Anda di halaman 1dari 4

Nama: JURINA ARTATI

NIM : 044417851

Tugas: Administrasi Pemerintahan Desa 11

1. Dalam Proses Penyusunan Perencanaan Pembangunan, terdapat beberapa


pendekatan. Silahkan Anda tuliskan serta jelaskan masing-masing dari
pendekatan tersebut beserta contohnya!

Dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan, terdapat beberapa pendekatan yang


digunakan untuk memandu pembuatan rencana dan kebijakan. Berikut adalah beberapa
pendekatan yang umum digunakan beserta penjelasan dan contohnya:

1. Pendekatan Berbasis Masalah:

 Penjelasan: Pendekatan ini memfokuskan perencanaan pada pemecahan masalah-


masalah konkret yang dihadapi oleh suatu wilayah atau masyarakat. Dalam
pendekatan ini, perencanaan berpusat pada identifikasi dan pemahaman masalah,
kemudian merumuskan rencana tindakan untuk mengatasinya.

 Contoh: Pemerintah suatu daerah menghadapi masalah serius dalam hal


pengangguran. Mereka menggunakan pendekatan berbasis masalah untuk
merumuskan rencana pembangunan yang memprioritaskan penciptaan lapangan
kerja melalui program pelatihan dan investasi dalam sektor-sektor yang
berpotensi tinggi.

2. Pendekatan Berbasis Proyek:

 Penjelasan: Pendekatan ini menekankan pelaksanaan proyek-proyek spesifik


sebagai fokus perencanaan. Perencanaan berorientasi pada mengidentifikasi dan
mengembangkan proyek-proyek yang dapat memberikan manfaat langsung
kepada masyarakat atau wilayah tertentu.

 Contoh: Pemerintah sebuah negara merencanakan pembangunan infrastruktur


dasar, seperti jalan raya, bandara, dan pelabuhan, sebagai bagian dari strategi
pengembangan ekonomi. Mereka menggunakan pendekatan berbasis proyek
untuk merinci rencana pembangunan infrastruktur tersebut.

3. Pendekatan Berbasis Wilayah:

 Penjelasan: Pendekatan ini fokus pada pengembangan wilayah tertentu, seperti


kota, kabupaten, atau provinsi. Perencanaan berusaha untuk membangun
keunggulan komparatif wilayah tersebut dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensinya.

 Contoh: Pemerintah daerah mengadopsi pendekatan berbasis wilayah untuk


mengembangkan pariwisata di kawasan pantai mereka. Mereka merencanakan
investasi dalam fasilitas wisata, promosi, dan pengembangan sarana pendukung
untuk meningkatkan daya tarik wilayah pantai tersebut.

4. Pendekatan Berbasis Sektor:

 Penjelasan: Pendekatan ini mengorganisasi perencanaan berdasarkan sektor-


sektor tertentu, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, atau industri. Setiap
sektor memiliki rencana pembangunan sendiri, yang kemudian diintegrasikan ke
dalam rencana pembangunan yang lebih luas.

 Contoh: Pemerintah pusat merencanakan pembangunan sektor pertanian yang


berkelanjutan. Mereka mengidentifikasi program-program yang akan mendukung
peningkatan produktivitas pertanian, diversifikasi hasil pertanian, dan pemasaran
produk pertanian.

5. Pendekatan Berbasis Partisipasi:

 Penjelasan: Pendekatan ini menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam


perencanaan pembangunan. Masyarakat, termasuk kelompok masyarakat,
memiliki peran dalam mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas, dan
merumuskan rencana pembangunan.

 Contoh: Suatu daerah melibatkan warga desa dalam proses perencanaan


pembangunan desa. Warga desa secara aktif berpartisipasi dalam musyawarah
desa dan menyusun rencana pembangunan berdasarkan kebutuhan dan aspirasi
lokal.

Pendekatan-pendekatan ini dapat digunakan secara terpisah atau digabungkan tergantung pada
konteks dan tujuan perencanaan pembangunan. Dalam praktiknya, seringkali kombinasi dari
beberapa pendekatan ini digunakan untuk merancang rencana pembangunan yang komprehensif
dan efektif.

2. Silahkan Anda jelaskan pergeseran paradigma pengaturan tentang Desa dan Analisis
bagaimana pengaturan desa saat ini secara nyata

Pergeseran paradigma pengaturan tentang desa di Indonesia mencerminkan evolusi dalam


pemahaman dan pendekatan terhadap peran desa dalam pembangunan nasional. Pergeseran ini
telah menghasilkan perubahan dalam regulasi dan praktik pengelolaan desa. Berikut adalah
pergeseran paradigma yang telah terjadi:
Paradigma Tradisional: Pada awalnya, desa di Indonesia diatur secara tradisional oleh kepala
desa atau pemimpin lokal. Pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya desa sangat
terpusat dan otoriter. Desa dianggap sebagai unit administratif pemerintahan yang terisolasi.

Paradigma Otonomi Desa: Pergeseran pertama terjadi dengan diberlakukannya Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, yang memberikan desa wewenang
lebih besar dalam pengelolaan sumber daya dan pengambilan keputusan. Ini mendorong konsep
otonomi desa, di mana desa memiliki kontrol lebih besar atas urusan lokal.

Paradigma Pemberdayaan Desa: Perubahan besar terjadi dengan diberlakukannya Undang-


Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang menguatkan konsep
pemberdayaan desa. Desa diberikan kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sumber daya
dan pembangunan lokal. Ini adalah awal dari era otonomi daerah yang luas di Indonesia.

Paradigma Desa Mandiri: Dalam beberapa tahun terakhir, konsep desa mandiri semakin
ditekankan. Ini mencerminkan pandangan bahwa desa harus menjadi mandiri dalam pembiayaan
dan pengelolaan pembangunan lokal mereka. Pemerintah telah mendorong desa untuk mengelola
sumber daya mereka sendiri, termasuk Dana Desa yang diberikan kepada desa sebagai sumber
pendapatan.

Pengaturan Desa Saat Ini: Secara nyata, pengaturan desa saat ini tercermin dalam beberapa
kebijakan dan peraturan, termasuk:

 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa: Undang-Undang ini memberikan


dasar hukum bagi pembangunan desa di Indonesia. Ini mengatur kewenangan dan
tanggung jawab desa, termasuk dalam pengelolaan sumber daya, pembangunan ekonomi,
pemerintahan desa, dan partisipasi masyarakat.

 Dana Desa: Pemerintah Indonesia mengalokasikan Dana Desa secara berkala kepada
desa-desa. Dana ini bertujuan untuk mendukung pembangunan desa, termasuk
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program-program sosial. Dana Desa
memberikan desa kontrol langsung atas alokasi anggaran mereka.

 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes): Musrenbangdes


adalah forum partisipatif yang digunakan untuk merumuskan rencana pembangunan desa.
Ini memberikan warga desa kesempatan untuk ikut serta dalam proses perencanaan dan
pembangunan desa.

 Pemberdayaan Masyarakat: Pemberdayaan masyarakat lokal menjadi fokus penting


dalam pengaturan desa saat ini. Program-program pemberdayaan seperti pelatihan
kewirausahaan, dukungan bagi kelompok tani, dan upaya mengurangi kemiskinan
merupakan komponen penting dari pengaturan desa.
Pengaturan desa saat ini di Indonesia mencerminkan semangat pemberdayaan desa, otonomi, dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan lokal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
pembangunan desa mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat, serta membantu
meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan warga desa.

Anda mungkin juga menyukai