Anda di halaman 1dari 2

P2X4, P2X7 and CAMKK2 are genes that play a role in inflammation, nerve physiology, and

pain. Research on the relationship between these genes and HIV-SN is carried out. In the
P2X genes, there are no SNPs associated with HIV-SN in the population of South Africans.
Meanwhile, the CAMKK2 gene has 2 SNPs (rs1560568 and rs2686367) related to HIV-SN,
where allele A of the two CAMKK2 SNPs has a high risk of HIV-SN.

12_PR INDO NEWEST

Bab 5.2

Prevalensi HIV-SN berdasarkan penilaian BPNST pada penelitian ini jauh lebih rendah dibandingkan
pada pengambilan data 10 tahun yang lalu (2006) dari 34.4% menjadi 14.1%, dimana saat itu subjek
penelitian hampir seluruhnya pernah menggunakan stavudin dengan jumlah sebesar 98%. Angka ini
100

juga masih lebih rendah dibandingkan penelitian di tempat yang sama pada tahun 2014 dimana
prevalensi neuropati berdasarkan BPNST sebesar 15.2%. Ketika itu subjek penelitian memiliki riwayat
dan/atau sedang menggunakan stavudin. Angka ini juga masih lebih rendah dibandingkan penelitian
23

di tempat yang sama pada tahun 2014 dimana prevalensi neuropati berdasarkan BPNST sebesar
15.2%. Ketika itu subjek penelitian memiliki riwayat dan/atau sedang menggunakan stavudin. Angka23

prevalensi ini juga masih lebih rendah dibandingkan prevalensi HIV-SN sepuluh tahun yang lalu di
Kuala Lumpur (19.4%) dan Melbourne (42%) yang ketika itu masih menggunakan stavudin. Selain
100

itu, angka ini juga lebih rendah daripada prevalensi HIV-SN di Afrika Selatan sebesar 57%.
124

Sementara itu, pada penelitian terbaru didapatkan prevalensi HIV-SN dengan metode BPNST sebesar
32.9% di Ethiopia125

23. Mawuntu AHP, Mahama CN, Khosama H, Estiasari R, Imran D. Early detection of peripheral
neuropathy using stimulated skin wrinkling test in human immunodeficiency virus infected patients:
A cross-sectional study. Medicine (Baltimore). 2018 Jul;97(30):e11526.

100 - Skopelitis EE, Kokotis PI, Kontos AN, Panayiotakopoulos GD, Konstantinou K, Kordossis T, et al.
Distal sensory polyneuropathy in HIV-positive patients in the HAART era: an entity underestimated by
clinical examination. Int J STD AIDS. 2006 Jul 1;17(7):467–72.

124. Wadley AL, Cherry CL, Price P, Kamerman PR. HIV Neuropathy Risk Factors and Symptom
Characterization in Stavudine-Exposed South Africans. Journal of Pain and Symptom Management.
2011 Apr;41(4):700–6.

125. Adem KS, Janakiraman B, Gebremeskel BF, Chala MB, Gelaw AY, Alemu K. Epidemiology and
factors associated with peripheral neuropathy among HIV infected patients in Gondar, Ethiopia: A
cross-sectional study. PLoS One. 2019 Jan 29;14(1):e0211354.

173. Roda RH, Hoke A. Mitochondrial dysfunction in HIV-induced peripheral neuropathy.


Int Rev Neurobiol. 2019;145:67–82.
174. McGrath CJ, Njoroge J, John-Stewart GC, Kohler PK, Benki-Nugent SF, Thiga JW,
et al. Increased incidence of symptomatic peripheral neuropathy among adults receiving
stavudine- versus zidovudine-based antiretroviral regimens in Kenya. J Neurovirol. 2012
Jun;18(3):200–4.

Bab 5.2 Prevalensi Neuropati Sensorik pada HIV


Akan tetapi, pada penelitian McGrath et al. diketahui bahwa stavudin meningkatkan risiko nyeri
neuropati sebesar 2.7 kali lipat dalam setahun penggunaan dibandingkan zidovudin. Hal ini
122

mendukung temuan pada penelitian oleh Spruance et al. yang menunjukan bahwa 12% pasien
dengan pengobatan stavudin dan 4% pasien dengan pengobatan zidovudin memiliki neuropati
perifer yang membutuhkan modifikasi dosis selama pengobatan berlangsung. Pada penelitian
tersebut, efek samping neuropati lebih sering terjadi pada pasien dengan pengobatan stavudin
dibandingkan pada pasien dengan pengobatan zidovudin, namun, neuropati tersebut mengalami
resolusi setelah dilakukan interupsi dalam pengobatan dan modifikasi dosis.
123

Anda mungkin juga menyukai