Anda di halaman 1dari 27

UJI KORELASI

RANK SPEARMAN
Dr. Ratih Sari Wardani, S.Si, M.Kes
1

S1 Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Semarang

ratih
Capaian Pembelajaran

1. Akhir
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa
akan dapat memahami konsep statistik dan
menggunakan konsep tersebut dalam pengolahan
dan analisis data penelitian dalam bidang
kesehatan
2. Khusus
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan
dapat melakukan pengujian hipotesis dua sampel
yaitu pengujian hipotesis dan analisis
menggunakan uji Rank Spearman.
ratih 2
Uji Rank Spearman
 Uji Rank Spearman digunakan untuk menguji
hipotesis korelasi dengan skala pengukuran
variabel minimal ordinal.
 Uji Rank Spearman diperkenalkan oleh Spearman
pada tahun 1904.
 Asumsi :
 skala data untuk kedua variabel yang akan
dikorelasikan dapat berasal dari :
o skala yang berbeda (skala data ordinal vs data
numerik) atau sama (skala data ordinal vs skala
data ordinal) atau
o keduanya numerik tetapi tidak normal
3
ratih
1. Hubungan Antara Status Gizi (Kurus Berat,
Kurus Ringan, Normal, Gemuk Ringan, Gemuk
Berat) Dengan Kejadian Hipertensi (Ringan,
Sedang, Berat)
2. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Tingkat
Pengetahuan
3. Hubungan Antara Umur Dan Tekanan Darah
(Jika Salah Satu Variabel Tidak Normal)

ratih 4
 Prosedur Uji Rank Spearman
1. Formulasikan Hipotesis (Ho dan Ha)
2. Menentukan Tingkat Kemaknaan
3. Perhitungan
a. Berikan Peringkat Pada Nilai-nilai X Dari 1 Sampai N.
b. Jika Terdapat Angka-angka Sama, Peringkat Yang
Diberikan Adalah Peringkat Rata-rata Dari Angka-
angka Yang Sama.
c. Berikan Peringkat Pada Nilai-nilai Y Dari 1 Sampai N.
d. Jika Terdapat Angka-angka Sama, Peringkat Yang
Diberikan Adalah Peringkat Rata-rata Dari Angka-
angka Yang Sama.

ratih 5
e. Hitung Di Untuk Tiap-tiap Sampel
(Di=peringkat Xi – Peringkat Yi)
f. Kuadratkan Masing-masing Di Dan Jumlahkan
Semua Di2
g. Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman
(Ρ) Baca Rho:
h. Untuk N Sampai Dengan 30 Dapat Digunakan
Rumus
n
6∑ d12
rs = 1 − i =1
n −n
3

* rumus ini digunakan jika tidak ada nilai yang sama untuk setiap
variabel. Jika ada nilai yang sama maka jumlahnya tidak terlampau besar
ratih 6
2. Jika ada skor yang sama dalam jumlah relatif besar
rumus :

rs =
∑ ∑ ∑
x 2
+ y 2
− d 2

2 ∑ ∑
x 2
y 2

* rumus ini adalah rumus Rho dengan unsur koreksi

n 3
−n t3 − t
∑ x = 12 − ∑ Tx
2
T=
12
n 3
− Nn
∑ y = 12 − ∑ Ty
2

* t adalah masing2 nilai yang sama


3. Rumus ini digunakan jika N lebih dari 30 :

n−2
t = rs
1 − rs 2
* Untuk rumus ketiga dilakukan pendekatan pada
”student t”

1. Untuk N Sampai Dengan 30 Maka Titik Kritis


Terletak Pada Tabel Rho
2. Untuk N Lebih Dari 30 Dilakukan Pendekatan
Pada Student T Dengan Df = N – 2
No Parameter Nilai Interpretasi
1. ρhitung dan ρtabel. ρhitung ≥ ρtabel Ho ditolak Ha diterima
Ρtabel dapat dilihat pada
Tabel J (Tabel Uji Rank ρhitung < ρtabel Ho diterima Ha ditolak
Spearman) yang memuat
ρtabel, pada berbagai n
dan tingkat kemaknaan α
2 Kekuatan korelasi ρhitung 0.000-0.199 Sangat Lemah
0.200-0.399 Lemah
0.400-0.599 Sedang/cukup kuat
0.600-0.799 Kuat
0.800-1.000 Sangat kuat
3. Arah Korelasi ρhitung + (positif) Searah, semakin besar nilai xi
semakin besar pula nilai yi
- (negatif) Berlawanan arah, semakin
besar nilai xi semakin kecil
ratih 9
nilai yi, dan sebaliknya
a. Ada Tidaknya Hubungan.
b. Arah/Bentuk Hubungan.
c. Kekuatan Hubungan.
d. Kontribusi X Terhadap Y (*)
 Koefisien Determinasi (R2)
Artinya Proporsi Y Dijelaskan Oleh X

ratih 10
 Sebuah penelitian dilakukan untuk
mengetahui korelasi antara motivasi dengan
kinerja petugas imunisasi pada 7 responden
yang diambil secara random. hasil
pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
a. Gambarkan diagram tebar
b. ujilah apakah ada hubungan antara
motivasi dengan kinerja petugas imunisasi
(diketahui distribusi kinerja tidak normal)
?

ratih 11
a. Gambar diagram scatter hubungan motivasi kerja
dengan kinerja

responden Motivasi Kinerja

1 90 91
2 10 70
3 96 97
4 95 96
5 98 98
6 99 99
7 97 90
ratih 12
Diagram Scatter hubungan motivasi dengan
kinerja
120

R² = 0.9121
100

80
kinerja

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
motivasi

Sebaran data menunjukkan hubungan sangat kuat


dan arah positif, artinya semakin tinggi motivasi kerja
ratih maka semakin tinggi kinerjanya
13
b. Penyelesaian
1. Hipotesis
H0 : Tidak ada korelasi antara motivasi dengan kinerja petugas imunisasi
Ha : Ada korelasi antara antara motivasi dengan kinerja petugas imunisasi
2. Tentukan nilai kemaknaan α=0,05
3. Hitung nilai ρ hitung

Sampel Motivasi Ranking x Kinerja Ranking y di (x-y) di2


1 90 2 91 3 -1 1
2 10 1 70 1 0 0
3 96 4 97 5 -1 1
4 95 3 96 4 -1 1
5 98 6 98 6 0 0
6 99 7 99 7 0 0
7 97 5 90 2 3 9
∑di2=12

ratih 14
n
6∑ d12
6(12) 72 72
rs = 1 − i =1
= 1− 3 = 1− = 1− = 1 − 0,21 = 0.79
n −n
3
7 −7 343 − 7 336
 Hubungan kuat
 Arah positif artinya semakin tinggi motivasi
kerja semakin meningkat kinerjanya
4. Keputusan
rs tabel menggunakan tabel rank spearman
dengan alpha=0,05 (two tail) dan n=7 diperoleh r
tabel=0,7
r hitung r tabel
0,79 > 0,786 Ho ditolak
atau
SPSS
p value =0,036<0,05 Ho ditolak
ratih 15
Correlations
motivasi kinerja

Correlation 1,000 ,786*


Coefficient
motivasi
Sig. (2-tailed) . ,036
N 7 7
Spearman's rho
Correlation ,786* 1,000
Coefficient
kinerja
Sig. (2-tailed) ,036 .
N 7 7
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

SPSS  p=0,036< 0,05  Ho ditolak


5. Kesimpulan
Ada hubungan antara motivasi dengan kinerja petugas
imunisasi

ratih 16
 Penelitian Bertujuan
Untuk Mengetahui
Hubungan Antara
Prestasi Kerja Pegawai
Dan Tingkat
Kehadirannya,
Diperoleh Data Sebagai
Berikut (Asumsi Data
Berdistribusi Tidak
Normal).
 Ujilah Dengan
Kemaknaan 0,05!

ratih 17
 Penyelesaian
1. Hipotesis
H0 : Tidak Ada Korelasi Antara
Prestasi Kerja Dengan Absen
Ha : Ada Korelasi Antara Antara
Prestasi Kerja Dengan Absen

2. Tentukan Nilai Kemaknaan Α=0,05


3. Hitung Nilai Ρ Hitung

ratih 18
3. Perhitungan

ratih 19
1. Menghitung Tx/Ty, Dalam Menghitung TX/Ty
Yang Perlu Dilakukan Adalah Mencari Rangking
Yang Sama Pada Masing-masing Variabel:
 Variabel Prestasi : Tidak Ada Rangking Yang Sama
Tx=0
 Variabel Absen : Terdapat Beberapa Data Yang
Rangking Nya Sama :
 Ranking 4 Ada 5 , Maka T =5
 Ranking 5 Ada 3 , Maka T =3
 Ranking 6 Ada 3 , Maka T =3
 Ranking 7 Ada 3 , Maka T =3

ratih 20
ratih 21
4. Keputusan
rs tabel menggunakan
tabel rank spearman
dengan alpha=0,05 (two
tail) dan n=15 diperoleh
r tabel=0,521
r hitung r tabel
0,28321<0,521 Ho
diterima
5. Tidak ada
korelasi/hubungan
antara prestasi kerja
dengan absen

ratih 22
Soal
1. Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan
antara SGOT (unit Karman/100 ml) dengan
kolesterol HDL (mg/100 ml), hitung uji korelasi
Rank Spearman dengan kemaknaan=0,05
responden SGOT(x) Kolesterol HDL(y)

1 5,7 40

2 11,3 41,2

3 13,5 42,3

4 15,1 42,8

5 17,0 43,8

6 19,3 43,6

7 21 45,6
ratih 23
2. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara variabel tingkat religiusitas dengan tingkat
kenakalan remaja. penelitian dilakukan dengan mengambil
sampel sebanyak 9 individu secara random. data yang diperoleh
dapat disusun dalam bentuk penjenjangan. distribusi data
sebagai berikut:

X 12 11 13 14 15 16 19 17 18
Y 20 21 18 19 17 14 13 15 11

Berdasarkan data tersebut:


a. lakukan analisis guna membuktikan hipotesis yang telah
dirumuskan dengan taraf kesalahan sebesar 5%.
b. Tentukan arah dan kekuatan hubungan
c. kontribusi x terhadap y
d. gambar scatter diagramnya.
(asumsi data berdistribusi tidak nomal)
3. Berikut Tersaji Data Tentang Variabel Lama
Kerja dan produktivitas Y
Var X 12 9 15 8 13 12 13 12 9 9 8 10
Var Y 15 17 13 17 15 15 14 15 16 17 16 14

Berdasarkan Data Tersebut :


a. Rumuskan Permasalahan Penelitian
b. Rumuskan Hipotesisnya
c. Buktikan Ada Tidaknya Hubungan
d. Tentukan Arah Hubungan
e. Tentukan Kekuatan Hubungan
f. Tentukan Kontribusi X Terhadap Y
ratih 26
ratih 27

Anda mungkin juga menyukai