Uts 2. Etokia, Masa Kebuntingan Dan Distokia-2018

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 53

EUTOKIA-DISTOKIA

Prof. Dr. Drh. Iman Supriatna


Prof. Dr. Drh. M Agus Setiadi
Drh. Amrozi, PhD
Drh. Mokhamad Fakhrul Ulum, MSi, PhD

DIVISI REPRODUKSI DAN KEBIDANAN


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN
PATOLOGI – FKH IPB

1
PARTUS NORMAL (EUTOKIA)
1. Phase persiapan
2. Phase pengeluaran fetus
3. Phase pengeluaran plasenta
Kuliah Ke-2
53 slide

FAKTOR YG MEMPENGARUHI LAMA


KEBUNTINGAN

DISTOKIA (PARTUS TIDAK NORMAL)


1. Jenis distokia
2. Penanggulangan distokia (mutasi, tarik
paksa, fetotomi, sectio caesaria)

2
PARTUS NORMAL (EUTOKIA)

3
PARTUS NORMAL (EUTOKIA)

• Proses kelahiran merupakan lanjutan atau


akhir dari massa kebuntingan
• Proses kelahiran tdr dari 3 tahapan, yaitu:
1. Phase persiapan
2. Phase pengeluaran fetus (Fetal expulsion)
3. Phase pengeluaran plasenta (Placental
expulsion)

4
PARTUS NORMAL …………lanjutan

PHASE PERSIAPAN
Waktunya bisa berlangsung singkat/lama
tergantung kondisi individual hewan
Tanda-tandanya:
 Secara Inspeksi
- Ambing sdh sedemikian membengkak
- Vulva membengkak
 Palpasi perektal
Sdh terjadi pengenduran ligamentum
- Sacro illiaca
5
- Sacro ischiadika dan otot sekitar ekor
Pengenduran ligamentum
Sacro-Ishiadica dan otot-otot
sekitar pangkal ekor

6
Ligamentum Sacro-Ischiadica

7
PARTUS NORMAL …………lanjutan

PHASE PENGELUARAN FETUS


Tanda-tandanya:
 Secara Inspeksi
- Ada perejanan (dolores), tampak kiposis
- Kantong amnion tersembul ke luar
 Apabila perlu dilakukan palpasi pervaginal tanda-
tandanya:
- Dilatasi serviks sdh sempurna (total) krn
pengaruh hormon relaksin dan tekanan
kantong amnion
- Kontraksi uterus intervalnya singkat
tetapi intensitasnya lebih kuat
(setiap 3-5 menit sekali, unt > 30 detik)
8
9
Kantong Amnion 10
PARTUS NORMAL …………lanjutan

PHASE PENGELUARAN PLASENTA

 Pada sapi, plasenta akan keluar secara normal


3-8 jam setelah pengeluaran anak
Apabila sdh >8 jam, plasenta belum keluar
Retensio Sequndinarum

11
12
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
LAMA MASA KEBUNTINGAN

• Anak yg dikandung ♂ > lama


Anak kuda ♂ > lama 1,7 hari dr anak kuda ♀
Anak sapi ♂ > lama 1,2 hari dr anak sapi ♀

• Jumlah anak kandung


Anak yg dikandung satu > lama dari kembar
Kuda bunting kembar, 5-10 hr > cepat beranak
Sapi bunting kembar, 5-6 hr > cepat beranak
13
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI …………….lanjutan

• Umur Induk
Induk usia lanjut > lama 2,5 hr dr induk muda
• Genetis (gen jantan tetua dominan)
Anak kandung hasil persilangan > lama dr
anak kandung turunan murni
Kuda♂ vs Kuda ♀ 336 hari
Kuda♀ vs Keledai♂ 345 hari
Kuda♂ vs keledai ♀ 355 hari
• Faktor-faktor lain
- Pakan/nutrisi, Linglkungan, Iklim
14
PARTUS TDK NORMAL (DISTOKIA)

