SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
Disetujui Pembimbing
ii
SKRIPSI
Hari :Rabu
Tanggal :04 Januari 2023
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Anggota :
Menyetujui
Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
iii
MOTTO
ٰٰۤ ُ
ول ِىكَ هُ ْم َخ ٍْ ُز ْالبَ ِزٌ َّ ِة ّ ٰ اِ َّن الَّ ِذ ٌْهَ ٰا َمىُوْ ا َو َع ِملُوا ال
ِ صلِ ٰح
تا
1
Departmen Republik Indonesia ( Al-Qur‟an dan Terjemah) Qs. Al-Bayyinah : 7
iv
PERSEMBAHAN
Alhamdulillâhi Rabbil „Âlamîn, dengan ini saya mengucapkan syukur atas
segala nikmat yang telah Allah berikan kepada saya sehingga sampai detik ini
saya bisa menyelesaikan tugas akhir perkuliahan jenjang strata satu. Dengan rasa
hormat dan kasih sayang karya tulis ini saya persembahkan kepada:
memberikan dukungan, semangat serta kasih sayang yang begitu tulus dan
hal. Tidak lupa doa yang selalu menyertai dalam setiap langkah demi
kesuksesan penulis.
2. Adik (Kinar) yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk penulis
3. Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim
Taehyung, dan Jeon Jungkook, tujuh orang yang telah menemani dan
melalui karya-karyanya.
ini.
kepada saya.
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku rektor Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas serta
layanan dan juga bimbingan yang sangat memuaskan kepada penulis selama
proses belajar.
2. Prof. Dr. M Khusna Amal, S. Ag., M. SI. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Adab dan Humaniora Universitas Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember yang
3. H. Mawardi Abdullah, Lc., M.A. selaku Ktua Program Studi Ilmu Al-Qur‟an
Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq yang telah meluangkan waktunya untuk
vi
4. Siti Qurrotul Aini, Lc., M. Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi terhadap mata kuliah yang telah penulis
tempuh.
6. Segenap dosen pengajar Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora yang telah
perkuliahan.
7. Seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis
yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu serta teori penelitian yang penulis kuasai.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
Penulis
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tahun 2021.
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. ix
A. Biografi ..................................................................................... 35
B. Ayat-Ayat Parenting.................................................................. 42
A. Kesimpulan ............................................................................... 75
B. Saran .......................................................................................... 76
xi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan sumber utama ajaran agama islam dan menjadi petunjuk jalan
umat islam untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Sedangkan secara
etimologi Al-Qur‟ân berasal dari Bahasa Arab dengan bentuk kata benda
diterapkan pada setiap situasi.3 Oleh sebab itu Al-Qur‟ân terus dipelajari
Allah kepada manusia. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, oleh
karakter seorang anak.4 Pada era saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir dan juga perilaku
yang baik. Lokman menyatakan bahwa salah satu faktor utama pendorong
diartikan sebagai pola interaksi antara orang tua dan anak. Pola interkasi
4
Farhan Masrury, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Analisis Surah Al-Luqman
Ayat 13-19), Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 2, no. 2 (Juli 2020): 206.
5
Masrury, 207.
6
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin)” (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016), 1.
tersebut bisa berupa sikap atau perilaku yang orangtua berikan pada saat
nilai, dan juga norma, serta memberikan kasih sayang kepada anak.7
agama yang baik, serta rasa peduli dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Pola parenting yang baik juga akan ditunjukkan dengan sikap penuh
parenting yang tidak baik akan menimbulkan dampak buruk pada tumbuh
anak memiliki karakter yang buruk dan dapat memiliki perilaku negatif.
Hal itu bisa saja terjadi dikarenakan seorang anak kurang mendapat
7
Zulfa Mustaqimah, “Nilai-NilaiParenting Islami Dalam Q.S AN-Nisa‟ Ayat 9 Telaah Tafsir Al-
Misbah Karya Muhammad QuraishShihab” (Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, 2021), 2.
8
Sigit Purnomo, “Materi-Materi Pilihan Dalam Parenting Education Menurut Munif Chatib,”
Golden Age (Jurnal Ilmiah Tumbuh Anak Usia Dini) 1, no. 1 (April 2016): 2.
dari kedua orangtua (ibu dan ayah). Meskipun seorang ibu bisa dikatakan
sebagai madrasah pertama bagi seorang anak, tidak bisa dipungkiri bahwa
peran ayah juga sangat penting dalam tumbuh kembang anak. 9 Oleh sebab
itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah tentang kesiapan ayah dan
hubungan antara orangtua dan anak hanya sebatas hal-hal formal saja,
orangtua dengan baik, hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya
yaitu kesibukan orangtua. Orangtua yang terlalu sibuk bekerja tidak jarang
karir dan pembinaan anak seharusnya tidak boleh dipisahkan. Selain itu,
mendidik anak yang benar sesuai dengan syariat islam juga merupakan
orangtua tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada anak dan tidak
9
Purnomo, 3.
