Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
A. DEFINISI BULLYING....................................................................................................................5
B. PENYEBAB BULLYING...............................................................................................................5
C. TANDA GEJALA BULLYING.......................................................................................................6
D. DAMPAK BULLYING...................................................................................................................7
E. PENCEGAHAN BULLYING.........................................................................................................8
F. PENANGANAN BULYYING........................................................................................................8
G. KASUS BULLYING.....................................................................................................................10
H. ANALISIS KELOMPOK..............................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................12

1
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah tentang “Dampak Bullying Terhadap Psikososial” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah
Psikososial.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pembimbing mata kuliah
Psikososial, yang telah memberikan arahan serta bimbingan-nya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah swt, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi kita semuanya.

2
BAB I
(PENDEHULUAN)

A. LATAR BELAKANG
Bullying adalah fenomena sosial yang telah mengakar dan menimbulkan dampak
yang cukup signifikan pada kesehatan psikososial individu, terutama di kalangan remaja
dan anak-anak. Dalam era modern yang penuh dengan teknologi dan konektivitas,
bentuk-bentuk bullying telah berkembang, termasuk cyberbullying yang membawa
dampak serius terhadap individu yang terkena.

Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengaja dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu
terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah
(Soetjipto, 2012). Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat namun
kasus ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat berbagai pihak semakin prihatin
termasuk komisi perlindungan anak. Berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir
kejadian bullying di sekolah termasuk salah satunya komnas perlindungan anak
mendesak ke pihak sekolah untuk lebih melindungi dan memperhatikan murid-muridnya.

Menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Indonesia merupakan negara dengan


kasus bullying di sekolah yang paling banyak pelaporan masyarakat ke komisi
perlindungan anak. KPAI mencatat 369 pelaporan terkait masalah tersebut.25 % dari
jumlah tersebut merupakan pelaporan di bidang pendidikan yaitu sebanyak 1.480 kasus.
Kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil dari kasus yang terjadi, tidak sedikit tindak
kekerasan terhadap anak yang tidak dilaporkan (Setyawan, 2015).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Definisi Bullying secara umum ?
2. Apakah Penyebab Bullying di usia pelajar ?
3. Bagaimana Tanda gejala Bullying ?
4. Apakah Dampak dari Bullying ?
3
5. Bagaimana Pencegahan Bullying ?
6. Bagaimana Penanganan Bullying ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami Definisi Bullying secara umum
2. Memahami Penyebab Bullying di usia pelajar
3. Memahami Tanda gejala Bullying
4. Memahami Dampak Bullying
5. Memahami Pencegahan Bullying

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI BULLYING
kata bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng
yang senang merunduk kesana kemari. Dalam bahasa Indoneesia, secara etimologi kata
bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Sedangkan secara
terminologi menurut Tattum bullying adalah “....the willful, conscious desire to hurt
another and put him/her under stress”. Kemudian, dan Olweus juga mengatakan hal yang
serupa bahwa bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang ada dalam
keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya terjadi berulang-ulang. (Wiyani, 2012; 12)

Konteks budaya dan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan penindasan
mungkin berbeda-beda di seluruh dunia. Hal ini umumnya dianggap sebagai penegasan
kekuasaan melalui agresi yang melibatkan pelaku intimidasi berulang kali dan dengan
sengaja menargetkan korban yang lebih lemah melalui cara sosial, emosional, atau fisik.
Peserta anak-anak dapat berubah antara menjadi pelaku intimidasi, korban, pelaku
intimidasi-korban (baik pelaku intimidasi maupun korban), atau pengamat.

Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengaja dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu
terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah
(Soetjipto, 2012).

