PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Kayu sebagai bahan kontruksi
2. Bangun kayu
Berikut ini adalah daftar nama-nama kayu atau kelompok kayu menurut nama
perdagangannya, sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai
Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan; dengan beberapa penyesuaian.
Rempelas, ki jeungkil, ki
26. Penjalin Celtis spp. endog (Sd.), cengkek
(Jw.), pusu (Sumbawa)
Melunak, ki sigeung, ki
28. Pinang Pentace spp.
sinduk, kelembing
N Nama
Nama Ilmiah Nama-nama Daerah
o. Perdagangan
Tumu, Lenggadai,
Jangkar, Tanjang, Put
1. Bakau Rhizophora spp. dan Bruguiera spp
ut, Busing, Mata
buaya
Balang, Walang,
2. Bayur Pterospermum spp.
Wadang, Wayu
Kayu lobang,
4. Berumbung Adina minutiflora Val.); Pertusadina spp. Barumbung, Kayu
gatal
12
Gelam Melaleuca spp. Kayu putih
.
14
Gopasa Vitex spp. Teraut, Laban
.
Madang baro;
Cratoxylum spp.; mis. C.
15 Gerunggang/D Mampat,
arborescens (Vahl) Bl., C.
. erum butun; kemutul,
cochinchinense (Lour.) Bl.
temau; edat
Kelampayan (Mly.),
Anthocephalus spp. (A. chinensis (Lamk.)
16 laran (Klm.), semama
Jabon A.Rich ex Walp. dan A.
. (Amb.).
macrophyllus (Roxb.) Havil.)
Ingg.: cadamba.
17 Kelat, Ki tembaga,
Jambu-jambu Syzygium spp. [3]
. Jambu
18 Kapas- Hapas-hapas, Tapa-
Exbucklandia populnea R. Brown
. kapasan tapa, Leman
19 Rengas sumpung,
Kayu kereta Swintonia spp.
. Merpauh, Bagel mirah
20 Papung, Kelam,
Kecapi Sandoricum spp.
. Sentul
22 Kepuh, Kalupat,
Kelumpang Sterculia spp.
. Lomes
23 Kembang Kepayang,
Scaphium macropodum J. B.
. semangkok merpayang (Smt.)
24 Hampas, impas,
Kempas Koompassia malaccensis Maing.
. tualang ayam
25
Kenanga Cananga sp. Kananga
.
27 Kalumpit, Klumprit,
Ketapang Terminalia spp.
. Jelawai, Jaha
29 Kundur, Modjiu,
Lancat Mastixiodendron spp.
. Raimagago
30 Lompopaito, Nani,
Lara Metrosideros spp. dan Xanthostemon spp.
. Langera
31 Merkubung, Mara,
Mahang Macaranga spp.
. Benua
Manggah, Huru
32
Medang Litsea firma Hook f.; Dehaasia spp. kacang, Keleban,
.
Wuru, Kunyit
Mahabai, Hakai
Mezzetia
33 rawang, Empunyit,
Mempisang parviflora Becc.; Xylopia spp.; Alphonsea s
. Jangkang, Banitan,
pp.; Kandelia candelDruce
Pisang-pisang
36
Mentibu Dactylocladus stenostachys Oliv. Jongkong, merebung
.
37 Merambung,
Merambung Vernonia arborea Han.
. sembung
40 Rengas tembaga,
Rengas Gluta aptera (King) Ding Hou
. Rangas
43
Sepat Berrya cordofolia Roxb. Waru gunung, Kalong
.
Sendok-sendok, kayu
Endospermum spp.; mis. E. labuh (Smt.), kayu
44
Sesendok diadenum (Miq.) Airy Shaw, E. bulan (Mly.), garung
.
moluccanum(T & B) Kurz, E. peltatum Merr. (Klm.); Kayu raja
(Mlku.)
46
Surian Toona sureni Merr. Suren, kalantas
.
48
Tempinis Sloetia elongata Kds. Damuli, Kayu besi
.
51 Cempedak, Kulur,
Terap Artocarpus spp.
. Tara, Teureup
55
Utup Aromadendron sp. Utup
.
Nama-
Nama
No. Nama Ilmiah nama
Perdagangan
Daerah
Maitong,
Kayu
1. Eboni bergaris Diospyros celebica Bakh. lotong,
Sora,
Amara
Kayu
hitam,
2. Eboni hitam Diospyros rumphii Bakh. Maitem,
Kayu
waled
Baniak,
Toli-toli,
Kayu
Diospyros spp.; di antaranya D. areolata King et
arang,
3. Eboni G., D. cauliflora BI., D. ebenum Koen, D.
Kanara,
ferrea Bakh., D. lolin Bakh., D. macrophylla BI.
