mesin bubut berdasarkan prinsip

kerjanya terbagi menjadi 7 buah jenis mesin, 7 buah mesin

tersebut yaitu :

a. Mesin bubut center / centre lathe.

Gambar 4.7 Mesin bubut center / centre lathe.

Mesin ini tersedia dalam berbagai macam bentuk dan

menjadi mesin favorit dalam suatu industri. Baik industri besar

maupun industri kecil. Cara Kerja dari mesin ini yaitu

menggunakan sebuah poros spindle. Cara dalam

pengoperasian mesin bubut yang satu ini juga cukup mudah.

Poros spindle tersebut mempunyai suatu chuk yang

berahang dan di satu sisi berfungsi sebagai alat untuk

82
mencengkram material. Chuk yang berahang menjadi inti /

pusat sumbu. Untuk sisi lain yang tidak berfungsi untuk

mencengkram, berfungsi sebagai alat pemutar.

b. Mesin bubut sabuk

Gambar 4.8 Mesin Bubut Sabuk

Jenis mesin bubut sabuk menggunakan sabuk untuk

memutar roda gigi. Sabuk melingkari roda gigi dan berputar

dengan putaran poros dari spindle yang terkait dengan sabuk.

Roda gigi yang dilingkari sabuk inilah menjadi kunci pembuatan

ulir dan pemotongan material karena diujung rangkaian roda

gigi tersebut terdapat eretan pahat yang bergerak memutar

konstan untuk membentuk ulir.

83
c. Mesin bubut vertical turning & boring milling

Gambar 4.9 Mesin Bubut vertical turning

Mesin bubut ini bekerja secara otomatis. Sebelum

bekerja, mesin bubut ini hanya perlu menentukan bentuk akhir

dari setiap potongan yang diberikan oleh operator dan

selanjutnya mesin bubut ini akan membubut sesuai setingan.

Poros mesin akan mengeset sendiri cengkramannya pada

material bahan kerja.

Dengan cara kerja yang sangat otomatis, anda dengan

mudah dapat mengawasi beberapa mesin lainnya dengan

sangat mudah dan cepat. Dengan cara kerja otomatis ini,

memudahkan para pengguna menggunakan mesin jenis ini.

84
Mesin otomatis ini banyak di jumpai di beberapa perusahaan

industri dan manufactur yang membutuhkannya.

d. Mesin bubut facing lathe

Gambar 4.10 Mesin Bubut Facing lathe

Untuk material berbentuk piringan, mesin bubut facing

lathelah pilihannya. Mesin bubut ini memiliki cakram atas

piringan berupa plat besar yang berada pada sisi dasar,

kemudian proses pembubutan bekerja pada kedua sisi piringan.

e. Mesin bubut turret

85
Gambar 4.11 Mesin Bubut Turret

Mesin bubut turret memiliki kemampuan untuk

mengerjakan material secara identic. Maksud identic disini

adalah mesin bekerja sesuai dengan urutan kerja yang telah

diatur oleh operator mesin sehingga sangat cocok untuk

produksi material secara massal di industri-insdustri.

f. Mesin bubut turret jenis sadel

86
Gambar 4.12 Mesin Bubut Jenis Sadel

Hampir mirip dengan mesin bubut turrent biasa, mesin

bubut turret jenis sadel menggunakan sadel untuk melakukan

pengaturan dan pengoperasian untuk menghasilkan material

yang identik.

g. Mesin bubut turret vertikal

Gambar 4.13 Mesin Bubut Turret Vertical

87
Mesin bubut turret jenis ini juga dapat menghasilkan

material dengan identik. Mesin bubut turret vertikal memiliki

meja putar bercengkram dan turret yang terpasang di atas rel

yang menyilang pada meja putar. Pada turret terdapat kepala

samping yang menjadi pengontrol pahat dengan sistem yang

sudah diset sehingga terjadi pengulangan proses secara identik

pada saat dioperasikan.

Jika kecepatan translasi dari pahat diatur dengan

perbandingan tertentu, maka akan menghasilkan ulir dengan

ukuran tertentu di benda putar. Bentuk ulir yang bermacam-

macam serta ukuran yang berbeda-beda dihasilkan dari

komponen mesin roda gigi translasi.

Untuk mendapatkan ukuran ulir dengan ukuran yang

berbeda-beda, roda gigi translasi yang berfungsi sebagai

penghubung antara poros spindle dan poros ulir hanya perlu

diputar. Jumlah gigi pada roda gigi penukar berkisar dari 15 gigi

sampai 127 gigi.

88
3. Gerakan-gerakan dalam membubut

a. Gerakan berputar,yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda

kerja yang digerakan pada pahat yang dinamakan gerak

potong

b. Gerakan memanjang,yaitu bentuk gerakan apabila arah

arah pemotongan sejajar dengan sumbu kerja.gerakan ini

disebut dengan gerak pemakanan

c. Gerakan melintang, Yaitu bentuk gerakan apabila arah

pemotongan tegak lurus terhadap sumbu kerja gerakan

ini disebut dengan gerakan melintang atau pemotongan

permukaan.

ketiga bentuk gerakan tsb dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.14 gerakan membubut

89
4. Bagian-bagian utama mesin bubut, secara umum sebuah

mesin bubut terdiri dari empat bagian

Gambar 4. 15 bagian utama mesin bubut

a. Kepala tetap

Kepala tetap bagian utama dari mesin bubut untuk

menyangga poros utamanya untuk menggerakkan spindle

Gambar 4.16 kepala tetap

90
b. Kepala lepas

Kepala lepas bagian dari mesin bubut yang terletak pada

posisi kanan dan dipasang ulir atau meja mesinnya sebagai

menyangga supaya alatnya tetap kokoh.

Gambar 4.17 kepala lepas

c. Alas mesin

Alas mesin adalah dari mesin bubut yang berfungsi

sebagai pendukung eretan dan kepala lepas, serta sebagai

sebuah lintasan eretan dan kepala lepas.

Gambar 4. 18 alas mesin

91
d. Eretan

Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi

sebagai penghantarkan pahat bubut sepanjang alas mesin

Gambar 4.19 eretan

Ada 3 jenis eretan yang ada pada mesin bubut, yaitu

1. Eretan alas

Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan

dapat bergerak ke kiri atau ke kanan sepanjang alas. Di

dalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang menggerakkan

eretan tersebut secara otomatis atau digerakkan dengan

tangan.

92
2. Eretan lintang

Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang

terhadap alas. Gerakan melintang, yaitu menjauhi atau

mendekati operator, baik diputar dengan tangan maupun

secara otomatis.

Kegunaan eretan ini antara lain untuk memberikan tebal

pemakanan pahat atau menggerakan pemakanan pahat. Pada

bagian yang dekat dengan pemutarnya terdapat skala ukuran.

Dengan skala ini kita dapat mengatur tebal penyayatan pahat.

3. Eretan atas

terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada

eretan ini terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat

diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan kebutuhan.

Pada bagian alasnya terdapat skala derajat. Eretan ini

khususnya untuk membuat tirus dengan sudut yang besar pada

jarak pendek. Gerakannya tidak otomatis.

93
5. Alat alat bantu mesin bubut

Peralatan–peralatan yang ada pada sebuah mesin bubut.

Ada beberapa peralatan yang digunakan pada sebuah mesin

bubut dan peralatan tersebut yaitu :

a. Peralatan cekam

Peralatan ini digunakan saat untuk mencekam benda

kerja agar tidak goyang pada proses pengerjaan

Gambar 4.20 pelat cekam

b. Pelat pembawa

Peralatan ini ada dalam mesin bubut yang digunakan

pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan dua

center.

Gambar 4.21 pelat pembawa

94
c. Center

Center merupakan perlatan mesin bubut yang digunakan

untuk suatu penopang benda kerja yang sedang dibubut.

Gambar 4.22 center

d. Collet

Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan

untuk suatu poembantuan pengapit benda kerja yang memiliki

permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau kita

kerjakan

Gambar 4.23 collet

95
e. Penyangga

Penyangga adalah peralatan mesin bubut yang

digunakan untuk menyangga benda panjang pada saat dibubut

peralatan ini pun sangat berperan penting dalam proses

pengerjaan kerjanya.

Penyangga Terbagi Menjadi 2 Jenis

1. Penyagga Tetap (Steady Rest)

Digunakan untuk membantu memegang benda yang

panjang yang akan mendapat pengerjaan dibagian ujungnya.

Dipasang pada bed mesin dengan dikunci mur baut. Bagian

yang memegang benda kerja dibuat dengan bronze atau

kuningan sehingga tidak banyak merusak benda kerja. Namun

begitu harus tetap dilumasi selama pemakaian.

Gambar 4.24 Penyangga Tetap (Steady Rest)

96
2. Penyangga Berjalan (Follow Rest)

Digunakan untuk membantu memegang benda kerja

dengan diameter relatif kecil dan relatif panjang. Dipasang pada

eretan melintang/cross slide sehingga ikut bergerak sepanjang

bed mesin. Sama halnya dengan penyangga tetap,ini pun

harus dilumasi selama pemakaian.

Gambar 4.25 Penyangga Berjalan (Follow Rest)

f. Pahat bubut

Pahat bubut adalah suata pahat yang digunakan untuk

memotong benda kerja sesuai dengan yang kita inginkan.

Macam Macam Pahat Mesin Bubut :

1. Pahat bubut rata kanan

Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-

sudut bebas lainnya sebagaimana gambar 26, pada umumnya

digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang

97
pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi

cekam.

Gambar 4.26 Pahat bubut rata kanan

2. Pahat bubut rata kiri

Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º, pada

umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang

pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi

kepala lepas.

Gambar 4.27 Pahat bubut rata kiri

98
3. Pahat bubut muka

Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya

digunakan untuk pembubutan rata permukaan benda kerja

(facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda

kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari

titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran

mesinnya.

