Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas terstruktur:

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampuh : Dra. Nurkhikmatul Ain, M.Pd

Oleh:

1. Diah Ngesti Rahayu NIM. 40316006


2. Nur Fitria Krismayantie NIM. 40316012
3. Nur Laila Sipaurochmah NIM. 40316013

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BUMIAYU

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam
semesta. Sholawat serta salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillah penyusunan Laporan Studi Kasus sebagai tugas yang


diberikan dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan pada semester empat tahun
akademik 2017/2018 telah selesai pada waktunya yang sudah ditetapkan.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta kritik dan saran yang membangun demi lebih baiknya makalah ini. Kami
mengucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
khususnya menambah wawasan bagi kita.

Bumiayu, 6 April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Kasus I (Terlambat)
B. Kasus II (
C. Kasus III
D. Kasus IV
E. Kasus V
F. Kasus VI
G. Kasus VII
H. Kasus VIII
I. Kasus IX
J. Kasus X

BAB III PENUTUP

LAMPIRAAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya
tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta
didiknya secara optimal dan mengubah perilaku peserta didik dari hal-hal
yang negatif menjadi positif. Setiap pihak atau personil di sebuah sekolah
hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya mampu belajar
dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah
laku siswa. Permasalahan yang terjadi di kalangan siswa memang tidak
didambakan, di beberapa media baik itu cetak maupun elektronik kadang
kita sering membaca dan mendengar adanya sebuah permasalahan yang
terjadi dan pelakunya tidak lain adalah siswa. Memang kita sangat berharap
hal-hal seperti itu tidak didambakan tetapi entah bagaimana sehingga
perkelahian, pengeroyokan serta penganiayaan sesama siswa itu kerap
terjadi dan hal itu sudah merupakan hal yang sudah tidak lazim lagi bagi
kita.
Oleh karena itu, dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah itu
perlu antisipasi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan
siswa karena jika tidak maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa
dikategorikan oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang tidak
mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan juga tidak
profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang
berwenang dalam sekolah agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi atau yang terjadi di sekolah dengan harapan agar
para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik.
Maka dari itu kami melaksanakan studi kasus ini dengan maksud
untuk mencari penyebab perilaku yang menyimpang atau masalah-masalah
yang kerap terjadi di lingkungan sekolah dan bagaimana pihak sekolah atau
personil sekolah dalam menyikapi dan mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan Studi Kasus ini adalah
permasalahan apa saja yang terjadi di sekolah dan bagaimana tindakan yang
dilakukan pihak sekolah dalam menanggapi masalah tersebut.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari disusunnya Laporan Studi Kasus ini adalah untuk
mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi di sekolah dan untuk
mengetahui bagaimana tindakan yang dilakukan pihak sekolah menanggapi
masalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kasus I
Nama kasus : Terlambat
Jenis kasus : Ringan
Waktu : 2018
Faktor penyebab : Bangun kesiangan
Tindakan sekolah : Mengumpulkan siswa yang terlambat, kemudian
menyuruhnya untuk sholat dhuha.
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sekolah sudah cukup bagus
karena akan menyadarkan siswa dan mengingat kepada Tuhan.

B. Kasus II
Nama kasus : Sepatu yang tidak sesuai aturan
Jenis kasus : Ringan
Waktu : Setiap tahun
Faktor penyebab : Sepatu yang dimiliki terbatas
Tindakan sekolah : Menyita sepatu kemudian diambil setelah pulang
sekolah. Apabila sudah mengulangi tiga kali , maka sepatu diambil dengan
orangtua.
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sekolah sudah baik karena
akan mendisplinkan siswa dengan tidak menggunakan alas kaki sewaktu
sepatu disita dan diharapkan tidak mengulanginya lagi.

C. Kasus III
Nama kasus : Rambut gondrong
Jenis kasus : Ringan
Waktu : 2017
Faktor penyebab : Malas potong rambut
Tindakan sekolah : Memotong rambut siswa laki-laki yang gondrong
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sekolah sudah benar dan
membuat penampilan rambutnya menjadi rajin.

D. Kasus IV
Nama kasus : Pacaran berlebihan
Jenis kasus : Sedang
Waktu : 2017
Faktor penyebab : Emosi yang masih labil, gejolak asmara
Tindakan sekolah : Memanggil siswa siswi yang pacaran untuk
diberikan bimbingan konseling agar sadar dan tidak mengulanginya lagi.
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sekolah sudah bagus
karena yang namanya pacaran di sekolah dapat mengganggu siswa lain
dalam KBM.

E. Kasus V
Nama kasus : Membawa HP
Jenis kasus : Sedang
Waktu : 2016
Faktor penyebab : bermain game dan sosial media
Tindakan sekolah : menyita HP dan diberi nasihat serta diberikan poin
pelanggaran kemudian diambil oleh siswa yang bersangkutan setelah
pulang sekolah
Tanggapan : menurut kami, tindakan yang dilakukan oleh
sekolah sudah benar karena bermain HP di dalam kegiatan belajar mengajar
dapat mengganggu konsentrasi anak.

F. Kasus VI
Nama kasus : Berkelahi
Jenis kasus : Sedang
Waktu : 2016
Faktor penyebab : Sindir menyindir yang berujung perkelahian
Tindakan sekolah : Memanggil siswa yang berkelahi dan dinasehati
serta diberikan bimbingan, kemudian diberikan point pelanggaran.
Tanggapan : menurut kami, tindakan sekolah sudah benar
sehingga siswa yang berkelahi tidak mengulangi perbuatannya tersebut.

G. Kasus VII
Nama kasus : Membawa sepeda motor
Jenis kasus : Sedang
Waktu : 2017
Faktor penyebab : Ngirit dan cepat sampai sekolah
Tindakan sekolah : Sepeda motor di rantai dan siswa yang bersangkutan
dipanggil ke BK
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sekolah sudah benar karena
anak di bawah umur 17 tahun tidak boleh membawa motor

H. Kasus VIII
Nama kasus : alfa berlebihan
Jenis kasus : sedang
Waktu : 2017
Faktor penyebab : Malas sekolah
Tindakan sekolah : jika alfa selama 3 hari diberikan sanksi untuk
membersihkan WC sekolah, jika lebih dari 1 minggu alfa maka orangtua
dipanggil untuk tatap muka dengan BK dan wali kelas, lalu BK mendatangi
rumah siswa yang bersangkutan untuk mengetahui kehidupan di rumahnya
dan memberikan bimbingan konseling.
Tanggapan : Menurut kami, tindakan sudah tepat karena pihak
sekolah juga harus mengetahui faktor apa yang menyebabkan siswa bisa
alfa berlebih dan dalam BK kunjungan rumah merupakan salah satu bidang
layanan.

I. Kasus IX
Nama kasus : Merokok
Jenis kasus : sedang
Waktu : 2016
Faktor penyebab : pengaruh lingkungan
Tindakan sekolah : menyuruh siswa yang bersangkutan untuk merokok
di lapangan
Tanggapan : menurut kami, tindakan sekolah sudah tepat
sehingga siswa yang bersangkutan merasa jera dan tidak merokok lagi

J. Kasus X
Nama kasus : kesurupan massal
Jenis kasus : berat
Waktu : 2018
Faktor penyebab : nglamun karena banyak pikiran
Tindakan sekolah : pihak sekolah memanggil pihak yang lain untuk
membantu
Tanggapan : menurut kami, tindakan sekolah sudah tepat karena
harus ditangani yang lebih ahli
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan studi kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pendidikan tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ada saja
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah yang dapat
menghambat jalannya proses belajar mengajar. Seperti studi kasus yang kami
lakukan di salah satu SMP yang ada di wilayah Banyumas, banyak timbul
permasalahan seperti membolos, terlambat, pergaulan bebas, dan lain-lain.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi oleh pihak sekolah
dalam menganggapi permasalahan yang terjadi. Jika pihak sekolah melakukan
tindakan yang baik dan benar maka akan meminimalisir permasalahan-
permasalahan tersebut, dan menjadi pembelajaran untuk semua pihak sekolah.
Tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang kami kunjungi sudah baik dan
benar dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang terjadi di sana, dan itu
merupakan sebuah tindakan preventif untuk meminimalisir terjadinya
permasalahan-permasalahan yang ada.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai