Uts-7. Puerperium Dan Gangguan Metabolisme-2018
Uts-7. Puerperium Dan Gangguan Metabolisme-2018
2. Lochia
19 slide
3. Dolores palsu
4. Paresis puerpuralis
5. Ketosis
6. Grass tetany
PERIODE POST PARTUM
(1. PUERPERIUM)
DEFINISI
Suatu masa setelah beranak dimana organ reproduksi
akan kembali seperti sebelum terjasi kebuntinganbaik
fungsi maupun bentuknya.
Perubahannya mencakup:
1.AKTIFITAS SIKLUS OVARI KEMBALI NORMAL
2.INVOLUSI UTERI
3.REGENERASI ENDOMETRIUM
4.ELIMINASI BAKTERI KONTAMINAN
1. AKTIFITAS SIKLUS OVARI KEMBALI NORMAL
Dipengaruhi beberapa faktor:
• Komplikasi post partus (distokia)
• Produksi susu tinggi
• Kualitas pakan rendah saat pre dan post partus
• Breed sapi (sapi potong lebih lambat dibanding sapi perah)
• Status hewan: primipara lebih cepat dibanding pluripara
• Iklim: sapi di daerah iklim sedang lebih cepat dibanding sapi
di daerah beriklim panas
• Intensitas dan frekuensi menyusui. Intensitas tinggi dengan
frekuensi yang sering menghambat kembalinya siklus estrus
post partum.
2. INVOLUSI UTERI
Kembalinya uterus ke dalam bentuk dan ukuran normal
• Serviks menjadi lebih kecil
• Umumnya organ reproduksi sudah kembali berada di
ruang pelvis
http://loribovinesection.blogspot.co.id/2013_0
8_01_archive.html
http://www.animalcare-techna.com/en/reproduction/ruminant/delayed-uterine-involution-dairy-cow
Palapasi perektal:
• 25 – 30 hari post partum serviks panjang dan
diameter jauh berkurang dibanding sewaktu partus
• Hari ke-42 telah mencapai kesempurnaan.
Perubahannya:
Perubahan degeneratif dari permukaan karunkula terjadi
setelah 2 hari beranak
Karunkula dilapisi oleh jaringan nekrotis setebal 1-2 mm
setelah 5 hari beranak
Hari ke 5-10 jaringan nekrotik mencair sbg discharge lochia
Hari ke-15 terjadi re-epithelisasi shg karunkula spt ditelanjangi
Hari ke-25 mencapai kesempurnaan
Hari ke-40-60 terbentuk kembali struktur endometrium yang
lengkap termasuk kelenjar uterine.
Faktor penghambat:
1. Komplikasi post partum
2. Defisiensi nutrisi
4. ELIMINASI BAKTERI KONTAMINAN
Proses peniadaan aktifitas bakteri pengganggu terhadap
fungsi normal uterus setelah kelahiran
Caranya:
Perlekatan fisik sebagai akibat nekrosa dan
pengkerutan permukaan karunkula
Penonjolan fisik dikaitan dengan kontraksi uterus
yang terjadi secara terus menerus, involusi dan
discharge lochia
Aktifitas phagositosis leukosit yang bermigrasi ke
dalam lumen uterus
Sekresi immunoglobulin
2. LOCHIA
Definisi:
Reruntuhan sel-sel darah, epithel endometrium, vili-vili
plasenta, serum darah, sisa-sisa cairan allantois atau
amnion yang masih tertinggal di dalam uterus setelah
fetus dilahirkan.
Volume
Cairan lochia pada sapi
-Primipara ±500 ml
-Pluripara ±2000 ml
http://loribovinesection.blogspot.co.id/2013_08_01_archive.html
https://id.pinterest.com/pin/150800287503208068/
Warna
Tidak tentu tergantung dari pada sisa-sisa reruntuhan yang paling
dominan, bila sisa plasenta menyerupai daging darah berwarna
merah. Serum berwarna kuning. Setelah 3-4 hari post partus,
warna menjadi homogen kuning kemerahan.
Bau
Umumnya amis
Bila berbau busuk berarti ada infeksi oleh kuman pembusuk
Courtesy: PPDH
TERAPI:
Usahakan hilangkan gejala perejanan dengan obat penenang
Ada prolaps vagina direposisi dan hindarkan residiva
4. PARESIS PUERPURALIS
Milk Fever atau Parturient Paresis
(Hypocalcemia)
• Sapi yang mengalami kekurangan kalsium
(hipokalsemia) dalam darah terjadi segera
sebelum, selama atau dalam waktu 72 jam
setelah partus
• Infus preparat:
1. calsium borogluconas (750-1500 ml iv)
20%
2. gluconas calsicus (1/2 dosis IV dan ½
SC)
• Diulang 8-12 jam kemudian bila belum
berhasil
• Jangan diperah selama 2-3 hari
5. KETOSIS
Asetonaemia
• Jarang terjadi sebelum partus, kadang-kadang
terjadi dalam 7-10 hari post partus, sering terjadi
dalam 10 – 60 hari post partus
Treatment/Pengobatan:
• Infus Glukosa 40% (800 ml/350 kg BB)
6. GRASS TETANY
Lactation tetany, transport tetany
Treatment/Pengobatan:
• Infus preparat kalsium (kalau ada hypocalsemia)
• Infus preparat magnesiun (200-500 ml, 10-25% lar.
magnesium sulfat)
Dairy device designed for early disease detection
Gryphsens: Testing for Severe Cattle Diseases
http://modernagriculture.ca/gryphsens-testing-severe-cattle-diseases/