Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)

Sasqia Indri Maharani


p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

UJI AKTIVITAS ANTIDEPRESAN ISOMIRISTISIN


TERHADAP IMMOBILITY TIME MENCIT PUTIH JANTAN
(MUS MUSCULUS)

Sasqia Indri Maharani, Hery Muhamad Ansory, Inaratul Rizkhy Hanifah*


Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta
*Email: inaratul.rh.setiabudi@gmail.com
ABSTRAK
Isomiristisin adalah senyawa hasil sintesis dari miristisin, secara struktur
senyawa ini merupakan isomer dari miristisin sehingga diperkirakan memiliki
aktivitas biologi yang sama yaitu sebagai antidepresan. Belum ada informasi
mengenai aktivitas antidepresan dari senyawa ini yang menjadi kebaruan
penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas antidepresan dan
dosis optimum isomiristisin sebagai antidepresan. Pengujian ini menggunakan 6
kelompok hewan uji, yang terdiri dari kontrol positif, kontrol negatif, kontrol
normal, dan kelompok dosis isomiristisin 1,5 ; 3 dan 6 mg/KgBB mencit. Metode
yang digunakan yaitu Forced Swimming Test (FST) dan Tail Suspension Test
(TST) dengan mengukur waktu immobility time. Uji distribusi normalitas dengan
uji Saphiro Wilk dan dilanjutkan uji One Way ANOVA. Hasil menunjukan
isomiristisin memiliki aktivitas sebagai antidepresan pada semua dosis pengujian
dan memiliki dosis optimum pada 1,5 mg/KgBB dengan % penurunan immobility
time sebesar 82% dengan hasil uji post hoc tidak berbeda signifikan dengan
kontrol positif (p<0,05).
Kata Kunci: Isomiristisin, Antidepresan, Immobility time
ABSTRACT
Isomyristicin results from myristicin isomerization and is reported to have
the same biological activity as myristicin, an antidepressant. Myristicin at a specific
dose causes toxicity, so it is necessary to study isomyristicin, which is estimated to
have the same biological activity as myristicin. However, there has been no test
related to isomyristicin having antidepressant activity. Therefore, this study aimed
to determine the antidepressant activity and the optimum dose of isomyristicin to
decrease the immobility time of male white mice (Mus musculus). This study used
30 male white mice divided into six groups: positive control, negative control,
normal control, and isomyristicin dose 1.5 mg/Kg BW, 3 mg/Kg BW, and 6 mg/Kg
BW mice. The method to measure the immobility time of male white mice is the
Forced Swimming Test (FST) and Tail Suspension Test (TST) to induce depression.
To analyze the normality data using a Shapiro Wilk and a one-way ANOVA to
analyze the significant difference in the data. The result showed all doses of
isomyristicin have the ability to antidepressant, and the optimal dose was 1,5 mg/kg
BW mice with 82 % as the decrease percentage and proved by post hoc with sig. p
(<0,05).
Keywords: Isomyristicin, Antidepressant, Immobility time

Artikel Diterima: 2 April 2023 Disetujui: 19 Mei 2023 123


Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

PENDAHULUAN antidepresan. Menurut Prajindra


Isomiristisin adalah hasil (2021) menyatakan bahwa isolat
sintesis dari miristisin, dimana miristisin memiliki efek antidepresan
isomiristisin memiliki gugus yang terhadap peningkatan aktivitas
sama dengan miristisin. Perubahan lokomotor dan penurunan waktu
3
struktur dari miristisin menjadi imobilitas . Dalam penelitian
isomiristisin terjadi pada posisi ikatan Istriningsih et.al (2018) kombinasi
rangkap pada rantai alkenil dari posisi infusa biji pala yang mengandung
ujung ke posisi terkonjugasi dengan miristisin dan daun kemangi dapat
4
cincin aromatik yang menyebabkan memberikan efek antidepresan .
perubahan =CH2 menjadi -CH3 1
. Berdasarkan beberapa penelitian
Secara teoritis perubahan ikatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
rangkap pada alkenil benzena ke posisi miristisin berperan sebagai
terkonjugasi akan membuat molekul antidepresan.
menjadi lebih stabil, hal ini Ada penelitian yang telah
diakibatkan karena efek resonansi membuktikan bahwa miristisin
yang lebih panjang 2
. Perubahan memiliki aktivitas sebagai
struktur miristisin menjadi antidepresan. Akan tetapi, 5-30 g pala
isomiristisin dapat dilihat pada dapat menginduksi efek psychogenik,
Gambar 1. sehingga dengan berat minimum 5 g

Miristisin Isomiristisin

Gambar 1. Reaksi sintesis isomiristisin.