B. PENYEBAB BULLYING
Banyak sekali faktor penyebab mengapa seseorang berbuat bullying. Pada
umumnya orang melakukann bullying karena merasa tertekan, terancam,terhina, dendam
dan sebagainya. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perilaku bullying antar pelajar:
1. Faktor Keluarga
Pelaku bullying bisa jadi menerima perlakuan bullying pada dirinya, yang mungkin
dilakukan oleh seseorang di dalam keluarga. Anak-anak yang tumbuh dalam

5
keluarga yang agresif dan berlaku kasar akan meniru kebiasaan tersebut
dalam kesehariannya. Kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan orangtua kepada
anak akan menjadi contoh perilaku. Hal ini akan diperparah dengan kurangnya
kehangatan kasih sayang dan tiadanya dukungan dan pengarahan membuat anak
memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pelaku bullying. Sebuah studi
membuktikan bahwa perilaku agresif meningkat pada anak yang menyaksikan
kekerasan yang dilakukan sang ayah terhadap ibunya.
2. Faktor Kepribadian
Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan bullying adalah tempramen.
Tempramen adalah karakterisktik atau kebiasaan yang terbentuk dari respon
emosional. Hal ini mengarah pada perkembangan tingkah laku personalitas dan
sosial anak. Seseorang yang aktif dan impulsif lebih mungkin untuk
berlaku bullying dibandingkan orang yang pasif atau pemalu.
3. Faktor Sekolah
Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak dan seringnya terjadi
peristiwa bullying. Sebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah,
rendahnya pengawasan di sekolah berkaitan erat dengan berkembangnya perlaku
bullying di kalangan pelajar. Pentingnya pengawasan dilakukan terutama di tempat
bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat tersebut perilaku bullying
kerap dilakukan.

C. TANDA GEJALA BULLYING


Menurut Psikolog Ratna Juwita, siswa korban bullying akan mengalami
permasalhan kesulitan dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan
jarang datang ke sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan
sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi kesehatan fisik
dan mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada beberpa tanda gejala seorang anak mengalami Bullying, diantaranya :
1) Kesulitan dalam bergaul
2) Merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos
3) Ketinggalan pelajaran

6
4) Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran
5) Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/jangka panjang) akan terpengaruh
6) Takut pergi ke sekolah
7) Sering perg ke UKS atau tempat menyendiri yang membuatnya nyaman
8) Menangis sebelum atau sesudah bersekolah
9) Tidak tertarik pada aktivitas sosial yang melibatkan murid lain
10) Sering mengeluh sakit sebelum pergi ke sekolah
11) Harga diri yang rendah
12) Perubahan drastis pada sikap, cara berpakaian, atau kebiasaannya
13) Lecet luka

D. DAMPAK BULLYING
1. Gangguan Kesehatan Fisik
Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit kepala,
sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dalam kasus-
kasus yang ekstrim seperti insiden yang terjadi di IPDN, dampak fisik ini bisa
mengakibatkan kematian.
2. Menurunnya Kesejahteraan Psikologis
Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah
menurunnya kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dan penyesuaian
sosial yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan Riauskina dkk., ketika
mengalami bullying, korban merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal,
tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya
menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada
munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga, kesulitan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban.

Dampak yang dialami korban Bullying dapat mengalami berbagai gangguan


psikososial seperti merasa rendah diri, tidak nyaman, takut kesekolah. dampak psikis
seperti rendah diri, sulit berkonsentrasi sehingga berpengaruh pada penurunannilai
akademik, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi.

7
E. PENCEGAHAN BULLYING
Upaya mencegah dan mengatasi bullying di sekolah bisa dimulai dengan:
1. Menciptakan Budaya Sekolah yang Beratmosfer Belajar yang Baik.
Menciptakan budaya sekolah yang beratmosfer belajar tanpa rasa takut, melalui
pendidikan karakter, menciptakan kebijakan pencegahan bullying di sekolah dengan
melibatkan siswa, menciptakan sekolah model penerapan sistem anti-bullying, serta
membangun kesadaran tentang bullying dan pencegahannya kepada stakeholders
sampai ke tingkat rumah tangga dan tempat tinggal.
2. Menata Lingkungan Sekolah Dengan Baik.
Menata lingkungan sekolah dengan baik, asri dan hijau sehingga anak didik merasa
nyaman juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan akan membantu untuk
pencegahan bullying.
3. Dukungan Sekolah terhadap Kegiatan Positif Siswa.
Sekolah sebaiknya mendukung kelompok-kelompok kegiatan agar diikuti oleh
seluruh siswa. Selanjutnya sekolah menyediakan akses pengaduan atau forum dialog
antara siswa dan sekolah, atau orang tua dan sekolah, dan membangun aturan
sekolah dan sanksi yang jelas terhadap tindakan bullying

