Anda di halaman 1dari 11

KUNCI DIKOTOMI KAYU

Secara Makroskopis
Tusam (Pinus sp.)
I-A I-B
Agatis (Agathis sp.)
TANPA PORI DENGAN PORI
Melur (Dacrydium sp.)
Jati (Tectona sp.)
Sungkai (Peronema sp.)
II-A II-B
Laban/Gofasa (Vitex sp.)
TATA LINGKAR TATA BAUR
Suren (Toona sp.)
Sonokembang (Pterocarpus sp.) Mersawa (Anisoptera sp.)
Sonokeling (Dalbergia sp.) Meranti Merah (Shorea sp.)
Bungur (Lagerstroemia sp.) III-A III-B
Meranti Putih (Shorea sp.)
DENGAN SIA TANPA SIA
Balau (Shorea sp.)
Bangkirai (Dipterocarpus sp.)
Merawan (Dipterocarpus sp.)

IV-A IV-B
Waru (Hibiscus sp.)
PARENKIM SELUBUNG PARENKIM TANPA SELUBUNG

V-A V-B
Balangerang (Hopea sp.) PARENKIM PARA TRAKEAL PARENKIM TANPA
SEPIHAK PARA TRAKEAL SEPIHAK

Johar (Cassia sp.)


Tualang (Koompassia sp.)
Ulin (Eusideroxylon sp.) VI-A VI-B
PARENKIM ALIFORM TANPA PARENKIM ALIFORM
Merbau (Intsia sp.)
Ramin (Gonystylus sp.)
Kempas (Koompassia sp.)

Terentang (Campnosperma sp.)


Lasi (Adina sp.)
Jeunjing (Paraserianthes sp.)
VII-A VII-B
PARENKIM TERSEBAR TANPA PARENKIM TERSEBAR
Jabon (Anthocephalus sp.)
Benuang (Octomeles sp.)
Dahu (Dracontomelon sp.)
Ketapang (Terminalia sp.)

Durian (Durio sp.)


Kelumpang (Sterculia sp.)
VIII-A VIII-B
Saninten (Castanopsis sp.) PARENKIM GARIS TANGENSIAL PARENKIM GARIS TANGENSIAL
Kulim (Scorodocarpus sp.)
PENDEK PANJANG

Jelutung (Dyera sp.)

IX-A IX-B
PARENKIM GARIS TANGENSIAL PARENKIM GARIS TANGENSIAL
PANJANG JARAK TERATUR PANJANG JARAK TAK TERATUR

Pasang (Casuarina sp.) Bintangur (Callophyllum sp.)


Perupuk (Lophopetalum sp.) Mahoni (Swietenia sp.)
Nyatoh (Ganua sp.) Matoa (Pometia sp.)
Bongin (Irvingia sp.) Bakau (Bruguera sp.)
Eboni (Diospiros sp.) Renghas (Gluta sp.)
Pulai (Alstonia sp.)
Keranji (Dialium sp.)
Cempaka (Elmerillia sp.)
SNI 8491:2018

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 79-01: Hasil Hutan Kayu, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran B
(normatif)
Pengelompokan jenis kayu secara praktis di lapangan berdasarkan ciri khas

Tabel memuat pengelompokan jenis berdasarkan ciri khas masing-masing jenis sebagai
panduan awal dalam penentuan jenis di lapangan. Jenis-jenis kayu yang tercantum bersumber
dari Buku Seri Manual Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan (Mandang dan Pandit,
2002) dan Buku Pedoman Identifikasi Jenis Kayu Kurang Dikenal (Damayanti dan Mandang,
2007). Karakteristik suatu jenis kayu merupakan gabungan dari ciri yang dimiliki oleh kayu
tersebut. Contoh: Memiliki ciri utama warna coklat keemasan (3), penyebaran pori tata lingkar
(11), lingkar tumbuh jelas (9), berisi deposit warna putih (18) dan tilosis (17), dan memiliki
parenkima marginal (20), adalah karakteristik kayu jati (Tectona grandis L. f. – Lamiaceae).
Tabel ini bersifat dinamis dan dapat ditambahkan secara tidak terbatas sesuai dengan jumlah
jenis kayu yang beredar.