Gito-gito,
Bengkoal,
Malam
Minjaran, Wasian,
Manglid,
3. Cempaka Michelia spp., Elmerrillia spp.
Sitekwok, Kantil (Jw.),
Capuka
Juar, Trengguli,
6. Johar Senna spp.[4]
Sebusuk, Bobondelan
Alau, cemantan
(Klm.); Jamuju, kayu
Dacrydium spp.; Podocarpus spp. embun (Slw.),
11. Melur dan Phyllocladus spp. Mis. Dacrydium sampinur bunga
junghuhnii Miq. (Smt.); Sampinur
tali;Kayu cina; Ki
merah, Sandu
Ambacang, Asam,
Limus piit,
12. Membacang Mangifera spp.
Mempelam, Wani,
Mangga
Mempening, Baturua,
15. Pasang Quercus spp.
Kasunu, Triti
Marapat, Teruntum
16. Perepat darat Combretocarpus rotundatus Dans.
batu
Saga, Segawe,
17. Raja bunga Adenanthera spp
Klenderi
Ingas, Suloh,
18. Rengas Gluta spp.; Melanorrhoea spp. Rangas, Rengas
burung
Gaharu buaya,
19. Ramin Gonystylus bancanus Kurz Medang keladi,
Keladi, Miang
Kendal, Klimasada,
21. Salimuli Cordia spp.
Purnamasada
Angsana, Linggua,
23. Sonokembang Pterocarpus indicus Willd.
Nala, Candana
Kelampai, Setan,
27. Tapos Elateriospermum tapos BI.
Kedui, Wayang
Beru, Ki hiyang,
32. Weru Albizia procera Benth.
Bengkal
3. Sifat-sifat kayu
a. Sifat umun kayu
1. kayu dianggap ANISOTROPIS
2. Kayu dianggap HIGROSKOPIS
3. kayu yang tersusun oleh sel-sel mempunyai tipe yang bermacam-
macam
4. untuk jenis kayu akan mudah diserang oleh binatang serangga
dan cendawan
5. jika dibandingkan dengan bahan lain seperti baja,kayu mudah
terbakar
6. disamping sifat umum,sifat-sifat lain dari pada kayu adalah; sifat
akustik terhadap suara,dan sifat resonansi.
3. Keteguhan tekan/kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah daya tahan kayu terhadap
gaya- gaya yang bekerja sejajar atau tegak lurus serat kayu
yang sifatnya tekan
4. Keteguhan geser
keteguhan geser adalah daya tahan kayu terhadap dua gaya
yang bekerja padanya ,dimana gaya itu bekerja sejajar arah
serat.
5. Keteguhan lengkung/lentur
Keteguhan lengkung/lentur adalah daya tahan kayu untuk
menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu
tersebut.
6. Keteguhan belah
Keteguhan belah adalah kemampuan atau kekuatan kayu
dalam menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.
4. Cacat-cacat kayu
1. Cacat Fisik Alami Kayu
Memilih kayu sama pentingnya dengan proses produksi, baik itu kayu
dalam bentuk log atau gergajian. Sebagai bahan alami, ada beberapa cacat fisik
kayu yang tidak bisa kita hindari, tapi bisa dikurangi. Sulit dihindari karena
cacat tersebut adalah sebagai bagian dari kayu, alami terbentuk dan terbuat
pada waktu pertumbuhan pohon.
Mata Kayu
Pada beberapa jenis kayu mata kayu justru dianggap sebagai tekstur penting
yang menambah nilai ekonomis dan estetika kayu. Bagaimanapun, mata kayu
pada sebagian jenis kayu bukanlah suatu hal yang baik terutama mata kayu
mati. Terbentuk karena adanya pertumbuhan cabang pohon. Semakin besar
cabang pohon akan semakin besar diameter mata kayu pada batang utama.
Mata kayu berpotensi kurang baik terhadap ketahanan kayu karena adanya
mata kayu mematahkan alur serat pada batang sehingga kekuatan kayu
menjadi berkurang. Selain itu mata kayu yang terlalu keras juga akan
berpengaruh kurang baik terhadap hasil akhir finishing. permukaan bisa
menjadi lebih mengkilap (glossy) atau bahkan terlalu tipis.
Kayu Gubal
Secara teknis kayu ini lebih renggang dan mudah menyusut. Kurang baik
untuk konstruksi dan estetika karena warnanya cenderung lebih muda.
Lubang Serangga
Sebenarnya bukan lubang serangga yang harus dihindari karena cacat ini
diakibatkan oleh kadar Moisture Content, kayu gubal dan lokasi penyimpanan.
Namun kadang-kadang hal ini cukup sulit dihindari. Mengapa lubang serangga
ini harus dibuang? Serangga pemakan kayu sama halnya penyakit yang
menular, apabila kita tidak 'mengisolasi' kayu yang memiliki cacat ini maka
produk yang telah difinishingpun memiliki resiko yang sama.
Retak/pecah
Cacat yang diakibatkan karena penyusutan kayu yang terlalu cepat. Sering terjadi pada
ujung papan atau log.
Watermark
Cacat ini berupa garis-garis seperti aliran air pada permukaan kayu. berwarna gelap,
biru tua dan sangat jelas terlihat pada kayu gubal. Garis-garis tersebut sulit dihilangkan
dan sangat jelas terlihat pada permukaan perabot yang difinishing warna natural.
Ini disebabkan karena log atau kayu gergajian tersimpan pada permukaan tanah yang
lembab dan tergenang air.
Bluestain/Jamur
Mudah terlihat terutama pada kayu pinus dan kayu karet. Bluestain terlihat seperti
bagian kayu yang berwarna kebiruan dan statusnya merupakan awal dari pembusukan
kayu. Cacat ini merusak nilai ketahanan kayu dan estetika kayu jika difinishing warna
natural.
Banyak beberapa cara dan langkah-langkah efektif untuk menghindari beberapa cacat
tersebut di atas. Diantaranya dengan pengawetan kayu sebelum memasuki Kiln Dry.
Kita akan bahas hal ini pada artikel berikutnya.
7. Hubungan kayu
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang saling
disambungkan antara satu sama lain,sehingga menjadi satu batang
kayu yang panjang.
- Sambungan kayu mendatar dengan gaya tarik/tekan mendatar yang
berada pada satu bidang/bidang dua dimensi.
- Sambumgam kayu tegak dengan gaya tekan sejajar serat pada satu
bidang /dua dimensi.
4
- hubungan balok-balok kayu dengan gaya-gaya yang
bekerja padanya yang berada dalam ruang /tiga
dimensi,digambar dalam bentuk proyeksi miring.
- H2-hubungan balok kayu dalam ruang
1. Meja Kerja.
Meja kerja digunakan untuk:
-pengamatan
-penggergajian
-pengemplasan
-dll.
2. Meteran.
Meteran digunakan untuk mengukur benda karja dengan
ukuran yang telah ditentukan,seperti mengukur panjang,lebar dan
tinggi.
3. Palu Kayu.
5. Batu pengasah.
Digunakan untuk mengasah alat-alat kerja seperti:
-mata ketam
-pahat
-dll
6. Gergaji punggung.
Digunakan untuk memoyong miring,gergaji ini terdiri dari
sebuah daun yang tipis persegi panjang yang dibuat dari plat baja
dan dilengkapi dengan gigi yang kecil.
7. Gergaji belah
8. Gergaji potong
Digunakan untuk menggergaji melintang atau tegak lurus serat
kayu posisi menggergaji membentuk sudut 45 terhadap kayu.
9. Pahat.
BAB III
PRAKTEK KERJA
A. Dasar mengetam dan menggergaji
1. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa/i/ terampil dalam:
- menggunakan perkakas tangan
2. Intruksi umum
Dalam pekerjaan ini dimaksudkan untuk latihan mengetam dan
menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang akan
diketam menjadi ukuran 5/7 cm.
Periksalah ukuran kayu tersebut dan ketajaman perkakas
tersebut terlebih dahulu dan juga harus diperiksa.
3. Alat-alat(perkakas)yang digunakan
- Gergaji tangan pemotong/pembelah
- ketam tangan (pendek,panjang)kasar/halus
-pinsil/kraspen
-meteran
-perusut
-meja kerja
-palu besi
-bahan kayu kamper ukuran 55x6/8
4. Keselamatan kerja
-Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan.
-pelajari terlebih dahulu gambarnya dan ikuti langkah-langkah kerja
dengan teratur
-pusatkanlah perhatian/pikiran pada pekerjaan
-ikuti petunjuk-petunjuk instructor.
5. Langkah-langkah kerja
1. Mengetam
Langkah awal dalam mengetam yaitu kita harus pilih sisi yang
lebih besar untuk daerah yang pertama diketam sebagai pedoman.
