Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Nila Sari Halid

Nim : 049189748

Diskusi 4
Inisiasi 4:Grafik dalam Pemrograman R
Pada diskusi ini, silakan Anda menjawab pertanyaan berikut!
Jawablah dengan menyertakan potongan gambar (screenshot) hasil dari simulasi menggunakan software
R.

Pertanyaan 1
Lengkapilah definisi dari perintah level-tinggi dan level-rendah pada grafik disertai contoh fungsi yang
digunakan pada tabel berikut.

Pertanyaan 2
Misalkan diketahui variabel x sebagai berikut:
set.seed(10)
x <- rgamma(100,5,10)
Buatlah kurva distribusi gamma(5,10) dan histogram data x tersebut dalam satu bidang, dengan kriteria:
- Sumbu x dari 0 sampai 2
- Judul grafik: Histogram & Kurva Gamma
- Label sumbu y yaitu Frekuensi Relatif
Jawab
Pertanyaan 1
Perintah Level –Tinggi :
Fungsi-fungsi pada level ini digunakan untuk membuat tampilan grafik baru atau pertama kali,
dengan manipulasi terhadap sumbu (axes), label, judul, dan sebagainya
Perintah Level –Rendah :
Fungsi-fungsi pada level ini memberikan informasi tambahan terhadap grafik yang telah ada,
seperti pemberian tambahan titik (point), garis, dan label-label ekstra
Jenis Defenisi Contoh Fungsi
Perintah Level
Tinggi
a. Fungsi Plot Digunakan untuk >x<-c(1,2,3,4,5,6,7,8,9)
menampilkan diagram >plot(x=x, main="Grafik Tebar Variabel X",
pencar untuk setiap xlab ="Indeks", ylab ="Variabel X")
variabel dari data frame
yang
Fungsi plot juga dapat
dikenakan untuk objek
dengan class ts dan mts
(objek untuk data deret
waktu).
Hasilnya berupa plot
garis dari nilai amatan
variabelnya

b. Tampilan Grafik
untuk
Multivariat
1. Fungsi Pairs digunakan untuk perintah yang menggunakan fungsi pairs untuk
() menampilkan data menampilkan grafik tebaran berpasangan dari
multivariat. empat variabel pertama data iris
>plot(iris[1:4],main = "Data Bunga Iris – dengan
3 spesies", pch=21, bg=c("red","green3","blue")
[unclass(iris$Species)])
2. Fungsi coplot Jika ada tiga atau empat >coplot(circumference ~ age | Tree,
() variabel pada suatu data data=Orange)
frame, maka fungsi
coplot (Conditioning
Plot) akan lebih baik
digunakan.

Grafik diatas merupakan grafik tebaran variabel


circumference terhadap variabel age pada setiap
level dari Tree.
3. Histogram digunakan untuk >x<-rnorm(200)
menampilkan histogram >a<-seq(-6, 6, length=200) #nilai -6 s.d 6
tersebut, yang hasilnya >b<-dnorm(a) #nilai fungsi kepekatan normal
berupa diagram batang >plot(a, b, type="l",
mirip dengan yang ylim=c(0,0.5),main="Histogram & Kurva
dihasilkan oleh fungsi. Normal Baku",xlab="X", ylab="Frekuensi
Fungsi hist hanya dapat Relatif")
digunakan untuk objek hist(x, prob=T, add=T,density=25, angle=30,
dengan class numeric col="red")
atau integer.
Perintah Level
Rendah
1. Fungsi Points Fungsi ini menghasilkan > x<-1:10
(), text (), dan tampilan yang sama, > y<- c(5,4,6,3,7,2,9,8,5,6)
title() argumen-argumen > plot(x,y, pch=16, col="green", cex=2)
fungsinya sama, hanya > points(c(2,6,9), c(8,5,3), pch=17, col="black",
saja fungsi pointnya cex=2)
hanya dapat diberikan > text(c(2,6,9), c(8,5,3)-0.25, labels="new")
bila sebelumnya sudah > title("Percobaan")
diberikan perintah plot

2. Menambahkan Menambahkan legend x<-1:10


legenda grafik pada plot ilustrasi > y<- c(5,4,6,3,7,2,9,8,5,6)
dengan fungsi sebelumnya > plot(x,y, pch=16, col="green", cex=2)
legend() > points(c(2,6,9), c(8,5,3), pch=17, col="black",
cex=2)
> text(c(2,6,9), c(8,5,3)-0.25, labels="new")
> title("Percobaan")
> legend(8.2,9, legend=c("hijau", "hitam"),
pch=c(16,17), col=c("green", "black"))
3. Menambahkan Menambahkan garis dan > x<-1:10
garis pada garis sumbu pada plot > y<- c(5,4,6,3,7,2,9,8,5,6)
grafik dengan ilustrasi sebelumnya > plot(x,y, pch=16, col="green", cex=2)
fungsi lines() > points(c(2,6,9), c(8,5,3), pch=17, col="black",
dan ab-line() cex=2)
> text(c(2,6,9), c(8,5,3)-0.25, labels="new")
> title("Percobaan")
> lines(c(2.5,5.5), c(7.5,5.5), lty=2, col="blue",
lwd=3)
> lines(c(6.5,8.5), c(4.5,3.5), lty=2, col="blue",
lwd=3)
> abline(v = 6, lty=3, lwd=2) #vertikal
> abline(h = 5.5, lty=3, lwd=2) #horizontal
> legend(8.2,9, legend=c("hijau", "hitam"),
pch=c(16,17), col=c("green", "black"))

Pertanyaan 2
Perintah R
> set.seed(10)
> x<-rgamma(100,5,10)
> y<-dnorm(x)
> plot(x, y, type="l", xlim=c(0,2), ylim=c(0,2),main="Histogram & Kurva Gamma", ylab="Frekuensi
Relatif")
> hist(x, prob=T, add=T, density=40, angle=45, col="red")

Anda mungkin juga menyukai