Indri Nur Saputri 211010700044 M. Ibrahim 201010750036 Literal langsung Literal tidak langsung Tidak literal langsung Tidak literal tidak langsung Literal langsung Tindak tutur jenis ini merupakan cara menyampaikan pesan secara langsung dan lugas. Merupakan tindak tutur yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan. Dalam tindak tutur literal langsung, komunikasi dilakukan secara jelas dan mudah dimengerti tanpa perlu mengurai makna tambahan. Ini sering digunakan dalam konteks formal atau ketika pesan harus disampaikan tanpa kebingungan. Contoh tindak tutur ini adalah perintah yang diberikan dengan kata-kata yang tepat dan langsung, seperti "Tolong berikan saya gelas air." Literal tidak langsung Tindak tutur jenis ini merupakan cara menyampaikan pesan secara langsung, namun maknanya tidak sama dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini mengharuskan pendengar untuk menyimpulkan makna yang dimaksudkan dari konteksnya. Tindak tutur jenis ini melibatkan penggunaan kata-kata yang tampaknya langsung, namun pesan yang sebenarnya lebih kompleks dan memerlukan pemahaman konteks. Contoh tindak tutur ini adalah ketika seseorang mengatakan, "Apakah Anda bisa membuka jendela?" dengan intonasi tertentu yang mengindikasikan bahwa sebenarnya mereka ingin jendela itu dibuka karena panas. Tidak literal langsung Tindak tutur jenis ini merupakan cara penyampaian pesan secara tidak langsung, namun maknanya sama dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini menuntut pendengar untuk memahami maksud pembicara. Tindak tutur ini melibatkan penyampaian pesan secara tidak langsung, tetapi pendengar dapat langsung memahami maksud pembicara tanpa perlu menguraikan pesan lebih lanjut. Contoh tindak tutur ini adalah ketika seseorang berkata, "Saya rasa cuaca ini sangat panas," yang secara tidak langsung mengungkapkan keinginan untuk menjalani aktivitas dalam ruangan ber-AC. Tidak literal tidak langsung Tindak tutur jenis ini merupakan cara penyampaian pesan secara tidak langsung dan maknanya tidak sama dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini mengharuskan pendengar untuk menyimpulkan makna yang dimaksudkan dari konteksnya. Dalam tindak tutur ini, komunikasi dilakukan secara tidak langsung, dan makna pesan tidak sejalan dengan makna yang dimaksudkan. Pendengar harus mencari makna sebenarnya dari konteks. Contoh tindak tutur ini adalah ketika seseorang berkata, "Bagus sekali cuacanya hari ini," ketika sebenarnya mereka ingin mengungkapkan ketidakpuasan terhadap cuaca yang buruk, dan pendengar harus menyimpulkan makna sebenarnya dari nada dan ekspresi wajah pembicara Daftar pustaka ☉ https://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/mataallo/article/download/1332/10 02 ☉ https://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/viewFile/100743/100237 ☉ https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/download/29542/pdf_1 ☉ https://media.neliti.com/media/publications/471295-none-a3abfad9.pdf ☉ https://bahteraindonesia.unwir.ac.id/index.php/BI/article/download/263/205 Thanks!