10
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin)", (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016), 4.
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, tetapi jarang dari mereka mau
merupakan konsep tentang pola asuh dan pola pendidikan anak sesuai
Tahrim/6: 66:
menjaga diri, istri, anak-anak, dan juga anggota keluarganya dari api
neraka. Maka tidak cukup bagi dirinya sendiri menjadi seseorang yang
11
Khiyarotun Nichlatil, “Konsep ParentingDalam Surat Ash-Shaffat Ayat 100-107 (Studi Tafsir
Al-Misbah)”, (Pemalang: Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, 2017), 2
12
Idrus H. Alkaf, 17 Langkah Menjadi Orangtua Sukses, (Bandung: Semesta, 2015), 35.
Pada ayat lain juga dijelaskan bahwa pendidikan pada anak dimulai
mendidik anak.
maka penulis akan menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan pola asuh
orangtua dalam mendidik dan mengasuh anak sesuai dengan ajaran yang
Tematik).”
B. Fokus Penelitian
beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini, yaitu:
13
Husen Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak; Panduan Lengkap Bagi Orang Tua, Guru, dan
Masyaraka Berdasarkan Ajaran Islam (Jakarta: Lentera Abadi, 1999), 16.
14
Adelia Fitri, “Pengaruh Parenting Islami Terhadap Karakter Disiplin Anak Usia Dini Yang
Bersekolah di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang” (Bengkulu, Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2020), 5.
C. Tujuan Penelitian
ayat parenting.
D. Manfaat Penelitian
penelitian ini selesai. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
studi al-Qur‟an.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
penelitian akademik.
penelitian ini dapat menjadi inovasi baru dan menjadi bahan kajian
c. Bagi Masyarakat
E. Definisi Istilah
15
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 45.
16
Resiana Nooraeni, “Implementasi Program Parenting Dalam Menumbuhkan Perilaku
Pengasuhan Posiif Orang Tua di PAUD Tulip Tarogong Kaler Garut,” Jurnal Pendidikan Luar
Sekolah 13, no. 2 (Oktober 2017): 32.
F. Sistematika Pembahasan
tujuan terhadap isinya. Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan masing-
tahap-tahap penelitian.
penemuan penelitian.
saran.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian terdahulu
Islam dalam pola asuh dan mendidik anak secara Islami dalam
keluarga Nabi Ibrahim dan Luqman pada masa saat ini. Jenis
17
Nurul Husna, “Islamic Parening; Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Tafsir Q.S Al-Baqarah/2:
132-133 dan Q.S Luqman/31: 12-19” (Yogyakara, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2016).
11
subjek penelitian.18
Kabupaten Kapahiang.20
18
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin), (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016).”
19
Ice, “Konsep Mendidik Anak dalam Al-Qur‟an (Suatu Kajian Tafsir Tahlili Q.S Luqman/31: 12-
19)” (Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin, 2013).
20
Adelia Fitri, “Pengaruh Parenting Islami Terhadap Karakter Disiplin Anak Usia Dini Yang
Bersekolah di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang”, (Bengkkulu,
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2020).
2021). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
Table 2.1
21
Zulfa Mustaqimah S, “Nilai-Nilai Parenting Islami Dalam Q.S An-Nisaa‟ Ayat 9 Telaah Tafsir
Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab”, (Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia,
2021).
22
Sherina Riza Chairunnisa, “Pengaruh Toxic ParentingTerhadap Perilaku Emosional Anak Usia
Dini di Kecamatan Pondok Aren Tahun 2021”, (Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2021).
anaknya. menggunaka
Diantaranya: n metode
pertama, library
pendidikan reseach.
aqidah.
Kedua,
pendidikan
ibadah.
Ketiga,
pendidikan
muamalah.
Keempat,
pendidikan
akhlak.
subjek dilakukan
memang peneliti
benar menggunakan
point-point reseach.
parenting
dalam surah
Luqman
dalam
anak-
anaknya.
beberapa menurut M.
mendidik menggunakan
Sedangkan
dilakukan
peneliti
menggunakan
metode
maudhu‟i.
karakter Fitri
sebaliknya. kuantitattif
dengan metode
regresi linier.
Shihab”. punishment)
berbasi
ketaqwaan
sebagai
qoulan
sadiidan
untuk
menghindark
an anak dari
dzurriyyatan
dhi‟aafa.
emosional 6.
di Kecamatan menggunakan
kuantitif dengan
metode
korealisional.
Sedangkan
penelitian yang
dilakukan
peneliti
menggunakan
pendekatan
kualitatif dengan
metode library
reseach.
yang berbeda.
B. Kajian Teori
1. Tafsir Maudhu‟î
yang berlanjut, mengenai isi yang terkandung didalam kitab suci Al-
2. Parenting
A. Pengertian Parenting
23
Hujair A. H. Sanaky, “Metode Tafsir: Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau
Corak Mufassirin”, Jurnal Al-Mwarid, Vol. 18, (2018), 263. (Penjelasan: Macam-macam
metode Tafsir Al-Qur‟an: Tafsir Tahlili, Tafsir Ijmali, Tafsir Muqaran, dan Tafsir Maudhu‟i.)
24
Usman, Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Teras, 2009), 311.
dan anak.
berasal dari bahasa Inggris, yakni berasal dari kata parent yang
25
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin), (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016), 1.
26
Penti Supenti dan IisRodiah, “Peran ProgramParentingDalamMeningkatkkanKemandirianAnak
(PenelitianKelompokBermainAt-
TaqwaCidewaDesaDewasariKecamatanCijeungjingKabupatenCiamis, JurnalGaruda:
TarbiyahAlAulad: JurnalPendidikanIslamAnakUsia Dini2, no. 2 (Juli 2017), 58.
sayang.30
27
Adelia Fitri, “Pengaruh Parenting Islami Terhdap Karakter Disiplin Anak Usia Dini Yang
Bersekolah di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang”, (Bengkulu, Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2020), 11.
28
Fitri, 12.
29
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin), (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016), 21.
30
Mualifah, Psycho Islamic SmartParenting, (Yogya, DIVA Press, 2009), 43.
dalam suatu lingkungan sosial, atau dengan kata lain pola asuh
maupun psikis.32
31
Muhammad Fikri At-Tamimy, “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah Luqman dan
Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Harul Arifin
Banjarmasin), (Malang, Universias Maulana Malik Ibrahim, 2016), 10.
32
At-Tamimy, 12.
makan dan minum dari hasil yang baik dan halal, sebab itu akan
1. Authoritarian parenting
33
At-Tamimy, 25.
34
Adelia Fitri, “Pengaruh Parenting Islami Terhadap Karakter Disiplin Anak Usia Dini Yang
Bersekolah di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang”, (Bengkulu, Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, 2020), 13
maupun non-fisik.
2. Authorative parenting
secara seimbang.
3. Neglectful Parenting
kanak-kanak
mengontrol anak-anaknya.
4. Indulgent Parenting
sebenarnya.
anak
cara dan gaya hidup serta kerja yang kreatif, secara sadar atau
4. Penanaman disiplin
yang benar dan mana yang salah, dan disiplin keluarga yang
35
Muhammad Takdir Ilahi, “Quantum Parenting”, (Jogjakarta: Katahati, 2017), h. 141-143.
METODE PENELITIAN
B. Sumber Data
buku, artikel, kitab serta literatur lainnya yang sesuai dengan pembahan
pada penelitian ini.Supaya mendapat data yang akurat maka sumber data
tersebut dibagi menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.
36
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2010), 3.
37
Husna, “Islamic Parening; Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Tafsir Q.S Al-Baqarah/2: 132-
133 dan Q.S Luqman/31: 12-19” (Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2016), 16.
32
Quraish Shihab.
dan skripsi maupun thesis yang relevan dengan judul yang penulis
angkat.
38
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 91.
39
Zulfa Mustaqimah, “Nilai-NilaiParenting Islami Dalam Q.S An-Nisa Ayat 9 Telaah Tafsir Al-
Misbah Karya Muhammad QuraishShihab”, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2021),
62.
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, jurnal, skripsi, buku,
dan sebagainya.
A. Biografi
40
Zulfa Mustaqimah, “Nilai-NilaiParenting Islami Dalam Q.S An-Nisa Ayat 9 Telaah Tafsir Al-
Misbah Karya Muhammad QuraishShihab”, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2021),
58.
41
Achmad Syauqi Alfanzari, “Mendidik Diri dan Keluarga (Kajian Tafsir Surah At-Tahrim,
Perspektif Quraish Shihab), (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2016), 26.
35
2002); dan pada tahun 1998, beliau dipercaya untuk menjadi Menteri
Agama RI.44
Shihab juga aktif dalam menulis, baik menulis di media masa maupun
beliau, diantaranya:
42
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1993), 29
43
Achmad Syauqi Alfanzari, “Mendidik Diri dan Keluarga (Kajian Tafsir Surah At-Tahrim,
Perspektif Quraish Shihab), (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2016), 29.
44
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupaan
Masyarakat, Ed. Ke-2, Cet. Ke-1, (Jakarta: Mizan, 2013), 7.
Mahdhah.
Umat.
Kehidupan Masyarakat.
3. Tafsir Al-Misbah
para pembaca.46
45
Zaenal Arifin. “Karakteristik Tafsir Al-Misbah”, Jurnal Al-Ifkar, 8, no.1 (Maret 2020), 9.
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataram/index.php/ifkar/article/view/4063/2998
46
Mafri Amin dan Lilik Umi Katsum, Literatus Tafsir Indonesia, (Ciputat: LP. UIN Jakarta,
2011). 251.
Imrân sampai dengan Q.S An-Nisâ‟, jilid 3 terdiri dari Q.S Al-
Mâidah, jilid 4 terdari dari Q.S Al-An‟âm, jilid 55 terdiri dari Q.S
47
Lufaefi, “Tafsir Al-Misbah: Tekstualitas, Rasionalitas dan Lokalitas Tafsir Nusantara”,
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 21, no.1 (April 2019), 31.
https://jurnal.ar.raniry.ac.id/index.php/substantia/article/download/4474/pdf
a. Sumber tafsir
b. Sistematika penulisan
48
Nur Chanifah dan Abu Samsudin, Pendidikan Karakter Islami: Karakter Ulul Albab di dalam
Al-Qur‟an (Purwokerto: CV Pena Persada, 2019), 116
49
Taufikurrahman, “Pendekatan Qurais Shihab dalma Tafsir Al-Misbah”, Jurnal Al-Makrifat, 4,
no. 1, (April 2019), 83.
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/makrifat/article/view/3302/2463
penamaan surat.
2) Nama surat dan nama-nama lain dari surat tersebut, serta alasan
penamaannya.
sesudahnya.
pokok atau kata kunci yang terdapat dalam ayat tersebut. Lalu pada
c. Metode Penafsiran
lainnya.51
d. Corak
B. Ayat-Ayat Parenting
52
Arifin, 19.
53
Budiana dan Gandara, “Kekhasan Manhaj Tafsir AL-Misbah Karya M. Quraish Shihab”, Jurnal
Iman dan Spiritualita, 1, no.1 (2021), 88.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jis/article/download/11497/pdf
Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana cara kami
diri dari api neraka. Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras
berbentuk amr lil jama (kata perintah dengan bentuk plural) dari waqa
yang berarti jagalah oleh kalian, dan kata ânfusâkum yang berarti diri
kalian. Kata qû ânfusâkum pada ayat ini memiliki makna sebagai perintah
untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Lalu pada kata
gilâz syidad yang terdiri dari dua suku kata, yaitu gilâz yang merupakan
bentuk plural dari kata gâliz yang berarti keras, dan pada kata syidad yang
merupakan bentuk plural dari syadid, yang memiliki arti kasar. Dengan
demikian, kata gilaz syidad dalam ayat ini merupakan deskripsi dari sifat
sebagai berikut:
54
Departemen Agama Ri, Al-Qur‟an dan Tafsirannya (Edisi Disempurnakan), Jilid X, (Jakarta:
Kementerian Agama RI), 204-205.
55
Fakhurrazi, “Proteksi Pendidikan Keluarga Dalam Al-Qur‟an (Telaah Q.S At-Tahrim: 6)”,
Jurnal At-Tibyan, Vol: 3, No. 2 (Desember 2008), 190.
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/tibyan/article/view/691/474
mendidik anak-anak, istri dan seluruh keluarga supaya terhindar dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan juga batu-batu. Dan yang
apa yang Allah perintahkan. Seperti kata Quraish Shihab pada tafsirannya
“Di atasnya yakni yang menangani neraka itu dan bertugas untuk
menyiksa penghuni neraka adalah malaikat-malaikat yang kasar-
kasar hati dan perlakuannya, yang keras-keras perlakuannya
dalam melaksanakan tugasnya, yang tidak mendurhakai Allah
menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka sehingga
siksa yang mereka lakukan tidak kurang maupun tidak berlebihan
dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai dengan dosa yang
dilakukan oleh masing-masing penghuni neraka, dan mereka juga
senantiasa dapat dengan mudah mengerjakan apa yang
diperintahkan oleh Allah kepada mereka.”56
enggan mengikuti perintah Allah tidak dapat membela dirinya pada hari
56
M. QuraishShihab, Tafsir Al-Misbah, Jilid 14, (Jakarta: Lentera hati, 2002), 326.
redaksional tertuju pada kaum pria (ayah). Tetapi ayat ini juga
mengisyaratkan kepada orangtua yakni pria dan wanita (ayah dan ibu).
dan juga pola asuh yang baik mulai dari membiasakan dan juga
57
Shihab, 327.
mengatakan hal tersebut karena itu adalah hak dari anak keturunannya
58
Al-Qur‟an Indonesia, https://quran-id.com
memahami ayat ini ditujukan kepada mereka yang menjadi wali anak
yatim, agar mereka dapat memperlakukan anak yatim tersebut dengan baik
warisan karena hal itu merupakan anjuran dan hak yang tidak dapat
Kata ( )سديداsadidan terdiri dari huruf Sin dan Dal yang menurut
pada sasarannya. Dengan demikian, kata sadid dalam ayat diatas tidak
sekedar berarti benar, tetapi juga harus bersifat tepat sasaran. Ayat ini
59
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Cetakan 1, Vol. 2, (Jakarta: Lentera hati, 2000), 337.
60
Shihab, 338.
adalah hamba Allah yang selalu berdo‟a setelah berusaha. Dalam tafsir Al-
Misbah dijelaskan:
61
Al-Qur‟an Indonesia, https://quran-id.com
Kata )(قرة
ّ qurrah yang awalnya memiliki makna dingin, yang
air mata yang dingin menunjukkan kegembiraan, sedangkan air mata yang
melalui air matanya. Bila air mata tersebut dingin, maka berarti gadis
tersebut menerima pinangan, tetapi bila air mata tersebut hangat, berarti
musim dingin dengan gembira. Dari beberapa alasan diatas kata tersebut
yang berarti menuju, menumpu, atau meneladani. Dari kata yang sama
maka lahir kata lain yaitu kata ummyang berarti ibu dan imam yang
62
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Kesan, Pesan dan Keserasian, Vol. 9, (Jakarta: Lentera
Hati, 2002), 544.
63
Shihab, 545..
Ayat ini membuktikan bahwa sifat hamba Allah yang terpuji itu
tidak hanya terbatas pada upaya untuk menghiasi diri dengan amal-amal
keluarga agar menjadi manusia terhormat, karena anak dan pasangan tidak
dapat menjadi penyejuk mata tanpa keberagaman yang baik, bagi budi
a. Ayat 12
64
Shihab, 545.
melengahkan”.
dan kisah Luqman yang terdapat pada ayat ini, karena terdapat daya
65
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, Vol. 11,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 120.
Ibn „Asyur.
tafsirannya, yaitu:
kemudahan yang lebih besar. Makna ini diambil dari kata hakamah,
arah yang tidak diinginkan. Memilih sesuatu yang terbaik dari dua hal
yang buruk pun akan dinamai hikmah dan pelakunya dinamai hakim.
dalam arti pengetahuan tentag sesuatu yang paling utama dari Allah.
menambahkan
66
Shihab, 121.
diambil dari kata syakara yang artinya pujian atas kebaikan. Rasa
sesuatu dari hatinya betapa besar nikmat dan anugerah yang telah
Allah berikan.
Ayat ini menggunakan bentuk kata kerja masa kini dan datang
67
Shihab, 122.
68
Shihab 123.
Nya, tidak dalam Dzat-Nya tidak pula dalam sifat-Nya, bahkan Dia
yang di peroleh diri sendiri maupun diperoleh orang lain. Ada tiga
b. Ayat 13
Luqman yang disebutkan pada surat ini adalah seorang tokoh yang
peringatan dan ancaman. Kata ini disebutkan sesudah kata dia berkata
69
Shihab, 126.
c. Ayat 14
Ayat ini dinilai oleh banyak ulama bukan termasuk bagian dari
70
Shihsab 128.
terhadap jasa ibu, karena ibu memiliki peran penting dalam kelahiran
71
Shihab, 129.
Kata هىًا
ْ َوyang berarti kelemahan atau kerapuhan. kerapuhan.
Hal-hal yang menarik dari pesan ayat ini dan ayat sebelumnya
d. Ayat 15
72
Shihab, 131.
“Di sisi lain, jika sesuatu yang masih tidak diketahui duduk
soalnya-boleh atau tidak- telah dilarang, maka tentu lebih
terlarang lagi apabila telah terbuktii adanya larangan
atasnya. Bukti-bukti tentang keesaan Allah dan tiada sekutu
bagi-Nya terlalu banyak, sehingga penggalan ayat ini
merupakan penegasan tentang larangan mengikuti siapapun-
walaupun kedua orangtua- dan walau dengan memaksa
anaknya mempersekutukan Allah.”73
Pada kata َم ْعزُوْ فًاmencakup segala hal yang dinilai baik oleh
Pernah didatangi oleh ibunya yang ketika itu masih musyrikah. Asma‟
73
Shihab, 132.
kunjungannya.
membelikan untuk ibu dan bapaknya yang kafir dan fakir minuman
munkar.
berkomentar bahwa
e. Ayat 16
74
Shihab, 133.
ِ َل
yang diuraikan adalah kedalaman ilmu Allah. Pada kata طٍْف yang
diambil dari kata lathafa yang huruf nya terdiri dari lam, tha dan fa‟. Kata
ini mengandung makna lembut, halus atau kecil. Dari makna ini kemudian
rahasianya, yan kecil dan yang halus, kemudian menempuh jalan untukk
kekerasan.
75
Shihab, 136.
yang sangat dalam dan yang disembunyikan, serta tidak terjadi sesuatu pun
keesaan Allah dan larangan untuk menyekutukan-Nya, maka pada ayat ini
f. Ayat 17
Artinya: “Wahai anakku! Laksanakaanlah sholat dan suruhlah (manusia)
berbuat makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang
demikian itu termasuk perkara yang penting.”
76
Shihab 137.
ketinggian sesuatu, dan ketiga, sejenis batu. Ketiga makna tersebut dapat
berkaitan, apalagi jika pelakunya adalah manusia. Seseorang yang sabar akan
menhaan diri, dan untuk melakukan itu memerlukan kekuatan jiwa, dan
merupakan menahan gejolak nafsu demi mencapai yang baik atau yang
terbaik.77
77
Shihab, 138.
g. Ayat 18-19
Nasehat Luqmân kali ini berkaitan dengan akhlak dan sopan santun
berkata:
78
Shihab, 139.
sakit. Dari kata ini menggambarkan ayat diatas tentang upaya keras
ِ ْفِى ْاْلَر
Kata ض yang memiliki arti di bumi pada ayat ini
Kata mukhtâlan diambil dari akar kata khayâl. Awal mulanya kata ini
berati orang yang memiliki ringkah laku yang diarahkan oleh khayalan
bukan oleh kenyataan. Orang yang seperti ini akan berjalan dengan
oleh ata fakhûran, yaitu sering membanggakan diri. Pada kata mukhtâl
kebajikannya.79
a. Ayat 23
79
Shihab, 140.
80
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, Vol. 7,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 443.
bahwa:
nikmat kepada pihakk lain, dan kedua perbuatan baik. Maknanya bahkan
orangtua. Anak harus selalu mendekat dan merasa dekat kepada ibu
81
Shihab, 444.
82
Shihab, 446.
orangtua bukan saja yang benar atau tepat, bukan juga yang sesuai dengan
adat kebiasaan yang baik dalam suatu masyarakat, tetapi juga harus yang
anak, maka kesalahan itu harus dainggap tidak ada/dimaafkan karena tidak
b. Ayat 24
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, “wahai Tuhanku! Sayangilah
keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada
waktu kecil.”
Ayat ini tidak membedakan antara bapak dan ibu. Pada dasarnya
demikian. Thahir Ibn „Asyur menulis bahwa Imam Syafi‟i pada dasarnya
keduanya sama, sehingga bila salah satu yang hendak didahulukan, sang
menggunakan ayat ًْ ِ َك َما َربَّ ٍٰىyang oleh beberapa ulama diartikan sebagai
kuantitasnya sama dengan apa yang telah di peroleh dari keduanya. Tetapi
jauh lebih banyak dan besar dari apa yang telah diperoleh.
yang dianjurkan di ayat ini adalah hanya bagi seorang muslim, baik masih
hidup maupun telah meninggal. Sedangkan bila ayah atau ibu yang tidak
mendoakannya.
Ibu bapak yang kafir dan masih hidup tetap dapat di doakan.
keduanya kiranya memperoleh rahmat Allah yang kekal dan tidak sekadar
83
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, Vol. 7,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 68.
keduanya.
orangtua. Perilaku yang muncul akibat rasa kasih sayang yang menjadikan
lanjut dan tidak berdaya, maka sudah sepatutnya sang anak menjaga
c. Ayat 25
Thahir Ibn „Asyur menulis bahwa pada tuntunan ayat-ayat yang lalu
84
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, Vol. 7,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 70.
bapak yang telah dikemukakan, sementara anak yang sesekali karena satu
tersebut, pada ayat ini ditegaskan bahwa: Tuhan kamu lebih mengetahui
segala apa yang ada dalam hati kamu, termasuk sikap dan upaya dalam
hormat kepada orangtua. Bila seorang anak terlanjur berbuat buruk kepada
Sahabat Nabi, Ibn Abbas, menafsirkan kata ini dengan seseorang yang
disebutkan dengan jelas jika ayat ini termasuk pada ayat-ayat yang
membahas mengenai pola asuh. Seperti pada Q.S At-Tahrim ayat 6, disana
85
Shihab, 72.
berawal orangtua dan juga keluarga. Ayat ini secara redaksional tertuju
Lalu pada Q.S Luqman ayat 13, beliau menyebutkan “Kata ini
Luqman ayat 12-19, dijelaskan dengan cukup jelas bagaimana tata cara
mengenai kedisiplinan dan juga rasa sopan antara orangtua dan anak yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
parenting. Diantaranya:
parenting. Karena pada ayat Q.S Luqman ayat 12-19, Quraish Shihab
kepada anaknya dengan sikap yanng lemah lembut dan penuh kasih
sayang.
Pada ayat lain Quraish Shihab juga menjelaskan dengan rinci ayat-ayat
mana saja yang bisa menjadi acuan dalam proses pola asuh orangtua yang
75
B. Saran
Saran yang penulis berikan ini dikhusukan kepada semua pihak, baik
asuh orangtua. Tetapi hanya beberapa ayat saja yang membahas pola asuh
DAFTAR PUSTAKA
AlFanzari, Achmad Sauqi. “Mendidik Diri dan Keluarga (Kajian Tafsir Surah At-
Tahrim, Perspektif Quraish Shihab)”. Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel, 2016.
Al-Jauhari, Mahmid Muhammad. Membangun Keluarga Qur‟ani. Jakarta:
Amzah, 2013.
Alkaf, Idrus H. 17 Langkah Menjadi Orangtua Sukses. Bandung: Semesta, 2015.
Amin, Mafri, dan Lilik Umi Katsum. Literatur Tafsir Indonesia. Ciputat: LP. UIN
Jakarta, 2011.
Arifin, Zaenal. “Karakteristik Tafsir Al-Misbah”. Jurnal Al-Ifkar. Vol. 8. No. 1.
(Maret 2020).
Ath-Thabari, Ibnu Jarir. Tafsir At-Thabari. Jilid XXV. Jakarta: Pustaka Azzam,
2007.
At-Tamimy, Muhammad Fikri. “Konsep Parenting Dalam Perspektif Surah
Luqman dan Implementasinya (Studi Kasus Pada Pengauh Pondok
Pesantren Ath-Harul Arifin Banjarmasin).” Universitas Maulana Malik
Ibrahim, 2016.
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Budiana, dan Gandra. “Kekhasan Manhaj Tafsir AL-Misbah Karya M. Quraish
Shihab.” Jurnal Imam Dan Spiritualitas. Vol. 1. No. 1. (2021).
Chairunnisa, Sherina Riza. “ Pengaruh Toxic Parenting Terhadap Perilaku
Emosional Anak Usia Dini Di Kecamatan Pondok Arem Tahun 2021”.
Universitas Islam Negeri Hidayatullah, 2021.
Chalifah, Nur, dan Abu Samsudin. Pendidikan Karakter Islami: Karakter Ulul
Albab Di Dalam Al-Qur‟an. Purwokerto: CV Pena Persada, 2019.
Fakhurrazi. “Proteksi Pendiikan Keluarga Dalam Al-Qur‟an (Telaah Q.S At-
Tahrim: 6)”. Jurnal At-Tibyan. Vol. 3. No. 2 (Desember 2008).
Fitri, Adelia. “Pengaruh Parenting Islami Terhadap Karakter Disiplin Anak Usia
Dini Yang Bersekolah Di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten
Kepahiang”. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2020.
Husna, Nurul. “Islamic Parenting: Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Tafsir Q.S
Al-Baqarah/2: 132-133 dan Q.S Luqman/31: 12-19”. Universitas Islam
Negeri Walisongo 2016.
Ice. “Konsep Mendidik Anak Dalam Al-Qur‟an (Suatu Kajian Tafsir Tahlili Q.S
Luqman/31: 12-19).” Universitas Islam Negeri Alauddin, 2013.
Ilahi, Muhammad Takbir. Quantum Parenting. Yogyakarta: Katahati, 2017.
Lufaefi. “Tafsir AL-Misbah: Tekstualitas, Rasionalitas dan Lokalitas Tafsir
Nusantara”. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin. Vol. 21. No. 1.
(April 2019).
Masrury, Farhan. “Konsep Parenting Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Analisis Surat
AL-Luqman Ayat 13-19)”. Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah. Vol. 2. No. 2.
(Juli 2020)
Mazhahiri, Husen. Pintar Mendidik Anak; Panuan Lengkap Bagi Orangtua,
Guru, dan Masyarakat berdasarkan Ajaran Islam. Jakarta: Lentera Abadi,
1999.
Mualifah. Psyco Islamic Smart Parenting. Yogyakarta: DIVA Press, 2009.
Mustaqimah, Zulfa. “Nilai-Nilai Parenting Islami Dalam Q.S An-Nisa‟ Ayat 9
Telaah Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab”. Universitas Islam
Indonesia, 2021.
Nichlatil, Khiyarotun. “Konsep Parenting Dalam Surah Ash-Shaffat Ayat 100-107
(Studi Tafsir Al-Misbah)”. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyiah, 2017.
Nooraeni, Resiana. “Implementasi Program Parenting Dalam Menumbuhkan
Perilaku Pengasuhan Positif Orangtua di PAUD Tulip Tarogong Kaler
Garut”. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 13, No. 2. (Oktober 2017).
Nurchyono, Imam. “Implementasi Q.S AT-Tahrim (66): 6 Terhadap Orangtua
Sebagai Fungsi Kontrol Dalam Keluarga”. Jurnal El-Izdiwaj: Indonesian
Journal Of Civiland Islamic Family Law. Vol. 1. No. 2. (Desember, 2020).
Purnomo, sigit. “ materi-materi pilihan dalam parentig education menurut munif
chatib”. Golden age (Jurnal ilmiah tumbuh kembang anak usia dini). Vol
1, No. 1 (April 2016).
Sanaky, Hujair A. H. “ Metode Tafsir: Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti
Warna Atau Corak Mufassirin”. Jurnal Al Mawarid, Vol. 18, (2018).
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat. Bandung : Mizan, 1993.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat. Edisi Ke-2, Cet. Ke-1. Jakarta: Mizan, 2013.
Shihab, M. Quraish. Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian. Vol. 9.
Jakarta: Lentera Hati 2002.
Shihab, M. Quraish. Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian. Vol. 14.
Jakarta: Lentera Hati 2002.
Shihab, M. Quraish. Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian. Vol. 2.
Jakarta: Lentera Hati 2002.
Shihab, M. Quraish. Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian. Vol. 7.
Jakarta: Lentera Hati 2002.
Shihab, M. Quraish. Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian. Vol. 11.
Jakarta: Lentera Hati 2002.
Suciati, novi. “gambaran pengasuhan orang tua yang memiliki anak menghafal al-
qur‟an”. Universitas negeri sunan kalijaga, 2018.
Sugiono. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta , 2010.
Supenti, Penti, Dan Iis Rodiah. “ Peran Program Parenting Dalam Meningkatkan
Kemandirian Anak (Penelitian Kelompok Bermain At-Taqwa Cidewa
Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis). Jurnal
Garuda: Tarbiyah Al-Aulad: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 2.
No. 2. (Juli 2020).
Taufikurrahman. “Pendekatan Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah”. Jurnal
Al- Makrifat. Vol. 4. No.1. (April 2019).
Tim penyusun. Pedoman penulisan karya ilmiah. Jember: IAIN Jember Press,
2017.
Usman. Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2019.
Yasir, Muhammad, Dan Ade Jamaruddin. Studi Al-Qur‟an. Riau: Asa Riau, 2016.
Yusuf, M. Kadar. Tafsir Tarbawi Pesan Pesan Al-Qur‟an Tentang
Pendidikan. Ed. 1. Cet. 1. Jakarta: Amzah, 2013.
Nim : U201046
B. Data Pribadi
NIM : U20181046
Kabupaten Jember
E-mail : ditha22firstiant@gmail.com
C. Riwayat Pendidikan
2. SDN Padomasan 02
3. SMP 01 Jombang
4. MA Negeri 03 Jember