Anda di halaman 1dari 16

Materi Driver Forum

Kategori Pengemudi│Error Trap Pengemudi


Journey Management Plan│ Pre Trip Inspection
Statistic Violation IJMS

Facility Engineering – Construction


Desember 2022
Kategori risiko pengemudi
Berdasarkan paparan risiko, pengemudi dikategorikan sbb:
• Pengemudi profesional (professional driver)
• Pengemudi paparan tinggi (high exposure driver)
• Pengemudi kasual (casual business driver)

Kategori Kriteria
Pengemudi Individu (perwira PHR / Mitra Kerja) berprofesi sebagai pengemudi untuk mendukung operasionalPHR.
Profesional
Individu (perwira PHR / Mitra Kerja) yang mengemudikan kendaraan untuk keperluan pekerjaan untuk PHR dengan:
Pengemudi
• jarak tempuh rata-rata >1,500 km/bulan
Paparan
• durasi mengemudi rata-rata >3 jam/hari di jalan lapangan PHR WK rokan atau di jalan umum berisiko tinggi termasuk jalan
Tinggi
tol (contoh: Jalan Lintas Sumatra, jalan tol)

Individu (perwira PHR / Mitra Kerja) yang mengemudi kendaraan untuk keperluan pekerjaan untuk PHR dengan:
• Jarak tempuh rata-rata <1,500 km/bulan atau durasi rata-rata <3 jam/hari di jalan lapangan PHR WK Rokan, di camp PHR
Pengemudi WK Rokan, atau jalan bypass Rumba-Minas, atau
Kasual • Perwira yang mengemudikan kendaraan pribadi di dalam camp PHR atau jalan bypass Rumbai-Minas,atau
• Tidak mengemudi kendaraan PHR atau Mitra Kerja secara rutin di jalan umum berisiko tinggi termasuk jalantol
(contoh: Jalan Lintas Sumatra, jalan tol)

2
Error trap pada pengemudi
Distraksi Kelelahan Stress
Segala sesuatu yang Kelelahan fisik atau mental Faktor fisik atau emosional
mengalihkan perhatian dari yang dapat mengganggu yang menyebabkan
tugas yang dikerjakan kinerja pekerjaan ketegangan

Penyebab Penyebab Penyebab


• Kurangnya kesadaran terhadap situasi • Kurang tidur • Lingkungan pekerjaan
• Fokus pada isu yang tidak selesai • Kualitas tidur buruk • Tugas yang melebihi kemampuan
• Dapat berupa tanda dari isu lain • Jam kerja kelebihan / diperpanjang • Masalah pribadi (keluarga, finansial, dsb)
Dampak Dampak Dampak
• Kehilangan fokus/konsentrasi • Mempengaruhi pengambilan keputusan • Pengambilan keputusan
• Proses yang tidak selesai • Mengurangi waktu tanggap • Menguras energi
Tanda-tanda • Mengurangi kesadaran • Menyita perhatian
• Permulaan dan akhiran yang berulang Tanda-tanda Tanda-tanda
• Tertundanya proses pekerjaan • Menguap • Kerentanan
• Kepala mengangguk-angguk • Merasa terganggu

Safeguard Safeguard Safeguard


• Optimalkan pre-trip inspection kendaraan • Gaya hidup sehat • Merayakan pencapaian/prestasi yang diraih
• Kembali 3 langkah kebelakang saat • Cukup tidur dan istirahat • Mengambil cuti dan menikmati liburan
mengulang pekerjaan yang sama • Pengelolaan istirahat dalam gilir kerja dan • Terhubung dengan teman dan keluarga
• Minta bantuan – pendampingan seseorang dalam aktifitas mengemudi / pekerjaan • Berolahraga
• Tunda pekerjaan • Pengelolaan faktor lingkungan pekerjaan • Istirahat sejenak

3
Kondisi di bawah kontrol pengemudi

PENGEMUDI KENDARAAN
• Tidak kompeten dalam mengemudi • Tipe kendaraan tidak sesuai kondisi dan medan jalan
• Tidak memahami bahaya-bahaya dalam mengemudi (misal: mobil dengan penggerak roda 4x2 dengan tipe
• Tidak memahami teknik mengemudi defensif & selamat ban H/T digunakan untuk medan jalan berlumpur)
• Tidak memahami aturan lalu lintas dan prosedur • Kondisi kendaraan tidak laik operasi atau terdapat
mengoperasikan kendaraan dengan selamat bagian kendaraan yang rusak/tidak berfungsi normal
• Tidak memastikan kendaraan laik untuk dioperasikan (misal: ban gundul, rem blong, lampu
depan/belakang/sein mati, dsb)
• Tidak/kurang berpengalaman dalam mengemudi
• Dimensi atau kapasitas kendaraan tidak sesuai dengan
• Mengemudi dalam kondisi fisik dan mental yang berisiko
dimensi/berat muatan (over load, over dimension –
mengganggu konsentrasi
O.D.O.L)
• Saat mengemudi, melakukan aktifitas selain
• Dsb.
mengemudi (distraksi)
• Dsb.

Pastikan kita tahu kondisi pengemudi dan kendaraan untuk mengurangi risiko
terjadinyainsiden

4
Kenali Kondisi di luar kontrol pengemudi
Antisipasi kondisi di luar kontrol pengemudi,
melalui penerapan mengemudi defensif
• Kondisi jalan : kelas jalan (tanah, kerikil, aspal),
kontur (jalan menanjak, menurun), titik buta pada
tikungan atau jalan berbukit, jalan rusak/berlubang, Lalu lintas : kendaraan berat

bahu jalan lunak, aspek pendukung (marka, rambu)


tidak tersedia/rusak Jalan basah yang licin

• Kondisi lalu lintas : paparan dari manuver


kendaraan lain, kemacetan Jalan aspal Lalu lintas : kemacetan

• Kondisi cahaya : silau sinar lampu kendaraan lain, Cuaca, gangguan alam : kabut saat hujan,
silau cahaya matahari, kurangnya pencahayaan jalan kabut asap

• Kondisi cuaca : pandangan terbatas karena kabut


embun atau saat hujan deras
• Gangguan alam : pandangan terbatas karena kabut
asap Cahaya : silau sinar lampu kendaraan lain

17 5
Kenali gangguan saat mengemudi
Contoh gangguan saat mengemudi:
▪ Menggunakan telepon genggam (mengangkat telepon, mengakses
internet, dll), termasuk menggunakan perangkat hands-free
▪ Makan, minum, membaca buku, atau menulis catatan
▪ Membiarkan barang lepasan (loose item) di tempatkan dalam kabin
▪ Berbicara dengan penumpang sehingga konsentrasi terganggu
▪ Menyetel / menyetel ulang kaca spion
▪ Menyetel / menyetel ulang perangkat GPS portabel
▪ Menonton video
▪ Menyetel radio, pemutar CD atau MP3
▪ Berdandan saat mengemudi

Pastikan ada mengenali setiap gangguan selama anda


mengemudi agar Anda tetap dapat konsentrasi
mengemudi.

6
Kenali Kondisi jalan & lalu lintas

Jalan lapangan Rokan Jalan umum Jalan tol


Kondisi jalan Kondisi jalan Kondisi jalan
• Jalan tanah berdebu saat kering • Kontur jalan beragam : • Diperuntukkan untuk kecepatan tinggi
• Permukaan jalan berlumpur saat menanjak/menurun, tikungan tajam • Tidak terdapat blind spot dan jalan
basah potensi blind spot tinggi menanjak/menurun curam
• Potensi bahu jalan lunak saat hujan • Kondisi permukaan jalan terkadang • Rambu dan marka tersedia lengkap
rusak dan berlubang • Lampu jalan tersedia di beberapa titik
Kondisi lalu lintas • Tersedia bahu jalan sepanjang jalan
• Batas kecepatan maksimum 40 kpj Kondisi lalu lintas • Potensi hydroplaning saat hujan
• Minim kemacetan • Batas kecepatan maksimum
• Paparan lalu lintas kendaraan berat kendaraan ringan 70 kpj, Bus 60 kpj, Kondisi lalu lintas
• Di beberapa lokasi terdapat paparan dan Truk 50 kpj • Lalu lintas kecepatan tinggi (80 kpj)
pejalan kaki dan kendaraan public • Paparan kendaraan public termasuk • Minim kemacetan
termasuk sepeda motor sepeda motor • Tidak ada pejalan kaki
• Pejalan kaki publik
• Padat, sering terjadi kemacetan 7
Rencana perjalanan
(JMP)
Pastikan setiap perjalanan selalu terencana
Sebelum merencanakan perjalanan, selalu tanyakan
pada diri Anda untuk mengurangi risiko mengemudi
• Apakah perjalanan ini penting?
• Apakah Saya benar-benar harus mengemudi?
• Apakah ada alternatif pengganti mengemudi, seperti
layanan antar-jemput, transportasi dari perusahaan (bus
atau kendaraan pool), rapat melalui teleconference, dll.? Tips rencana perjalanan
Jika mengemudi benar-benar diperlukan, • Hindari jalan dengan lalu lintas yang padat.
• Bahaya apa yang akan Saya hadapi? Pertimbangkan hari dan waktu perjalanan serta
rute perjalanan, sehingga risiko dapat diminimalkan
• Bagaimana saya dapat memitigasi bahaya?
• Tentukan lokasi istirahat selama perjalanan.
• Apakah saya siap menghadapi kondisi darurat saat • Hindari aktifitas mengemudi saat :
mengemudi?
– Setelah 16 jam bekerja terus menerus
• Apakah saya mengetahui nomor telepon yang dapat – Setelah tiba dari penerbangan larut malam
dihubungi saat mengalami kondisi darurat?
– Setelah tiba dari penerbangan ke/dari luar negeri

8
Prosedur rencana perjalanan
• Rencana perjalanan harus memastikan bahwa:
• Briefing / diskusi rencana perjalanan antara pengemudi dan
atasan langsung harus dilakukan
• Rute dan tujuan yang jelas ditentukan
• Potensi bahaya yang kondisi jalan dan lalu lintas didentifikasi
melalui Road HazardAssessment
• Penggunaan kendaraan yang sesuai dengan medan jalan dan
bahaya yang akan dihadapi
• Pengemudi memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikasi/lisensi
yang sesuai dan masih berlaku
• Pengemudi harus dalam keadaan sehat/ fit untuk berkendara
• Istirahat selama perjalanan dijadwalkan dan lokasi
pemberhentian ditentukan
• Pemeriksaan Pra-Perjalanan (PTI) pada kendaraan dilakukan
sebelum perjalanan
• Pengemudi memahami tugas dan tanggung jawabnya, serta selalu
menerapkan prinsip “Pemikiran Bebas Kecelakaan (Think
Incident Free)

9
Panduan PTI kendaraan berat

Sebagai pengemudi, Anda harus mengenali kendaraan yang


akan Anda kemudikan. Baca dan pahami Buku Manual
kendaraan
Langkah melakukan PTI HV:
1. Parkirkan kendaraan di lokasi yang aman (permukaan jalan
datar, tidak terpapar bahaya lalu lintas). Aktifkan rem parkir.
Ganjal ban
2. Kelilingi kendaraan 360O bagian luar. Periksa bodi, lampu,
kaca depan, ban, muatan pada bak, dan bawah kendaraan
3. Buka kap mesin dan periksa bagian dalam kompartemen
mesin. Pastikan mesin mati saat memeriksa bagian mesin
4. Masuk ke dalam kabin dan periksa seluruh bagian termasuk
peralatan keselamatan, kebersihan kabin, dan penempatan
barang dalam kabin
5. Nyalakan mesin dan periksa fungsional instrument & control,
stir, lampu-lampu, pedal, rem parkir
6. Isi form PTI berdasarkan hasil inspeksi
7. Lapor ke Supervisor jika ada temuan

10
Form PTI kendaraan berat

Periksa bagian kendaraan:


• Luar kendaraan
• 1 lembar untuk 7 hari/ 1 minggu
• Bagian mesin • Item inspeksi : 17 item harian,
• Dalam kabin 12 item mingguan, 5 item
• Alat keselamatan & kelengkapan bulanan
• Perangkat tambahan • Item kritikal ditandai – yang
dapat dikenakan SSWA
– Bak angkut
• Kolom untuk mencatat kilometer
– Bed muatan (Awal & Akhir) dan status SSWA
– Trailer / Semi-trailer • Tanda tangan pengemudi
– Lowboy / highboy (harian)
– PTO, dll. • Verifikasi Supervisor (Mingguan)
• Tabel untuk mencatat tindakan
• Uji fungsi (bulanan)
perbaikan (dihalaman 2)
– Kinerja rem
– Kinerja mesin
– Stir kemudi

11
ITEM KAPITAL TEBAL MIRING

12
MVC yang terjadi FE construction
2022
• Beberapa kejadian MVC yang terjadi selama Jan – Nov 2022:
Tanggal Lokasi Kategori
No Team Deskripsi kejadian Klasifikasi Insiden
Kejadian Kejadian Insiden
Tol Permai Bus karyawan mengalami pecah ban belakang sebelah kiri dan terbalik di Tol Pekanbaru – Motor Vehicle Non-Work Related
1 29-Jan WDC
KM 68 Dumai KM 68 Crash Non-Recordable
Pegawai PHR yang mengendarai kendaraan 22X12844 ditabrak oleh sepeda motor dari Motor Vehicle Work Related non
2 4-Mar Pekanbaru WDC
belakang disisi kanan. Crash Recordable
Bagian belakang sisi kanan dari satu unit Dump truck ditabrak oleh pengendara sepeda motor Motor Vehicle Work Related non
3 8-Apr Petapahan WDC
yang tidak bisa mengendalikan sepeda motornya Crash Recordable

Kendaraan LV double cabin 22X12922 disenggol oleh pengendara sepeda motor dengan bak Motor Vehicle Work Related non
4 25-Apr Puncak Area WDC
(keranjang) disamping Crash Recordable
Rangau- Dump Truck ditabrak oleh pengemudi sepeda motor umum yang dikendarai dalam kondisi Motor Vehicle Work Related non
5 7-Jun WDC
PMT14 tidak stabil Crash Recordable
Dump Truck ditabrak oleh sebuah truk colt diesel yang keluar dari lokasi KB-409 memasuki Motor Vehicle Work Related non
6 21-Jun Kotabatak WDC
jalan yang dilalui oleh Dump Truck Crash Recordable
04-Okt Duri Field Dump truck trip over ke bahu jalan sebelah kiri akibat pengemudi mengantuk dan hilang Motor Vehicle Work Related Non-
7 WDT
kendali Crash Recordable
03-Nov Bangko DT PGASOL menabrak bagian belakang DT ADK yang sedang berbelok ke kanan tersebut Motor Vehicle Work Related Non-
8 WDT
dipersimpangan Bangko Km 0. Crash Recordable

Dump truck PT ADK menyerempet pipa 16” Pinang – Bangko GS, mengakibatkan Isolasi Pipa Motor Vehicle Work Related Non-
9 14-Nov Bangko WDT
Robek, Kerusakan lampu kiri depan pecah, Spak bor dan Over Run Protection penyok Crash Recordable

13
Beberapa penyebab dari MVC yang terjadi
Dari hasil investigasi yang telah dilakukan oleh team, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan tersebut diantaranya adalah :
✓ Gagal mengikuti prosedur / instruksi 5 kunci mengemudi selamat yaitu menerapkan strategi dan
teknik mengemudi yang selamat agar dapat mengatasi bahaya dengan memprediksi bahaya tersebut
sebelum terjadi
✓ Ada praktik dari pengemudi yang tidak tepat saat menggunakan kendaraan
✓ Kurang mengidentifikasi bahaya rute perjalanan yang berakibat gagal menerapkan safeguard yang
tepat (RHA)
✓ Informasi yang ada di RHA tidak tersampaikan kepada pengemudi
✓ Pengemudi memaksa untuk mengemudi meskipun kondisi tubuh sudah lelah dan atau mengantuk
✓ Gagal untuk memberitahu / memperingatkan artinya pengemudi tidak mengkomunikasikan kondisi
jalan kepada sepeda motor/ ousider yang akan mendahului kendaraannya
✓ Ada tindakan yang tidak aman oleh pihak eksternal/Ousider dimana Pengendara Sepeda
Motor/outsider mengalami microsleep/ngantuk sehingga tidak bisa mengendalikan motornya
✓ Bahaya lingkungan / kondisi jalan yang tidak aman artinya jalan yang dilalui memiliki potensi debu
ynag cukup tinggi sehingga mengurangi pandangan pengemudi
✓ Tidak melakukan Pre Trip Inspection dengan benar
✓ Gagal menerapkan Golden rules (Patuh, Intervensi, Peduli) ketika melihat kondisi dan perilaku yang
tidak selamat,

14
Statistic Violation IJMS 2022
16 Ada 8 Jenis Pelanggaran/ Violation
yang dapat termonitor oleh IJMS
14
OMO FCR yaitu
14 13
• GPS Inactive (GPS tidak aktif)
1 • Idle Time (Kendaraan standby
12
dalam kondisi menyala)
10 7 • Journey Deviation
10 (penyimpangan jalur perjalanan)
8 • Public road (Memasuki jalan
8 7 7 7 umum tanpa izin)
1
6 6 • Overspeeding (melebihi batas
7 1 1
6 12 2 kecepatan yang di izinkan)
5 3
• Excessive driving (mengemudi
3 3 terus menerus lebih dari 2 jam)
4 3
5 7 • Harsh Acceleration ( percepatan
4 6
1 1 5 tiba tiba)
2 4
3 3 • Hars Deceleration (Perlambatan
2 2 tiba tiba)
1 1
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Berikut adalah Statistik
GPS Inactive Journey Deviation Overspeeding Harsh Accel Harsh Decel pelanggaran IJMS selama
Idle Time Public Road Excessive Driving Total Jan – Nov 2022

15
16

Anda mungkin juga menyukai