Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASPEN MIPA

“HAKEKAT MATEMATIKA DAN IPA”


Dosen Pengampu:

Dra. Ratu Evina D, M.Si

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 1

1. AGNES ASTRIA SIMBOLON (4203331009)


2. LENY NOPVILA SARI (4203131022)
3. MEISY GABRIELLA SIDABARIBA (4201131025)
4. NAZRIA MARWATUL JANNAH (4201131026)
5. SETIA LARA (4203131020)
6. TIARA RITONGA (4203131044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah ”Hakekat Matematika dan Ipa”. Makalah ini di susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah DASPEN MIPA.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu dosen mata kuliahDASPEN MIPA Dra. Ratu Evina D, M.Si yang telah
membimbing penyusun dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada orang tua dan pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan. Akhir kata semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hakekat

2.2. Hakekat MIPA

2.3. Hakekat Matematika


2.3.1. Defenisi Matematika
2.3.2. Peranan Matematika Terhadap Ilmu Pengetahuan Alam

2.4. Hakekat IPA


2.4.1. Pengertian IPA
2.4.2. Fungsi dan Manfaat IPA
2.4.3. Nilai-Nilai IPA

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, khususnya bagi para pelajar beranggapan bahwa matematika adalah ilmu
yang memusingkan dan menyulitkan. Ditambah lagi dengan matematika yang berhubungan
dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sebagaimana para pelajar mengartikan bahwa
matematika adalah ilmu hitung-menghitung yang hanya berhubungan dengan angka,
sementara IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sekitar dan
mahluk hidup. Jadi, bagaimana bisa ada keterkaitan antara kedua ilmu tersebut.
Melihat perkembangan zaman sekarang ini jauh lebih berkembang dari sebelumnya,
khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang mana hal tersebut sangat terkait
dengan perkembangan ilmu bahasa dan ilmu hitung-menghitung. Ilmu bahasa disini bukan
semata-mata berkembang dalam hal bahasa yang biasa kita gunakan setiap hari tetapi ilmu
bahasa ini justru lebih mendalam, singkat dan pasti serta dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dalam kehidupan sehrai-hari.

1.2. Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan Hakekat MIPA?
2.Apa yang dimaksud dengan Hakekat Matematika?
3.Apa peranan Matematika terhadap Ipa?
4. Apa yang dimaksud dengan Hakekat Ipa?
5.Jelaskan nilai-nilai IPA?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Hakekat IPA
2.Untuk mengetahui pengertian Hakekat Matematika
3.Untuk mengetahui peranan Matematika terhadap IPA
4.Untuk mengetahui pengertian Hakekat IPA
5.Untuk mengetahui nilai-nilai IPA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hakekat
Menurut bahasa artinya hakikat adalah kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya
atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau
yang menjadi jiwa sesuatu.

