Anda di halaman 1dari 8

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU


SATU PINTU

NOMOR e-0061 Tahun 2022

TENTANG

MEKANISME PELAYANAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN


TERPADU SATU PINTU
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun


2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor
148 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame, perlu memperbarui mekanisme
pelayanan izin penyelenggaraan reklame;
b. bahwa untuk menjamin kepastian hukum terhadap
pelayanan Izin Penyelenggaraan Reklame, perlu
mengharmonisasikan kembali pelimpahan kewenangan
pelayanan penertiban Izin Penyelenggaraan Reklame
sebagaimana telah ditetapkan pada Surat Keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Mekanisme dan Persyaratan Pelayanan Penerbitan Izin
Penyelenggaraan Reklame; dan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
tentang Mekanisme Pelayanan Penerbitan Izin
Penyelenggaraan Reklame.

Mengingat 1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan


Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247); sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4724) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
3. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725); sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
5. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
6. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234); sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6801);
7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587); sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
8. Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601); sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Tahun 2010 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4);
10. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun Nomor 31)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor
1 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2015
Nomor 101, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Tahun Nomor 1018);
11. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013
Nomor 203, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2003);
12. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2014 Nomor
301, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 3001);
13. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Reklame (Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2014 Nomor 302, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 3002);
14. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Lembaran Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2016 Nomor 201,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 2005) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2019 Nomor
201, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 2007);
15. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 Nomor
62023);
16. Peraturan Gubernur Nomor 148 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame (Berita
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017
Nomor 61039) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Nomor 148 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame (Berita
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2021
Nomor 62035);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN


PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG MEKANISME
PELAYANAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN
REKLAME.
KESATU : Menetapkan Mekanisme Pelayanan Penerbitan Izin
Penyelenggaraan Reklame.
KEDUA : Mekanisme sebagaimana dimaksud diktum KESATU terdiri
dari beberapa jenis, sebagai berikut:
a) Mekanisme Pelayanan Penerbitan Izin Penyelenggaraan
Reklame di UP PMPTSP Kota/Kabupaten sebagaimana
terdapat dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini; dan
b) Mekanisme Pelayanan Penerbitan Izin Penyelenggaraan
Reklame di UP PMPTSP Kecamatan sebagaimana terdapat
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini;

KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Nomor 9 Tahun 2018 tentang Mekanisme dan Persyaratan
Pelayanan Penerbitan Izin Penyelenggaraan Reklame dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Di tetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 Oktober 2022

Kepala Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta

Tembusan :
1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
2. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta;
4. Inspektur Provinsi DKI Jakarta;
5. Para Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta;
6. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta;
7. Para Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta;
8. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta; dan
9. Para Kepala Biro Setda. Provinsi DKI Jakarta.
Lampiran I : Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI
Jakarta
Nomor e-0061 Tahun 2022
Tentang MEKANISME
PELAYANAN PENERBITAN IZIN
PENYELENGGARAAN REKLAME

MEKANISME PELAYANAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN


REKLAME DI UP PMPTSP KOTA/KABUPATEN

Mekanisme pelayanan penerbitan Izin Penyelenggaraan Reklame di UP PMPTSP


Kota/Kabupaten terdiri dari:

1. Setiap permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame dengan total luas reklame di


atas 10 m2 (sepuluh meter persegi) diselenggarakan secara daring melalui
alamat web https://jakevo.jakarta.go.id/.

2. Jangka waktu penyelesaian Izin Penyelenggaraan Reklame sebagaimana


dimaksud angka 1 (satu) yaitu:
a. 90 (sembilan puluh) hari kerja untuk permohonan Izin Penyelenggaraan
Reklame baru;
b. 30 (tiga puluh) hari kerja untuk permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame
perpanjangan; dan
c. 21 (dua puluh satu) hari kerja untuk program Pemerintah.

3. Setiap pemohon Tata Letak Bangunan-Bangunan Reklame (TLB-BR)


perpanjangan dapat melakukan pembayaran pajak Reklame paling cepat 3
(tiga) hari kerja dengan melampirkan surat pernyataan kesesuaian kondisi
eksisting dengan Izin yang telah diterbitkan serta surat klarifikasi kesesuaian
dengan peraturan yang berlaku dari Kepala UP PMPTSP Kota/Kabupaten.

4. Ketentuan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan Reklame (IMB-BR)


mengacu pada ketentuan Peraturan Daerah yang mengatur tentang Retribusi
Daerah.

5. Pengenaan sanksi/denda mendahului IMB-BR diberikan kepada pemilik


reklame dengan kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki Reklame yang sudah terpasang tetapi belum memiliki IMB-BR;
dan/atau
b. Memiliki IMB-BR yang telah habis masa berlakunya.

6. Posisi Tiang reklame diwajibkan berada pada posisi sebagai berikut:


a. Berada di tengah bidang reklame untuk reklame dengan 1 (satu) tiang; atau
b. Simetris sejajar di bagian tengah terhadap bidang reklame untuk reklame
dengan lebih dari 1 (satu) tiang.

7. Reklame yang bersifat Non Komersial (hanya berisi identitas dan logo sebuah
entitas) dianggap bersifat Komersial apabila pada lokasi Reklame tidak terdapat
aktivitas/kegiatan/keberadaan entitas tersebut.

8. Pengelola Gedung wajib mengurus/mengajukan permohonan Izin


Penyelenggaraan Reklame terhadap reklame dengan perletakan di halaman
yang terdiri dari satu konstruksi reklame, baik reklame pylon/tiang dengan isi
reklame non komersial (berupa logo dan identitas Gedung), maupun reklame
logo dan identitas para penyewa Gedung.
9. Rekomendasi teknis sebagaimana terdapat dalam Pasal I angka 11 Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklameyang mengubah ketentuan Pasal 16, wajib dimiliki
oleh penyelenggara reklame yang mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame di Luar Sarana dan Prasarana Kota pada kawasan
penyelengaraan reklame dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rekomendasi Teknis yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang
dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta untuk kriteria sebagai berikut:
1) Reklame yang memiliki konstruksi dan/atau memerlukan IMB-BR;
dan/atau
2) Reklame dengan batasan teknis lainnya di luar ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang reklame.
b. Rekomendasi Teknis yang diperoleh dari Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Provinsi DKI Jakarta untuk Jenis Reklame LED/Videotron.

10. Persyaratan TLB-BR dan IMB-BR dalam proses pengajuan IPR mengacu kepada
ketentuan sebagai berikut:
a. memerlukan persyaratan TLB-BR dan IMB-BR dengan kriteria:
1) reklame yang berlokasi di halaman dan memiliki ukuran reklame di atas
10 m2 (sepuluh meter persegi) untuk luas 1 (satu) muka; dan
2) reklame yang menempel bangunan dan berada di atas bangunan serta
memiliki ukuran reklame lebih besar atau sama dengan 24 m2 (dua
puluh empat meter persegi).
b. memerlukan persyaratan hanya TLB-BR (tanpa IMB-BR) dengan kriteria
reklame yang menempel bangunan dan berada di atas bangunan serta
memiliki ukuran reklame 10 m2 (sepuluh meter persegi) sampai dengan 24
m2 (dua puluh empat meter persegi).

11. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagaimana terdapat
dalam Pasal I angka 26 Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame yang mengubah ketentuan Pasal 56
hanya dipungut pada Izin Penyelenggaraan Reklame yang posisi reklamenya
terletak di dalam Sarana dan Prasarana Kota.

12. Setiap Penyelenggaraan reklame di dalam Sarana dan Prasarana Kota harus
melalui sidang proposal perencanaan pemanfaatan titik reklame oleh Tim
Penertiban Terpadu Penyelenggaraan Reklame sebagaimana Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame sebelum mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta
Lampiran II : Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI
Jakarta
Nomor e-0061 Tahun 2022
Tentang MEKANISME
PELAYANAN PENERBITAN IZIN
PENYELENGGARAAN REKLAME

MEKANISME PELAYANAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN


REKLAME DI UP PMPTSP KECAMATAN

Mekanisme pelayanan penerbitan Izin Penyelenggaraan Reklame di UP PMPTSP


Kecamatan terdiri dari:

1. Setiap permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame dengan total luas reklame


sampai dengan 10 m2 (sepuluh meter persegi) diselenggarakan secara daring
melalui alamat web https://jakevo.jakarta.go.id/

2. Waktu penyelesaian Izin Penyelenggaraan Reklame yang dimohon sesuai angka


1 (satu) adalah sebagai berikut:
a. 90 (sembilan puluh) hari kerja untuk permohonan Izin Penyelenggaraan
Reklame baru;
b. 30 (tiga puluh) hari kerja untuk permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame
perpanjangan; dan
c. 21 (dua puluh satu) hari kerja untuk program Pemerintah.

3. Kepemilikian Izin Penyelenggaraan Reklame dikecualikan bagi penyelenggara


reklame yang memiliki total luas bidang reklame tidak melebihi 1 m2 (satu
meter persegi) sebagaimana ketentuan dalam Pasal 23 huruf c Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Reklame.

4. Setiap pemohon Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR) perpanjangan dapat


melakukan pembayaran pajak Reklame paling cepat 3 (tiga) hari kerja dengan
melampirkan surat pernyataan kesesuaian kondisi eksisting dengan Izin yang
telah diterbitkan serta surat klarifikasi kesesuaian dengan peraturan yang
berlaku dari Kepala UP PMPTSP Kecamatan.

5. Posisi Tiang reklame diwajibkan berada posisi sebagai berikut:


a. Berada di tengah bidang reklame untuk reklame dengan 1 (satu) tiang; atau
b. Simetris sejajar di bagian tengah terhadap bidang reklame untuk reklame
dengan lebih dari 1 (satu) tiang.

6. Reklame yang bersifat Non Komersial (hanya berisi identitas dan logo sebuah
entitas) dianggap bersifat Komersial apabila pada lokasi Reklame tidak terdapat
aktivitas/kegiatan/keberadaan entitas tersebut.

7. Pengelola Gedung wajib mengurus/mengajukan permohonan Izin


Penyelenggaraan Reklame terhadap reklame dengan perletakan di halaman
yang terdiri dari satu konstruksi reklame, baik reklame pylon/tiang dengan isi
reklame non komersial (berupa logo dan identitas Gedung), maupun reklame
logo dan identitas para penyewa Gedung.

8. Rekomendasi teknis sebagaimana terdapat dalam Pasal I angka 11 Peraturan


Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame yang mengubah ketentuan Pasal 16 wajib dimiliki
oleh penyelenggara reklame yang mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame di Luar Sarana dan Prasarana Kota pada kawasan
penyelengaraan reklame dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rekomendasi Teknis yang diperoleh dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang
dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta untuk Reklame dengan batasan
teknis lainnya di luar ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang reklame; dan
b. Rekomendasi Teknis yang diperoleh dari Dinas Komunikasi Informatika
dan Statistik Provinsi DKI Jakarta untuk Jenis Reklame LED/Videotron.

9. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagaimana terdapat


dalam Pasal I angka 26 Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame yang mengubah ketentuan Pasal 56
hanya dipungut pada Izin Penyelenggaraan Reklame yang posisi Reklamenya
terletak di dalam Sarana dan Prasarana Kota.

10. Setiap Penyelenggaraan reklame di dalam Sarana dan Prasarana Kota harus
melalui sidang proposal perencanaan pemanfaatan titik reklame oleh Tim
Penertiban Terpadu Penyelenggaraan Reklame sebagaimana Peraturan
Gubernur Nomor 100 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 148 tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame sebelum mengajukan permohonan Izin
Penyelenggaraan Reklame.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai