Anda di halaman 1dari 4

Pemberian Makanan Melalui NGT

Pengertian
Pemberian makan melalui NGT adalah tindakan memasukkan makanan cair melalui selang yang
dipasang melalui hidung sampai ke lambung

Tujuan
Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan

FASE PRAINTERAKSI
1. Persiapan diri sebelum ke pasien
a. Kaji identitas pasien dan riwayat penyakit yg saat ini diderita
b. Kaji program medik tentang jumlah dan frekuensi pemberian makan melalui NGT
c. Perawat Mengekplorasi perasaan (bertanya pada dirinya untuk mengukur kesiapan
berinteraksi dengan klien)
Contoh: Apa yang akan saya tanyakan saat bertemu, bagaimana respon saya
selanjutnya, apakah saya telah memiliki pengetahuan tentang anatomi saluran
pencernaan, apakah saya mampu melakukan prosedur pemberian makan melalui
NGT? apakah penampilan saya sudah rapi?

Kasus:
Seorang laki-laki (bapak Badegol) umur 56 tahun, dirawat di ruang Interna Laki
dengan diagnosa medis disfagia (kesulitan menelan). Saat ini pasien terpasang
NGT. Instruksi dokter makan per NGT bubur cair 300cc/ 8 jam. Minum air
hangat 100 cc/ 8 jam. Obat Ranithidin tablet 150 mg/8 jam. sediaan 150
mg/tablet. Bantu pasien makan dan minum obat melalui NGT.

2. Persiapan alat
Baki berisi:
a. Corong/Spuit ukuran 50-100 cc
b. Stetoskop
c. Perlak kecil/ serbet makan
d. Tisu wajah
e. Bengkok (piala ginjal)
f. Kom berisi air matang
g. Sampiran
h. Hand scrub jika tidak ada wastafel
i. Makanan cair sesuai diit pasien (susu/ bubur susu, bubur cair) + air matang dalam
gelas
j. Obat-oat yang sudah dihaluskan

Penilaian sikap selama fase interaksi (fase orientasi, kerja dan terminasi)
1. Bekerja dengan hati-hati,cermat dan Memperhatikan respon pasien
2. Menghargai privasi pasien, selalu berkomunikasi terapeutik
FASE ORIENTASI:
Fase awal interaksi yang bertujuan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase
selanjutnya

1. Persiapan pasien
a. Salam terapeutik (mengucapkan salam saat bertemu dan memperkenalkan diri kepada
klien dan keluarga)
Ners (N) : Selamat pagi mama, bapak,
perkenalkan saya perawat wati
yang bertugas pagi ini
Keluarga (K) & Pasien (P) : selamat pagi suster

b. Identifikasi pasien (tanyakan nama dan keadaan pasien)


N : Maaf dengan bapak Badegol betul..
P : iya suster
N : izin bapak saya melihat gelang identitas (melihat gelang),
iya betul dengan bapak Badegol,
bapak Bade bagaimana keadaan bapak pagi ini
P : perut terasa tidak nyaman, rasa lapar suster

c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan


Rasional tindakan (R/) mengurangi ansietas pasien & meningkatkan kerjasama
d. Kontrak waktu, meminta ijin untuk melakukan tindakan dan mengucapkan terima kasih
kepada klien atas kerjasamanya
N: Baik bapak, karena bapak ada kesulitan menelan, seperti yang sudah dijelaskan
dokter tadi pagi, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, bapak akan makan bubur cair 3
kali sehari melaui selang makan ini (perawat menunjuk selang di hidung pasien).
Untuk pemberian makan ini kira kira 15 menit, mohon kerjasama bapak.
Kita bisa makan sekarang ya pak...
P: iya bisa suster
N: terima kasih (saya izin menyiapkan makanannya ya bapak)

2. Persiapan Lingkungan
Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran kemudian mendekatkan alat kesamping
pasien

FASE KERJA
1. Perawat mencuci tangan
Rasional tindakan: (R/) Mengurangi penyebaran mikroorganisme
N: mencuci tangan 6 langkah dengan handscraf

2. Bantu pasien pada posisi semi fowler


(tinggikan kepala tempat tidur bagi pasien yang tidak sadar)
R/ meningkatkan kemampuan pasien untuk menelan
N: permisi bapak kita atur tidur setengah duduk ya..
(ambil bantal, atau tinggikan kepala tempat tidur pasien )
3. Kaji kepatenan pipa lambung, Pastikan posisi slang berada didalam lambung dengan
cara;
 Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam kom berisi air matang. Jika
terdapat gelembung udara, berarti slang masuk ke paru-paru. Jika tidak ada
gelembung udara artinya selang masuk ke lambung.
 Memasang spuit pada ujung NGT, memasang stetoskop pada perut di kuadran kiri
atas (lambung) kemudian suntikan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi
abdomen.
R/ posisi yang tepat penting untuk diketahui sebelum mulai memasukkan makanan,
N: Mohon izin bapak saya akan memastikan posisi slang
apakah masih berada tepat dalam lambung
P: iya silahkan suster

4. Beri alas makan/serbet/ perlak kecil pada area pipa, lalu letakkan tisu wajah dan bengkok
di dekat pasien
R/ agar tidak mengotori pakaian/ seprei pasien
5. Aspirasi cairan lambung untuk menentukan residu (karakteristik cairan lambung), lalu
masukkan kembali cairan yang diaspirasi ke dalam lambung
6. Klem pipa lambung, buka penutupnya lalu pasang corong (spuit 50 cc).
7. Pipa lambung ditegakkan ± 45cm diatas dinding abdomen
8. Berikan pasien minum dengan memasukkan air putih 20-30 cc
R/ untuk melancarkan
N: kita minum melalui selang ya bapa
P: iya suster
9. Tuangkan makanan cair sesuai instruksi dokter melalui pipa lambung secara perlahan
biasanya 300-500 cc tergantung reaksi pasien dengan waktu 10-15 menit
N: kita makan melalui selang ya bapa
P: iya suster
10. Bilas dengan air putih 20-30 cc
11. Jika ada obat-obatan, masukkan obat.
NB: tunggu kira-kira 15 menit jika diit pasien adalah susu
N: kita minum obat ya bapa..
Nama obatnya ranithidin 1 tablet untuk mencegah peningkatan asam lambung
P: iya suster
12. Lepaskan corong /spuit, tutup kembali slang
FASE TERMINASI
Perawat melakukan evaluasi perasaan pasien, evaluasi objektif, rencana tindak lanjut dan kontrak
yang datang, Perawat merapikan pasien & alat serta mendokumentasikan hasil tindakan)

1. Rapikan pasien dengan mengangkat peralatan yang berada disekitar pasien (perlak/
serbet, bengkok, tisu, gelas/ mangkok makanan)
2. Amati respon pasien dengan cermat, tanyakan respon subjektif
(pastikan apakah ada tanda-tanda aspirasi makanan ke dalam saluran pernapasan)
3. Menyampaikan kepada pasien/ keluarga bahwa pemberian makan sudah selesai, Pasien
tetap dianjurkan mempertahankan posisi semi fowler selama 30 menit-1 jam sesudah
makan (tetap tinggikan kepala tempat tidur pada pasien tidak sadar)
N: Bapak pemberian makan sudah selesai, bagaimana perasaan bapak setelah makan?
P: Kenyang suster
N: (tersenyum), mohon bapak tidur tetap posisi seperti ini selama 30 menit-1 jam
ya...agar tidak muntah atau makanan mengalir kembali dan masuk ke hidung.
P: iya suster.
N: Terima kasih bapak untuk kerjasamanya, Sekarang bapak istirahat, saya akan
melanjutkan tugas yang lain, keluarga silahkan panggil saya jika ada yang
dibutuhkan.
P: baik suster, terima kasih juga.

4. Perawat mengembalikan semua peralatan pada posisi semula


5. Perawat mencatat hasil tindakan dengan benar
(catatan mudah dibaca, jelas dan ditanda tangani)
Hal yang perlu di dokumentasikan:
Toleransi pasien terhadap jumlah makan cair melalui NGT, waktu pemberian makan,
jenis maknan yang diberikan dan respon klien terhadap prosedur

Anda mungkin juga menyukai