Anda di halaman 1dari 2

Tuberkulosis pada sapi merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosis yang dapat menular ke manusia (zoonosis), begitu pula sebaliknya dari manusia
ke hewan.

Ada 3 jenis bakteri M. tuberculosis yaitu M. human, M. bovis, dan M. avian. Dari ke tiga
jenis tersebut yang sering menyerang ternak dan manusia jenis M.human dan M.bovis.
Bakteri M. tuberculosis memiliki ciri termasuk kelompok bakteri gram positif, berbentuk
batang dengan ukuran 1,5 -2 mikron dan bersifat tahan terhadap asam, alkohol, dan
desinfeksi. Dan menyukai tempat yang banyak mengandung oksigen seperti paru-paru.
Berkembang sangat lama bisa bulanan hingga tahuanan.

Penularan paling utama pada sapi melalui udara atau aerosol yakni udara yang telah tercemar
bakteri saat sapi batuk. Bakteri mampu bertahan selama beberapa jam dalam sputum atau
dahak yang dikeluarkan saat batuk. Penularan lainnya melalui makanan dan minuman yang
telah tercemar.

Semua bangsa sapi sangat rentan terhadap infeksi M.tuberculosis, terutama pada anak sapi.
Kaitannya dengan manusia, penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit zoonosis yang
banyak diderita oleh manusia. Di Indonesia tercatat penderita tuberculosis berjumlah lebih
kurang 1,5 juta penduduk dan tiap tahun mengalami peningkatan sekitar 200.000 kasus baru.
Sehingga Tuberkulosis menjadi masalah yang cukup serius.

Penularan Tuberkulosis dari hewan ke manusia berasal dari produk asal ternak terutama susu.
Selain itu para peternak sapi yang setiap harinya kontak langsung dengan sapi.

Tanda atau Gejala Umum Sapi Terkena Tuberkulosis


Pada awal-awal infeksi gejala klinis tidak tampak, jika sudah berlanjut gejalanya baru akan
terlihat seperti :

 Suhu tubuh meningkat dan berfluktuatif terutama pada malam hari


 Sesak nafas
 Batuk-batuk
 Nafsu makan menurun
 Bobot badan turun drastis
 Terjadi pembengkakan pada puting susu (sapi perah)

Pengobatan dan Pencegahan


Jika terdapat gejala seperti di atas pada ternak sapi segera dilakukan tindakan dengan
melakukan karantina sapi yang sakit dan segera menghubungi dinas kesehatan untuk
dilakukan uji tuberkulin untuk memastikan apakah benar terkena tuberkulosis. Dimana
hasilnya akan diketahui setelah 2-3 hari setelah dilakukan penyuntikan. Jika positif
tuberculosi dapat diberikan obat antibiotik yang fungsinya menghentikan siklus hidup bakteri
Namun demikian alangkah baiknya segera dimusnahkan dengan cara dipotong dan dibakar.
Namun problem dimasyarakat adalah tidak mau merugi sehingga sapi yang sakit dipotong
dan dikonsumsi sehingga sangat berpotensi menular ke manusia. Baca juga Theileriosis –
Penyakit Ruminansia Akibat Infeksi Parasit

Anda mungkin juga menyukai