Anda di halaman 1dari 48

DISUSUN OLEH: CLARISSA TANIA (00000002743)

DIBIMBING OLEH: DR. IRENE A. O., SP.A


“ Penurunan fungsi ginjal yang
mendadak dengan akibat
hilangnya kemampuan ginjal
untuk mempertahankan
homeostasis tubuh.

OLIGURIA NON
<240 ml/m2/hari OLIGOURIA 2
3
• Hipovolemia
PRARENAL • Penurunan volume vaskular efektif
• Penurunan CO

• Kelainan vaskular intrarenal


• GN
RENAL • Nefritis interstisial
• ATN

• Kelainan kongenital
POSTRENAL • Didapat: batu, bekuan darah
• Tumor

4
GGA Prarenal
Shock kardiogenik
Perdarahan Shock distributif
Penurunan
volume (muntah,
diare, luka bakar) PENURUNAN RBF
NSAIDs
ACEI / ARBs
PENURUNAN GFR
Gagal jantung
Sirosis hepatis
Sindroma nefrotik
GGA PRARENAL
5
6
GGA RENAL
GN idiopatik
Glomerulus GNAPS MPGN
kresentik
Goodpasteur

Tubular Iskemia Nefrotoksik

Interstisial AIN PN akut

Vaskular Trombosis Vaskulitis

Anomali Agenesis
PCKD
Hipoplastik,
kongenital bilateral displastik
7
Kelainan Glomerulus (<1%)

▪ menyempitnya kapiler-kapiler glomerulus, terhimpit oleh proliferasi


sel mesengial dan endotel kapiler sendiri.

8
9
MPGN

10
Goodpasteur
Syndrome

11
GGA RENAL
GN idiopatik
Glomerulus GNAPS MPGN
kresentik
Goodpasteur

Tubular Iskemia Nefrotoksik

Interstisial AIN PN akut

Vaskular Trombosis Vaskulitis

Anomali Agenesis
PCKD
Hipoplastik,
kongenital bilateral displastik
12
Nekrosis tubular akut

Toksin Iskemia

13
Nefrotoksik

perembesan pasif filtrat


tubulus lewat dinding
Sel lepas tubulus yang rusak

Tubulolisis Obstruksi
BM utuh

14
Kelainan Interstisial

▪ Nefritis interstitial akut misalnya pada pasien artitis


rheumatoid juvenile atau pemakaian obat-obat
▪ Pielonefritis akut. Lebih sering ditemukan pada
neonatus dan sering disertai sepsis.

15
Kelainan vaskular

kerusakan sel endotel glomerulus


V
Trombosis A./V.
Renalis deposisi thrombus trombosit-fibrin
- HUS
- Neonatus DM V
maternal, konsumsi trombosit
PJB, asfiksi
V
kerusakan RBC yang melalui fibrin
V
obliterasi kapiler glomerulus (mikroangiopati)

16
Kelainan vaskular

Glomerulus eksudatif
V
Pembentukan kresen
Vaskulitis V
Kerusakan pembuluh
V
Peningkatan resistensi
V
Penurunan aliran

17
Anomali Kongenital

Displasia/h
ipoplasia

PCKD Agenesis
18
bilateral
GGA Pascarenal

Katup
uretral
posterior

Obstruksi
postrenal

Intoksikasi
jengkol
19
Fase GGA

Fase oliguria
Fase poliuria
Fase penyembuhan

21
Oliguria
• edema, hipertensi, gagal jantung
Overload kongestif, dan edema paru

• Hiperkalemia, hipokalemia,
Gangguan
metabolik
hiperfosfatemia, uremikum

• 2 minggu

22
Poliuria

Dehidrasi Hipokalsemia

Hiponatremia

23
KOMPLIKASI

▪ kelebihan cairan  edema kaki, paru, HT


▪ hiperkalemia,  henti jantung
▪ asidosis metabolik
▪ hipokalsemia, - sering pada awal GGA dan penyembuhan
▪ uremikum

24
ANAMNESIS

▪ Penurunan urine
▪ Riwayat muntaber
▪ Riwayat nyeri tenggorokan, koreng kulit + kencing merah
▪ Riwayat penggunaan obat
▪ Riwayat makanan
▪ Riwayat ISK, batu

26
PEMERIKSAAN FISIK

▪ Napas cepat dan dalam (Kussmaul)


▪ Sesak berat
▪ Hipertensi
▪ Tanda dehidrasi
▪ Tanda penyakit sistemik multiorgan
▪ Pembesaran ginjal
▪ Pembesaran VU

27
PEMERIKSAAN PENUNJANG

28
Lab

29
30
Urinalisis

▪ Volume
▪ Warna
▫ Merah kecoklatan  GN
▫ Merah muda  Hburia/mioglobinuria
▪ BJ
▫ >1.020  prarenal
▪ Proteinuria
▪ Hematuria
▪ Silinder
▫ hialin atau granular halus  prarenal
▫ granular kasar atau silinder eritrosit  GN
▫ sel tubulus  ATN 31
32
33
Indeks urin

Prarenal Renal
BJ >1.020 <1.020

Osm >400 <400

Osm urin/serum >1.1 <1.1

Kadar Na <20 mEq/L >40 mEq/L

FeNa <1% >2%

Indeks Gagal Ginjal <1 >3

Ureum/Kreatinin >20:1

34
RADIOLOGIS

▪ 1. Menentukan apakah kedua ginjal memang ada


▪ 2. Menentukan besar ginjal
▪ 3. Menyingkirkan adanya obstruksi pada saluran kemih
▪ 4. Melihat apakah aliran darah ginjal cukup adekuat.

35
36
Biopsi Ginjal

▪ Bila suspek GN progresif cepat atau nefritis interstisial.

37
TATALAKSANA GGA

38
GGA Pascarenal

39
GGA prarenal

▪ Sesuai etiologi
▫ GE dehidrasi RL / DG
▫ Shock hemoragik  transfusi darah.
▫ Syok hipovolemia infus albumin atau plasma.
▫ Dehidrasi tidak jelas penyebabnya  RL 20 ml/kgBB dalam 1 jam.

40
Gagal Ginjal Renal

▪ Tujuan pengobatan: mempertahankan homeostasis


▪ Pemantauan:
▫ Tanda-tanda vital: TD, HR, RR, T
▫ Pemeriksaan darah:
▸ Hb, Ht, trombosit
▸ Ureum dan kreatinin
▸ Elektrolit: K, Na, Cl, Ca, P dan asam urat
▸ AGD
▸ Protein total dan albumin
▫ Pengukuran diuresis berkala

43
Terapi Konservatif

▪ Terapi cairan dan kalori


▫ IWL + jumlah urin 1 hari sebelumnya + cairan lain yang keluar
▸ IWL berdasarkan caloric expenditure = 25 ml per 100 kal
▹ 0-10 kg = 100 kal/kgBB/hari
▹ 11-20 kg = 1000 kal + 50 kal/kgBB/hari
▹ >20 kg = 1500 kal + 20 kal/kgBB/hari
Atau
▹ Neonatus = 50 ml/kgBB/hari
▹ Bayi < 1 tahun = 40 ml/kgBB/hari
▹ Anak < 5 tahun = 30 ml/kgBB/hari
▹ Anak > 5 tahun = 20 ml/kgBB/hari

44
▪ Anuria  glukosa 10-20%
▪ Oliguria  glukosa (10%)-NaCl = 3 : 1
▪ Jumlah kalori minimal untuk mencegah katabolisme:
▫ 400 kal/m2/hari
▫ 50-60 kal/kg/hari
▪ Terapi konservatif > 3 hari  pertimbangkan pemberian emulsi
lemak dan protein 0,5 g/kgBB/hari, pemberian protein kemudian
dinaikkan sesuai dengan jumlah diuresis.

45
ASIDOSIS HIPERKALEMIA
K+ 5,5-7,0 mEq/l
METABOLIK • Kayexalat 1 mg/kgBB PO /per rektal 4 x
Natrium bikarbonat 1
• Kalitake 3 x 2,5 gram
BE x BB x 0,3 (mEq) atau
K+ >7.0 atau aritimia EKG
2-4 mEq/kgBB/hari /12 jam • Kalsium glukonas 10% 0.5 ml/kg IV
Sampai pH 7.2/Biknat 12 mEq/L dalam 10-15 menit
• NaHCO3 7.5% 2.5 mEq/kg IV dalam 10-
15 menit

HIPONATREMIA HIPERFOSFATEMIA

Na <120 mEq/L  NaCl 3% (0,5 mEq/ml) dalam


1-4 jam CaCO3 50 mg/kgBB/hari
Na (mmol) =
(140 – Na) x 0,6 x BB (diberikan ½)
(125 – Na serum) x 0,6 x BB 46
ANEMIA EDEMA PARU

Hb <6 g/dL / Ht <20% Furosemid i.v. 1 mg/kgBB


PRC (10 ml/kgBB) tetesan Morfin 0,1 mg/kgBB
lambat 4-6 jam (±10 tetes/mnt) 20 menit tidak membaik  dialisis

HIPERTENSI

diuretika + kaptopril 0,3 klonidin drip


mg/kgBB/kali diberikan 2-3 kali nifedipin SL(0,3 mg/kg/kali)
sehari. nitroprusid Na 0,5 mg/kgBB/m.
49
KEJANG HIPERURISEMI

Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB i.v. Alupurinol


 4-8 mg/kgBB/hari atau 100-200 mg/hari <8 tahun
difenilhidantoin 8 mg/kgBB. 200-300 mg/hari >8 tahun.

INFEKSI TETANI

Antibiotik Kalsium glukonas 10% i.v. 0,5


Hindari nefrotoksik ml/kgBB dalam 5-10 menit 
Sesuaikan kemampuan ekskresi kalsium oral 1-4 gram/hari.
50
TINDAKAN DIALISIS

▪ Ureum > 200 mg%


▪ Hiperkalemia >7,5 mEq/L
▪ Bikarbonat serum < 12 mEq/L
▪ Overhidrasi: edema paru, dekompensasi jantung,
dan hipertensi yang tidak dapat diatasi dengan obat.
▪ Perburukan KU dengan gejala uremia berat:
perdarahan, kesadaran menurun sampai koma.

51
KOMPLIKASI

▪ Gagal ginjal kronik  dialisis, transplantasi


ginjal
▪ Infeksi  antibiotika
▪ Sindrom uremia

52
KAPAN RUJUK?

▪ Manifestasi klinis berat (kejang, kesadaran menurun)


▪ Perlu tindakan dialisis.

53
PROGNOSIS

▪ Angka kematian bergantung penyebab, umur pasien, dan luas


kerusakan ginjal yang terjadi.
▪ GGA sepsis, syok kardiogenik, dan operasi jantung terbuka  >50%.
▪ GGA glomerulonefritis, sindrom hemolitik uremik, dan nefrotoksik 10-
20%.

54

Anda mungkin juga menyukai