254 510 1 SM
254 510 1 SM
Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of fermentation time and the best effective microorganism-4 (EM4)
volume and the interaction between fermentation time and effective microorganism-4 (EM4) volume in
the manufacture of solid organic fertilizer based on sawdust and chicken manure. This research was
conducted in Pekaloa Village, Towuti District, East Luwu Regency, South Sulawesi Province for 2
months. This study used a completely randomized design (CRD) with a two-factor factorial pattern. The
first factor was the duration of fertilizer fermentation, which consisted of five levels of treatment, namely
21 days of fermentation, 28 days of fermentation, 35 days of fermentation, 42 days of fermentation and 49
days of fermentation. The second factor is the volume of EM4 which consists of 3 treatment levels, namely
50 ml, 100 ml and 150 ml. The results showed that solid organic fertilizer made from sawdust 1 kg +
chicken manure 1 kg tended to be better 49 days which had a value of N (0.40%), P (31.21 mg/100g), K
(1.36% ), C-Organic (5.21%) while the best value of C/N ratio is (10.66). The best volume of effective
microorganisms-4 (EM4) tends to be higher is 150 ml. There is no interaction between fermentation time
and volume (EM4).
organik, memperbaiki sifatfisik, kimia dan pupuk anorganik sebagai pemasok hara,
biologi tanah.Salah satu sumber bahan karena kandungan unsur hara dalam bahan
baku yang dapat digunakan sebagai pupuk organik relatif rendah, namun demikian
organik adalah limbah kotoran ternak. bahan organik dapat meningkatkan
Kotoran ternak mengandung unsur hara efisiensi penggunaan pupuk anorganik
diantaranya nitrogen (N), Fosfor (P), (Meriatna dkk, 2019).
kalium (K), dan air, dimana unsur-unsur Pupuk kandang memiliki sifat
tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman yang alami dan tidak merusak tanah,
(Kholis dkk, 2019). menyediakan unsur makro dan mikro.
Salah satu bahan organik yang Selain itu pupuk kandang berfungsi untuk
dapat dimanfaatkan sebagai kompos meningkatkan daya menahan air, aktivitas
adalah bahan dari sisa-sisa tanaman mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar
seperti limbah kayu. Kemudian untuk kation dan memperbaiki struktur tanah
mengatasi melimpahnya limbah kayu agar (Ishak dkk, 2013). Beberapa hasil
tidak menimbulkan dampak negatif penelitian menunjukkan bahwa kotoran
terhadap lingkungan, diperlukan ayam mempunyai kadar hara P lebih
penanganan antara lain dengan tinggi dari kotoran hewan yang lain yaitu
memanfaatkannya menjadi kompos. 1,82 %. Fosfor yang tinggi ini sangat
Bagian kayu yang merupakan salah satu bermanfaat dalam pembentukan buah.
limbah padat yaitu limbah potongan kayu Sedangkan untuk kotoran kambing
atau serbuk hasil penggergajian kayu yang mempunyai kadar hara N lebih tinggi dari
cukup menjadi masalah penting jika kotoran hewan yang lain yaitu 2,43%.
dibuang begitu saja. Di Luwu Timur Nitrogen yang tinggi ini bisa digunakan
limbah kayu ini jarang dimanfaatkan dan dalam menjaga kesuburan tanah. kadar
biasanya dibuang begitu saja sehingga hara pada kotoran ayam sangat
dapat menyebabkan pencemaran di dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang
lingkungan perairan sekitar danau dan diberikan. Selain itu pukan kotoran ayam
sungai pemanfaatan serbuk kayu di tersebut tercampur oleh sisa-sisa makanan
masyrakat belum begitu luas. ayam relatif lebih cepat terdekomposisi
Penggunaannya baru terbatas pada bahan serta sekam sebagai alas kandang yang
baku pembuatan pupuk, bahan bakar, dan dapat menyumbangkan tambahan hara
bahan baku pada industri pengepresan kedalam pupuk kandang terhadap tanaman
kayu. Serbuk kayu gergaji sangat (Wijayanti, 2013).
berpotensi dijadikan sebagai pupuk Fermentasi merupakan aktivitas
organik namun masih perlu penambahan mikroorganisme baik aerob maupun
komponen lain yang dapat memperkaya anaerob yang mampu mengubah atau
kandungan hara. Selain itu perlu mentransformasikan senyawa kimia
fermentasi untuk mempermudah kesubtrat organik. Fermentasi dapat
terjadinya dekomposisi serbuk kayu terjadi karena ada aktivitas
agathis tersebut. mikroorganisme penyebab fermentasi
Pupuk organik merupakan bahan pada subtrat organik yang sesuai, proses
yang berasal dari sisa-sisa tanaman, ini dapat menyebabkan perubahan sifat
hewan, seperti pupuk kandang, kompos, bahan tersebut (Jumiati, 2009).
pupuk hijau, jerami, dan bahan lain yang Effective Microorganism-4 (EM4)
dapat berperan memperbaiki sifat fisik, akan mempercepat fermentasi bahan
kimia dan biologi tanah. Bahan organik organik sehingga unsur hara yang
tidak dapat menggantikan peran dari terkandung akan cepat terserap dan
Kandungan Fosfor 40
30
20
(F)
10
0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3
Gambar 1. Histogram Rata-rata Kandungan Nitrogen (N%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.