Gambar 4.28 Pahat bubut muka

4. Pahat bubut ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari

jenis ulir yang akan dibuat, sudut puncak 55° adalah untuk

membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir

jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.

99
Gambar 4.29 Pahat bubut ulir

5. Pahat Alur

Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda

kerja. Macam-macam pahat alur digunakan sesuai dengan

kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.

Gambar 4.30 Pahat bubut alur

6. Pekerjaan Membubut Menurut arah gerak laju

Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin

bubut, bentuk pekerjaannya yang dapat dilakukan dalam proses

pembentukan dapat dilihat pada gambar berikut.

100
Gambar 4.31 pekerjaan mesin bubut

1) Pembubutan muka (facing) pembubutan yang dilakukan

pada tepi penampangnya alat gerak lurus terhadap

sumbunya.

2) Pembubutan rata (silindris), pengerjaannya yang

dilakukan sepanjang garis sumbu.

3) Pembubutan ulir (threeding) pembuatan ulir

menggunakan pahat ulir

4) Pembubutan tirus (tiper) yaitu proses pembubutan benda

kerja yang berbentuk tirus.

7. Mekanisme Percepatan Mesin Bubut

Mekanisme mesin bubut yang berupa pergerakan

berputar benda kerja inilah yang menyebabkan terjadinya

pemakaran oleh alat potong, perputaran benda kerja di poroleh

101
dari perputaran motor utama yang di translasikan sedemikian

rupa dengan kecepatan berputar tertentu untuk memutar

cekam

102
B. Mesin frais

Mesin frais merupakan mesin perkakas yang proses kerja

pemotongan dengan menyayat benda kerja menggunakan alat

pemotong bermata banyak yang berputar seperti gambar

berikut.

Gambar 4.32 prinsip gambar mesin frais

Prinsip kerja mesin frais ini bergerak secara rotasi pada

arbor atau sumbu utama yang berputar bersama gerak mesin,

sedangkan benda kerjanya diam dan berputar sesuai sudut

yang sudah di tentukan.

103
1. Jenis- jenis mesin frais dapat dilihat sebagai berikut :

a. Mesin frais horizontal

Mesin frais jenis ini dengan bentuk konstruksinya miring

center terpasang pada poros spindle dengan posisi mendatar

Gambar 4.33 mesin frais horizontal

b. Mesin frais vertikal

Yang dimaksud vertikal sebenarnya pada proses

spindelnya yang digunakan atau dikonstruksikan dalam posisi

tegak semua bagian yang terdapt pada mesin frais horizontal

sama saja hanya yang dapat membedakan posisi spindelnya

tegak.

104
Gambar 4.34 mesin frais vertikal

c. Mesin frais universal

Mesin frais universal adalah salah satu jenis mesin frais

yang dapat digunakan pada posisi tegak (vertikal) dan

mendatar (horizontal) dan memiliki meja yang dapat

digeser/diputar pada kapasitas tertentu

Gambar 4.22 mesin frais universal

105
d. Mesin frais roda gigi

Mesin frais roda gigi karena mesin roda gigi ini digunakan

untuk membuat roda gigi, dengan suatu metode potongan yang

berkelanjutan.

Gambar 4.23 mesin frais roda gigi

e. Mesin frais penyerot

Mesin frais penyerot yang prinsip kerjanya adalah meja

panjang yang hanya mempunyai gerak longitudinal dan

dihantarkan terhadap suatu pemotongan yang hanya dapat

pemotongan putus dengan kecepatan yang sesuai.

Gambar 4. 24 mesin frais penyerot

106
f. Mesin frais gravier

Mesin frais gravier mesin ini digunakan untk membuat

gambar atau tulisan dengan ukuran yang tidak dapat diukur.

Gambar 4.25 mesin frais gravier

2. Bagian-bagian mesin frais

a. Badan

Badan adalah bagian-bagian yang menahan seluruh

bagian mesin ini didalamnya terdapat poros motor penggerak

susunan roda gigi dan lain-lainnya.

Gambar 4.26 badan mesin frais

107
b. Spindle

Spindle adalah poros utama yang ada pada mesin frais

dan fungsinya sebagai tempat kedudukan poros dimasukkan

kedalam sebuah lubang faksi jika dijalankan paksi akan

membawa poros ikut bergerak.

Gambar 4. 27 spindle

c. Lutut

Lutut adalah tempat dudukan meja dan gerakan lutut

ditahan oleh eretan yang melekat pada benda miring serta

dapat dipotong oleh poros yang berdiri.

Gambar 4.28 lutut

108
d. Lengan

Bagian mesin yang sangat berguna untuk kedudukan

penopang ujung frais dan letaknya pada bagian atas mesin

Gambar 4.29 lengan

e. Eretan

Eretan meja atau roda yang dapat menyangkut meja yang

terpasang diatas lutut bagian bawah berbentuk ekor burung

yang menghubungkan bagian atas lutut bagian atasnya

terdapat bantalan penahan meja.

Gambar 4.30 eretan

109
f. Arbor

Alat ini berbentuk bulat panjang pada bendanya berjalur

spire bagian yang terbentuk krisis dan ujungnya berulir.