Isomiristisin diperkirakan serbuk pala dapat dikategorikan


Gambar 1. Reaksi sintesis isomiristisin
memiliki aktivitas biologi yang sama sebagai dosis toksik 5. Belum ada
dengan miristisin yaitu sebagai penelitian yang mengkaji terkait

124
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

aktivitas antidepresan isomiristisin, 3. Cara Kerja


hal ini yang menjadi kebaruan dari a. Pembuatan Larutan Uji
penelitian yang dilakukan. Tujuan Kontrol positif amitriptilin dilarutkan
utama dari penelitian ini adalah untuk dengan propilen glikol 10% dengan
mengkaji aktivitas antidepresan kadar 0,25 mg/ mL. Sampel
isomiristisin. isomiristisin dilarutkan dengan
propilen glikol 10% dengan
METODE PENELITIAN konsentrasi 1 mg/mL. larutan tersebut
Penelitian ini telah lolos uji etik dari diencerkan sehingga didapatkan 3
komite etik penelitian dengan nomor konsentrasi larutan uji 0,06; 0,12; dan
867/VI/HREC/2022. 0,24 mg/mL.
1. Alat b. Pengelompokkan Hewan Uji
Alat yang digunakan adalah kotak uji Hewan uji diadaptasi terlebih dahulu
forced swimming test yang terbuat dari selama satu minggu sebelum
6,7
kaca dengan ukuran 44 x 20,5 x 23 cm, dilakukan penelitian . Hewan uji
tiang uji tail suspension test yang dikelompokkan ke dalam 6 kelompok
dilengkapi penjepit dengan tinggi 50 (tiap kelompok 5 ekor mencit) yang
cm, kandang mencit 75 cm x 50 cm, terdiri dari kontrol normal, kontrol
spuit oral 1 mL, stopwatch, labu takar negatif yang diberikan propilen glikol
(Pyrex®), pengering rambut (Han 10%, kontrol positif yang diberikan
River), pipet volume (Pyrex®), video amitriptilin 3,25 mg/KgBB mencit,
recorder 48 MP. dan tiga kelompok perlakuan
2. Bahan pemberian isomiristisin, yaitu dosis
Bahan yang digunakan adalah 1,5; 3 dan 6 mg/KgBB mencit.
isomiristisin hasil penelitian c. Pengujian Force Swimming Test
2
sebelumnya . Hewan uji yang (FST)
digunakan berupa mencit putih jantan Metode Force Swimming Test (FST)
(Mus musculus) galur swiss berusia 2- dilakukan dengan cara mencit di
3 bulan, amitriptilin 25 mg (INDO renang paksa selama delapan menit,
FARMA), akuades, dan propilen pengukuran immobility time dilakukan
glikol (USP DOW). pada enam menit terakhir dengan

125
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

melihat durasi gerakan pasif mencit. immobility time dengan metode Force
Pengujian ini dilakukan tiga kali untuk Swimming Test (FST) setiap hari
setiap ekor mencit, pengujian pertama selama 7 hari dilakukan setelah 2 jam
dilakukan sebelum induksi depresi pemberian. Data immobility time diuji
(T0), pengujian kedua dilakukan menggunakan Saphiro Wilk dan
setelah induksi depresi (T1), dan dilanjutkan uji One Way ANOVA.
pengujian ketiga dilakukan 2 jam
setelah mencit diberi perlakuan larutan HASIL DAN PEMBAHASAN
uji selama 7 hari (T2) 8, 9. Sampel isomiristisin yang
d. Induksi Depresi digunakan dalam penelitian ini adalah
2
Semua kelompok uji selain kelompok hasil dari penelitian sebelumnya
kontrol normal diinduksi depresi yang memiliki kemurnian 90%,
menggunakan metode Tail Suspension %Yield 84% dengan sifat fisik cairan
Test (TST). Ekor mencit digantung berwarna jingga bening, berat jenis
menggunakan tali yang sudah 0,95 g/mL, berbau harum, tidak larut
direkatkan dengan alat perekat pada dalam air namun larut dalam etanol,
batang yang diletakkan secara kloroform, dan eter.
horizontal dengan tinggi sekitar 30 cm Hewan uji diinduksi depresi
dengan jarak antara ujung ekor dan menggunakan metode Tail Suspension
tiang horizontal sebesar 1 cm. Induksi Test (TST). Mencit akan depresi ketika
depresi dilakukan 3 menit setiap hari memiliki imobilitas yang tinggi.
selama 10 hari 10, 11. Jika mencit sudah Induksi depresi dikatakan berhasil
pasrah dan tidak bergerak maka apabila immobility time mencit
menandakan mencit telah mengalami mengalami peningkatan pada waktu
depresi yang disebut immobility time sebelum induksi (T0) dan setelah
12
. induksi (T1). Hasil immobility time
e. Pengujian Antidepresan sebelum dan setelah induksi dapat
Setiap kelompok selain kontrol normal dilihat pada Gambar 2.
diberikan perlakuan larutan uji secara
13
oral selama 7 hari . Pengamatan

126
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Immobility time Sebelum dan Setelah Induksi Depresi


60
50
40
Detik

30
20
10
0
Kontrol Kontrol Amitriptillin Dosis 1,5 Dosis 3 Dosis 6
Normal Negatif mg/KgBB mg/KgBB mg/KgBB
mencit mencit mencit

Sebelum Induksi Depresi (T0) Setelah Induksi Depresi (T1)


Pengukuran H0 Pengukuran H11

Gambar 2. Immobility time Sebelum dan Setelah Induksi Depresi

Gambar 2 menggambarkan uji lainnya diinduksi depresi selama 10


kondisi mencit pada waktu T0 dimana hari. Berdasarkan Gambar 2, tiap
mencit masih memiliki daya renang kelompok mengalami peningkatan
yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan immobility time dari T0 ke T1. Secara
tingginya rata-rata immobility time di statistik peningkatan imobilitas tiap
setiap kelompok. Kondisi ini berbalik kelompok terdistribusi normal
pada waktu T1 dimana terdapat p(<0,05) terdapat perbedaan
penurunan rata-rata immobility time signifikan dari imobilitas mencit
pada masing-masing kelompok, hal ini sebelum dan setelah induksi depresi
memperlihatkan bahwa mencit sudah pada semua kelompok yang diinduksi
mengalami penurunan daya renang depresi. Setelah data terdistribusi
yang artinya mencit telah depresi. normal, dilanjutkan uji paired T test.
H0 menunjukkan kondisi awal Hasil uji paired T test menunjukkan
kelompok kontrol normal yang tidak tiap kelompok uji selain kelompok
diinduksi depresi dan H11 kontrol normal terdapat perbedaan
menunjukkan kondisi mencit bermakna antara immobility time
kelompok kontrol normal yang tidak sebelum induksi dan setelah induksi,
diinduksi depresi dimana kelompok dengan nilai sig (2-tailed) kurang dari

127
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

0,05. Berdasarkan analisis data, Tabel 1 menunjukkan


disimpulkan bahwa pada kelompok persentase tingkat depresi hewan uji,
kontrol negatif, kontrol positif, dan 3 dimana kontrol positif memiliki
kelompok dosis berhasil diinduksi persentase yang paling tinggi,
depresi, sedangkan kelompok kontrol sedangkan pada kontrol normal
normal tidak berbeda bermakna memiliki persentase tingkat depresi
(p>0,05) dikarenakan kontrol normal yang rendah, hal ini dikarenakan
tidak diberi induksi depresi. kontrol normal tidak diberi induksi
depres
Immobility time mencit sebagai parameter tingkat keaktifan
diamati menggunakan metode Force antidepresan. Hewan uji yang
Swimming Test (FST). Metode FST memiliki immobility time yang tinggi
merupakan metode untuk mengukur menggambarkan tingkat depresi dari
parameter immobility time mencit hewan coba, sebaliknya immobility
dengan menggunakan akuarium yang time yang rendah menggambarkan
14
berisi air. immobility time diamati hewan uji dalam keadaan normal .