0,3
0,2
0,1
0
F1E1F1E2F1E3F2E1F2E2F2E3F3E1F3E2F3E3F4E1F4E2F4E3F5E1F5E2F5E3
Gambar 2. Histogram Rata-rata Kandungan Fosfor (P mg/100g) pupuk organik berbahan dasar serbuk
gergaji kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.
1,5
Kandungan Kalium
1
(K)
0,5
0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3
Gambar 3. Histogram Rata-rata Kandungan Kalium (K%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volumeEM4.
6
Kandungan C-organik
5
4
3
2
1
0
F1E1F1E2F1E3F2E1F2E2F2E3F3E1F3E2F3E3F4E1F4E2F4E3F5E1F5E2F5E3
Gambar 4. Histogram Rata-rata Kandungan C-organik (%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.
50
40
Kandungan Rasio
30
20
C/N
10
0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3
Gambar 5. Histogram Rata-rata Kandungan C/N Rasio pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu
dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.
Berdasarkan gambar 5 Rasio C/N serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam
tertinggi (47,36%) terdapat pada dengan berbagai volume EM4 pada hari
perlakuan F4E1 yaitu fermentasi 42 hari ke 21 pH yang diperoleh yaitu 5 - 5,3
dengan pemberian EM4 50 ml. Rata-rata yaitu cenderung asam kemudian pada hari
C/N Rasio terendah (10,66%) terdapat 28, 35, 42 dan 49 hari pH terus
pada perlakuan F1E2 yaitu fermentasi 21 mengalamai peningkatan kemudian pada
hari dengan pemberian EM4 100 ml. hari ke 49 hari pH yang diperoleh yaitu
Berdasarkan tabel 2 hasil yang 71-72 yaitu cendrung basah.
diperoleh setelah dilakukan pengamatan Sifat Fisik Pupuk Organik
pada pupuk organik berbahan dasar
Tabel 3. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu agathis dengan berbagai
volume EM4 pada pengamatan hari ke 21.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F1E1 sangat kasar Cokelat Berbau amoniak
F1E2 sangat kasar Cokelat berbau amoniak
F1E3 sangat kasar Cokelat berbau amoniak
Berdasarkan tabel 5 hasil yang kasar. Pada pengamatan warna hasil yang
diperoleh setelah dilakukan pengamatan diperoleh mulai mengalami perubahan
pada pupuk organik berbahan dasar yaitu cokelat kehitaman. Pada pengamatan
serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam aroma hasil yang diperoleh juga
dengan berbagai volume EM4 pada mengalami perubahan yaitu agak berbau
pengamatan tekstur mulai mengalami tanah.
perubahan hasil yang diperoleh yaitu
Tabel 6. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 42.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F4E1 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F4E2 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F4E3 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
Tabel 7. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 49.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F5E1 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F5E2 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F5E3 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
Kurniawan, D., Kumalaningsih, S., & Murtinah, M., Indriyanto, I., & Riniarti,
Sunyoto, N. M. S. (2013). Pengaruh M. (2018).Upaya Mempertahankan
volume penambahan Effective Viabilitas Benih Damar (Agathis
Microorganism 4 (EM4) 1% dan Loranthifolia Salisb.)Pada Beberapa
lama fermentasi terhadap kualitas Periode Waktu Penyimpanan Dalam
pupuk bokashi dari kotoran Kelinci Media Simpan Serbuk Arang
dan Limbah Nangka. Industria: Kayu. Jurnal Hutan Tropis, 6
Jurnal Teknologi dan Manajemen (3):269-279.
Agroindustri, 2(1), 57-66. Rohyani, Muchyar, Hayani NI 2011.
Lempang, M (2017). Sifat Dasar dan Pengaruh Pemberian Bokasi Jerami
Kegunaan Kayu Agathis (Agathis Padi Terhadap Pertumbuhan
hamii M. Dr.) Dari Sulawesi Vegetatif Tanaman tomat
Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan (Locopersicum Esculentum mill) di
Wallacea. 6 (2): 157-167 Tanah Podsolik Merah Kuning.
Larasati, A. A., & Puspikawati, S. I. Jurnal Wahana-Bio,VI:82-106.
(2019). Pengolahan Sampah Wijayanti, E. (2013). Pengaruh Pemberian
Sayuran Menjadi Kompos Dengan Pupuk Kotoran Ayam Dan Kotoran
Metode Takakura. Ikesma, 60-80. Kambing Terhadap Produktivitas
Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. Cabai Rawit (Capsicum frustescens
(2019).Pengaruh Waktu Fermentasi L.) (Doctoral dissertation,
dan Volume Bio Aktivator EM4 Universitas Muhammadiyah
(Effective Microorganisme) pada Surakarta).
Pembuatan Pupuk Organik Cair Wijaksono, R. A., Subiantoro, R., &
(POC) dari Limbah Buah- Utoyo, B. (2016). Pengaruh lama
Buahan. Jurnal Teknologi Kimia fermentasi pada kualitas pupuk
Unimal. 7 (1):13-29. kandang kambing. Jurnal Agro
Industri Perkebunan, 88-96.