Anda di halaman 1dari 29

MATERI AJAR 2

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ( EYD )


Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan
bunyi bahasa, pemisahan,penggabungan dan penulisannya
dalam satu bahasa.
Ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari
sekedar masalah pelafalan saja tetapi ejaan juga mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai
bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk , terutama
dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasan makna.

Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang


disempurnakan (EYD). EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16
Agustus 1972 . Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini
memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya
yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama
Ejaan Republik / Ejaan Suwandi yaitu Menteri PP dan K. RI .
Pada saat itu Ejaan ini diresmikan 1947.
Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen
( nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati
bahasa ) yang diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah
Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu.
Ejaan Van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari
ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia
merdeka.
PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA

Ejaan Van Ejaan Ejaan Yang


Ophuijsen Republik/Suwandi Disempurnakan
(1901-1947) (1947-1972) (EYD)
(mulai 16 Agustus
1972)

Choesoes Chusus Khusus


Djoem’at Djum’at Jumat
Ja’ni Jakni Yakni
Pajoeng Pajung Payung
Tjoetjoe Tjutju Cucu
Soenji Sunji Sunyi

RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)


Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek , yaitu :
(1)Pemakaian huruf
(2)Penulisan huruf
(3)Penulisan kata
(4)Penulisan unsur serapan
(5)Pemakaian tanda baca
A.Pemakaian huruf membicarakan masalah yang mendasar
dari suatu bahasa yaitu .
- Abjad - Konsonan - nama diri
- Vokal - Pemenggalan
B.Penulisan hurufmembicarakan beberapa perubahan huruf
dari ejaan sebelumnya yang meliputi
- Huruf kapital
- Huruf miring
C.Penulisan kata membicarakan bidang morfologi dengan
segala bentuk dan jenisnya berupa
- kata dasar - kata depan di, ke
dan dari
- kata turunan - kata sandang si
dan sang
- kata ulang - partikel
- gabungan kata - singkatan dan akronim
- kata ganti kau, ku, mu dan nya - angka dan
lambang bilangan
D.Penulisan unsur serapan membicarakan kaidah cara
penulisan unsur serapan , terutama kosakata yang berasal dari
bahasa asing.

E.Pemakaian tanda baca ( pungtuasi ) membicarakan teknik


penerapan kelima belas tanda baca dalam penulisan dengan
kaidahnya masing-masing tanda baca itu adalah
1.tanda titik ( . ) 9.tanda seru ( ! )
2.tanda koma ( , ) 10.tanda kurung ((....) )
3.tanda titik koma ( ; ) 11.tanda kurung siku ( [ ] )
4.tanda titik dua ( : ) 12.tanda petik ganda ( “ .... “ )
5.tanda hubung ( - ) 13.tanda petik tunggal ( ‘ .... ‘ )
6.tanda pisah ( _ ) 14.tanda garis miring ( / )
7.tanda elipsis ( .... ) 15.tanda penyingkat ( ‘ )
8.tanda tanya ( ? )
Pemakaian huruf================ abjad, vokal , konsonan
Abjad bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf sebagai berikut
(perhatikan bunyi pelafalannya)
Huruf lafal huruf lafal huruf lafal
A a a J j je S s es
B b be K k ka T t te
C c ce L l el Uu u
D d de Mm em V v ve
E e e N n en Ww we
F f ef O o o X x eks
G g ge P p pe Y y ye
H h ha Q q ki Z z zet
I i i R r er

Dalam abjad itu terdapat lima huruf vokal (v) yaitu a, e, i, o, u.


Sisanya adalah konsonan sebanyak 21 huruf. Disamping 26
huruf dalam bahasa Indonesia juga digunakan gabungan
konsonan ( diagraf ) sebanyak 4 pasang :
Kh seperti dalam kata khusus, akhir
Ng seperti dalam kata ngilu, bangun
Ny seperti dalam kata nyata, anyam
Sy seperti dalam kata syair, asyik
Setiap pasangan itu menghasilkan satu fonem atau satu bunyi.
Karena itu kh,ng,ny,sy masing-masing dihitung sebagai satu k
(konsonan).
Selain gabungan dua konsonan , adapula gabungan dua vokal
disebut diftong.
Contoh diftong / ai /
Bantai dilafalkan {bantay}
Pandai dilafalkan {panday}
Contoh diftong /au /
Kacau dilafalkan {kacaw}
Silau dilafalkan {silaw}
Contoh diftong /oi/
Amboi dilafalkan {amboy}
Sepoi dilafalkan {sepoy}
Jika vokal berurutan /ai/au/dan /oi/ terdapat dalam kata yang
pelafalannya persis sama dengan huruf aslinya, vokal beruntun
itu bukan diftong.
Contoh /ai/au/oi/ yang bukan diftong adalah yang terdapat
dalam kata berikut :
Mulai diucapkan {mulai} bukan {mulay}
Namai diucapkan {namai} bukan {namay}
Bau diucapkan {bau} bukan {baw}
Dengan berpedoman pada EYD, khususnya cara pelafalan
huruf yang benar, setiap penutur bahasa Indonesia
hendaknya mengikuti aturan yang sudah dibakukan. Dalam
membaca singkatan kata (termasuk singkatan kata asing
selain akronim yang dibaca huruf demi huruf, jika penutur
sedang berbahasa Indonesia, pelafalannya harus sesuai
dengan pelafalan hruf bahasa Indonesia.
Singkatan Lafal yang benar Lafal yang salah
AC a-ce a-se
BBC be-be-ce bi-bi-si
CIA ce-i-a si-ai-e
FBI ef-be-i ef-bi-ai
IGGI i-ge-ge-i ai-ji-ji-ai
IMF i-em-ef ai-em-ef
MTQ em-te-ki em-te-kyu
RCTI er-ce-te-i er-si-ti-ai
TV te-fe ti-fi
Catatan : Jika seseorang sedang berbahasa asing misalnya bahasa
Inggris , lafal huruf dalam singkatan itu harus mengikuti aturan
pelafalan bahasa Inggris. Demikian juga bila singkatan itu hendak
dilafalkan dalam bahasa asing lainnya.