Gambar 4.31 arbor

g. Kollet

Kollet merupakan penjepit pisau frais yang bertangkai

tirus dan alat ini bermacam-macam tetapi prinsip kerjanya

sama.

Gambar 4.32 kollet

110
h. Kepala pembagi

Kepala pembagi digunakan untuk membagi suatu sudut

benda yang difrais sehingga dapat menghasilkan bagian yang

sama.

Gambar 4.33 kepala pembagi

3. Alat-alat potong mesin frais

Adapun jenis-jenis pisau frais sebagai berikut :

a. Pisau mantel

Biasanya pisau mantel ini digunakan untuk pemakaian

permukaan yang kasar

Gambar 4.34 pisau mantel

111
b. Pisau alur

Pisau alur ini berfungsi untuk sesuatu yang berhubungan

dalam pembuatan alur pada bidang permukaan benda kerja

Gambar 4.35 pisau alur

c. Pisau frais gigi

Pisau ini dipergunakan untuk membuat roda gigi sesuai

jenis dan jumlah gigi yang diinginkan

d. Pisau frais radius cekung

Pisau jenis ini dipergunakan untuk membuat benda kerja

yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)

Gambar 4.36 pisau radius cekung

112
e. Pisau frais radius cembung

Pisau frais radius cembung dipergunakan untuk membuat

benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar (cembung)

Gambar 4.37 pisau frais radius cembung

f. Pisau frais alur T

Pisau jenis hanya digunakan untuk membuat alur

berbentuk T seperti halnya pada meja mesin frais.

Gambar 4. 38 pisau alur T

113
g. Pisau frais alur sudut

Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur

terbentuk sedikitnya hasil sesuai dengan sudut pisau yang

digunakan.

Gambar 4.39 pisau sudut

h. Pisau jari

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil

sampai ukuran besar.

Gambar 4.40 pisau jari

114
i. Pisau frais muka dan sisi

Digunakan untuk menggaris bidang rata dan bertingkat.

Gambar 4.41 pisau frais muka dan sisi

j. Pisau frais penggeseran

Berbentuk alur kelik yang dapat digunakan untuk

menyayat benda kerja dari sisi potong lurus.

Gambar 4.42 pisau penggeseran

k. Pisau frais gergaji

115
Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membuat

benda kerja sesuai denganyang kita inginkan.

Gambar 4.43 pisau geregaji

4. Perlengkapan mesin frais

a. Ragum

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda baja agar

posisinya tidak berubah.

Gambar 4.44 ragum

b. Stub adaptor

116
Bagian ini adalah tempat dudukan atau pengikat sebelum

dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama.

Gambar 4.45 stub adaptor

c. Arbor

Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor

yang pesisinya diatur sangat dengan pemasangan yang

arbornya yang digunakan hanya untuk mesin frais horizontal.

Gambar 4.46 arbor

5. Prinsip Kerja Mesin Frais

117
Prinsip kerja mesin frais adalah dalam proses kerja

pemotongan dengan menyayat benda kerja menggunakan alat

potong bermata banyak yang berputar pada mesin frais,

umumnya terhadapat tiga kemungkinan gerakan meja, yaitu

gerakan horizontal, gerakan vertikal, gerakan menyilang. Pada

beberapa meja juga memiliki gerakan putar, sehingga juga

memiliki beberapa porses pengerjaan terhadap benda kerja

118
C. Mesin sekrap

Mesin sekrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang

bergerak translasi (bolak-balik) dengan menggerakkan alatnya

kerja menyilang dari pahat (gerak makan) maka akan

menyebabkan terpotong adanya permukaan logam sehingga

menjadi rata.

1. Prinsip kerja mesin sekrap

Motor listrik yang menggerakkan suatu sistem transmisi

roda gigi lalu akan menggerakkan pinion. Pinion ini,

penggerakan roda gigi yang dibutuhkan dengan rem kemudian

rem inilah yang akan menggerakkan pahat dan menghasilkan

gerak potong secara translasi.

2. Proses mesin sekrap

Salah satu proses mesin sekrap yang digunkan untuk

membentuk suatu permukaan lurus dan berprofil. Geram yang

berbentuk dari proses sekrap terbentuk strip akibat dari gerak

yang bergerak lurus.

119
3. Jenis-jenis sekrap

Adapun jenis-jenis mesin sekrap yaitu :

a. Mesin sekrap horizontal

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan

pekerjaan serbaguna untuk berdiri atas rangka dasar dan

rangka yang mendukung lengan horizontal.

Gambar 4.47 mesin sekrap horizontal

b. Mesin sekrap vertikal

Mesin ini digunakan untuk suatu pemotongan dalam,

menyerut, dan ada yang bersudut serta untuk pengerjaan

permukaan yang sukar dijangkau.

Gambar 4.48 mesin sekrap vertikal

120
c. Mesin planner

Mesin planner digunakan untuk mengerjakan benda kerja

yang dimensi besar, benda kerja dipasang pada eret yang

melakukan gerak bolak- balik.

Gambar 4.49 mesin planner

d. Mesin sekrap roda gigi

Mesin sekrap roda gigi digunakan untuk membuat roda

gigi menggunakan mesin ini.

Gambar 4.50 mesin sekrap roda gigi

121
4. Bagian utama mesin sekrap

Adapun bagian utama mesin sekrap yaitu :

a. Badan mesin

Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat

mekanik penggerak dan tuas pengatur.

Gambar 4.51 badan mesin

b. Meja mesin

Meja mesin berfungsi merupakan suatu tempat dudukan

benda kerja atau penjepit benda kerja.

Gambar 4. 52 meja mesin

122
c. Lengan

Lengan ini untuk menggerakkan pahat maju dan mundur

Gambar 4.53 langan sekrap

d. Eretan

Eretan berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan

pahat dengan memutar spindle.

Gambar 4.54 eretan

e. Pengatur kecepatan

Untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan


mesin/menit.

Gambar 4.55 pengatur kecepatan

123
f. Tuas panjang langkah

Tuas panjang langkah berfungsi untuk mengatur panjang

pendeknya langkah pada pahat sesuai benda kerja.

Gambar 4.56 tuas panjang langkah

g. Tuas posisi pahat

Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk

mengukur kedudukan pahat terhadap benda kerja.

Gambar 4.57 tuas posisi pahat

h. Tuas pengukuran otomatis

Mengukur otomatis dipergunakan panjang langkah yang

mengubah gerakan putaran mesin pada roda gigi menjadi

gerakan lurus meja.

124
Gambar 4.58 tuas pengukuran otomatis

5. Alat bantu pada mesin sekrap

a. Pahat mesin sekrap

1. Prinsip dasar pemotongan

Pahat gerakan maju mundur. Benda kerja kearah

melintang pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju

pada saat langkah mundur benda kerja bergeser.

2. Bentuk pahat sekrap

a. Pahat sekrap kasar lurus dan sekrap kasar melengkung

Gambar 4.59 pahat sekrap kasar lurus dan sekrap kasar

melengkung

125
b. Pahat sekrap datar dan sekrap runcing

Gambar 4.60 pahat sekrap datar dan sekrap runcing

c. Pahat sekrap sisi dan sekrap sisi kasar

Gambar 4.61 pahat sekrap sisi dan pahat sekrap kasar

d. Pahat sekrap sisi datar dan sekrap profil

Gambar 4.62 pahat sekrap sisi datar dan sekrap profil

6. Jenis bahan pahat

1. H.S.S (baja kecepatan tinggi)

Jenis bahan pahat H.S.S dipergunakan untuk memotong

material yang mempunyai tegangan tarik tinggi.

126
Gambar 4.63 pahat bahan H.S.S

2. Karbid

Karbid ini dipergunakan untuk benda-benda tuangan

Gambar 4.64 karbid

7. Mekanisme bolak balik mesin sekrap

Mesin sekrap (shapmachine) disebut pula mesin ketam

atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-

bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll dalam

kedudukan mendatar, tegak ataupun miring. Mesin sekrap

adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus

bolak-balik secara vertikal maupun horisontal. Prinsip

pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat

atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum)

127
kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur

melakukan penyayatan (gerak translasi).

128
D. Mesin gerinda

Kemampuan mengerjakan alat potong dengan

mengasahnya dengan pasir atau batu itulah cara ditemukan

mesin pada gerinda seperti hanya geregaji untuk memotong

dan kebutuhan dari pada gerinda ini bisa mengikis dan lainnya

Adapun jenis-jenis gerinda

A. Gerinda tangan

Gerinda tangan merupakan gerinda yang mana proses

pengerjaannya dengan cara dipegang/digenggam

Gambar 4.65 gerinda tangan

B. Gerinda duduk

Gerinda duduk merupakan suatu alat potong yang proses

pengerjaannya dengan mata gerinda ditekan untuk memotong

benda kerja.

Gambar 4.66 gerinda duduk

129
E. Mesin las

Pengelasan adalah salah satu penyambungan logam

dengan mencairkan sebagian logam induk tanpa adanya suatu

tambahan akan menghasilkan sambungan yang berkelanjutan.

A. Las busur listrik

Suatu alat penyambung logam dengan menggunkan

tenaga listrik, las busur listrik terbagi menjadi dua yaitu :

1) Mesin las arus bolak-balik (AC)

Karena menggunakan arus listrik langsung dari PLN

memiliki suatu tegangan tinggi dibandingkan pengelasan arus

DC.

Gambar 4.67 las listrik AC

2) Mesin las arus searah (DC)

Arus listrik yang dipergunakan berasal dari dinamo yang

digerakkan oleh motor listrik.

130
Gambar 4.68 las listrik DC

3) Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)

Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus

searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin

las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat

perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil

dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator

arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata

arus. Pengaturan keluaran arus bolak-balik atau arus searah

dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar

alat pengatur arus dari mesin las. Mesin las AC-DC lebih

fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki

masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las

jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang

mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam,

131
sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan

berbeda.