Adapun langkah-langkahnya yaitu :
- mengetam sisi I (bagian yang lebih besar)
- mengetam sisi II ( bagian yang lebih kecil dari sisi I) dalam mengetam
sisi II kita harus menyikukannya dengan sisi I yang sudah diperiksa
oleh instructor.
- Menentukan tinggi dan lebar bersih dengan menarik sesuai dengan
ukuran yang diminta atau boleh juga menggunakan perusut.
- Mengetam sisi ke III (yang sama besar dengan sisi ke II) engan
memperhatikan garis ketebalan kayu yang telah dilukis.
- Mengetan sisi ke IV (yang sama besar dengan sisi I) dengan
memperhatikan garis ketebalan kayu yang telah dilukis
- Usahakan pengetaman tidak merubah ukuran yang ditetapkan
karena akan sulit untuk proses melukis dan penggergajian.
3. Memotong kayu
yang berukuran lebih menjadi ukuran yang
ditetapkan yaitu 60 cm dan lebarnya 5 cm.
4. Penggergajian
Dalam menggergaji kita harus menggunakan minimal 2 buah
gergaji manual yaitu gergaji potong dan gergaji belah.Ketika
menggergaji akan lebih baik jika kita mengoleskan pelumas di mata
gergaji.Kegunaannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat
kerja serta juga dapat menjaga kualitas mata gergaji.penggergajian
harus mengikuti lukisan yang telah dibuat dan diusahakan serapi
mungkin.
-
2. Intruksi umum
Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok
(gelagar)menerus yang terletak padA 3 tumpuan atau lebih akan
disambung dimana bekerja momen lentur.sambungan harus diletakkan
pada jarak 1/6L(L=bentang)dari tumpuan,karena pada jarak tersebut
momen lentur=0 untuk beban rata.
Panjang sambungan 2,5-3h dimana h=tinggi balok.sambungan
diperkuat dengan 2 buah baut ½”.sambungan ini misalnya
digunakan pada penyambungan balok hubungan/nok,balok
gording,balok lantai(joist)dll.
-pahat
*pahat tusuk
*pahat lubang
-kikir
-palu
*palu kayu
*palu besi
-perusut
-kertas amplas
-obeng + bor uncek
5. Keselamatan kerja
- gunakan pakaian kerja selengkapnya
6. Langkah-langkah kerja
1. Ambil satu batang kayu dengan ukuran panjang 50 cm.
2. mengetam bahan tersebut hingga lurus ,siku,dan rata,untuk
ukuran 4,5 x 6,5 cm
3. Lukis dan gambarkan kayu tersebut dengan ukuran yang
ditentukan,langkah-langkah melukis:
*pada ukuran lebar kayu gariskan hingga membagi 5 bagian
atau kolom
*gariskan pada tengah batang kayu hingga menjadi 2 bagian
*tentukan kedua bagian tersebut terbagi dengan ukuran yang
sama
*kemudian tariklah garis miring dari barisan kolom ke 4 dan dari
barisan baris ke 5 ke atas permukaan kayu.
*berikan tanda silang pada kayu yang akan terbuang
4. Motong pada bagian-bagian batas sambungan untuk melepas
kayu
yang terbuang.
5. lepaskan kayu tersebut dengan pahat
6. gergajikan pada garis tengah kayu hingga menjadi 2 belahan
7. sambungkan kedua kayu tersebut
8. periksalah kepada instructor
BAB IV
PENGENALAN MESIN-MESIN PADA KERJA KAYU I
1. keselamatan kerja
3. Langkah-langkah pemotongan
3. Langkah-langkah pemotongan
3. langkah-langkah pengetaman
a. stel dulu mata ketam sebelum dihidupkan
b. hidupkan arus listrik
c. pastikan alat kerja (kayu) tidak terdapat benda keras seperti
paku karena dapat merusak mata ketam
d. saat pengetaman dorong benda kerja dengan perlahan
e.lakukan sampai permukaan kayu sesuai dengan yang
diinginkan
f. matikan mesin setelah selesai bekerja
D, Ketam penebal
1. Keselamatan kerja
a. sebelum diketam terlebih dahulu diratakan
b. panjang benda kerja harus lebih dari 35 cm
c. jangan paksakan mendorong jika ,esin tiba-tiba mati
d. bekerja harus kebih dari satu orang
3. Langkah-langkah pengetaman
a. hidupkan mesin
b. masukkan benda kerja setelah mesin hidup sempurna
c. naikkan ketebalan mengetam setiap kali akan mengetam
ulang
d. lakukan berulang kali hingga sempurna
e. untuk bahan kerja yang panjang,angkat ujung yang sudah
keluar dari mesin ketam agar ujung yang satunya lagi tidak
terlalu lewat dimakn ketam.
3. Langkah-langka pengoperasian
a. hidupkan mesin
b.tunggu hingga mesin berkecepatan stabil
c.potong bahan kerja sesuai dengan ketentuan
F. Mesin bor
1. Keselamatan kerja
a. stel mesin sebelum dihidupkan
b. jepit benda kerja dengan baik
c. pada bahan kerja yang tipis,gunakan alas dari kayu
sebagai pelapis
2. Kegunaan mesin bor
a. membuat lubang pen
b. membuat profil
c. membuat karya seni
3. Langkah-langkah pengoperasian
2).Alat-alat mesin :
1. gergaji ayun
2. mesin ketam penepal
3. mesin bor portable
4. mesin ketam perata
5. compressor
5.4 Analisisda
Kami buat dengan sangat kompak,karna ada kesalahan sedikit yaitu di
kayu,tapi kami tetap berusaha sampai kami selesai.
5.5 Kesimpulan
Kerjakan pekerjaan itu dengan teliti,yakin,karna suatu pekerjaan itu
akan membawa berkah bagi kita apabila kita mengerjakannya dengan ikhlas
dan saba
BAB VI
PEMBUATAN DAUN JENDELA
6.1 Tujuan
2. Alat-alat mesin :
1. Gergaji ayun 5. Mesin gergaji pita
2. Mesin ketam perata 6. Mesin bor portable
3. Mesin ketam penebal 7. compressor
4. Mesin gergaji belah
6.4Langkah Kerja
1). Menyiapkan alat dan bahan
2). Memeriksa alat yang akan dipakai pada posisi benar,tajam dan
sempurna
3). Mengambil kayu ukuran 6 x 15 cm, mengukur dan memberi tanda
pada daerah yang akan dipotong
4). Memotong kayu menggunakan gergaji ayun dengan ukuran sesuai
gambar
5). Mengetam kayu menggunakan ketam perata agar kayu lurus dan siku
6). Menggunakan kergaji belah atau ketam penebal untuk mendapatkan
ukuran yang benar yaitu tebal 6 cm dan lebar 13 cm
7). Mengukur panjang bagian yang akan disponing jika kayu daun jendela
sudah benar-benar siku, lurus, dan bersih
8). Mencoba merangkai sesuai gambar kerja setelah pen sponing-nya
selesai
9). Melukis ukuran yang akan dipotong dan dipahat dengan terlebih
dahulu,dan menanyakan kepada instruktur tentang kebenaran lukisan
10). Memeriksa kesikuan, ketepatan ukuran, kekuatan dan kerapian
sambungan sesuai gambar
11). Merangkai dan mulai melekatkan bagian-dagian antara satu sama lain
12). Merancang, melukis, memotong dan memasang daun pintu
13). Meminta petunjuk instruktur untuk penyempurnaan pekerjaan
14). Tetap konsentrasi, dan berusaha menyempurnakan pekerjaan dalam
waktu yang tersisa.
BAB VII
PEMBUATAN PINTU PANEL
7.1 Tujuan
Mahasiwa dapat membuat kosen jendela secara baik dan benar
Mampu menggunakan dan mengoperasikan alat manual dan mesin-mesin
kayu dengan baik dan terhindar dari kecelakaan kerja
Mampu menentukan ukuran,mengetam, memahat, melubangi dan
menggergaji sesuai dengan instruksi instruktur
Mampu merangkai bentuk daun jendela sesuai gambar kerja dengan baik
dan benar.
2. Alat-alat mesin :
8. Gergaji ayun 13. Mesin bor portable
9. Mesin ketam perata 14. Compressor
10. Mesin ketam penebal 15. Gergaji Ruter
11. Mesin gergaji belah
12. Mesin gergaji pita
49
BAB VIII
PENUTUP
A.Kesimpulan
- pada mengetam harus mengambil sisi yang lebih besar untuk pedoman
- pada penggergajian haruslah menggunakan gergaji yang sesuai dengan
pekerjaan
- kesikuan haruslah diperhatikan pada setiap job yang dikerjakan
- Memahat dan menggergaji haruslah betul-betul rapi,bersih,dan akurat
- bekerja dengan mesin haruslah ekstra hati-hati
- pusatkan pikiran/konsentrasi saat memegang mesin
- pada saat job yang dikerjakan dalam satu team yang diperhatikan bukan hanya
skil individual akan tetapi kerja team juga sangat diperhitungkan.
B.Saran-Saran
50