http://www.free-powerpoint-templates-design.com KELOMPOK 4
Dea Lutvi Endraswari 165050101111129
Oktavian Budi Saputro 165050101111133
Mamba’ Alif Gusta 165050101111134
Novarin Nur Karimah 165050101111143
Polanko Wicaksono Wawi 165050101111159
Pokok Bahasan 1) Apa fungsi dari superovulasi? 2) Hormon apa saja yang digunakan dalam teknik superovulasi? 3) apa saja metode yang digunakan? Pengertian Superovulasi Superovulasi adalah suatu prosedur pemberian hormone pada ternak betina sehingga menghasilkan beberapa oosit atau sel telur, dimana secara normal hanya dihasilkan satu oosit pada setiap estrus. Pada domba, kambing atau sapi ratarata diperoleh 12 ovulasi setelah induksi superovulasi.
Trinil S, Unibraw 2005
Tujuan Superovulasi
Superovulasi pada sapi bertujuan untuk meningkatkan
jumlah ova yang diovulasikan, bila dibuahi dengan spermatozoa akan menjadi embrio dan dapat ditransfer dengan berbagai tingkat kebuntingan. Superovulasi merupakan faktor pendukung utama dalam kegiatan transfer embrio sebagai sarana untuk perbaikan mutu genetik sapi tujuan utama superovulasi adalah untuk meningkatkan jumlah oosit yang dilepaskan dan jumlah embrio yang potensial. Target organ superovulasi adalah ovarium dimana terdapat folikel yang didalamnya mengandung oosit Hormon Dalam Superovulasi Gonadotrophin Releazing Hormone (GnRH), yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH), dan Luteinizing Hormone (LH) Pemberian Pregnant Mare’s Serum Gonadotrophin (PMSG) meniru FSH & stimulasi Folikel. Pemberian Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) Meniru LH & induksi ovulasi. Pemberian PMSG dan hCG Kombinasi kerja FSH dan LH Estrogen hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium. Fungsi utama hormon estrogen adalah untuk merangsang berahi Progesteron meniru kerja Corpus Luteum Menggunakan Hormon FSH-LH atau PMSG –HCG Anti inhibin anti estradiol 17 beta
Trinil S, Unibraw 2005
Tahapan superovulasi 1) Sinkronisasi berahi; Penyuntikan hormone Prostaglandin (PG) sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 11 hari. 2) Superovulasi; Penyuntikan PMSG pada hari ke-10 setelah terjadi berahi, dilanjutkan dengan penyuntikan Prostaglandin pada hari ke-2 setelah penyuntikan PMSG dan langsung dicampur dengan pejantan (dilakukan pengamatan perkawinan)
Trinil S, Unibraw 2005
Faktor Intrinsik 1. Genetika (keturunan dan individu hewan yang lebih atau kurang sensitif terhadap gonadotropin) 2. Fisiologis karakteristik (termasuk usia, kondisi ovarium atau folikular dominasi, dan populasi folikel pada saat superovulasi) 3. Status gizi (tubuh kondisi dan defisit atau kelebihan zat gizi) 4. Kondisi sanitasi (ovarium, rahim dan saluran telur patologi).
Trinil S, Unibraw 2005
Faktor Ekstrinsik 1. Penggunaan berbeda komersial persiapan FSH (rekombinan atau hipofisis yang diturunkan FSH dengan berbagai jumlah LH, EKG, HMG, dan inhibin) 2. Dosis 3. Musim 4. Manajemen yang bagus
Pengaruh faktor Intrinsik maupun Ekstrinsik
produksi embrio dapat memberikan kontribusi yang lebih baik merencanakan program transfer embrio.
Trinil S, Unibraw 2005
Sinkronisasi Superovulasi Sinkronisasi atau penyerentakan masa estrus pada ternak merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memudahkan suatu manajemen pemeliharaan, karena selain dapat mengefisienkan waktu, sinkronisasi estrus juga dapat mengefisienkan tenaga kerja dalam hal perkawinan, kelahiran, pemberian pakan dan pemasaran. Selain itu, sinkronisasi estrus merupakan langkah terpenting dalam menunjang keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) dan transfer embrio. Senyawa kimia yang umum digunakan untuk sinkronisasi estrus antara lain PGF2α dan hormon progesteron
Trinil S, Unibraw 2005
Keuntungan Superovulasi
Meningkatkan produksi anak melalui
pemanfaatan betina unggul, yang berhubungan dengan pelaksanaan transfer embrio dari betina donor (genetik unggul) ke betina resipien (genetik rendah). Hambatan Dalam Proses Superovulasi
1) Respon terhadap penggunaan tidak
konsisten karena adanya variasi individual 2) Jumlah ova yang diperoleh dari superovulasi yang berturut-turut dari hewan yang sama akan menurunkan pengaruh balik ovaria dan pembentukan hormon 3) Angka fertilitas yang rendah. GnRH dan PGF 2 alfa
Trinil S, Unibraw 2005
Kombinasi GnRH dan PGF 2 alfa Trinil S, Unibraw 2005 Kombinasi PGF 2 alfa dan GnRH Trinil S, Unibraw 2005 Kesimpulan Superovulasi adalah suatu prosedur untuk memberikan perlakuan pada ternak betina agar terjadi peningkatan jumlah ovulasi. Tahapan superovulasi adalah sebagai berikut: 1. Sinkronisasi berahi; Penyuntikan hormone Prostaglandin (PG) sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 11 hari. 2. Superovulasi; Penyuntikan PMSG pada hari ke-10 setelah terjadi berahi, dilanjutkan dengan penyuntikan Prostaglandin pada hari ke-2 setelah penyuntikan PMSG dan langsung dicampur dengan pejantan (dilakukan pengamatan perkawinan). Hormon yang banyak digunakan untuk rekayasa superovulasi adalah hormon gonadotropin seperti Pregnant Mare’s Serum Gonadotripin (PMSG) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH). TERIMA KASIH