Tabel 1. Immobility time sebelum induksi depresi (T0) dan setelah induksi depresi (T1)
Imobilitas %
Kelompok
T0 T1 H0 H11 Penurunan
Kontrol 19.66 ± 19.88 ±
Normal - - 10.86 11.18 0% ± 4%
Kontrol Negatif 18.31 ± 14.94 22.43 ± 14.78 - - 41% ± 34%
Kontrol Positif 3.46 ± 3.58 13.00 ±4.65 - - 77% ± 22%
Dosis 1,5
mg/KgBB
mencit 4,61 ± 5,69 8,31 ± 3,96 - - 57% ± 42%
Dosis 3
mg/KgBB
mencit 12,31 ± 15,84 37,91 ± 21,47 - - 67% ± 31%
Dosis 6
mg/KgBB
mencit 33,75 ± 32,93 56,02 ± 33,60 - - 51% ± 36%

128
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Immobility time Sebelum dan Setelah Perlakuan


60
50
40
Detik

30
20
10
0
Kontrol Kontrol Amitriptillin Dosis 1,5 Dosis 3 Dosis 6
Normal Negatif mg/KgBB mg/KgBB mg/KgBB
mencit mencit mencit

Setelah Induksi Depresi (T1) Setelah Perlakuan (T2)


Pengukuran H11 Pengukuran H18

Gambar 3. Immobility time Sebelum dan Setelah Perlakuan

H18 menunjukkan kondisi 0,05 dikarenakan mencit tidak diberi


mencit kelompok kontrol normal yang induksi depresi dan tidak diberi
tidak diberikan larutan uji dimana perlakuan sehingga setelah diuji
kelompok uji lainnya diberi larutan uji menggunakan FST membuat mencit
selama 7 hari. Berdasarkan analisis semakin depresi. Kontrol negatif
data dapat disimpulkan bahwa kontrol memiliki nilai sig (2-tailed) kurang
normal, kontrol positif, dosis 1,5; 3 dari 0,05 karena tidak terjadi
dan 6 mg/KgBB mencit memiliki nilai penurunan immobility time bahkan
sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Empat cenderung mengalami kenaikan
kelompok uji tersebut memiliki immobility time.
perbedaan signifikan dengan Berdasarkan analisis data
kelompok kontrol negatif. Kontrol dapat disimpulkan bahwa ketiga
positif, dan 3 kelompok dosis mampu kelompok dosis memiliki efek
memberikan aktivitas antidepresan antidepresan karena memiliki
karena terdapat penurunan immobility immobility time sebanding dengan
time, sedangkan kontrol normal kontrol positif dengan nilai sig (2-
dengan nilai sig (2-tailed) kurang dari tailed) lebih dari 0,05.

129
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Tabel 2 menunjukkan rata-rata dihasilkan kelompok dosis 1,5


dan nilai standar deviasi dari masing- mg/KgBB mencit berdasarkan uji
masing kelompok uji pada waktu T0, paired T test tidak berbeda signifikan
T1, dan T2. Dosis 1,5 mg/KgBB (2-tailed) kurang dari 0,05 dengan
mencit merupakan dosis terkecil yang rata-rata penurunan immobility time
memiliki penurunan immobility time kontrol positif sehingga bisa dikatakan
yang sebanding dengan kontrol positif, bahwa dosis 1,5 mg/KgBB mencit
hal ini dibuktikan dengan rata-rata merupakan dosis optimum.
penurunan immobility time yang
Tabel 2. Immobility time Mencit Setelah Induksi Depresi (T1), dan Setelah Perlakuan Selama 7
Hari (T2)
Imobilitas
Kelompok % Penurunan
T1 T2 H11 H18
19.88 ± 22,80
Kontrol Normal - - -19% ± 13%
11.18 ±11,27
Kontrol Negatif 22.43 ± 14.78 24,20 ± 15,90 - - -11% ± 27%
Kontrol Positif 13.00 ±4.65 1,38 ± 0,98 - - 88% ± 9%
Dosis 1,5
8,31 ± 3,96 1,37 ± 0,62 82% ± 9%
mg/KgBB mencit - -
Dosis 3 mg/KgBB
37,91 ± 21,47 1,43 ± 0,49 95% ± 3%
mencit - -
Dosis 6 mg/KgBB
56,02 ± 33,60 0,46 ± 0,07 99% ± 1%
mencit - -

Uji ANOVA dilakukan pada mg/KgBB mencit berbeda signifikan


data immobility time setelah dengan rata-rata immobility time
pemberian perlakuan (T2). Uji kontrol normal dan kontrol negatif.
digunakan untuk mengetahui rata-rata Hasil menunjukkan ketiga dosis
immobility time yang berbeda secara isomiristisin sudah mampu
statistik dengan kontrol normal, memberikan efek penurunan durasi
kontrol negatif dan yang sebanding imobilitas 11, hal ini dibuktikan dengan
dengan kontrol positif, tanpa melihat terdapatnya perbedaan rata-rata
adanya peningkatan atau penurunan persentase penurunan durasi
15, 16
immobility time . Hasil ANOVA imobilitas antara kontrol normal,
yang diikuti uji LSD pada kelompok kontrol negatif dengan ketiga
isomiristisin dosis 1,5; 3; dan 6 kelompok dosis isomiristisin.