Tabel B.1 - Pengelompokan jenis kayu secara praktis di lapangan berdasarkan ciri
khas
No. Ciri khas Contoh Jenis Kayu
1 Berwarna putih kekuningan Ara, meranti putih, meranti kuning, lasi,
jelutung, pulai, ramin, sendok-sendok,
kayu karet, agatis, araucaria, melur,
tusam, kemiri, bentawas, barat daya,
perupuk, jengkol, petai, sengon, jabon,
kayu langit, kelumbuk, merpayang,
gaharu, gmelina
Mersawa, saninten, medang kuning,
2 Berwarna kuning jerami tembesu, cempaka, pasak bumi,
benuang laki, punak, sungkai
3 Berwarna coklat keemasan Jati
4 Berwarna kelabu hitam gelap Dahu, eboni, sonokeling, ulin
Eboni (sebagian), sonokeling,
sonokembang, rengas, sindur, salimuli,
5 Corak bergaris
dahu, tualang, sepalis, simpur, resak,
kempas, saga, ara, solewe, sungkai
Cendana, cempaka, medang khususnya
6 Berbau harum sebagian dari Cinnamomum spp., kapur
(bau kamper)
Balau, ulin, eboni, kempas, merbau,
keranji, giam, sawo, sawokecik,
7 Kayu sangat keras sonokeling, tualang, simpur, gia, saga,
kulim, petaling, nyatoh (sebagian),
kolaka
Pulai, jelutung, terentang, sengon,
benuang, araucaria, ketapang, kemiri,
8 Kayu tergolong lunak sendok-sendok, jengkol, petai, ara,
mendarahan, kayu langit, benuang laki,
bayur, kelumbuk, gaharu
Jati, sungkai, surian, sonokembang,
9 Lingkar tumbuh terlihat mahoni, merlapang, mindi, mimba,
sentang, salimuli, medang kuning, petai

© BSN 2018 22 dari 26


SNI 8491:2018

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 79-01: Hasil Hutan Kayu, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel B.1 - Pengelompokan jenis kayu secara praktis di lapangan berdasarkan ciri
khas (lanjutan)

No. Ciri khas Contoh Jenis Kayu


Agatis, araucaria, melur, pinus/tusam,
10 Tidak berpori
jamuju
11 Berpori tata lingkar Jati, sungkai, surian
Mahoni, merlapang, mindi, mimba,
12 Berpori semi tata lingkar
sentang, sonokembang
Bintangur, leda, pasang, saninten, barat
13 Pori berkelompok radial atau diagonal
daya, meranti putih, penaga/nagasari
Jelutung, pulai, nyatoh, sawokecik,
sawo, jabon, punak, sendok-sendok,
merlapang, bentawas, gia, tembesu,
14 Pori umumnya berganda radial
cempaka, medang simpai, mendarahan,
kulim, petaling, solewe, benuang laki,
bayur, punak, gaharu, ramin, gmelina
Sindur, simpur, kapur, keruing, meranti
Pori seluruhnya atau hampir seluruhnya
15 putih, mersawa, resak, bintangur,
soliter
penaga/nagasari, leda, puspa, rasamala
Pori berdiameter sangat kecil sampai Cendana, puspa, rasamala, lasi,
16
kecil terentang, balau, gia, sawo
Dahu, kayu bugis, pelaju, renghas,
sepalis, kapur, meranti merah, jati,
17 Tilosis di dalam pori
gadog, ulin, tembesu, kulim, solewe,
benuang laki, ara
Eboni (hitam), gadog (coklat), keledang
(putih), gopasa (putih), kepel (putih),
keranji (putih dan kuning), ketarum
(merah), langsat lutung (coklat), jati
(putih), membacang (coklat merah),
membalun (gelap), merlapang (putih
18 Endapan berwarna dalam pori
kuning), nagasari (putih kekuningan),
petai (merah), merbau (kuning atau
merah), punak (coklat merah), saga
(putih, kuning hingga gelap), salam
(putih), simpur (putih), matoa (putih,
coklat muda hingga coklat kemerahan)
Kempas (mata), merbau (bulat), kuku,
ramin (sayap tipis), membacang,
ketapang, sindur, tualang, balau (mata),
merawan (mata), mersawa (mata),
medang kuning, akasia, jengkol, kepel,
19 Parenkim aliform dan konfluen ketarum, petai, saga, sonokeling,
sonokembang, langsat lutung,
keledang, salam, matoa, kayu langit,
benuang laki, merpayang, ulin, johar,
salimuli, derum, keranji, membalun, bipa

© BSN 2018 23 dari 26


SNI 8491:2018

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 79-01: Hasil Hutan Kayu, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel B.1 - Pengelompokan jenis kayu secara praktis di lapangan berdasarkan ciri
khas (lanjutan)

No. Ciri khas Contoh Jenis Kayu


Bintangur, cempaka, mendarahan,
pulai, keranji, perupuk, rengas, kayu
kereta, membacang, matoa, nyirih, jati
(marginal), merbau, kempas, mahoni,
20 Parenkim bentuk pita sungkai, merlapang, salimuli, sepalis,
diri, penaga/nagasari, jengkol, ketarum,
petai, sonokembang, tembesu, ara,
medang simpai, pasak bumi,
merpayang, gofasa
Durian, eboni, kayu karet, sendok-
21 Parenkim bentuk jala
sendok, saninten, nyatoh, sawo, solewe
22 Parenkim bentuk tangga Pisang-pisang, jangkang, jelutung
Merlapang, bentawas, durian, simpur,
kemiri, sengon, petaling, melur, jabon,
23 Parenkim baur atau kelompok baur solewe, bayur, dungun (kelompok baur),
kelumbuk (kelompok baur), merpayang,
palapi, punak, puspa, kayu pinang
Gadog, pasang, saninten, simpur, giam,
resak, bayur, kelumbuk, merpayang,
24 Jari-jari dua ukuran
punak, kapur (kurang jelas), mahoni
(kurang tegas)
Keranji, sonokeling, kayu pinang,
25 Memiliki tanda kerinyut kamper/kapur (sebagian), kempas,
kuku, sonokembang, bayur
Mersawa, kapur, merawan, meranti
Saluran interseluler aksial dalam deretan
26 merah, giam, balau, sindur (traumatik)
tangensial panjang
Saluran interseluler aksial dalam deretan Keruing, balau, pasak bumi (traumatik)
27
tangensial pendek
28 Saluran interseluler aksial baur Mersawa, keruing, giam, resak, tusam
29 Saluran interseluler aksial jarang Palapi
Meranti kuning, meranti merah
(sebagian), kayu kereta, rengas, kenari
30 Memiliki saluran radial/getah
(sebagian), pelaju, terentang, bayung,
pulai (berukuran besar)
31 Memiliki saluran resin tersebar Pinus
Gaharu terutama genus Aquilaria
31 Memiliki kulit tersisip
(tersebar merata), kempas
Berminyak dan lengket (keruing), pori
besar bergabung dengan pori yang lebih
kecil membentuk susunan mirip ekor
32 Ciri lain (gerunggang), uji buih negatif
(rasamala), uji buih positif (puspa), uji
bintik dengan NH4Fe positif
(kamper/kapur)

© BSN 2018 24 dari 26


Jati Tusam
Tectona grandis Pinus merkusii

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Pori tata lingkar Tanpa pori
Parenkim pita marginal Saluran interseluler aksial (SIA) tersebar
Deposit warna putih Jari-jari halus dan berwarna putih

30
Kapur Sonokeling
Dryobalanops aromatica Dalbergia latifolia

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Saluran interseluler deret tangensial panjang Parenkim bersambung (konfluen)
Pori tata baur seperti sarang tawonh Warna kayu coklat kehitaman bercorak

31
Kempas Merbau
Koompassia sp. Intsia bijuga

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Parenkim paratrakeal (= dekat pori) Parenkim paratrakeal
Pori tata baur, soliter Pori tata baur, soliter, deposit kuning
Aliform tebal runcing Aliform tebal tumpul

32
Mahoni Nyatoh
Swietenia spp. Palaquium spp.

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Parenkim pita marginal Pori gabungan 2-8 arah radial
Pori semi tata lingkar, soliter Parenkim apotrakeal (= jauh dari pori) berbentuk
Warna coklat kemerahan pita panjang dan halus

33
Damar Meranti Putih
Agathis spp. Shorea spp.

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Tanpa pori dan tanpa saluran interseluler aksial Parenkim soliter atau gabungan 2-3 arah radial
Jari-jari berwarna merah Parenkim paratrakeal selubung tidak lengkap
Bintik coklat kemerahan pada bidang radial Saluran interseluler aksial deret tangensial pendek

34
Keruing Sungkai
Dipterocarpus spp. Peronema canescens

Ciri-ciri Ciri-ciri
Pori soliter Ciri-ciri
Parenkim paratrakeal selubung tidak lengkap Pori tata lingkar
Saluran interseluler aksial deret tangensial panjang Parenkim paratrakeal selubung lengkap
berisi endapan putih atau hitam

35
Ramin Mersawa
Gonystylus spp. Anisoptera spp.

Ciri-ciri Ciri-ciri
Ciri-ciri
Pori soliter
Pori tata baur, soliter
Saluran interseluler aksial deret tangensial panjang
Parenkim aliform tipis bentuk sayap tapi jelas
Jari-jari 2 (dua) macam

36

Anda mungkin juga menyukai