F. PENANGANAN BULYYING
Pada umumnya orang melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam,
terhina, dendam, dan lain sebagainya. Bullying disebabkan oleh korban dari keadaan
lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif dan kurang mampu
mengendalikan emosi. Faktor lain yang berpengaruh cukup kuat terhadap anak untuk
berbuat bullying yaitu adanya tayangan televisi yang sering mempertontonkan kekerasan
dalam sinetron atau film atau acara lain seperti acara sidik, berita utama dan lain
sebagainya. Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu
mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Sekolah dan pemerintah juga
harus bersikap tegas dalam menghadapi bullying. Sekolah dapat mengadakan program
anti bullying.

8
Bimbingan konseling juga berperan penting dalam mencegah bullying.
Bimbingan konseling dapat membantu supaya siswa :
a) Memiliki pemahaman diri.
b) Mengembangkan sikap positif.
c) Membuat pilihan kegiatan secara sehat.
d) Mampu menghargai orang lain.
e) Memiliki rasa tanggung jawab.

f) Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.

9
G. KASUS BULLYING
Fenomena
 Kesal Sering Dibully, Pelajar SMAN 7 Banjarmasin Tusuk Siswa Lain
Penusukan dilakukan siswa kepada rekan satu sekolahnya terjadi di ruang
kelas SMAN 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (31/7/2023) sekitar
pukul 07.15 Wita.Pelaku berinisial A (15) siswa yang merupakan warga Kabupaten
Banjar,sedangkan korban berinisial M (15) yang juga merupakan siswa di sekolah
yang sama.
Beredar di grup whatsapp relawan emergency, pelaku tersebut memang sering
menjadi bahan bullying oleh teman-temannnya sejak SMP. Semenjak ia SMA,
ternyata masih ada orang yang melakukan hal itu terhadap dirinya. Hingga akhirnya
saat sedang salat Jumat, pelaku di foto-foto dan juga diolok-olok oleh korban. Karena
merasa sakit hati dan tidak mau menjadi korban buli lagi. Ia pun nekat menyerang
korban pada pagi tadi.
Akibat insiden penusukan ini, korban harus di larikan ke rumah sakit.
Kabarnya Dua tusukan benda tajam mengenai lambung sebelah kiri korban dan satu
tusukan mengenai bahu kanan.

H. ANALISIS KELOMPOK

Bullying adalah perilaku yang diulang-ulang dan agresif yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan tujuan untuk menyakiti, menakut-nakuti, atau
mendominasi orang lain yang dianggap lebih lemah atau lebih rendah statusnya.
Bullying dapat terjadi dalam bentuk fisik (seperti pukulan, tendangan), verbal (seperti
ejekan, hinaan), sosial (seperti isolasi, penolakan), atau online (cyberbullying).

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang
dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan membuat
seseorang merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan
mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada
keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa
yang baik atau buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada
keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu
perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau
melakukan bullying kepada temannya.
Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang
wajar dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai
tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu
mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk
perkembangannya.
B. SARAN
1. Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan
sosial, problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.
2. Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupun
di luar kelas; dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK, guru-guru mata
pelajaran, serta staf dan karyawan sekolah.
3. Sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainya
tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan bullying antar pelajar di
sekolah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z.M. (2010). Mengatasi Bullying di Sekolah. Jakarta : EGC

PAEDIATRICS AND CHILD health The effects of bullying volume 20 diakses pada tanggal 23
september 2023
Rahmawati, N. (2013).Makalah Kasus Bullying.
Setiawan, Alfian Tri. 2019. Dampak perilaku Bullying Terhadap Psikososial Siswa Di Sekolah
Dasar Negeri Margorejo VI Surabaya, Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Pembimbing: Mustofa. S.Pd., M.A

12

Anda mungkin juga menyukai