130
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Isomiristisin diduga penelitian ini adalah 1,5 mg/KgBB


mempunyai aktivitas biologi yang mencit. Penelitian yang dilakukan oleh
mirip dengan miristisin. Miristisin Prajindra (2021) menunjukkan dosis
yang merupakan penghambat enzim efektif miristisin dengan metode FST
MAO mampu meningkatkan adalah dosis 3 mg/KgBB mencit 3.
monoamine yang menyebabkan immobility time yang ditunjukkan
terjadinya peningkatan kadar miristisin dosis 3 mg/KgBB mencit
serotonin, norepinefrin dan dopamin. lebih tinggi bila dibandingkan dengan
Peningkatan serotonin, norepinefrin, hasil immobility time isomiristisin
dan dopamin di otak berimplikasi pada dosis 1,5 mg/KgBB mencit. Hasil ini
terjadinya perubahan suasana hati dan menunjukkan bahwa kemampuan
17
aktivitas fisik yang meningkat . aktivitas antidepresan isomiristisin
Beberapa senyawa lain yang lebih efektif dibandingkan miristisin.
memiliki kemiripan struktur dengan Hal ini mungkin dipengaruhi oleh
isomiristisin seperti eugenol dan isomirisitin yang lebih stabil
5, 18, 19
piperin . Eugenol yang dibandingkan miristisin karena secara
terkandung dalam minyak pala teoritis perubahan ikatan rangkap pada
memiliki kesamaan pada aktivitas alkenil benzena ke posisi terkonjugasi
20
antidepresan penghambat MAO . akan membuat molekul menjadi lebih
Piperin memiliki mekanisme yang stabil, hal ini diakibatkan karena efek
sama dengan miristisin yaitu resonansi yang lebih panjang 2.
menghambat enzim monoamine
oksidase. Beberapa hasil uji aktivitas KESIMPULAN
antidepresan piperin menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan
penurunan waktu imobilitas hewan uji bahwa isomiristisin memiliki aktivitas
menggunakan metode FST 18, 19. antidepresan dengan dosis optimum
Berdasarkan hasil penelitian 1,5 mg/KgBB mencit.
semua dosis isomiristisin dapat
memberikan aktivitas antidepresan UCAPAN TERIMA KASIH
dan dosis efektif serta optimal pada Terima kasih kepada Yayasan

131
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Pendidikan Setia Budi dan CV. ANS Farmasi Indonesia.


2018;1(1):130-144.
Chem yang telah memberi bantuan
7. Susilowati A, Karim Nur KR.
dana dan bahan dalam penelitian ini. Pengaruh Suhu Penyeduhan
terhadap Efek Diuretik Teh Hijau
Pada Mencit Jantan Galur Swiss.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Insan Farmasi Indonesia.
1. Ansory HM, Nilawati A. Sintesis 2022;5(2):175-182.
Turunan Kalkon Dari Miristisin 8. Shewale PB, Patil RA, Hiray YA.
Minyak Pala. 2017;21–5. Antidepressant-like activity of
2. Ansory HM, Fitriani IN. Efek anthocyanidins from Hibiscus
Reaksi Isomerisasi Pada rosa-sinensis flowers in tail
Miristisin Terhadap Potensinya suspension test and forced swim
Sebagai Tabir Surya Secara in- test. Indian J Pharmacol.
vitro. J Farm Indones. 2012;44(4):454–7.
2021;18(1):48–54. 9. Mishra S, Jena M, Pal A. Evaluation
3. Prajindra, LS. 2021. Uji Aktivitas of antidepressant activity of
Antidepresan Isolat Miristisin Eclipta alba using animal models.
Tanaman Pala (Myristica Asian J Pharm Clin Res.
fragrans) Terhadap Peningkatan 2013;6(SUPPL.3):118–20.
Aktivitas Lokomotor dan 10. Fahrudin F, Haribowo DR.
Penurunan Waktu Imobilitas Aktivitas Herbal Antidepresan
Mencit Putih Jantan. Skripsi. Kombinasi Biji Salak dan Kulit
Universitas Setia Budi. Jeruk Terhadap Mencit yang
4. Istriningsih E, Khoirunnisa K, Diperlakukan Tail Suspension
Kurnianingtyas DI. Efek Test (TST). J Biotek … [Internet].
Antidepresan Kombinasi Infusa 2021;143–54. Available from:
Biji Pala (Myristica fragrans) dan http://ejournal2.litbang.kemkes.g
Daun Kemangi (Ocimum o.id/index.php/jbmi/article/view/
basilicum) pada Mencit Jantan 5827%0Ahttps://ejournal2.litban
Putih (Mus musculus). g.kemkes.go.id/index.php/jbmi/ar
Parapemikir J Ilm Farm. ticle/download/5827/2649.
2018;7(2):256. 11. Novelni R, Aria M, Minerva P,
5. Stein U, Greyer H, Hentschel H. Putri AU. Uji Aktivitas
Nutmeg (myristicin) poisoning - Antidepresan Ekstrak Etanol
Report on a fatal case and a series Daun Gedi Hijau (Abelmoschus
of cases recorded by a poison manihot (L.) Medik) Pada Mencit
information centre. Forensic Sci Putih Jantan (Mus mussculus). J
Int. 2001;118(1):87–90. Katalisator. 2022;7(1):82–9.
6. Wahyuni, Muhammad IY, Rohana 12. Cryan JF, Mombereau C, Vassout
A. Uji Potensi Antidiabetik A. The tail suspension test as a
ekstrak bunga pepaya (Carica model for assessing
papaya L.) terhadap Mencit antidepressant activity: Review of
Jantan Balb/C yang diinduksi pharmacological and genetic
Streptozocin (STZ). Jurnal Insan studies in mice. Neurosci

132
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 6(1) Mei 2023(123-133)
Sasqia Indri Maharani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i2.1279

Biobehav Rev. 2005;29(4– wistar yang depresi. Intisari Sains


5):571–625. Medis. 2017;8(1):24–30.
13. Priyoherianto A, Panji RS, Putri 18. Lee SA, Hong SS, Han XH,
Rizki CF, Atik NW. Uji Aktivitas Hwang JS, Oh GJ, Lee KS, et al.
Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Piperine from the fruits of Piper
Etanol Daun Eceng Gondok longum with inhibitory effect on
(Eichhornia crassipes monoamine oxidase and
(Mart.)Solms) dan Daun Sintrong antidepressant-like activity. Chem
(Crassocephalum crepidioides Pharm Bull. 2005;53(7):832–5.
(Benth.) S. Moore) Pada Mencit. 19. Mao QQ, Xian YF, Ip SP, Che CT.
Jurnal Insan Farmasi Indonesia. Involvement of serotonergic
2021;4(1):44-53. system in the antidepressant-like
14. Kalueff AV. 2006. Overview: effect of piperine. Prog Neuro-
Neuroethological Models of Psychopharmacology Biol
Anxiety and Depression, Di Psychiatry [Internet].
dalam: Kalueff AV. Animal 2011;35(4):1144–7. Available
Models in Biological Psychiatry. from:http://dx.doi.org/10.1016/j.p
New york: Nova Science npbp.2011.03.017.
Publishers Inc. hlm 1-26. DOI: 20. Irie, Y. 2006. Effects of Eugenol
https://doi.org/10.1002/04708548 on the Central Nervous System:
71.chiii. Its Possible Application to
15. Wibowo SR, Eka FS, Muhammad Treatment of Alzheimers Disease,
RP, Guntur K, Khairina M. Uji Depression, and Parkinsons
Aktivitas Antipiretik Fraksi n- Disease. Current Bioactive
Heksan Kulit Buah Jeruk Nipis Compounds, 2(1), 57–66.
(Citrus aurantifolia (Christm.) doi:10.2174/1573407210602010
Swing) Menggunakan Induksi 057.
Vaksin DPT-HB-Hib Pada
Mencit Jantan Galur Balb/c.
Jurnal Insan Farmasi Indonesia.
2021;4(1):149-157.
16. Inderiyanti, Sulastri. Uji Aktivitas
Antidiare Ekstrak Etanol Kulit
Batang Sengkuang
Dracontomelon dao (Blanco)
Merr & Rolfe terhadap Mencit
Putih (Mus musculus) Jantan
dengan Metode Proteksi Diare.
Jurnal Insan Farmasi Indonesia.
2021;4(2):195-204.
17. Puspitasari L. Ekstrak etanol daun
pandan wangi (pandanus
amaryllifolius r.) 10%
menurunkan immobility time dan
kadar kortisol tikus jantan galur

133

Anda mungkin juga menyukai