Anda di halaman 1dari 30

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA

KABUPATEN JAYAWIJAYA

2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena atas rahmat – Nya buku panduan Kebersihan
Tangan telah selesai disusun.

Infeksi di Rumah Sakit atau infeksi nosokomial


merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung
maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa
kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian
pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama
akibatnya pasien harus membayar lebih mahal. Infeksi
nosokomial yang dikenal dengan Healthcare Associated Infections
(HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada
petugas kesehatan, dari pasien ke pasien lain, dari pasien
kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas
kesehatan kepada pasien.

Pemerintah, telah menyusun kebijakan nasional dengan


menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes RI)
Nomor 270 Tahun 2007 tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain. Pemerintah juga telah
menerbitkan Kepmenkes 382 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit. Kedua aturan ini akan dijadikan pijakan hukum untuk
menerapkan standardisasi fasilitas kesehatan di RS.

Pemerintah, juga telah memasukkan indikator


pencegahan dan pengendalian infeksi ke dalam standard
pelayanan minimal (SPM) dan bagian dari penilaian akreditasi
RS. Ini menunjukkan komitmen yang kuat bagi pemerintah agar
setiap RS dapat menjalankan program pencegahan dan
pengendalian infeksi RS. Selama ini penerapan pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS dan pelayanan kesehatan lain masih
jauh dari harapan. Untuk itu, perlu sosialisasi untuk
mendapatkan komitmen dari Direktur RS. Direktur RS diminta
untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas
pelayanan kesehatan dalam melakukan pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan


semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada staf.
Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan sistem,
sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf

iii
adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Salah satu tahap kewaspadaan standar yang efektif


dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah hand
hygiene (kebersihan tangan) karena kegagalan dalam menjaga
kebersihan tangan adalah penyebab utama infeksi nosokomial
dan mengakibatkan penyebaran mikroorganisme multi resisten
di fasilitas pelayanan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan adalah metode paling mudah dan
efektif dalam pencegahan infeksi nosokomial.

Disamping itu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu, akuntabel dan transaparan kepada masyarakat
khususnya jaminan keselamatan pasien (patient safety). Hal itu
sejalan dengan Undang Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen dan UU No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran untuk memberikan kepastian hukum baik
bagi penerima maupun pemberi pelayanan.

Pemerintah akan terus melakukan sosialisasi program


cuci tangan saat memasuki ruangan RS dan fasilitas kesehatan
lain untuk mencegah infeksi. Program ini telah lama diterapkan
di dunia internasional. Hal itu terbukti berdampak besar dengan
berkurangnya infeksi di RS. Strategi yang sudah terbukti paling
bermanfaat dalam mengendalikan infeksi di RS adalah melalui
peningkatan kemampuan petugas kesehatan. Diantaranya,
melalui kewaspadaan standar yang diterapkan pada semua
orang, baik petugas kesehatan, pasien, maupun pengunjung.
Penelitian membuktikan infeksi nosokomial di RS terjadi akibat
kurangnya kepatuhan petugas kesehatan. Rata-rata kepatuhan
petugas untuk mencuci tangan di Indonesia hanya 20%-40%.

Buku Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) RSUD


Wamena ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman dan kepatuhan dalam melaksanakan pencegahan
dan pengendalian infeksi di RSUD Wamena dengan
membiasakan mencuci tangan.

Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk


itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan buku ini.

Wamena,1 September 2018

Penyusun

iiii
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAMENA

NOMOR : 800/2056a/2015

TENTANG

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)

Disusun Oleh :

POKJA SKP

dr. HENNY RIO, Sp. KFR


MELIANA P. YIKWA, S. Kep., Ns.
MARLIEN BOKKO, S. Farm., Apt.
RASMI, AMKG

Ditetapkan Oleh:

dr. FELLY G. SAHUREKA, M. Kes., Sp. PK.


NIP 19700521 200212 2 002

ivi
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAMENA

NOMOR : 800/2056a/2015

TENTANG

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA


KABUPATEN JAYAWIJAYA
Menimbang : a. bahwa dalam upaya Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial;
b. bahwa agar Buku Panduan Kebersihan
Tangan (Hand Hygiene) digunakan sebagai
panduan dalam upaya pencegahan infeksi
di RSUD Wamena
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas,
perlu ditetapkan dan disahkan dalam Surat
keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
270/MENKES/SK/III/2007 tentang
Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
382/MENKES/SK/III/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN :
Menetapka :
n
KESATU : Mengesahkan berlakunya Buku Panduan
Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan
ini, agar digunakan sebagai panduan di RSUD
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

Wamena
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai diadakan pencabutan
kembali

KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-


hal yang perlu disempurnakan, akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana
mestinya.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan

Ditetapkan di : Wamena
pada tanggal : 1 September 2018

DIREKTUR RSUD WAMENA

dr. FELLY G. SAHUREKA, M. Kes., Sp. PK


NIP 19700521 200212 2 002

vi
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

Daftar Isi

BAB I...................................................................................................1
DEFINISI..............................................................................................1
A. PENGERTIAN.................................................................................................1
B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN............................................................3
BAB II..................................................................................................4
RUANG LINGKUP.................................................................................4
BAB III.................................................................................................5
TATA LAKSANA....................................................................................5
A. MENGAPA PERLU KEBERSIHAN TANGAN ?......................................5
B. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN
TANGAN..........................................................................................................5
C. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE................................................5
D. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN...........................................................6
E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN DI RSUD WAMENA..................7
F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN...............................................7
G. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)...........9
H. JENIS-JENIS CUCI TANGAN..................................................................99
I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR........10
J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
……………………....................................................................... 12
K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN.....................................................14
L. INGAT “FIVE MOMENTS”........................................................................17
M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN........19
N. TINDAK LANJUT.........................................................................................19
O. KESIMPULAN..............................................................................................19
BAB IV...............................................................................................20
DOKUMENTASI..................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................22

vii
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Mencuci Tangan : Proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan yang didapat melalui
kontak dengan pasien, petugas kesehatan lainnya dan
permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir
atau menggunakan handrub berbasis alcohol.
2. Flora Kulit
 Flora Transien : flora transien pada tangan diperoleh
melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan
lain dan permukaan lingkungannya (misalnya : meja
periksa, lantai atau toilet). Organisme ini tinggal di
lapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci
tangan menggunakan sabun biasa dan air mengalir.
 Flora Residen : tinggal di lapisan kulit yang lebih
dalam (epidermis) serta di dalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan
pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan
air bersih.
3. Air Bersih : air yang secara alami atau kimiawi
dibersihkan atau disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya :
mencuci tangan dan membersihkan instrumen medis)
karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus
bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas
rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun : Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar
atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan,
sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk

1
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
melepas mikroorganisme secara mekanik, sementara
sabun antiseptik (antimikroba) selain melepas juga
membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
hampir sebagian besar mikroorganisme.
5. Agen Antiseptik atau Antimikroba (istilah yang
digunakan bergantian) : bahan kimia yang diaplikasikan
di atas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik
yang sementara atau yang merupakan penghuni tetap),
sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.
Contohnya adalah :
- Alkohol 60 - 90% (etil dan isopropil atau metil
alkohol);
- Klorheksidin glukonat 2 - 4% (Hibiclens, Hibiscrub,
Hibitane);
- Klorheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai
konsentrasi (Savlon);
- Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi
yodium atau tincture (yodium tinktur) Iodofor 7,5 -
10%, berbagai konsentrasi (Betadine atau
Wescodyne);
- Kloroksilenol 0,5 - 4% (Para kloro metaksilenol atau
PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol)
- Triklosan 0,2 - 2%.
6. Emollient : Cairan organik, seperti gliserol, propilen
glikol atau sorbitol yang ditambahkan pada handrub dan
losion. Kegunaan emollient untuk melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan,
kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian
tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
7. Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) : merupakan suatu
prosedur tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun antiseptik di bawah air yang
mengalir (bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi
dengan bahan-bahan protein) atau dengan

2
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
menggunakan handrub berbasis alkohol (jika tangan
tidak terlihat kotor/ternoda).

B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN


1. Untuk memutus transmisi mikroba :
a. Di antara area perawatan dan zona pasien;
b. Di antara zona pasien dan area perawatan;
c. Pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi
(contoh : membran mukosa, kulit non intak, alat
invasif);
d. Dari darah dan cairan tubuh.

2. Untuk mencegah :
a. Kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multi
resisten);
b. Penyebaran pathogen ke area perawatan;
c. Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan;

3
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) meliputi :

1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti:


dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya, misalnya:
fisioterapi, laboratorium, dll;
2. Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun
tidak langsung, seperti: ahli gizi, farmasi dan petugas
tehnik;
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang
dilakukan terhadap pasien;
4. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit.
5. Pasien;
6. Keluarga Pasien;
7. Pengunjung.

4
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB III
TATA LAKSANA

A. MENGAPA PERLU KEBERSIHAN TANGAN ?


1. Pilar dalam PPI;
2. Bagian dari Kewaspadaan Standar;
3. Komponen Sentral dari Patient Safety;
4. Sederhana dan Efektif Mencegah HAIs;
5. Menciptakan Lingkungan yang aman;
6. Pelayanan Kesehatan aman.

B. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN


TANGAN
1. Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien;
2. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting
untuk mencegah penyebaran infeksi;
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan
terlihat kotor atau terkontaminasidengan bahan-bahan
protein;
4. Gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk
dekontaminasi tangan, jika tangan tidak terlihat
ternoda. Jangan gunakan handrub berbasis alkohol jika
tangan terlihat kotor;
5. Jangan gunakan produk berbasis alkohol setelah
menyentuh kulit yang tidak utuh, darah atau cairan
tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir dan keringkan dengan handuk tissue sekali
pakai;
6. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

C. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE


1. Jaga kuku selalu pendek dan bersih;
2. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, kuteks;

5
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
3. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan di
antara pasien;
4. Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang
dan tissue roll;
5. Tidak boleh menambahkan sabun cair/antiseptik
sebelum habis benar. Sebelum mengisi, bersihkan
dispenser hingga bersih dan kering;
6. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif;
7. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak;
8. Setelah melakukan kebersihan tangan, tidak
menyentuh permukaan lingkungan sebelum melakukan
tindakan;
9. Setelah 6 - 8 kali melakukan handrub, harus
melakukan handwash untuk menghilangkan efek
residu dari antiseptik di tangan;
10. Setelah melakukan handwash, tidak dianjurkan
melakukan handrub dan atau sebaliknya;
11. Handrub tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir;
12. Lakukan handwash meskipun setelah menggunakan
sarung tangan.

D. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN


1. Segera : setelah tiba di tempat kerja.
2. Sebelum :
- kontak langsung dengan pasien;
- memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis
dan tindakan invasif (pemberian suntikan intra
vaskuler);
- menyediakan/mempersiapkan obat-obatan;
- mempersiapkan makanan;
- memberi makan pasien;
- meninggalkan rumah sakit.
3. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama
dimana tangan terkontaminasi, untuk menghindari
kontaminasi silang.
6
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
4. Setelah :
- kontak dengan pasien;
- melepas sarung tangan;
- melepas alat pelindung diri;
- kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi,
ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang diketahui
atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh, ekskresi (bedpen, urinal) apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung
tangan;
- Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung
dengan tangan

E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN DI RSUD WAMENA


1. Tempat cuci tangan dengan air mengalir dari kran;
2. Sabun atau antiseptik dalam dispenser dengan
pengontrol otomatis ataupun dalam botol pencet
manual;
3. Kertas pengering/tissue towel;
4. Kotak tissue towel;
5. Tempat sampah injak untuk tempat sampah non
infeksius;
6. Cairan handrub;
7. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan.

F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN


1. Air mengalir
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir
dengan saluran pembuangan (wastafel). Dengan
guyuran air mengalir tersebut maka mikroorganisme
yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi
saat cuci tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi
dipermukaan kulit. Selain air mengalir ada bahan
pencuci tangan yang dibutuhkan yaitu: sabun
antiseptik.

7
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
2. Sabun
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi
menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme
dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme
semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci
tangan, namun dilain pihak dengan seringnya
menggunakan sabun atau detergen maka lapisan lemak
kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering dan
pecah-pecah.

3. Larutan Antiseptik;
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba
topikal, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya
untuk menghambat aktifitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Antiseptik memiliki bahan
kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit
dan selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragaman
dalam hal efektivitas, aktifitas, akibat dan rasa pada
kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis
antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing
individu.
Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang
ingin dicapai adalah penurunan jumlah mikroorganisme
pada kulit secara maksimal terutama kuman transien.
Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut:
- Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak
mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram
negatif, virus lipofilik, bacillus dan tuberkulosis,
fungi, endospora);
- Efektivitas;
- Kecepatan aktifitas awal;
- Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk
meredam pertumbuhan;
- Tidak mengakibatkan iritasi kulit;
- Tidak menyebabkan alergi;

8
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
- Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang;
- Dapat diterima secara visual maupun estetik.
4. Tissue Towel yang Bersih dan Kering.
- Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
sangat penting;
- Keringkan tangan dengan handuk kertas, jika tidak
tersedia gunakan handuk tangan sekali pakai;
- Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih,
tidak terkontaminasi.

G. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)


Penggunaan handrub antiseptik untuk tangan yang
bersih lebih efektif membunuh flora residen dan flora
transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptik
atau dengan sabun biasa dan air. Antiseptik ini cepat dan
mudah digunakan serta menghasilkan penurunan jumlah
flora tangan awal yang lebih besar (Girou et al. 2002).
Handrub antiseptik juga berisi emolien seperti gliserin,
glisol propelin, atau sorbitol yang melindungi dan
melembutkan kulit.
Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau
zat organik, sehingga jika tangan sangat kotor atau
terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus
mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu.
Selain itu, untuk mengurangi “penumpukan” emolien pada
tangan setelah pemakaian handrub antiseptik berulang,
tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun dan air
setiap kali setelah 5 – 10 aplikasi handrub. Terakhir,
handrub yang hanya berisi alkohol sebagai bahan aktifnya,
memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan
handrub yang berisi campuran alkohol dan antiseptik
seperti khlorheksidin.

H. JENIS-JENIS CUCI TANGAN


1. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air yang Mengalir
(Handwash);

9
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
2. Cuci Tangan dengan Cairan Berbasis Alkohol
(Handrub);
3. Cuci Tangan Persiapan Pembedahan(Handscrubbing).

I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR

Gambar 1 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization,
2009.

10
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
SABUN DAN AIR MENGALIR
Waktu yang diperlukan : 40 – 60 detik

1. Basahi tangan dengan air


2. Tuangkan sabun 3 - 5 cc untuk menyabuni seluruh
permukaan tangan
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata. (Langkah 1)
4. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri).
Lakukan sebaliknya. (Langkah 2)
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari (Langkah
ke 3)
6. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci, gosok pada jari dengan
kedua ibu jari. (Langkah 4)
7. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan kanan.
Lakukan sebaliknya secara bergantian. (Langkah 5)
8. Gosok dengan memutar berlawanan arah jarum jam
ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri.
Lakukan sebaliknya. (Langkah 6)
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan dengan tissue towel sekali pakai sampai benar-
benar kering
11. Gunakan tissue tersebut untuk menutup kran air
12. Tangan Anda sudah bersih.

11
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS


ALKOHOL

Gambar 2 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization,
2009.

12
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
Waktu yang diperlukan : 20 – 30 detik

1. Tuangkan 3 – 5 cc antiseptik berbasis alkohol ke dalam


tangan, keseluruh permukaan tangan
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata. (Langkah 1)
3. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri ).
Lakukan sebaliknya. (Langkah 2)
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari (Langkah 3)
5. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci, gosok. (Langkah 4)
6. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan kanan.
Lakukan sebaliknya secara bergantian. (Langkah 5)
7. Gosok dengan memutar ujung jari tangan kanan di
telapak tangan kiri ke arah ibu jari tangan kiri. Lakukan
sebaliknya. (Langkah 6)
8. Tangan Anda sudah bersih.

13
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN

Gambar 3 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene InHealth Care : First Global Patient
Safety Challenge,World Health Organization,
2009.

14
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

Gambar 4 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene InHealth Care : First Global Patient
Safety Challenge,World Health Organization,
2009.

15
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

PETUNJUK CUCI TANGAN PEMBEDAHAN

1. Pakailah tutup kepala dan masker


2. Lepas semua perhiasan yang ada di tangan (gelang,
cincin, jam tangan)
3. Basahi tangan dengan air kran pada temperatur yang
nyaman sampai rata
4. Teteskan sabun antiseptik sebanyak ± 2 – 5 cc ditelapak
tangan kiri dengan menggunakan siku lengan tangan
kanan
5. Rendam ujung jari tangan kanan ke dalam sabun
antiseptik yang telah dituangkan pada telapak tangan kiri
selama 5 detik
6. Usap sabun antiseptik di lengan tangan kanan dari
pergelangan tangan ke arah siku dengan cara memutar
yang dilakukan selama 10 - 15 detik
7. Teteskan sabun antiseptik sebanyak ± 2 – 5 cc ditelapak
tangan kanan dengan menggunakan siku tangan kiri
8. Rendam ujung jari tangan kiri ke dalam sabun antiseptik
yang telah dituangkan pada telapak tangan kanan selama
5 detik
9. Usapkan sabun antiseptik dilengan tangan kiri dari
pergelangan tangan ke arah siku dengan cara memutar
yang dilakukan selama10 - 15 detik
10. Teteskan sabun antiseptik sebanyak ± 2 – 5 cc ditelapak
tangan kiri dengan menggunakan siku lengan tangan
kanan :
a. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
b. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri).
Lakukan sebaliknya;
c. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
d. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci, gosok pada jari dengan
kedua ibu jari

16
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
e. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan
kanan. Lakukan sebaliknya secara bergantian
11. Sambil menunggu kedua tangan kering, posisi tangan
tetap diatas siku dan biarkan air yang menetes dibagian
siku sampai habis
12. Usahakan kedua tangan terhindar dari benda-benda yang
tidak steril
13. Keringkan kedua tangan dengan handuk steril, dimulai
dari sela-sela jari sampai kering, lebih 5 cm diatas siku
dengan cara memutar (tiap sisi handuk untuk satu
tangan)
14. Ketika tangan sudah kering, baju steril dan sarung tangan
steril dapat di pakai.

17
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

L. INGAT “FIVE MOMENTS”

Gambar 5 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization,
2009.

LIMA AKTIFITAS YANG MEMBUTUHKAN HIGIENITAS TANGAN

1. Sebelum Kontak dengan Pasien


Bersihkan tangan anda saat sebelum menyentuh pasien
dan saat ingin melakukan perawatan untuk melindungi
pasien terkena kuman yang terbawa oleh tangan anda.

2. Sebelum Tindakan Asepsis

18
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
Bersihkan tangan anda segera sebelum melakukan
tindakan aseptik untuk melindungi pasien dari kuman
berbahaya, termasuk pada pasien sendiri, yang berisiko
masuk ke dalam tubuhnya.

3. Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien


Bersihkan tangan anda segera setelah bersentuhan dengan
cairan tubuh pasien (dan setelah melepas sarung tangan)
untuk melindungi anda dan lingkungan dari kuman pasien
yang dapat merugikan.

4. Setelah Kontak dengan Pasien;


Bersihkan tangan anda setelah menyentuh pasien, ketika
meninggalkan pasien untuk melindungi anda dan
lingkungan yang bersih itu dari kuman pasien yang
merugikan.

5. Setelah Kontak dengan Lingkungan Sekitar Pasien.


Bersihkan tangan anda setelah menyentuh barang atau
perabot disekitar pasien, meninggalkan pasien, bahkan
saat pasien tidak tersentuh sekalipun untuk melindungi
diri Anda dan lingkungan yang bersih dari kuman pasien
yang merugikan.

19
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN


1. Beban kerja berlebihan;
2. Belum tersedia sarana/fasilitas kebersihan tangan;
3. Lokasi kebersihan tangan terlalu jauh;
4. Bila sering cuci tangan, tangan rusak;
5. Tidak peduli;
6. Petugas berpikir, pasien yang membawa kuman di
badannya, kurang pengetahuan petugas/kurang
informasi;
7. Belum ada peraturan/poster.

N. TINDAK LANJUT
1. Peraturan/Poster;
2. Komunikasi, edukasi, informasi;
3. Beri umpan balik kepada petugas;
4. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan;
5. Berikan motivasi;
6. Kampanye kebersihan tangan.

O. KESIMPULAN
1. Kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yang
merupakan bagian indikator mutu pelayanan rumah
sakit
2. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh
setiap petugas rumah sakit
3. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci
tangan dengan air mengalir jika tangan tampak kotor
atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol jika
tangan tidak tampak kotor.

20
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB IV
DOKUMENTASI

TOOLS KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)

Lembar Audit

Kepatuhan Melakukan Kebersihan Tangan

Petugas RSUD Wamena

Beri Tanda (V) pada Kolom YA dan TIDAK

NO Y TIDA KETERANGA
PERNYATAAN
. A K N
Sebelum Kontak dengan
1
Pasien
Sebelum Melakukan
2
Tindakan Aseptik
Setelah Kontak dengan
3 Darah/Cairan Tubuh
Pasien
Setelah Kontak dengan
4
Pasien
Setelah Kontak dengan
5 Lingkungan / Peralatan di
sekitar Pasien
Total

Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian
Infeksi Sekretaris/
Ketua, IPCN,

21
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
Lembar Audit

Fasilitas Kebersihan Tangan


Ruangan …………

RSUD Wamena

Beri Tanda (V) pada Kolom YA dan TIDAK

NO. PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN


Tersedia wastafel cuci
1
tangan
Keran air berfungsi dengan
2
baik
Tersedia sabun cair di
3
seluruh wastafel
Tersedia tissue towel di
4
seluruh wastafel
Tersedia fasilitas
5 pembuangan sampah di
dekat wastafel
Tersedia alkohol handrub di
6
setiap kamar ruang pasien
Tersedia alkohol handrub di
7
setiap troli tindakan
Total

Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian
Infeksi Sekretaris/
Ketua, IPCN,

22
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah


Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, Depkes
RI – Perdalin Pusat Jakarta, 2011
Pedoman Buku Ajar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit, Costy Pandjaitan – Perdalin Pusat Jakarta,
2008.
Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan
Kesehatan, Depkes RI, 2010
Perdalin Pusat, Handout Pelatihan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, 2012
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, World Health
Organization (WHO), 2009

23

Anda mungkin juga menyukai