2.2. Hakekat MIPA


Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan
penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem
yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem
bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan masalah. IPA adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari
semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat
diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah
suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Hakekat MIPA
adalah ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia yang bukan hanya bergelutik
dalam hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan ilmu yang mempelajari
tentang alam sekitar beserta isinya dan teknologi.
Ciri-ciri MIPA, antara lain:
a) Pengetahuan yang sangat terstruktur, dalam arti antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain terjalin hubungan fungsional yang erat.
b) Konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam MIPA akan lebih mudah dikuasai jika disajikan
dalam bentuk terkait satu dengan yang lain dengan simpulan-simpulan yang jelas.
c) Penerapan berbagai pengertian dan prinsip MIPA dalam taraf sederhana terhadap masalah
alamiah seringkali memerlukan keterpaduan berbagai komponen MIPA dengan
Matematika sebagai dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif sedangkan fisika,
kimia, biologi sebagai deskripsi permasalahan yang ada.
d) Untuk menekuninya diperlukan kecintaan yang dalam terhadap ilmu sebagai suatu sistem
logis yang indah dan ampuh.
2.3. Hakekat Matematika
2.3.1. Defenisi Matematika
Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “manthenein”, yang artinya
“mempelajari”. Mungkin juga, kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta
“medha” atau “widya” yang artinya “kepandaian” atau “intelegensi”. Dalam buku Landasan
Matematika, Andi Hakim nasution (1977 : 12 ) tidak menggunakan istilah “ilmu pasti” dalam
menyebut istilah ini. Kata “ilmu pasti” merupakan terjemahan dari bahasa Belanda
“wiskunde”.
Dalam proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang dikatakan
berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar matematika
mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir, orang menyusun hubungan-hubungan
antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai pengertian.
Berikut ini defenisi matematika menurut beberapa ahli :
1. Kline (1973)
Matematika itu bukan pengetahuan yang menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya
sendiri, tapi keberadaannya itu untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
2. Jhonson dan Rising (1972)
Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logika;
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefenisikan dengan cermat,
jelas,akurat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi ; matematika
adalah ilmu tentang pola, keteraturan pola atau ide.
3. James (1976)
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang
terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Namun pembagian yang
jelas amatlah sukar untuk dibuat, sebab cabang-cabang itu semakin bercampur. Adanya
pendapat yang mengatakan bahwa matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia
yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran yang terbagi menjadi 4 wawasan yang
luas yaitu aritmatika, aljabar, geometri dan analisis.
Dari pengertian tersebut, terbentuklah pendapat yang pada akhirnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya.
Dengan demikian, terlihat jelas adanya hubungan antara kecerdasan dengan proses dalam
belajar matematika.
2.3.2. Peranan Matematika Terhadap Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut dugaan sejarah, kemampuan manusia untuk mulai dapat menulis sama tuanya
dengan kemampuan manusia untuk dapat berhitung, yaitu kurang lebih 10.000 tahunSM.
Berhitung, pada awal mulanya berbentuk korespondensi persatuan dari obyek yang dihitung.
Misalnya sesorang ingin menghitung berapa jumlah ternaknya, maka ternak itu dimasukkan
ke dalam kandang satu persatu. Tiap ekor diwakili oleh satu batu kecil, maka jumlah
ternaknya adalah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung batu-batu itu ia dapat mengontrol
apakah ada ternak yang belum kembali atau hilang atau malah bertambah karena beranak.
Jadi, setiap awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu untuk
mengatasi setiap permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Sumbangan matematika
terhadap perkembangan IPA sudah jelas bahkan boleh dikatakan bahwa tanpa matematika
IPA tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan oleh karena IPA menggantungkan diri dari
metode induksi. Dengan metoda induksi semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara
bumi dan bulan atau bumi dengan matahari, bahkan untuk menyatakan keliling bumi saja
hampir tidak mungkin.
Adapaun ahli-ahli matematika yang banyak member sumbangan dalam Ilmu Pengetahuan
Alam, antara lain :
1. Pythagoras mengadakan perhitungan terhadap benda-benda berbentuk segi banyak.
2. Apollonius mengadakan perhitungan pada benda-benda yang bergaris lengkung.
3. Kepler (1609) berjasa dalam perhitungan jarak predaran yang berbentuk elips dari planet-
planet.
4. Galileo (1642) berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru, gerak dan percepatan.
5. Huygnes (1695) dapat memecahkan teka-teki adanya cincin saturnus, perhitungan tentang
kecepatan cahaya, yaitu 600.000 kali kecepatan suara (pada masa itu orang beranggapan
bahwa cahaya tak membutuhkan waktu untuk memancar).
Ini semua adalah sekedar gambaran yang menunjukkan bahwa perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam selalu ditunjang atau secara mutlak membutuhkan tunjangan matematika.
Peranan matematika dalam IPA antara lain adalah sebagai faktor penunjang untuk
memahami alam semesta dan dapat menjelaskan sesuatu yang tak dapat dijangkau oleh
pengalaman empiric. Contohnya antara lain adalah menghitung besarnya bumi, jarak bumi
mengelilingi matahari, dan sebagainya.
2.4. Hakikat IPA
2.4.1. Pengertian IPA
IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23)
merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-
hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,
bermetode dan berlaku secara universal”.
Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia. Dari dua pengertian tersebut dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang
mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara
sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan
yang didapat dengan jalan studi dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang
studi yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta terutama dengan
disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis (Subiyanto,1998: 2).
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan sekumpulan
pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan
penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang
pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya
disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan
aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian,
pada hakikatnya IPA meliputi tiga cakupan yaitu IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan
IPA sebagai sarana pengembangan sikap ilmiah.
Hakikat IPA sebagai produk meliputi konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,
dan teori-teori di dalam IPA yang merupakan hasil rekaan manusia dalam rangka memahami
dan menjelaskan alam bersama dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya. Produk
IPA (konsep, prinsip,hukum dan teori) tidak diperoleh berdasarkan fakta semata, melainkan
berdasar-kan data yang telah teruji melalui serangkaian eksperimen dan penyelidikan.
Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang
melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan yaitu dengan melakukan
observasi, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan,
merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan mengomunikasikan
hasil penelitian. Dalam pengajaran IPA, aspek proses ini muncul dalam bentuk kegiatan
belajar mengajar.
2.4.2. Fungsi dan Manfaat IPA
Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA itu ada lima, antara lain:
1. Membangun pola berpikir
Dapat kita simak dari fakta sejarah, bagaimana IPA terbagun dari pola berpikir manusia yang
berkembang dari zaman ke zaman
2. Menjelaskan adanya hubungan antara berbagai gejala alam
Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang khusus, yaitu :
a. Analitis, artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek penelitiannya, serta
hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
b. Logis, artinya dapat diterima oleh akal.
c. Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas tata urutan
serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada kebenaran ilmu
pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu dengan yang lain.
d. Kausatif, maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi
e. Kuantitatif, yang meliputi tiga arti kesimpulan yang diuji kebenarannya melalui
statistika, penjelasannya disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran
atau dengan rumusan-rumusan matematika, dan kuantitatif dalam artiannya yang tak
langsung menyatakan kecermatan pengukuran.

3. Meramalkan
Peramalan dari IPA ini adalah peramalan yang didasarkan atas adanya konsistensi atau
keteraturan dari gejala-gejala alam. Kunci pokok dari sesuatu yang dapat digunakan untuk
meramalkan itu adalah adanya keteraturan yang konsisten.
4. Menguasai atau mengontrol alam guna kesejahteraan manusia
Dengan IPA orang bisa mengolah sumber daya alam. Orang juga dapat mendirikan
industri-industri untuk menghasilkan barang-barang bagi kesejahteraan manusia.
5. Melestarikan berbagai gejala alam
Suatu gejala alam mungkin sekali tak terulang kejadiannya sehingga IPA dalam hal ini
selaku kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis secara tak langsung merekam gejala-
gejala alam, misalnya kehadiran komet, pergeseran benua, perubahan flora dan fauna.

Maanfaat IPA sendiri adalah untuk mengembangkan sikap ilmiah antara lain:
 sikap ingin tahu (curiousity)
 sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)
 sikap kerja sama (cooperation)
 sikap tidak putus asa ( perseverance)
 sikap terbuka untuk menerima (open-mindedness)
 sikap mawas diri (self critism)
 sikap bertanggung jawab (responsibility)
 sikap berpikir bebas (independence in thinking)
 sikap kedisiplinan diri (self discipline)

2.4.3. Nilai-Nilai IPA


Sekalipun sebagaian besar ilmuan mengatakan bahwa IPA tidak menjangkau nilai-nilai
moral atau etika, juga tidak membahas nilai-nilai keindahan (estetika), tetapi IPA
mengandung nilai-nilai tertentu yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini
adalah suatu yang dainggap berharga yang terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan
dicapai. Nilai-nilai dimaksud bukanlah nilai-nilai nonkebendaan.
Nilai-nilai nonkebendaan yang terkandung dalam IPA antara lain :
1. Nilai Praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung
dapat dimanfaatkan masyarakat. Kemudian dengan teknologi tersebut membantu pula
mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi
kehidupan. Dengan demikian, sains mempunyai nilai paraktis, yaitu sesuatu yang bermanfaat
dan berharga dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: penemuan listrik oleh faraday diterapkan
dalam teknologi hingga melahirkan alat-alat listrik yang bermanfaat bagi kehidupan.
2. Nilai Intelektual
Metode ilmiah yang digunakan dalam IPA banyak digunakan manusia untuk memecahkan
masalah. Tidak saja masalah-masalah alamiah, tetapi juga masalah-masalah social, ekonomi
dan sebagainya. Metode ilmiah telah melatih keterampilan, ketekunan, dan melatih
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan yang rasional dan menuntut sikap-sikap
ilmiah bagi penggunanya.
3. Nilai Sosial-Budaya-Ekonomi-Politik
IPA mempunyai nilai-nilai social-ekonomi-politik yang berarti kemajuan IPA dan
teknologi suatu bangsa, menyebabkan bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat
dalam percaturan social-ekonomi-politik internasional.
4. Nilai Kependidikan
Pelajaran IPA dan pelajaran lainnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut.
 Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan secara sistematis.
 Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, dan menggunakn
peralatan untuk memecahkan masalah.
 Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalh.

5. Nilai keagamaan
Suatu pandangan yang naif apabila mempelajari IPA akan megurangi kepercayaan kepada
tuhan. Karena secara empiris orang yang mendalami mempelajari IPA, makin sadarlah
dirinya akan adanya kebenaran hukum-hukum alam, sadar akan adanya keterkaitan di alam
raya ini dengan maha pengaturnya. Walau bagaimanapun manusia membaca, mempelajari
dan menerjemahkan alam, manusia makin sadar akan keterbatasan ilmunya.
Dengan demikain jelaslah bahwa ipa mempunyai nilai keagamaan yang sejalan dengan
pandangan agama sehingga Albert Einstein menggambarkan ungkapan sebagai berikut:
“sains tanpa agama adalah buta dan agama tanpa sains adalah lumpuh”.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang hakekat matematika dan IPA, maka diambil kesimpulan:
1.Hakekat MIPA adalah ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia yang bukan
hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan ilmu
yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya dan teknologi.
2.Kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya. Dengan demikian,
terlihat jelas adanya hubungan antara kecerdasan dengan proses dalam belajar matematika.
3.IPA merupakan sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh
dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
4. Nilai-nilai nonkebendaan yang terkandung dalam IPA antara lain:
 Nilai praktis
 Nilai Intelektual
 Nilai Sosial-Budaya-Ekonomi-Politik
 Nilai Kependidikan
 Nilai Keagamaan

3.2. Saran
Makalah ini disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Kami
menyarankan supaya membaca dan memepelajari makalah ini, karena dapat digunakan untuk
memperdalam dan semakin banyak mengetahui tentang Hakekat Matematika dan IPA. Akhir
kata kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7395554/
MAKALAH_HAKIKAT_MATEMATIKA_ILMU_PEMGETAHUAN_ALAM

https://kakauciha.blogspot.com/2014/09/style-definitions-table.html?m=1

http://ekacaneng.blogspot.com/2013/12/makalah-dasar-dasar-pendidikan-mipa-dan.html=1

Anda mungkin juga menyukai