Jurnal - Islam Dan Globalisasi Pendidikan
Jurnal - Islam Dan Globalisasi Pendidikan
Ahmad Anwar
IAIN Walisongo Semarang
anwar_chbgs@yahoo.co.id
Abstrak
Maju dan tidaknya suatu negara dapat ditentukan dari kualitas pendidikan. Sedangkan Islam
sendiri telah mewajibkan kepada umat untuk berpendidikan. Terlebih dizaman moderen
ditengah derasnya arus globalisasi ini. Islam dalam menyikapi globalisasi adalah sebuah
keniscayaan, karena Islam sendiri adalah agama rahmatal lil alamiin (solihun fii kulli zaman wal
makan). Relevansi globalisasi dengan ajaran Islam terdapat pada aspek-aspek berikut: Islam
dan pembangunan sumber daya manusia, Islam dan globalisasi pendidikan, Islam dan
modernisasi. Sedangkan dampak globalisasi terhadap pendidikan adalah proses belajar
mengajar menjadi modern, Siswa dituntut berperan aktif dalam proses belajar mengajar,
penyampaian materi dengan bantuan komputer. adapun masalah-masalah pendidikan Islam di
era globalisasi adalah sebagai berikut: kualitas pendidikan yang masih minim, kurangnya
Profesionalitas guru, terpengaruh kebudayaan (alkulturasi) yang negatif, strategi pembelajaran
masih monoton, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang disalah gunakan, krisis moral,
krisis kepribadian.
1
lain yang dikenal dan diakui oleh mancanegara ataupun perusahaan yang
masyarakat”. 2 mempunyai cabang di negara berkembang.
Arus globalisasi yang semakin pesat Berdasarkan kecenderungan kapitalis-
telah membuat jarak antar Negara seakan tak me, globalisasi merupakan jalan lanjutan
berarti lagi. Pada masa sekarang ini, tak sulit kapitalisme di sebuah negara. Negara yang
untuk anak petani terpencil mengetahui isu terlibat dengan sistem kapitalisme ini tidak
akan di pindahkannya makam Nabi dapat menghindar dari jeratannya. Negara
Muhammad SAW di Arab Saudi dalam tidak lagi di perkenankan melakukan proteksi
hitungan jam bahkan menit. Kemajuan maupun intervensi yang terlalu besar dalam
teknologi yang semakin pesat sebagai perekonomian. Teknologi informasi dan
dampak dari globalisasi ternyata juga komunikasi media elektronik yang di produksi
berpengaruh terhadap dunia pendidikan oleh negara negara industri maju seperti
Indonesia. Home schooling, virtual learning Amerika, Inggris, Prancis, yang mempercepat
dan program-program pendidikan import arus globalisasi tampaknya akan terus
lainnya yang mulai diterapkan di Indonesia mengalir dan tidak dapat dibendung. Pada
sebagai akibat dari cepatnya akses internet. tingkat tertentu globalisasi akan mempeng-
Globalisasilah yang telah memberikan aruhi dan membentuk format sosial politik,
insipirasi-inspirasi baru tersebut untuk budaya maupun agama.
mengadopsi program-program pendidikan Globalisasi membawa kepada
dari luar Indonesia. kecendrungan semacam homogenitas
Perubahan kurikulum pendidikan yang budaya. Budaya nasional berinteraksi dengan
berkali-kali juga merupakan dampak dari budaya kosmopolitan. Fenomena ini
pesatnya arus globalisasi. Pesatnya arus menimbuulkan disparitas persepsi dari
globalisasi menyebabkan pemerintah harus berbagai pihak karena globalisasi dipandang
bergerak cepat mengubah kurikulum sebagai problem mendasar yang ikut
pendidikan yang lama yang dianggap menentukan kualitas manusia sekarang dan
ketinggalan zaman dengan kurikulum yang yang akan datang.
baru yang dianggap sesuai dan mampu Paul Hirst dan Grahame Thompson
menjawab tantangan global. Hal ini, dalam Globalization in Question. Terj. P.
dikarenakan dunia pendidikan adalah salah Sumitro. Globalisasi adalah mitos. Beliau
satu sektor penting dalam suatu Negara yang menyoroti globalisasi dari perspektif
menopang berdiri dan berkembangnya suatu ekonomi.3 Keduanya mengatakan bahwa
Negara. Kehancuran dunia pendidikan konsep globalisasi seperti yang dikedepankan
merupakan langkah awal kehancuran suatu oleh pengamat ekstrim, tidak lain dan tidak
Negara. Kegagalan bangsa Indonesia di bukan adalah mitos belaka. Pendapat Hirst
masa lampau untuk mempertahankan dan Thompson bukan tidak beralasan.
kedaulatan negaranya, dikarenakan Mereka menggunakan argumentasi sebagai
pendidikan rakyatnya yang lemah. berikut. Pertama tatanan ekonomi yang
sangat mendunia sekarang ini hanyalah
Presepsi Islam Terhadap Globalisasi bagian dari gelombang turun naik (konjungtur)
Realitas globalisasi memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Internasional yang
dukungan berkurangnya kekuatan yang mulai ada sejak ekonomi yang berlandaskan
dimiliki oleh negara dan masyarakat. pada teknologi industri yang mulai menyebar
Kekuatan globalisasi secara umum dimotori ke seluruh dunia sejak tahun 1860-an.
oleh kekuatan modal asing yang berwujud Kedua, perusahaan transnasional
perusahaan-perusahaan multinasional dan yang murni jarang ditemukan karena
perusahaan transnasional. Perusahaan perusahaan transnasional pada umumnya
tersebut adalah perusahaan raksasa baik berbasis negara nasional dan aktifitas
yang pabriknya berada di negara adikuasa perdagangan dunia tertumpu pada kekuatan
dengan produk yang menyebar ke produksi nasional. Ketiga, lalu lintas modal
tidak mengakibatkan berpindahnya
2 3
Undang-Undang Republik Indonesia Paul Hirst dan Grahame Thompson,
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Globalization in Question. Terj.P. Sumitro.
Nasional (Sisdiknas), (Jakarta: PT Armas Duta Globalisasi adalah Mitos. (Jakarta : Penerbit
Jaya), hlm. 43. Yayasan Obor Indonesia, 2001), hlm. 276
6
Muhtarom, Reproduksi Ulama di Era
7
Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Kurtz, Lester, Gods in the Global Village,
hlm. 97. (Pine Force Press California, 1995), hlm. 146.
19
Ibid, hlm. 36