Anda di halaman 1dari 4

OTITIS EKSTERNA

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
UPT PUSKESMAS ADI IRAWAN,S.Kep,NS.,M.M

ANJIR SERAPAT NIP. 198102272000031001

1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini
banyak ditemukan di layanan kesehatan tingkat pertama sehingga
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus
memiliki kemampuan mendiagnosis dan menatalaksana secara
komprehensif.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan kasus otitis eksterna.

3. Kebijakaan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Anjir Serapat


Nomor ................................................Tentang Otitis Eksterna.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Alat :
5. Alat dan bahan
Alat tulis kantor
Bahan :
-
1. Petugas menyiapkan alat
6. Langkah-
2. Pemeriksa menerima rekam medis dari petugas yang
langkah
melaksanakan pengkajian klinis awal.
2. Pemeriksa membaca data pengkajian awal klinis.
3. Pemeriksa memanggil pasien ke ruang periksa.
4. Pemeriksa memeriksa kesesuaian identitas pasien dengan
data pada rekam medis.
5. Petugas mendapatkan hasil anamnesis berupa:
a. Keluhan:
1) Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari
ringan hingga hebat, terutama saat daun telinga
disentuh dan mengunyah
2) Rasa penuh pada telinga
3) Pendengaran dapat berkurang
4) Terdengar suara mendengung (tinnitus)
5) Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan
sangat jarang mengenai kedua telinga dalam waktu
bersamaan
6) Keluhan penyerta lain yang dapat timbul: demam atau
meriang, telinga terasa basah
b. Faktor Risiko:
1)Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang,
berselancar, mendayung.
2)Riwayat trauma yang mendahului keluhan,
misalnya: membersihkan liang telinga dengan alat
tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke
dalam telinga.
3)Riwayat penyakit sistemik, seperti: diabetes mellitus,
psoriasis, dermatitis atopik, SLE, HIV.
6. Petugas mendapatkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
sederhana ( Objective) Pemeriksaan Fisik:
a. Nyeri tekan pada tragus
b. Nyeri tarik daun telinga
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Diagnosis Banding Perikondritis yang
berulang, Kondritis, Otomikosis Komplikasi Jika
pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, infeksi kronik
liang telinga, jaringan parut, dan stenosisliang telinga.

7. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif ( Plan)


berupa: Penatalaksanaan
a. Non-medikamentosa:
1) Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan
pengisap atau kapas yang dibasahi dengan H2O2
3%.
2) Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
b. Medikamentosa:
1) Topikal
•Larutan antiseptik povidon iodine

•OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:

− Salep ikhtiol, atau


− Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin.
•OE akut difus: Tampon yang telah diberi campuran

Polimyxin-B, Neomycin, Hidrocortisone, dan


anestesi topikal.
2) Sistemik
•Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.

•Analgetik, seperti Paracetamol atau Ibuprofen dapat

diberikan.
8. Pemeriksa melakukan Konseling dan Edukasi Pasien dan
keluarga perlu diberi penjelasan, di antaranya:
a. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat
lainnya
b. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
c. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang
telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab
9. Pemeriksa melakukan kriteria rujukan sebagai berikut:
a. Otitis eksterna dengan komplikasi
b. Otitis eksterna maligna

10. Petugas melakukan dokumentasi

Petugas mendokumentasikan data hasil anamnesis,


pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, kesimpulan
diagnosa, rencana terapi, serta konseling dan edukasi di
dalam rekam medis.

7. Bagan Alir
Petugas menyiapkan alat

memanggil pasien ke ruang periksa

Pemeriksa memeriksa kesesuaian


identitas pasien dengan data pada
rekam medis

Petugas mendapatkan hasil pemeriksaan


fisik dan penunjang sederhana

Petugas melakukan penatalaksanaan


komprehensif ( Plan)

Pemeriksa melakukan Konseling dan Edukasi

Pemeriksa melakukan kriteria rujukan

Petugas melakukan dokumentasi

1. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medis


8. Unit Terkait
2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Ruangan Konsultasi Gizi
4. Ruangan Konsultasi Sanitasi
5. Laboratorium
6. Ruang Farmasi

9. Dokumen -

Terkait

10. Rekam Historis


Tanggal mulai
Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai