Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH DAN PERIODISASI SASTRA INDONESIA

A. PENGERTIAN SASTRA
Pada dasarnya, sastra memiliki banyak pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ahli
misalnya Sumardjo & Saini (1997) yang menyatakan bahwa sastra merupakan suatu ungkapan
pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, serta keyakinan yang mampu
membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Wallek dan Werren (1995) berpendapat bahwa karya
sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang memilik i pengertian yang lebih luas
dibandingkan karya fiksi.

B. FUNGSI SASTRA
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa sastra merupakan sebagian kecil dari kebutuhan hidup.
Sastra memiliki fungsi dalam kehidupan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kosasih (2008) bahwa
sastra memiliki dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Rekreatif (Delectare)
Sastra merupakan seni yang mampu memberikan
kesenangan atau hiburan kepada pembaca. Berbagai macam kehidupan disajikan oleh pengarang
melalui cerita yang dituliskan dalam karya sastra.
2. Fungsi Didaktif (Decore)
Fungsi sastra tidak hanya semata-mata menghibur, akan tetapi mampu memberikan
pengetahuan tentang seluk beluk kehidupan dan memberikan pelajaran tentang nilai- nilai
kebenaran.

C. SEJARAH SASTRA INDONESIA


Sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan sastra suatu bangsa. Adapun objek kajian sastra yaitu segala peristiwa yang
terjadi pada rentang masa pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu bangsa. Sejarah sastra
bisa menyangkut karya sastra, pengarang, penerbit, pengajaran, serta kritik sastra. Luxemburg
(1982) menjelaskan bahwa dalam sejarah sastra dibahas periode-periode kesusastraan aliran,
jenis, pengarang, serta reaksi pembaca.

Pada zaman penjajahan Belanda abad ke-19 belum ada bahasa Indonesia, yang berkembang
adalah bahasa daerah sehingga dengan sendirinya sastra yang berkembang pun berasal dari
berbagai bahasa daerah itu. Diantara beberapa bahasa daerah bahasa Jawa, Sunda dan Melayu
merupakan bahasa yang berperan penting dalam perkembangan sastra.

D. PERIODISASI SASTRA INDONESIA

Kosasih (2008) yaitu mantra, pantun, talibun, pantun kilat, gurindam, syair, peribahasa, teka-teki,
fabel, legenda, dan hikayat. Kosasih (2008) juga menjelaskan bahwa karya sastra lama memiliki
beberapa ciri, yaitu:
1. Nama pengarang tidak diketahui (anonim)
2. Cerita yang dsajikan banyak diwarnai oleh hal gaib
(Pralogis)
3. Kata-kata yang digunakan banyak menggunakan bahasa
baku, misalnya alkisah, konon, dan sebagainaya.
4. Cerita yang disajikan berupa kehidupan istana, dewa,
pahlawan, dan sebagainya.
5. Berkembang secara lisan, karena belum ada media cetak
atau elektronik.
Sedangkan sastra Indonesia modern merupakan karya sastra yang berkembang pada abad 20-an.
Kosasih (2008) menjelaskan karya sastra pada masa ini memiliki beberapa ciri yaitu
1. Bertema tentang kehidupan masyarakat sehari-hari,
misalnya mengenai adat, pekerjaan, persoalan rumah
tangga, serta adat.
2. Mendapat pengaruh dari kesusastraan Barat. Hal ini bisa
dilihat dari tema serta tokoh-tokoh dalam cerita.
3. Nama pengarangnya dinyatakan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai