TENTANG
MEMUTUSKAN
Di tetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 Oktober 2022
Tembusan :
1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
2. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta;
4. Inspektur Provinsi DKI Jakarta;
5. Para Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta;
6. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta;
7. Para Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta;
8. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta; dan
9. Para Kepala Biro Setda. Provinsi DKI Jakarta.
Lampiran I : Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI
Jakarta
Nomor e-0061 Tahun 2022
Tentang MEKANISME
PELAYANAN PENERBITAN IZIN
PENYELENGGARAAN REKLAME
7. Reklame yang bersifat Non Komersial (hanya berisi identitas dan logo sebuah
entitas) dianggap bersifat Komersial apabila pada lokasi Reklame tidak terdapat
aktivitas/kegiatan/keberadaan entitas tersebut.
10. Persyaratan TLB-BR dan IMB-BR dalam proses pengajuan IPR mengacu kepada
ketentuan sebagai berikut:
a. memerlukan persyaratan TLB-BR dan IMB-BR dengan kriteria:
1) reklame yang berlokasi di halaman dan memiliki ukuran reklame di atas
10 m2 (sepuluh meter persegi) untuk luas 1 (satu) muka; dan
2) reklame yang menempel bangunan dan berada di atas bangunan serta
memiliki ukuran reklame lebih besar atau sama dengan 24 m2 (dua
puluh empat meter persegi).
b. memerlukan persyaratan hanya TLB-BR (tanpa IMB-BR) dengan kriteria
reklame yang menempel bangunan dan berada di atas bangunan serta
memiliki ukuran reklame 10 m2 (sepuluh meter persegi) sampai dengan 24
m2 (dua puluh empat meter persegi).
11. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagaimana terdapat
dalam Pasal I angka 26 Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame yang mengubah ketentuan Pasal 56
hanya dipungut pada Izin Penyelenggaraan Reklame yang posisi reklamenya
terletak di dalam Sarana dan Prasarana Kota.
12. Setiap Penyelenggaraan reklame di dalam Sarana dan Prasarana Kota harus
melalui sidang proposal perencanaan pemanfaatan titik reklame oleh Tim
Penertiban Terpadu Penyelenggaraan Reklame sebagaimana Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame sebelum mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame.
6. Reklame yang bersifat Non Komersial (hanya berisi identitas dan logo sebuah
entitas) dianggap bersifat Komersial apabila pada lokasi Reklame tidak terdapat
aktivitas/kegiatan/keberadaan entitas tersebut.
10. Setiap Penyelenggaraan reklame di dalam Sarana dan Prasarana Kota harus
melalui sidang proposal perencanaan pemanfaatan titik reklame oleh Tim
Penertiban Terpadu Penyelenggaraan Reklame sebagaimana Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame sebelum mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame.