Anda di halaman 1dari 35

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN TANJUNG PRIOK

NOMOR 43 TAHUN 2023

TENTANG

PELAYANAN GIZI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan gizi di


Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok maka perlu adanya
upaya pelayanan kesehatan sesuai standar secara
berkesinambungan;

b. bahwa agar upaya peningkatan pelayanan gizi dapat dikelola


dengan baik, maka perlu ditetapkan sasaran, indikator
kinerja, tim dan uraian tugas pelayanan gizi sesuai standar
di puskesmas;

c. bahwa setelah diterbitkannya renstra Dinas Kesehatan


Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2023-2026
maka kebijakan pelayanan gizi perlu direvisi;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat tentang Pelayanan Gizi;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

3. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


Manusia;

4. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan


Nasional Percepatan Gizi;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23


Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi;

8. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 14 Tahun 2019 tentang


Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang


Standar Antropometri Anak.

10. Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor


25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Tahun 2023-2026.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN TANJUNG PRIOK TENTANG PELAYANAN GIZI.

KESATU : Penyelenggaraan pelayanan gizi di Puskesmas Kecamatan


Tanjung Priok dilaksanakan melalui Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif seperti
tercantum dalam lampiran.

KEDUA : Sasaran pelayanan gizi adalah seluruh pengunjung puskesmas


dan seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah maupun
swasta yang ada diwilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok, antara lain :
1. semua karyawan;
2. semua pengunjung puskesmas;
3. semua sekolah;
4. organisasi/kelompok masyarakat;
5. individu, keluarga dan masyarakat; dan
6. dll.

KETIGA : Indikator penyelenggaraan pelayanan gizi tercantum dalam


lampiran keputusan ini.
KEEMPAT : Profil indikator kinerja penyelenggaraan pelayanan gizi
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KELIMA : Penyelenggaraan pelayanan gizi dilaksanakan oleh tenaga


kesehatan yang berkompeten seperti tercantum dalam
lampiran keputusan ini.

KEENAM : Uraian tugas gizi tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETUJUH : Keputusan ini berlaku untuk Puskesmas Kecamatan dan


seluruh Puskesmas Kelurahan di wilayah Kecamatan Tanjung
Priok.

KEDELAPAN : Dengan terbitnya keputusan ini maka Keputusan Kepala Pusat


Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanjung Priok Nomor 13
Tahun 2022 tentang Pelayanan Gizi dinyatakan tidak berlaku
lagi.

KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Januari 2023

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN TANJUNG PRIOK

SAHRUNA
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NOMOR 43 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN GIZI

RUANG LINGKUP PELAYANAN GIZI

1. Ruang lingkup pelayanan gizi dalam gedung (UKP)


a. Konseling perorangan rawat jalan di poli.
b. Konseling perorangan rawat bersalin.
c. Edukasi perorangan di loket pendaftaran, laboratorium, farmasi, nurse
station.
d. Penyuluhan kelompok diruang tunggu, halaman Puskesmas.
e. Edukasi melalui audio pesan kesehatan yang diputar diruang server
Puskesmas.
f. Edukasi melalui media cetak (poster/leaflet/spanduk/rollbanner dll)
yang dipasang di Puskesmas.

2. Ruang lingkup pelayanan gizi luar gedung (UKM)


a. Melaksanakan surveilans gizi, melalui :
i. Pengumpulan data dalam EPPGBM.
ii. Pengolahan dan analisis data EPPGBM.
iii. Diseminasi pemanfaatan data EPPGBM.
iv. Pemberian PMT kepada ibu hamil KEK.
v. Pemberian TTD kepada ibu hamil.
vi. Pemberian TTD pada remaja putri.
b. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 bulan, melalui :
i. Pelaksanaan KIE ASI Eksklusif kepada ibu hamil dan ibu balita.
ii. Pelaksanaan 10 langkah keberhasilan menyusui.
iii. Pelaksanaan kegiatan kelompok pendukung ibu menyusui dan ibu
balita.
c. Pelaksanaan tatalaksana gizi buruk pada balita, melalui :
i. Tersedianya tim asuhan gizi yang kompeten dalam pencegahan dan
tata laksana gizi buruk pada balita.
ii. Puskesmas mempunyai pedoman/NSPK/SOP dalam tata laksana gizi
buruk pada balita.
iii. Tersedianya pelayanan tata laksana gizi buruk (rawat jalan/rawat
inap).
d. Advokasi dan sosialisasi pemangku kepentingan dan masyarakat.
e. Koordinasi lintas sector dengan pemangku kepentingan diwilayah kerja
Puskesmas.
f. Membangun kemitraan dengan lintas sector, ormas, kelompok potensial,
sector swasta dan pihak terkait lainya.
g. Melakukan peningkatan kapasitas, memfasilitasi edukasi kesehatan
kepada masyarakat, penyebarluasan informasi kesehatan melalui
berbagai media dan saluran komunikasi.
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NOMOR 43 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN GIZI

PROFIL INDIKATOR KINERJA PELAYANAN GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
Nomor 1
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Persentase Ibu Hamil Anemia

1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun


2023-2026
2 TUJUAN Mengukur persentase ibu hamil anemia
di wilayah
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin
(Hb) kurang dari 11,0 g/dl
2. Data yang digunakan adalah data
kumulatif tiap bulan
3. Ibu hamil yang menderita anemia
hanya dihitung 1 kali selama periode
kehamilannya
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah ibu hamil anemia sampai bulan
ini
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah ibu hamil yang diperiksa Hb
sampai bulan ini
8 TARGET PENCAPAIAN <36%
9 KRITERIA Inklusi :
Ibu hamil pada kunjungan pertama yang
diperiksa Hb

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Register Ibu Hamil, e-puskesmas, LB3
KIA
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN <3238 ibu hamil per tahun

15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan


DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 2
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Persentase Ibu Hamil Risiko Kurang
Energi Kronik (KEK)
1 DASAR PEMIKIRAN 1. Rencana Pembangunan Daerah
Tahun 2023-2026
2. Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
2020-2024
2 TUJUAN Mengukur jumlah persentase ibu hamil
yang memiliki risiko Kurang Energi
Kronik (KEK)
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi
Kronik (KEK) yang ditandai dengan
ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
kurang dari 23,5 cm
2. Data yang digunakan adalah data
kumulatif tiap bulan
3. Ibu hamil yang menderita KEK hanya
dihitung 1 kali selama periode
kehamilannya
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah ibu hamil risiko KEK sampai
bulan ini.
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah ibu hamil yang diukur LiLA
sampai bulan ini.
8 TARGET PENCAPAIAN <11.5%
9 KRITERIA Inklusi :
Ibu hamil pada kunjungan pertama yang
diperiksa LiLA

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Register Ibu Hamil, e-puskesmas, LB3
KIA
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN <1028 ibu hamil per tahun
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 3
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Ibu Hamil yang mendapat
Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal 90
Tablet Selama Masa Kehamilan
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Mengukur cakupan ibu hamil yang
dapat tablet tambah darah minimal 90
tablet selama kehamilan
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Ibu hamil yang mendapatkan Tablet
Tambah Darah (TTD) sekurangnya
mengandung zat besi setara dengan
60 mg besi elemental dan 0,4 mg
asam folat yang disediakan oleh
pemerintah minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
2. Data yang digunakan adalah data
kumulatif tiap bulan
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) 1. Jumlah ibu hamil dapat TTD minimal
90 tablet sampai bulan ini
2. Jumlah ibu hamil minum TTD
minimal 90 tablet sampai bulan ini
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah ibu hamil yang ada sampai
bulan ini
8 TARGET PENCAPAIAN 83%
9 KRITERIA Inklusi :
Ibu hamil di triwulan 3

Eksklusi :
Ibu hamil di triwulan 1 dan 2
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Register Ibu Hamil, e-puskesmas, LB3
KIA
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 7487 ibu hamil per tahun
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 4
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi
Kronik (KEK) yang mendapat Makanan
Tambahan
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Mengukur cakupan ibu hamil KEK yang
dapat makanan tambahan
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Ibu hamil dengan risiko Kekurangan
Energi Kronik (KEK) yang ditandai
dengan ukuran Lingkar Lengan Atas
(LiLA) kurang dari 23,5 cm yang
mendapat makanan tambahan asupan
zat gizi diluar makanan utama dalam
bentuk makanan tambahan pabrikan
2. Data yang digunakan adalah data
kumulatif tiap bulan
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah ibu hamil KEK yang dapat
makanan tambahan
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah semua ibu hamil KEK
8 TARGET PENCAPAIAN 85%
9 KRITERIA Inklusi :
Ibu hamil KEK

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Register Ibu Hamil, e-puskesmas, LB3
KIA
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 874 ibu hamil KEK per tahun
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 5
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Ibu Nifas mendapat Kapsul
Vitamin A
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui persentase cakupan
Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
3 DEFINISI OPERASIONAL Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42
yang mendapat 2 kapsul vitamin A yang
mengandung vitamin A dosis 200.000
Satuan Internasional (SI), satu kapsul
diberikan segera setelah melahirkan dan
kapsul kedua diberikan minimal 24 jam
setelah pemberian pertama

Rekapitulasi data tahunan diperoleh


melalui penjumlahan data bulan Januari
sampai Desember (kumulatif)
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah Ibu Nifas dapat kapsul
Vitamin A
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh ibu nifas
8 TARGET PENCAPAIAN 79%
9 KRITERIA Inklusi :
Seluruh Ibu Nifas yang Mendapat
Vitamin A

Eksklusi :
Tidak Ada
10 FORMULA Persentase Ibu Nifas dapat Kapsul
Vitamin A :

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA LB3 KIA
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 6800 ibu nifas yang mendapat
vitamin A
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan, Tahunan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulan dan Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 6
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Persentase Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (berat badan < 2500 gram)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui persentase cakupan
bayi berat badan lahir rendah
(berat badan < 2500 gram
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Bayi baru lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram
2. Data dilaporkan setiap tahun dari
hasil rekap setiap bulan, sehingga
angka tahunan diperoleh melalui
penjumlahan bulan Januari sampai
Desember (kumulatif)

4 JENIS INDIKATOR Output


5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah bayi dengan berat badan lahir
rendah (berat badan < 2500 gram)
sampai bulan ini
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah bayi baru lahir hidup yang
ditimbang sampai bulan ini
8 TARGET PENCAPAIAN < 3%
9 KRITERIA Inklusi :
Seluruh bayi dengan berat badan lahir
rendah (berat badan < 2500 gram)

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Kohort Bayi LB3 KIA, e-puskesmas
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN <2558 Bayi Baru Lahir
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 7
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Bayi Yang Baru Lahir
Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1 DASAR PEMIKIRAN Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
2020-2024
2 TUJUAN Untuk mengetahui persentase jumlah
bayi baru lahir mendapatkan IMD
3 DEFINISI OPERASIONAL Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah
proses menyusu dimulai segera setelah
lahir. IMD dilakukan dengan cara kontak
kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya
segera setelah lahir dan berlangsung
minimal 1 (satu) jam
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah bayi baru lahir hidup yang
mendapat IMD
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah bayi baru lahir hidup
8 TARGET PENCAPAIAN 66%
9 KRITERIA Inklusi :
Jumlah bayi baru lahir hidup yang
mendapat IMD

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku KIA, Kohort Bayi
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 5821 bayi baru lahir
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Triwulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 8
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan
Mendapat ASI Eksklusif (ASI Proses)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Eksklusif (ASI Proses)
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Bayi usia kurang dari 6 bulan adalah
seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari
sampai 5 bulan 29 hari
2. Bayi mendapat ASI Eksklusif kurang
dari 6 bulan adalah bayi kurang dari
6 bulan yang diberi ASI saja tanpa
makanan atau cairan lain kecuali
obat,vitamin dan mineral berdasarkan
recall 24 jam

4 JENIS INDIKATOR Output


5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah bayi kurang dari 6 bulan masih
mendapat ASI Eksklusif
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang
direcall
8 TARGET PENCAPAIAN 55%
9 KRITERIA Inklusi :
Bayi kurang dari 6 bulan masih
mendapat ASI Eksklusif

Eksklusi
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku KIA, Kohort ASI Eksklusif, LB3

13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data sekunder


DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 935
15 PERIODE PENGAMBILAN Februari dan Agustus
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS DAN Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 9
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat
ASI Eksklusif
1 DASAR PEMIKIRAN Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
2020-2024
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan bayi usia
6 bulan mendapat ASI Eksklusif
3 DEFINISI OPERASIONAL Bayi sampai usia 6 bulan yang diberi ASI
saja tanpa makanan atau cairan lain
kecuali obat, vitamin dan mineral sejak
lahir
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah bayi 6 bulan mendapat ASI
Eksklusif
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh bayi usia 6 bulan
8 TARGET PENCAPAIAN 50%
9 KRITERIA Inklusi:
Bayi usia 6 bulan masih mendapat ASI
Eksklusif

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku KIA, Kohort ASI Eksklusif, LB3
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 1160
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 10
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat
Kapsul Vitamin A
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan balita 6-59
bulan mendapat kapsul vitamin A
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Bayi 6 sampai 11 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A berwarna
biru dengan kandungan vitamin A
sebesar 100.000 SI
2. Anak umur 12 sampai 59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A berwarna
merah dengan kandungan vitamin A
sebesar 200.000 SI
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah bayi 6-11 bulan + balita 12-59
bulan yang mendapat kapsul vitamin A
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah balita 6-59 bulan
8 TARGET PENCAPAIAN 89%
9 KRITERIA Inklusi:
1. Bayi 6-11 bulan yang mendapat
kapsul vitamin A berwarna biru
2. Balita 12-59 bulan yang mendapat
kapsul vitamin A berwarna merah

Eksklusi:
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku KIA, laporan pemberian kapsul
vitamin A, LB3
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 15417 balita usia 6-59 bulan
15 PERIODE PENGAMBILAN Februari dan Agustus
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS DAN Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 11
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Balita Gizi Kurang yang
mendapat Makanan Tambahan
1 DASAR PEMIKIRAN Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
2020-2024
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan balita gizi
kurang mendapat makanan tambahan
3 DEFINISI OPERASIONAL Balita usia 6 bulan sampai dengan 59
bulan dengan kategori status gizi
berdasarkan indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau
Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB) memiliki Z-score -3 SD sampai
kurang dari -2 SD yang yang mendapat
tambahan asupan gizi selain makanan
utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah balita gizi kurang mendapat
makanan tambahan
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh balita gizi kurang
8 TARGET PENCAPAIAN 85%
9 KRITERIA Inklusi :
Balita Kurus Baru

Ekslusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METOEDE PENGUMPULAN Retrospektif, observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku KIA, Kohort Balita, Formulir Tanda
Terima PMT
13 INSTRUMEN PENGAMBILAN Data primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 748 balita gizi kurang
15 PERIODE PENGAMBILAN Setiap Bulan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 12
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang
mendapat Perawatan
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan kasus balita
gizi buruk yang mendapat perawatan
3 DEFINISI OPERASIONAL Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki
tanda klinis gizi buruk dan atau indeks
Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
score kurang dari -3 SD atau LiLA < 11,5
cm pada balita usia 6 - 59 bulan yang di
rawat inap maupun rawat jalan di
fasilitas pelayanan kesehatan dan
masyarakat sesuai dengan tata laksana
gizi buruk
4 JENIS INDIKATOR Output

5 SATUAN PENGUKURAN Persentase

6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 59


bulan yang mendapat perawatan
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh gizi buruk pada balita
0 – 59 bulan
8 TARGET PENCAPAIAN 88 %
9 KRITERIA Inklusi :
Balita dengan kriteria gizi buruk lama,
baru dan meninggal (baik di rawat inap
maupun di rawat inap)

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA Persentase Gizi Buruk pada Balita 0 – 59
bulan yang mendapat Perawatan =
X 100%
11 METODE PENGUMPULAN Retrospektif, observasi
DATA
12 SUMBER DATA Formulir F1 Penimbangan Posyandu,
Kohort Gizi Buruk
13 INSTRUMEN PENGAMBILAN Data primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN Menyesuaikan kasus
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel

17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan


PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 13
Cakupan Balita yang di Timbang Berat
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA
Badannya (D/S)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat dalam kegiatan posyandu
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. S adalah jumlah seluruh balita yang
ada di wilayah kerja posyandu yang
sudah tinggal selama minimal 6
bulan di wilayah kerja tersebut
2. D adalah jumlah balita yang datang
ke posyandu atau dilakukan
kunjungan rumah untuk
penimbangan berat badan atau
jumlah seluruh balita yang
ditimbang berat badannya
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah seluruh balita yang ditimbang
berat badannya
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh balita yang ada di
wilayah kerja posyandu
8 TARGET PENCAPAIAN 80%
9 KRITERIA Inklusi :
Balita yang ditimbang berat badannya
yang datang ke posyandu atau
dikunjungi rumah

Eksklusi :
1. Balita yang bertempat tinggal belum 6
bulan di wilayah kerja posyandu
2. Balita yang datang ke posyandu
namun tidak ditimbang
10 FORMULA

11 METOEDE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Formulir F1 Penimbangan Posyandu
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 14.466 balita
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Diagram batang
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 14
Cakupan Balita Memiliki Buku
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Kesehatan Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju
Sehat (KMS) (K/S)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui jangkauan program
pada wilayah kerja Posyandu
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. S adalah jumlah seluruh balita bulan
yang ada di wilayah kerja posyandu
yang sudah tinggal selama minimal 6
bulan di wilayah kerja tersebut
2. K adalah jumlah balita yang ada di
wilayah kerja posyandu yang memilki
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
atau Kartu Menuju Sehat (KMS)
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah balita yang ada di wilayah kerja
posyandu yang memilki Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju
Sehat (KMS)
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh balita yang ada di
wilayah kerja posyandu
8 TARGET PENCAPAIAN 80%
9 KRITERIA Inklusi :
Balita yang memiliki buku KIA/KMS

Eksklusi :
Balita yang bertempat tinggal belum 6
bulan di wilayah kerja posyandu
10 FORMULA

11 METOEDE PENGUMPULAN Obeservasi


DATA
12 SUMBER DATA Formulir F1 Penimbangan Posyandu
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 14.466 balita
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Diagram batang
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 15
Cakupan Balita di Timbang yang Naik
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA
Berat Badannya (N/D’)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN 1. Untuk mengukur tingkat keberhasilan
program dalam kegiatan UPGK di
posyandu
2. Untuk mengukur gambaran dasar
status gizi balita di wilayah kerja
posyandu
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. N adalah jumlah balita yang
ditimbang berat badannya dan
mengalami peningkatan berat badan
dibandingkan bulan sebelumnya
sesuai dengan standar
2. D’ adalah jumlah balita yang dipantau
berat badan yang terkoreksi (Jumlah
balita ditimbang dikurang jumlah
balita tidak datang bulan lalu
dikurang jumlah balita baru)
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah balita yang ada ditimbang berat
badannya mengalami peningkatan berat
badan dibandingkan bulan sebelumnya
sesuai Kenaikan Berat Minimal (KBM)
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah balita yang ditimbang berat
badannya
8 TARGET PENCAPAIAN 86 %
9 KRITERIA Inklusi :
Balita usia 0-59 bulan yang naik berat
badanya sesuai kenaikan berat badan
minimal (KBM)

Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Formulir F1 Penimbangan Posyandu
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Sekunder
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 6796 balita
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Diagram batang
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Nomor 16
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Prevalensi Berat Badan Kurang (Berat
Badan Kurang dan Sangat Kurang) pada
Balita
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Menghitung prevalensi balita berat badan
kurang yang ada di wilayah
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Anak umur 0 sampai 59 bulan
dengan kategori status gizi
berdasarkan indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U) memiliki Z-
score kurang dari
2. Data yang dikumpulkan adalah Berat
Badan, Jenis Kelamin, Umur,
Tanggal Lahir dan Tanggal
Pengukuran
3. Pencatatan/entri data pengukuran
dilakukan setiap bulan
4. Laporan tahunan menggunakan
pengukuran satu waktu di bulan
Agustus dengan pertimbangan
bahwa pada bulan Agustus jumlah
balita ditimbang (D/S) tertinggi
dibandingkan bulan lainnya.
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah balita berat badan kurang yang
ada di wilayah
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah balita yang ditimbang berat
badan di wilayah
8 TARGET PENCAPAIAN < 13%
9 KRITERIA Kriteria Inklusi:
Seluruh balita berat badan kurang yang
ada di wilayah

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Buku bantu F1 Penimbangan, LB3 Gizi,
E-PPGBM
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN < 2351 per tahun
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Line chart, tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 17
NO JUDUL INDIKATOR Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) pada Balita
KINERJA
1 DASAR PEMIKIRAN 1. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting
2. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026

2 TUJUAN Untuk menghitung prevalensi balita pendek yang ada di


wilayah
3 DEFINISI 1. Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan kategori status gizi
OPERASIONAL berdasarkan indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U)
atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Z-score
kurang dari -2 SD
2. Data yang dikumpulkan adalah Panjang atau Tinggi Badan,
Jenis Kelamin, Tanggal Lahir dan Tanggal Pengukuran
3. Pencatatan/entri data pengukuran dilakukan setiap bulan
4. Laporan tahunan menggunakan pengukuran satu waktu di
bulan Agustus dengan pertimbangan bahwa pada bulan
Agustus jumlah balita ditimbang (D/S) tertinggi
dibandingkan bulan lainnya.
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR Jumlah balita pendek yang ada di wilayah
(PEMBILANG)
7 DENOMINATOR Jumlah balita yang diukur Panjang/Tinggi badan di wilayah
(PENYEBUT)
8 TARGET PENCAPAIAN < 16%
9 KRITERIA Kriteria Inklusi:
Seluruh balita pendek yang ada di wilayah

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE Observasi
PENGUMPULAN DATA
12 SUMBER DATA Buku bantu F1 Penimbangan, LB3 Gizi, E-PPGBM

13 INSTRUMENT Data Primer


PENGAMBILAN DATA
14 BESARAN TARGET < 2893 per tahun
SASARAN
15 PERIODE Bulanan
PENGAMBILAN DATA
16 PENYAJIAN DATA Line chart, tabel
17 PERIODE ANALISISI Bulanan, Tahunan
DAN PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 18
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Prevalensi Balita Wasting (Gizi Kurang
dan Gizi Buruk) pada Balita
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Menghitung prevalensi balita gizi kurang
yang ada di wilayah
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
kategori status gizi berdasarkan Berat
Badan menurut Panjang/Tinggi Badan
(BB/PB atau BB/TB) memiliki Z-score
kurang dari -2 SD
2. Data yang dikumpulkan adalah Berat
Badan, Panjang atau Tinggi Badan,
Jenis Kelamin, Tanggal Lahir dan
Tanggal Pengukuran
3. Pencatatan/entri data pengukuran
dilakukan setiap bulan
4. Laporan tahunan menggunakan
pengukuran satu waktu di bulan
Agustus dengan pertimbangan bahwa
pada bulan Agustus jumlah balita
ditimbang (D/S) tertinggi
dibandingkan bulan lainnya.
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah balita gizi kurang
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah balita yang diukur berat badan
dan Panjang/tinggi badan
8 TARGET PENCAPAIAN < 7,3%
9 KRITERIA Kriteria Inklusi:
Seluruh balita gizi kurang yang ada di
wilayah

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA 1. Buku bantu F1 Penimbangan
2. LB3 Gizi
3. E-PPGBM
13 INSTRUMENT PENGAMBILAN Data Primer
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN < 1320 per tahun
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Line chart, Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 19
NO JUDUL INDIKATOR Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet
KINERJA Tambah Darah (TTD)
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan remaja putri
mendapat tablet tambah darah
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Remaja perempuan berusia 12-18
tahun yang bersekolah di SMP/SMA
atau sederajat mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) seminggu sekali
yang sekurangnya mengandung zat besi
setara dengan 60 mg besi elemental dan
0,4 mg asam folat
2. Jumlah tablet tambah darah yang
didapatkan sebanyak :
a. Triwulan 1 : ≥ 12 tablet (Maret)
b. Triwulan 2 : ≥ 24 tablet (Juni)
c. Triwulan 3 : ≥ 36 tablet (September)
d. Triwulan 4 : ≥ 52 tablet (Desember)
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah remaja putri mendapatkan TTD
7 DENOMINATOR Jumlah seluruh remaja putri 12-18
(PENYEBUT) tahun di sekolah
8 TARGET PENCAPAIAN 56%
9 KRITERIA Kriteria Inklusi :
Semua remaja putri usia 12-18 tahun
yang bersekolah di SMP/SMA atau
sederajat yang mendapat tablet tambah
darah

Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA LB3, Formulir pencatatan tablet tambah
darah
13 Instrument pengambilan Data primer
data
14 BESARAN TARGET 6712 remaja putri
SASARAN
15 PERIODE PENGAMBILAN Triwulan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISISI DAN Triwulan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 20
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Cakupan Rumah Tangga Mengonsumsi
Garam Beriodium
1 DASAR PEMIKIRAN Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
2020-2024
2 TUJUAN Untuk mengetahui cakupan rumah
tangga mengonsumsi garam beryodium
3 DEFINISI OPERASIONAL Rumah tangga yang mengonsumsi
garam dengan komponen utamanya
Natrium Klorida (NaCl) dengan
penambahan Kalium Iodat (KIO3) dan
apabila diuji dengan larutan uji garam
beriodium maka terjadi perubahan
warna menjadi ungu.
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah rumah tangga yang
mengonsumsi garam beriodium
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah rumah tangga yang diperiksa
8 TARGET PENCAPAIAN 88 %
9 KRITERIA Inklusi :
Rumah tangga yang mengonsumsi
garam dengan komponen utamanya
Natrium Klorida (NaCl) dengan
penambahan Kalium Iodat (KIO3)

Ekslusi :
Tidak ada
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Retrospektif, observasi


DATA
12 SUMBER DATA Formulir pelaporan garam beriodium
13 INSTRUMEN PENGAMBILAN Formulir pelaporan garam beriodium
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 1940 KK
15 PERIODE PENGAMBILAN Dua kali dalam satu tahun
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS DAN Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
Nomor 21
NO JUDUL INDIKATOR Persentase kelurahan Surveilans Gizi
KINERJA
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui persentase kabupaten/kota melaksanakan
surveilans gizi
3 DEFINISI 1. Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi adalah
OPERASIONAL kabupaten/ kota yang minimal 70% dari jumlah puskesmas
melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data, serta diseminasi informasi
2. Pengumpulan data adalah puskesmas di wilayah kerja
kabupaten/kota melakukan entry data sasaran balita dan ibu
hamil serta data pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu, rerata setiap bulan mencapai minimal 60% sasaran
ibu hamil dan balita
3. Pengolahan dan analisis data adalah puskesmas di wilayah
kerja kabupaten/kota melakukan konfirmasi dan identifikasi
penyebab masalah gizi pada seluruh balita gizi buruk
4. Diseminasi informasi adalah puskesmas di wilayah kerja
Kabupaten/Kota melakukan penyusunan rencana kegiatan
berdasarkan hasil surveilans gizi dan di-upload ke dalam
sistem setiap triwulan
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN Persentase
PENGUKURAN
6 NUMERATOR Jumlah Kelurahan melaksanakan surveilans gizi
(PEMBILANG)
7 DENOMINATOR Jumlah seluruh kelurahan
(PENYEBUT)
8 TARGET 100%
PENCAPAIAN
9 KRITERIA Inklusi : Kelurahan di kecamtan tanjung priok
10 FORMULA

11 METODE Observasi
PENGUMPULAN
DATA
12 SUMBER DATA Formulir Kliping Gizi Buruk
13 INSTRUMEN Formulir Kliping Gizi Buruk
PENGAMBILAN
DATA
14 BESARAN TARGET 12
SASARAN
15 PERIODE Triwulan
PENGAMBILAN
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS Triwulan, Tahunan
DAN PELAPORAN
DATA
18 PENANGGUNG Penanggung Jawab Layanan Gizi
JAWAB
Nomor 22
NO JUDUL INDIKATOR KINERJA Persentase Puskesmas mampu
Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
1 DASAR PEMIKIRAN Rencana Pembangunan Daerah Tahun
2023-2026
2 TUJUAN Untuk mengetahui persentase
puskesmas mampu tatalaksana gizi
buruk pada balita
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Puskesmas mampu melakukan
tatalaksana gizi buruk pada balita
usia 0-59 bulan dengan tanda
klinis gizi buruk atau indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai
Z-score kurang dari -3 SD atau
Lingkar Lengan Atas <11,5 cm bagi
balita 6 – 59 bulan
2. Kriteria puskesmas :
a. Mempunyai Tim Asuhan Gizi
terlatih, terdiri dari dokter,
bidan/perawat, dan tenaga gizi
b. Memiliki Standar Prosedur
Operasional tatalaksana gizi
buruk pada balita
4 JENIS INDIKATOR Output
5 SATUAN PENGUKURAN Persentase
6 NUMERATOR (PEMBILANG) Jumlah Puskemas Kelurahan
7 DENOMINATOR (PENYEBUT) Jumlah seluruh puskesmas kelurahan
8 TARGET PENCAPAIAN 45%
9 KRITERIA Inklusi : Puskesmas Kelurahan di
Kecamatan Tanjung Priok
10 FORMULA

11 METODE PENGUMPULAN Observasi


DATA
12 SUMBER DATA Formulir Kliping Gizi Buruk
13 INSTRUMEN PENGAMBILAN Formulir Kliping Gizi Buruk
DATA
14 BESARAN TARGET SASARAN 6
15 PERIODE PENGAMBILAN Bulanan
DATA
16 PENYAJIAN DATA Tabel
17 PERIODE ANALISIS DAN Bulanan, Tahunan
PELAPORAN DATA
18 PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Layanan Gizi
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NOMOR 43 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN GIZI

INDIKATOR PELAYANAN GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK

NO INDIKATOR TARGET KINERJA


TARGET TARGET BULANAN
(TAHUN) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Persentase Ibu Hamil Anemia <36% - - - - - - - - - - - <36%

2 Persentase ibu Hamil KEK <11.4% - - - - - - - - - - - <11.4%


Cakupan ibu hamil yang
mendapatkan Tablet Tambah
3 Darah (TTD) minimal 90 83% - - - - - - - - - - - 83%
tablet selama masa
Kehamilan

Persentase ibu hamil Kurang


Energi Kronik (KEK) yang
4 mendapat makanan 85% - - - - - - - - - - - 85%
tambahan

Persentase ibu nifas


5 79% - - - - - - - - - - - 76%
mendapat kapsul vitamin A
Persentase bayi dengan berat
6 badan lahir rendah (berat <3% - - - - - - - - - - - <3%
badan < 2500 gram)

Cakupan bayi yang baru lahir


7 mendapat IMD 66% - - - - - - - - - - - 66%

Cakupan bayi usia kurang


8 dari 6 bulan mendapat ASI 55% - 55% - - - - - 55% - - - -
Eksklusif (ASI Proses)

Persentase Bayi Usia 6 Bulan


9 Mendapatkan Air Susu Ibu 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
(ASI) Eksklusif

Cakupan balita 6-59 bulan


10 mendapat kapsul vitamin A 89% - 89% - - - - - 89% - - - -

Cakupan balita gizi kurang


11 yang mendapat makanan 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
tambahan

Cakupan kasus balita gizi


12 buruk yang mendapat 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88%
perawatan
Cakupan balita yang
13 ditimbang berat badannya 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
(D/S)

Cakupan balita mempunyai


14 buku KIA/KMS (K/S) 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Cakupan balita ditimbang


15 yang naik berat badannya 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86%
(N/D')

Prevalensi balita underweight


16 (BB Kurang dan BB Sangat <13% - - - - - - - <13% - - - -
Kurang)

Prevalensi balita stunting


17 (Pendek dan Sangat Pendek) <16 - - - - - - - <16 - - - -

Prevalensi balita wasting


18 (kurang dan Sgt Kurang) <7.3 - - - - - - - <7.3 - - - -

Persentase Remaja Putri yang


19 Mendapatkan Tablet Tambah 56% - - 56% - - 56% - - 56% - - 56%
Darah (TTD)

Cakupan rumah tangga


20 mengonsumsi garam 88% - - - - - - - - - - - 88%
beriodium
Persentase Kabupaten / Kota
21 Melakukan surveilans gizi 100% - - 100% - - 100% - - 100% - - 100%
(Puskesmas Kelurahan)

Persentase Puskesmas
Mampu melaksanakan
22 tatalaksana gizi buruk 45% - - 45% - - 45% - - 45% - - 45%
(puskesmas kelurahan)
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NOMOR 43 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN GIZI

TIM PELAYANAN GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NO JABATAN DALAM TIM JABATAN INSTANSI NAMA
1 Pengarah Kepala Puskesmas
Kecamatan Tanjung dr. Sahruna
Priok
2 Pembina Penanggung Jawab UKM
Puskesmas Kecamatan Sumadi
Tanjung Priok
Kepala Puskesmas
Kelurahan Kebon dr. Hikmah Yanti
Bawang I
Kepala Puskesmas
dr. Mei Rina Butar -
Kelurahan Kebon
Butar
Bawang II
Kepala Puskesmas
Kelurahan Kebon dr. Sri Mulyanti
Bawang III
Kepala Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung dr. Rahesti Pratiwi
I
Kepala Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung drg. Riris Darudjami
II
Kepala Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung dr. Patricia Samma
III
Kepala Puskesmas
dr. Inna Rosdyasari
Kelurahan Sunter Jaya I
Kepala Puskesmas dr. Artika
Kelurahan Sunter Jaya II Tambunan
Kepala Puskesmas
drg. Lucy Victoria
Kelurahan Papanggo
Kepala Puskesmas
Kelurahan Sungai dr. Shanty
Bambu
Kepala Puskesmas dr. Dewi Eka
Kelurahan Tanjung Priok Wulandari
Kepala Puskesmas
drg. Heriani Furkan
Kelurahan Warakas
3 Penanggung Jawab Penanggung jawab Gizi
Alfanissa
Puskesmas Kecamatan
Ilmaladuni, S.Gz
Tanjung Priok
4 Pelaksana Gizi
Puskesmas Kelurahan Siti Nur Atiqoh, S.Gz
Kebon Bawang I
Pelaksana Gizi
Puskesmas Kelurahan Siti Nur Atiqoh, S.Gz
Kebon Bawang II
Pelaksana Gizi
Puskesmas Kelurahan Siti Nur Atiqoh, S.Gz
Kebon Bawang III
Pelaksana Gizi
Puskesmas Kelurahan Dhita Noverina, S.Gz
Sunter Agung I
Pelaksana Gizi
Khalidya Nafisah,
Puskesmas Kelurahan
STr.Gz
Sunter Agung II
Pelaksana Gizi
Khalidya Nafisah,
Puskesmas Kelurahan
STr.Gz
Sunter Agung III
Pelaksana Gizi
Hillga Tiara Dewi,
Puskesmas Kelurahan
S.Gz
Sunter Jaya I
Pelaksana Gizi
Hillga Tiara Dewi,
Puskesmas Kelurahan
S.Gz
Sunter Jaya II
Pelaksana Gizi
Sarah Amalia,
Puskesmas Kelurahan
STr.Gz
Papanggo
Pelaksana Gizi
Nila Krisnasari,
Puskesmas Kelurahan
STr.Gz
Sungai Bambu
Pelaksana Gizi
Puskesmas Kelurahan Puti Shabrina, SKM
Tanjung Priok
Pelaksana Gizi
Ariyanti Budiani,
Puskesmas Kelurahan
S.Gz
Warakas
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG PRIOK
NOMOR 43 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN GIZI

URAIAN TUGAS GIZI


PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK

URAIAN TUGAS
NO NAMA JABATAN
1 Pengarah Memberikan arahan dan kebijakan teknis
terhadap pelaksanaan pelayanan gizi di wilayah
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok

2 Pembina 1. Menindaklanjuti arahan dan kebijakan


terkait pelayanan promkes
2. Memberikan arahan teknis pelayanan gizi

3 Penanggung Jawab 1. Merencanakan dan mengendalikan


anggaran kegiatan pelayanan gizi
2. Menyusun rencana kegiatan pelayanan gizi
berdasarkan data program puskesmas dan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja
3. Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan
yang telah dibuat
4. Melaksanakan kegiatan Gizi dan PPSM
meliputi konseling perorangan baik di dalam
gedung maupun diluar gedung puskesmas,
menentukan kebutuhan diet pasien dengan
1 komplikasi, penyuluhan kelompok baik
didalam maupun luar gedung puskesmas,
pembinaan UKBM, pelacakan, pematauan,
dan tatalakasana anak dan balita dengan
malnutrisi (wasting, stunting, underweight,
weight faltering, obesitas) serta ibu hamil
risiko tinggi, tatalaksana pemberian tablet
tambah darah pada remaja putri,
melakukan pemeriksaan garam beryodium
di masyarakat.
5. Melaksanakan koordinasi lintas program
dan lintas sector serta mengembangkan
kemitraan melalui berbagai metode,
terhadap berbagai kelompok potensial,
dunia swasta dan lembaga swadaya
masyarakat serta mitra kerja
6. Melakukan pemberdayaan masyarakat,
pengembangan kapasitas, advokasi
kesehatan dan peningkatan peranserta
lintas sector terkait program kesehatan
7. Mengembangkan pelayanan Gizi dan PPSM
sebagai inovasi yang diterapkan secara
berkesinambungan, terukur, dan
berorientasi pada proses dan kebutuhan
masyarakat.
8. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi
secara keseluruhan tingkat kecamatan
9. Membuat catatan dan rekap laporan
kegiatan pelayanan gizi tingkat kecamatan
sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada atasan.

4 Pelaksana 1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan gizi


berdasarkan data program puskesmas dan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja tingkat
kelurahan.
2. Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan
yang telah dibuat tingkat kelurahan.
3. Melaksanakan kegiatan Gizi dan PPSM
meliputi konseling perorangan baik di dalam
gedung maupun diluar gedung puskesmas,
menentukan kebutuhan diet pasien dengan
1 komplikasi, penyuluhan kelompok baik
didalam maupun luar gedung puskesmas,
pembinaan UKBM, pelacakan, pematauan,
dan tatalakasana anak dan balita dengan
malnutrisi (wasting, stunting, underweight,
weight faltering, obesitas) serta ibu hamil
risiko tinggi, tatalaksana pemberian tablet
tambah darah pada remaja putri,
melakukan pemeriksaan garam beryodium
di masyarakat tingkat kelurahan.
4. Melaksanakan koordinasi lintas program
dan lintas sector serta mengembangkan
kemitraan melalui berbagai metode,
terhadap berbagai kelompok potensial,
dunia swasta dan lembaga swadaya
masyarakat serta mitra kerja tingkat
kelurahan.
5. Melakukan pemberdayaan masyarakat,
pengembangan kapasitas, advokasi
kesehatan dan peningkatan peranserta
lintas sector terkait program kesehatan
tingkat kelurahan.
6. Mengembangkan pelayanan Gizi dan PPSM
sebagai inovasi yang diterapkan secara
berkesinambungan, terukur, dan
berorientasi pada proses dan kebutuhan
masyarakat tingkat kelurahan.
7. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi
secara keseluruhan tingkat kelurahan.
8. Membuat catatan dan rekap laporan
kegiatan pelayanan gizi tingkat kecamatan
sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada atasan.

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN TANJUNG PRIOK

SAHRUNA

Anda mungkin juga menyukai