Komputer 2 (SATS4223)
Inisiasi 4
1
Outline
Pendahuluan
Perintah Level-Tinggi Pada Grafik
Fungsi plot()
Tampilan Grafik untuk Data Multivariat
Perintah-perintah Level-Rendah pada Grafik
Fungsi points(),text(), dan title()
Menambah legenda grafik dengan fungsi legend()
Menambah garis pada grafik dengan fungsi lines(), dan abline()
2
Pendahuluan
3
Perintah Level-Tinggi Pada Grafik
4
Fungsi plot()
Tipe plot Tipe garis plot Tebal garis plot warna plot
plot(x,y,type=...,lty=...,lwd=...,col=...,
main=...,sub=...,xlab=...,ylab=...,pch=...,ann=
...)
Judul utama Anak judul Label sumbu-x Label sumbu-y
plot plot
Tipe titik
Fungsi plot()
Argumen type menentukan tampilan plot kita, nilainilai yang dapat diberikan
pada argumen type adalah sebagai berikut:
a. "p" untuk points (titik-titik),
b. "l" untuk lines (garis),
c. "b" untuk both (dua-duanya titik dan garis bersambungan),
d. "c" seperti pada "b" tetapi hanya bagian garis saja yang ditampilkan,
e. "o" garis dan titik digambarkan tumpang tindih ( ‘overplotted’),
f. "h" hasil berupa garis-garis vertikal mirip ‘histogram’,
g. "s" digambarkan seperti tangga (stair steps),
h. "S" digambarkan seperti tangga (stair steps),
i. "n" tidak ada plot yang digambarkan.
6
Ilustrasi
plot(x,y,'o',lty=2,pch='+') plot(x,y,'b',lty=3,lwd=3,col=2,pch='w')
7
Fungsi plot()
Perintah plot untuk objek dengan class data frame
Digunakan untuk menampilkan diagram pencar untuk setiap variabel dari data
frame yang digunakan
data.x <-data.frame(tinggi=c(170, 167,
165, 181, 164, 166, 170), berat=c(72, 69,
58, 74, 66, 63, 75),usia=c(25, 30, 24,
45, 55, 45, 32))
plot(data.x, pch=16,main="Grafik Hubungan
antara \n Tinggi, Berat, dan Usia")
Untuk enter
8
Fungsi plot()
Perintah plot untuk objek dengan class deret waktu (mts, ts)
Fungsi plot juga dapat dikenakan untuk objek dengan class ts dan mts (objek
untuk data deret waktu).
Hasilnya berupa plot garis dari nilai amatan variabelnya
plot(airmiles,main="Jarak Tempuh
(mile)Penumpang Pesawat Komersial
di AS1937 – 1960",lty=3,
col="red")
9
Fungsi plot()
Perintah plot untuk objek dengan class factor
Perintah plot bila dikenakan pada objek dengan class factor akan
menampilkan suatu grafik batang, yang mana panjang batang menunjukkan
frekuensi.
Level dari factor merupakan label dari sumbu horisontal (absis).
merek<-c(rep(c("A", "B",
"C","D"),c(43,10,5,25)))
mer<-factor(merek)
plot(mer, main="Grafik Batang")
12
data(Orange)
coplot(circumference ~ age | Tree,
data=Orange)
13
Tampilan Grafik untuk Data
Multivariat: histogram
• Grafik histogram digunakan untuk menampilkan grafik batang dari suatu data
numerik.
• Fungsi hist() digunakan untuk menampilkan histogram tersebut, yang
hasilnya berupa diagram batang mirip dengan yang dihasilkan oleh fungsi
barplot(), hanya saja barplot biasanya digunakan untuk data kualitatif
(objeknya pada R merupakan class factor).
• Fungsi hist hanya dapat digunakan untuk objek dengan class numeric atau
integer.
14
membuat kurva normal
dan histogram dalam satu bidang
set.seed(1)
x<-rnorm(100)
15
Perintah-perintah Level-Rendah
pada Grafik
• Seringkali bentuk tampilan grafik yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi level tinggi
tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
• Pada kasus-kasus seperti ini perintah/perintah level-rendah dapat dimanfaatkan
untuk menambahkan informasi yang kita inginkan pada tampilan grafik yang
telah ada.
• Informasi-informasi yang dapat ditambahkan misalnya point, garis, legenda,
dan teks.
Fungsi points(),text(), dan title()
Menambah legenda grafik dengan fungsi legend()
Menambah garis pada grafik dengan fungsi lines(), dan abline()
16
Fungsi points(),text(),
dan title()
• Fungsi plot dan point menghasilkan tampilan yang sama, argumen-
argumen fungsinya juga sama, hanya saja fungsi point – karena sifatnya
sebagai fungsi level rendah – hanya dapat diberikan bila sebelumnya sudah
diberikan perintah plot.
• Fungsi text kita gunakan untuk menambah keterangan berupa teks pada
bidang grafik
• Fungsi title merupakan perintah level rendah untuk menambahkan judul
utama dan subjudul, pada suatu grafik yang telah ada.
17
#diketahui data x dan y
x <- 1:10
y <- c(5,4,6,3,7,2,9,8,5,6)
18
Menambah legenda grafik
dengan fungsi legend()
• Adakalanya suatu gambar memerlukan keterangan tambahan.
• Hal ini dapat dilakukan dengan fungsi legend.
legend(8.2,9, legend=c("biru",
"merah"),pch=c(16,
17),col=c("blue","red"))
19
Menambah garis pada grafik dengan
fungsi lines(), dan abline()
• Perintah/fungsi lines memberikan tambahan plot berupa garis terhubung
antar titik-titik koordinat dari data pengamatan kita.
• Perintah lines ini memberikan efek yang sama dengan points bila nilai
argumen type pada fungsi points diganti menjadi type="l".
• Fungsi abline dapat digunakan untuk membuat garis lurus, bila intersep dan
kemiringan (slope) garis diketahui.
• Di samping itu, fungsi abline juga digunakan untuk membuat garis horisontal
atau vertikal serta fungsi abline juga digunakan untuk membuat garis regresi
dugaan.
20
Menambahkan garis dan garis sumbu
pada plot ilustrasi sebelumnya
#menambahkan garis
lines(c(2.5,5.5),c(7.5,5.5),lty=2,
col="green",lwd=3)
lines(c(6.5,8.5),c(4.5,3.5),lty=2,
col="green",lwd=3)
21
Terima kasih
22