Gambar 4.68 las Ganda (Mesin AC-DC)

4) Mesin Las Oxy-Acetylene (las asetilin)

Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses

pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan

disambung mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala

(flame) gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2 dengan O2),

dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses

penyambungan tanpa penekanan.

132
Gambar 4.68 las Oxy-Acetylene (las asetilin)

B. Perlengkapan mengelas

1) Elektroda

Elektroda atau kawat las ialah suatu benda yang

dipergunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang

berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur

nyala.

Banyak orang yang berpikir bahwa kawat las hanya

memiliki satu jenis saja. Apapun barang yang dilas, maka jenis

las dan bentuk kawatnya pun hanya itu-itu saja. Padahal

sebenarnya, terdapat banyak sekali jenis kawat las yang biasa

dipanggil elektroda di pasaran. Satu jenis eletroda ini dipakai

khusus untuk suatu pekerjaan pengelasan. Elektroda atau

133
kawat las ini menentukan seberapa besar arus listrik yang pas

untuk suatu pengerjaan pengelasan. Elektroda sendiri memiliki

berbagai kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus

pembungkus kawat las. Kebanyakan pengelas biasanya

menggunakan insting, pengalaman, dan kebiasaan dalam

menentukan kawat las dan besarnya arus listrik, namun, kita

dapat mengenal beberapa kode yang tertulis dalam bungkus

elektroda atau kawat las, khususnya yang memiliki tipe SMAW.

Gambar 4.69 Elektroda

2) Baju ketelpak

Perlengkapan bajiu untuk melindungi dari percikan las

dan radiasi sinar las tersebut.

Gambar 4.69 baju katelpak

134
3) Kacamata las

Kacamata las dipergunakan agar mata terhindar dari

cahaya efek pengelasan agar terhindar dari resiko kebutaan.

Gambar 4.70 kacamata las

4) Sikat kawat

Sikat kawat ini berfungsi untuk membersihkan kerak yang

terjadi pada pengelasan.

Gambar 4.71 sikat kawat

5) Palu

Palu dipergunakan untuk membuka kerak pada saat

pengelasan

135
Gambar 4.72 palu

F. Mesin geregaji

Mesin geregaji adalah suatu alat yang dipergunakan

untuk memotong seperti logam baja memotong profil dan

memotong pipa.

A. Jenis-jenis geregaji

1) Geregaji mesin

Geregaji mesin ini bisa digunakan untuk mempermudah

dan lebih praktis digunakan.

Gambar 4.73 geregaji mesin

136
2) Geregaji tangan

Geregaji tangan merupakan alat gergaji manual dengan

membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

Gambar 4.74 geregaji tangan

G. Mesin bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin bor gerakannya

memutar alat pemotong yang arah pemakaiannya mata bor

hanya pada sumbu mesin tersebut pengerjaan pelubangan.

Prinsipnya kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik

diteruskan keporos mesin sehingga poros berputar.

Mesin bor ini adalah untuk membuat lubang pada benda

kerja juga untuk pekerjaan diperluas lubang pada benda

tersebut, pengeboran adalah pengeboran contersink mengebor

tirus pada sistem kerjanya pahat yang berupa mata bor

berputar menekan tirus sambil diminyaki dengan pendingin

sehingga tembus dan berlubang.

137
Gambar 4.75 mesin bor

Bagian-bagian mesin bor

1. Badan 6. Meja

2. Motor penggerak 7. pengait meja

3. Rumah sabuk penggerak 8. Penyayat

4. Lengan 9. Tangan

5. Poros 10. Poros

d.4 Proses pemotongan secara nonkonvensional

Perkembangan dari permesinan material benda kerja

yang semakin keras serta desain produk yang semakin

kompleks juga tuntutan produktivitas yang semakin tinggi

mengakibatkan timbulnya anggapan bahwa proses permesinan

konvensional dengan menggunakan perkakas potong dan

perautan secara mekanis menjadi tidak ekonomis lagi dan

ketinggalan dalam ketelitian serta kualitas permukaan hasil

138
pengerjaannya untuk jenis material dan tuntutan tersebut

diatas.

Penggunaan material yang semakin keras untuk suatu

produk akan berkakibat terhadap kenaikan biaya permesinan

yang semakin tinggi. Apabila tidak dilakukan penerapan hasil

penelitian pengembangan teknologi permesinan khususnya

pada perautan logam, maka kenaikan biaya permesinan tidak

dapat dihindari. Oleh sebab itu, penggunaan mesin-mesin non

konvensional dibutuhkan dalam proses produksi yang

menggunakan material yang lebih kompleks lagi.

Penggunaan proses permesinan non konvensional yang

efisien diperlukan dipahami mengenai seluk-beluk dari

permasalahan permesinan. Metode proses permesinan non

konvensional yang akan dipakai tidak dapat digantikan oleh

proses permesinan konvensional. Metode yang dipilih cocok

atau tepat untuk kondisi yang diberikan serta tidak akan efesien

untuk kondisi yang lain. Macam-macam mesin non

konvensional terdiri dari Abrasive Jet Machining (AJM),

Chemical Machining (CHM), Electrochemical Machining (ECM),

139
Ultrasonic Machining (USM), Water Jet Machining (WJM), dan

lain sebagainya.

Prinsip utama dari proses ini memanfaatkan macam-

macam bentuk pengerjaan (bentuk pemotongan) adapun energi

yang dipergunakan meliputi, Energi mekanis, Energi elektro

kimia, Energi cahaya, Energi kimia, Energi thermo kimia elektrik

A. Macam Macam Mesin nonkonvensional antara lain.

1. Abrasive Jet Maching (AJM)

Pengerjaan yang digunakan dengan jalan penyemprotan

aliran fluida dengan kecepatan yang tinggi kepermukaan benda

kerja fluida yang digunakan dicampurkan dengan partikel-

partikel abriseve. Poros ini untuk memotong material keras dan

juga lapuk.

Gambar 4. 76 AJM

140
2. Electrical Discharge Machining (EDM)

Pengerjaan yang digunakan dengan menemukan efek

erosi dari percikan arus listrik. untuk memanfaatkan efek

merusak dari percikan arus listrik untuk membuat proses yang

terkontrol untuk pemesinan secara elektrik bahan konduktif,

cara menempatkan cairan tidak konduktif di mana percikan

listrik terjadi di antara dua konduktor, cairan tersebut

dinamakan dielektrik (dielectric). Rangkaian listrik yang

membuat peristiwa tersebut terjadi digunakan sebagai nama

proses ini. Pada saat ini ada dua macam mesin EDM yaitu:

EDM konvensional (Biasanya disebut Sinker EDM atau Ram

EDM) dan Wire EDM.

Gambar 4. 77 EDM

141
3. Water Jet Machining (WJM)

Water Jet Machining (WJM) merupakan mesin yang

menggunakan pancaran air untuk memotong lembaran logam.

Contoh prinsip pengerjaan dalam mesin WJM ini adalah apabila

jari diletakkan pada ujung keran air, maka cucuran aliran

dengan tekanan tinggi akan mencuci kotoran yang melekat

secara efektif.

Erosi terjadi bila tekanan fluida setempat melebihi

tegangan ikat dari material yang mengikat diri bersama

sasaran. Dengan kata lain, pancaran cairan pemotong

mengelupas material pertama-tama oleh gaya mekanis dari

cucuran dengan kecepatan tinggi yang menimpa pada luasan

kecil, dimana oleh tekanan tersebut melampaui tekanan aliran

material terpotong.

Gambar 4. 78 WJM

142
4. Electrochemical Machining (ECM)

Electro Chimical Machining (ECM) adalah sebuah metode

untuk mengolah bentuk logam melalui proses elektrokimia

(proses elektrolisis dan prosesvolta). Pada ECM proses

elektrokimia yang digunakan adalah proses elektrolisis yaitu

proses yang dapat mengubah energi lisrik menjadi energi kimia.

Prinsip kerja ECM yaitu benda kerja dihubugkan dengan

sumber arus searah yang bermuatan positif sedangkan pahat

dibuhungkan dengan sumber arus yang bermuatan positif dan

cairan elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja.

Sehingga terjadilah proses pengerjaan material benda kerja

karena adanya reaksi elektrokimia dan juga reaski kimia.

Electro Chimical Machining (ECM) terdiri dari pahat katoda dan

anoda, Sel elektrolit yang terbentuk diantara pahat dengan

benda kerja inilah yang membentuk terjadinya reaksi

elektrokimia dan reaski kimia. Fungsi dari cairan elektrolit

dalam proses ECM, yaitu:

1. Sebagai media untuk memungkinkan terjadinya proses

pengerjaan material.

143
2. Sebagai fluida pendingin selama proses ECM

berlangsung

3. Untuk menghanyutkan bagian-bagian daripada material

benda kerja yang telah dikerjakan.

Gambar 4. 79 ECM

5. Ultra Sonic Machine (USM)

Suatu cara pengerjaan dengan menggunkan partikel-

partikel abrasive cairan yang ditempatkan diantara benda-

benda kerja perkelas digunakan untuk memotong material yang

keras dan rapuh secara manufaktur.

Gambar 4.80 USM

144
B. Fungsi Media Pendingin Pada Proses Permesinan

Cairan pendingin pada proses permesinan memiliki

beberapa fungsi, yaitu fungsi utama dan fungsi kedua. Fungsi

utama adalah fungsi yang dikehendaki oleh perencanaan

proses permesinan dan operator mesin perkakas. Fungsi yang

kedua adalah fungsi tak langsung yang menguntungkan

dengan adanya penerapan cairan pendingin tersebut.

1. Fungsi Utama

a. Melumasi proses pemotongan khususnya pada

kecepatan potong rendah.

b. Mendinginkan bendakerja khususnya pada kecepatan

potong yang tinggi.

c. Membuang beram dari daerah pemotongan

2. Fungsi Kedua

a. Melindungi permukaan yang disayat dari korosi

b. Memudahkan pengambilan benda kerja, karena bagian

yang panas telah didinginkan.

c. Memperpanjang umur pahat.

d. Mengurangi deformasi pada benda kerja akibat panas.

145
e. Permukaan benda kerja menjadi lebih baik (halus) pada

beberapa kasus.

C. Alat Pelindung Diri (APD)

1. Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective

Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib

digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja

saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau

resiko kecelakaan kerja.

Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang

bergerak dalam Produksi Perakitan Elektronika, beberapa

resiko pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan

dan kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja

antara lain proses menyolder, proses pemotongan

kaki Komponen Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan

kimia, suara-suara yang timbul akibat mesin produksi, dan

kegiatan pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu,

pekerja-pekerja yang mengerjakan proses tersebut memerlukan

perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya sehingga

mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja.

146
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3

kelompok yaitu :

1) Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi

Pengaman), Safety Glass (Kacamata Pengaman),

Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).

2) Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas

Laboratorium

3) Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah :

Sepatu Pelindung (Safety Shoes/Boot), Sarung Tangan

(Hand Gloves).

2. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)

Berikut ini adalah Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang

sering digunakan dalam Produksi Elektronika.

a. Alat Pelindung Kepala

Ada beberapa jenis alat perlindung kepala, yaitu sebagai

berikut :

a) Topi Pelindung (Safety Helmet)

Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi

Kepala dari paparan bahaya seperti kejatuhan benda ataupun

paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian Topi Pelindung

147
(Safety Helmet) harus sesuai dengan lingkar kepala sehingga

nyaman dan efektif melindungi pemakainya. Topi pelindung

biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.

Terdapat 3 Jenis Helmet berdasarkan perlindungannya

terhadap listrik, yaitu:

1) Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala

dari terbentur dan kejatuhan benda serta mengurangi

paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah

hingga 2.200 Volt

2) Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala

dari terbentur dan kejatuhan benda serta mengurangi

paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi

hingga 22.000 Volt

3) Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi

kepala dari terbentur dan kejatuhan benda tetapi tidak

melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik.

Gambar 4.81 Safety helmet

148
b) Kacamata Pelindung (Safety Glass)

Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk

melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu,

partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta

percikan bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari 2 Jenis

yaitu :

1) Safety Spectacles, berbentuk Kacamata biasa dan hanya

dapat melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam,

debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar yang

menyilaukan. Biasanya dipakai pada Proses menyolder

dan Proses pemotongan Kaki Komponen.

2) Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel

tepat pada muka. Dengan Safety Goggles, mata dapat

terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, asap, uap,

debu dan loncatan benda tajam.

Gambar 4.82 Safety glass

149
c) Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Penyumbat Telinga atau Ear Plug digunakan untuk

melindungi alat pendengaran yaitu telinga dari Intensitas Suara

yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara

dapat dikurangi hingga 10 ~ 15 dB. Ear Plug biasanya

digunakan oleh Pekerja yang bekerja di daerah produksi yang

memiliki suara mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount

Technology) ataupun Mesin Produksi lainnya.

Gambar 4.83 Ear plug

d) Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang

digunakan untuk melindungi alat pendengaran dari Intensitas

Suara yang tinggi. Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara

hingga 20 ~ 30dB. Ear Muff terdiri dari Head Band dan Ear Cup

yang terbuat dari bantalan busa sehingga dapat melindungi

150
bagian luar telinga (daun telinga). Ear Muff sering digunakan

oleh Teknisi Mesin dan Generator (Genset).

Gambar 4.84 Ear muff

e) Masker

Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi

alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari resiko

bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang

ringan. Masker biasanya terbuat dari Kain atau Kertas. Masker

umumnya dipakai di proses menyolder.

Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi

alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari resiko

bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas

serta Partikel Mist dan Partikel Fume. Respirator sering dipakai

oleh Teknisi Mesin Solder, Operator Pengecatan (Painting) dan

Proses bahan Kimia lainnya.

151
f) Sarung Tangan (Hand Glove)

Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan

untuk melindungi tangan dari kontak bahan kimia, tergores atau

lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan

tajam. Sarung Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan

bahan kimia, pemasangan komponen yang agak tajam, proses

pemanasan dan lain sebagainya. Jenis-jenis sarung tangan

diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), digunakan untuk

melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.

2) Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves), digunakna untuk

melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.

3) Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves), digunakan untuk

melindungi tangan dari kontak dengan bahan kimia

seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease.

4) Sarung Tangan Electrical, digunakan untuk melindungi

tangan dari kontak dengan arus listrik yang bertegangan

rendah sampai tegangan tinggi.

152
Gambar 4.85 Sarung tangan

g) Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah

perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki dari

kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca ataupun

potongan baja, larutan kimia dan aliran listrik. Sepatu Pelindung

terdiri dari baja diujungnya dengan dibalut oleh karet yang tidak

dapat menghantarkan listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan

oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.

Gambar 4.86 Sepatu Pelindung

153

Anda mungkin juga menyukai