Anda di halaman 1dari 4

F2 kesling

Penyuluhan mengenai bahaya Demam Berdarah di Posyandu Manggar

Kelurahan Gaga

PESERTA HADIR

LATAR BELAKANG

Pergantian musim hujan serta adanya bencana alam banjir yang terjadi pada

wilayah Kelurahan Gaga dapat menjadi ancaman penyebaran penyakit Demam

Berdarah bagi masyarakat. Demam Berdarah sangat mudah ditemukan di

Indonesia dengan jumlah kasus 68.407 pada tahun 2017 dimana jumlah kasus

tertinggi terdapat di Pulau Jawa. Selain itu demam berdarah jika tidak ditangani

dengan baik dapat mengakibatkan kematian, sehingga perlu adanya usaha

untuk mencegah terjadinya wabah demam berdarah.

PERMASALAHAN
-Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Demam berdarah (gejala,
penyebaran, tatalaksana, dan cara mencegahnya)
-Penyebaran virus demam berdarah yang cukup mudah karena melalui
nyamuk Aedes Aegypti
-Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran virus demam
berdarah

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Diberikan edukasi mengenai Demam berdarah dari mulai gejala yang

ditimbulkan, penanganan awal, tanda bahaya, dan yang terpenting adalah cara
mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

Diberikan bubuk Abate pada seluruh peserta yang mengikuti penyuluhan serta

penjelasan cara penggunaannya.

PELAKSANAAN

Tempat : Posyandu Manggar Kelurahan Gaga

Pelaksana : dr. Stevani

Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan:

-Penjelasan mengenai demam berdarah secara umum

-Cara pencegahan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus

Dengue : Menguras bak mandi, membersihkan wadah penampungan air,

pemasangan kasa dan kelambu nyamuk, tidak menumpuk atau menggantung

baju terlalu lama, menggunakan lotion atau krim anti nyamuk, jaga kebersihan

rumah terutama dari genangan air

-Pemberian bubuk Abate untuk ditaburkan pada bak tempat penampungan air

MONITORING & EVALUASI

INPUT

-Kompetensi petugas sudah sesuai (dokter internship dan petugas tim kesehatan

dari puskesmas yang terlatih dan terbiasa)

-Metode prosedur sudah sesuai dengan perencanaan dan pemilihan intervensi

-Material: Brosur mengenai TB, kertas data dan follow-up.


-Dana: tidak dievaluasi

-Lingkungan: alamat sesuai, target sasaran juga sesuai, pasien baru yang

terkena TB tampak entusias setelah diberikane edukasi dan penyuluhan.

PROSES

-Kegiatan kunjungan rumah pasien TB sudah sesuai dengan SOP, tepat waktu,

tepat sasaran, dan tepat lokasi.

-Kegiatan kunjungan dilakukan pada jatah pasien pada hari itu (1 pasien lama, 1

pasien baru TBC)

OUTPUT

-Pasien mengerti mengenai bahwa terdapat hubungan lingkungan hidup dengan

penyakit TBC

-Pasien tampak entusias setelah penyuluhan dan edukasi yang diberikan.

-Pasien kasus baru mengkonsumsi obat secara teratur, dan sudah menggunakan

masker setiap harinya.

EVALUASI

-Melanjutkan kegiatan kunjungan rumah sesuai perencanaan setiap bulannya.

-Tetap follow-up mengenai lingkungan rumah pasien mengenai ventilasi,

pencahayaan cukup, dan tempat pembuangan ludah yang baik dan benar.

-Follow-up dengan tetangga pasien untuk memastikan mereka memiliki kondisi

rumah yang baik juga untuk menghindari tertularnya TBC.


Peserta antusias mengikuti penyluhan dan pemberian bubuk Abate terutama

karena kondisi lingkungan yang memang sedang lembab terutama setelah

terjadinya musibah banjir.

Pasien mengerti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan baik di dalam

maupun luar rumah agar terhindar dari bahaya penyakit demam berdarah yang

mungkin dapat mengancam nyawa.

Anda mungkin juga menyukai