• Suatu keadaan dimana hewan mengalami


kesulitan beranak atau partus

Sehingga perlu pertolongan dr Tenaga Ahli


• Kejadian distokia sering pada:
1. Induk yg masa kebuntingannya > normal
2. Induk baru beranak (Primipara)
3. Induk yg terlampau cepat dikawinkan 15
Distokia…………….lanjutan

• Frekuensi kejadiannya pada hewan:


- Sapi 3,3 %
- Kuda : - domestik 1,1 %
- liar > 1,1 %
- Kambing/domba relatif jarang
- Anjing lebih sering pada jenis yg kecil
- Kucing sangat jarang
- Babi kadang terjadi

16
Distokia…………….lanjutan

• PENYEBAB:
- Herediter
- Pakan dan Manajemen
- Traumatik
- Penyakit
- Kombinasi penyebab di atas

Herediter
- Gen pembawa faktor lethal
- Gen resesif baik pada ♂/♀, apabila dikawinkan
akan timbul efek teratologik akan timbul
kelainan: Hydrocephalus, Ankylosis 17
Distokia…………….lanjutan

Pakan dan Manajemen


- Terlampau muda dikawinkan
- Kelebihan/ kekurangan pakan

Traumatik
- Torsio Uteri
- Fraktur tulang pelvis

Penyakit
- Endometritis

18
Distokia…………….lanjutan

• PENYEBAB apabila ditinjau dari segi induk atau


anak, maka distokia dapat dibagi jadi:
- Distokia Maternalis (Faktor penyebab induk)
 Perbandingan yg tdk sesuai antara
besarnya fetus dgn jalan kelahiran
(rongga pelvis)
 Atoni uteri/ Innertia uteri
 Torsio uteri

- Distokia Fetalis (faktor penyebab anak)


 Fetus terlampau besar
 Kedudukan fetus 19
Alternatif penanggulangan DISTOKIA yang akan
digunakan hrs memperhatikan beberapa
pertimbangan
 Perhatikan keadaan induk, petimbangkan
anamnese dan lihat lingkungan sekitar

 Eksplorasi Vagina: - Fetus hidup/mati


- Keadaan ruang pelvis
- Besar fetus

AMBIL KEPUTUSAN 20
GEJALA : Tergantung penyebab

Tanda stadium pengeluaran fetus sdh terlihat,


tetapi hanya sebagian kecil atau bahkan seluruh
Fetus/kantong fetus belum keluar sama sekali

Kemungkinan: - Jalan kelahiran < fetus


- Torsio uterus
- Salah letak dari fetus
21
22
Posisi Sungsang

Longitudinal anterior, Dorso-lateral 23


GEJALA : lanjutan ………………..

Tanda-tanda stadium pengeluaran fetus belum


juga nampak sedangkan stadium persiapan sudah
lama terjadi

Kemungkinan: - INNERTIA UTERI

24
PROGNOSA
 Baru terjadi lebih baik daripada yg sudah lama
 Sudah ditolong oleh yang bukan ahlinya
lebih buruk
 Ruptura uteri infausta
 Jenis hewan:
Kuda lebih buruk daripada sapi

PENANGGULANGAN

 Mutasi/Reposisi
 Tarik Paksa
 Fetotomi
 Sectio Caesaria 25
MUTASI

Harus dimulai dengan Anaesthesi Epidural


Pengembalian kedudukan fetus yang menyimpang
Ke kedudukan mendekati normal, dengan cara:
 Repulsi/Retropulsi Fetus diusahakan
dikembalikan ke dalam rongga perut
 Rotasi Pemutaran posisi fetus terhadap
sumbu longitudinalnya

Situs longitudinal anterior/post. Posisi dorso


ventral DORSO SAKRAL
26
Repulsi

27
MUTASI………………lanjutan

 Versi Pemutaran situs fetus dlm


sumbu transversalnya menjadi
Situs anterior atau posterior

 Perentangan dan pembetulan letak ekstremitas

Fleksi kaki depan pd situs longitudinal antr.


Kaki depan ditarik masuk jalan
kelahiran

28
Pembetulan letak ekstremitas depan
29
Pembetulan letak kepala
30
TARIK PAKSA

Harus dimulai dengan Anaesthesi Epidural

 Diameter fetus minimal hrs sama dengan


diameter jalan kelahiran

 Apabila cairan amnion sudah kering harus di-


masukkan cairan pelicin non iritan yang dapat
memudahkan jalan keluarnya fetus, misalnya:
- Air tajin/kanji
- Minyak kelapa
31
TARIK PAKSA………..lanjutan

 Penarikan harus dilakukan seirama dengan


kontraksi uterus dan mengikuti bentuk
tulang yang membatasi jalan kelahiran

Sapi

Kuda
32
Tarik Paksa
33
Courtesy: PPDH

34
FETOTOMI
Harus dimulai dengan Anaesthesi Epidural
Dilakukan umumnya pada fetus yang sudah mati
dengan pertimbangan seperti:

 Fetus terlampau besar atau jalan kelahiran


terlampau kecil
 Sdh diusahakan reposisi fetus ke kedudukan
yang benar ttp sulit/tetap ada hambatan
pengeluaran fetus
Alat Fetotomi: - FETOTOM THYGIESEN
35
36
Penananganan Fetotomi minimal dilakukan
oleh 3 orang

 Seorang sebagai Operator sangat


menentukan berhasil atau tidaknya pekerjaan
yang akan dilakukan

 Seorang sebagai penarik kawat gergaji

 Seorang sebagai penahan bagian yang akan


akan dipotong (bagian yang tertinggal di uterus)

37
TAHAP PENGERJAAN

 Anastesi Epidural
 Bersihkan seluruh bagian belakang hewan
 Siapkan peralatan yang akan digunakan dan
rendam dalam cairan antiseptik
 Operator harus membersihkan tangan hingga
lengan atas dengan sabun dan antiseptik

38
Endosteum
Extradural evidural space filled with fat
Duramater
Subdural space
Arachinoid
Subarachinoid space
Piamater
Central canal of spinal cord

Anaesthesi Epidural
39
40
(Hendrickson, DA, 2007)
Techniques in Large Animal Surgery, 3rd ed.
41
TEKNIK PEMOTONGAN
Tergantung pada bagian mana dari fetus yang
dekat dengan operator
 Pemotongan Kepala
 Pemotongan Ekstremitas

- Metoda langsung/Direct method


- Metoda tdk langsung/Indirect method

 Eviscerasi
42
Fetotomi Kepala-Indirect 43
SECTIO CAESARIA

Indikasi : Dilakukan pada fetus yang masih hidup


dimana cara Tarik Paksa tidak
memungkinkan dilakukan.
Faktor yang diperhatikan nilai ekonomi
anak dan induk, serta nilai genetik.

PERTIMBANGKAN: SANITASI LINGKUNGAN

Dilakukan: Sapi Induk dalam keadaan berdiri


44
SECTIO SAECARIA………….lanjutan
Anaesthesi:
 Epidural Anaesthesi (Procaine adrenalin,
Lidocaine 2-5%)
 Para Lumbal antara
L I - L II
L II - L III
L III - L IV
L IV - L V
Pd setiap lokasi dilakukan 2 kali suntikan
 Profundal
 Superficial
 Lokal pada tempat sayatan 45
Para Lumbar Anaesthesia
(Hendrickson, DA, 2007)
Techniques in Large Animal Surgery, 3rd ed. 46
Daerah inervasi
syaraf para
lumbal

47
SECTIO SAECARIA………….lanjutan

Daerah Operasi:
 Bagian flank sebelah kiri

- Satu telapak tangan dari tulang punggung


- Satu telapak tangan dari tulang rusuk
terakhir
- Sayatan + 30 – 35 cm secara vertikal

48
The standing left paralumbar celiotomy is the most
commonly used approach for an uncomplicated
49
cesarean section . The incision is made vertically
Paravertebral
block

50
Sayatan transversal pada
Operasi Caesar

(Noakes, DE and Parkinson TJ, 2009)

51
Kaki belakang keluar dari uterus
52
Fetus diputar berlawanan arah jarum jam
53
sebelum dikeluarkan

Anda mungkin juga menyukai