1. Pemenggalan kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut
A. Jika di tengah kata ada huruf vokal yang beruntun ,
pemenggalannya dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Misalnya : di-a , do-a, ta-at
Hati-hati , jika vokal beruntun , pemenggalan kata tidak
dilakukan di antara kedua huruf vokal.
Misalnya :
Pemenggalan yang salah Pemenggalan yang benar
Pu-la-u Pu-lau
Ra-ma-i Ra-mai
Se-po-i Se-poi

B. Jika di tengah kata ada huruf konsonan , pemenggalan


dialkukan sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya : ta-bu , ka-wan , ca-tur
C. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan ,
pemenggalan pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf
konsonan itu.
Misalnya : ap-ril , swas-ta , an-dal
Ingat gabungan huruf konsonan ny, ng, kh dan sy tidak
boleh dipisahkan
Misalnya : su-nyi , ha-ngat , makh-luk , ma-sya-ra-kat
D. Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan,
pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya :
ab-sorb-si , kon-klu-si , in-struk-si
2. Imbuhan yang berupa awalan dan akhiran, termasuk awalan
yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang
biasanya ditulis serangkai dengan kata yang diimbuhinya.
Misalnya : ba-ca-lah , me-la-ri-kan , pra-sa-ra-na
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah
satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain ,
pemenggalannya dapat dilakukan ( 1 ) di antara unsur-unsur
itu atau ( 2 ) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah
pemenggalan kata butir ( 1 ).
Misalnya : bio – data atau bio-da-ta
Intro-speksi atau in-tro-spek-si
4. Khusus untuk kata yang mengandung sisipan ( el – em – er,
in ) pemenggalannya dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Mempertahankan sisipan dalam satu suku kata sehingga
tidak terpenggal (anggapan dasarnya adalah kata
bersisipan sebagai kata turunan sehingga bersifat
polimorfemis).
2. Tidak mempertahan sisipan dalam satu suku kata
(anggapan dasarnya adalah kata bersisipan bersifat
monomorfemis karena sudah membatu atau sisipan
sebagai pembentuk kata sudah tidak produktif lagi.
Perhatikan pemenggalan kata bersisipan ini :
Kata dasar Kata Pemenggalan Pemenggalan
turunan (1) (2)
Tunjuk Telunjuk Telun-juk Te-lunjuk
Getar Gemetar Geme-tar Ge-metar
Gigi Gerigi Geri-gi Ge-rigi
sambung Sinambung Sinam-bung Si-nambung
Nama diri
Cara penulisan nama diri ( nama orang, lembaga, tempat, jalan,
sungai, gunung , dan nama diri lain ) harus mengikuti EYD ,
kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi
adat, hukum, atau sejarah.
Contohnya pemakaian biasa ;
Rumahnya di Jalan Pajajaran No.5.
Ia berkantor di Jalan Budi Utomo.
Cara pemakaian dengan pertimbangan khusus :
Pamanku dosen Universitas Padjadjaran, Bandung.
Perkumpulan Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908.
Untuk penulisan kata-kata biasa yang bukan nama diri ,
lambang huruf yang dipakai adalah ks . Perhatikan penulisan di
bawah ini .
Penulisan yang salah Penulisan yang benar
Export Ekspor
Extra Ekstra
Complex Kompleks
Taxi Taksi
Telex teleks

Selain ketentuan di atas, untuk menulis nama orang berlaku


ketentuan khusus. Penulisan nama seseorang harus mengikuti
kebiasaan orang yang empunya nama, kendatipun hasil
penulisannya menyalahi EYD. Karena itulah ketentuannya
disebut ketentuan khusus. Betapa tidak, untuk menulis nama
orang yang dilafalkan { yudi }, penulisannya bisa lebih dari 10
macam dan semuanya sah adanya, yaitu :

1. Judi 6. Judhy
2. Judie 7. Yudhi
3. Judy 8. Yudhie
4. Yudi 9. Yoedie
5. Yudy 10. Yoedhy

Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring


Huruf besar atau huruf Kapital.
1. Huruf besar atau huruf Kapital dipakai sebagai huruf
pertama pada awal kalimat .
Contoh : Kami mahasiswa Akper Ruspau tingkat I.
2. Huruf kapaital dipakai sebagai huruf pertama petikan
langsung.
Contoh : Adik bertanya, “ Kapan kita ke Taman Safari ? “
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci , termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya :
Allah, Islam, dsb
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang.
Misalnya Haji Agus Salim
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang , nama intansi atau
nama tempat.
Misalnya : Presiden Jokowi, Menteri Pertanian, Gubernur
DKI Jakarta
6. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang , nama
instansi, atau nama tempat.
Misalnya : Siapakah gubernur yang beru dilantik itu.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur
nama orang.
Misalnya : Yandri Firman
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa dan bahasa, perlu diingat , pada posisi tengah
kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf
pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa.
Misalnya : ...Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ..... ( salah )
... Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ..... ( benar )
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya , dan peristiwa sejarah.
Misalnya : tahun Saka, bulan November, hari Jumat, Perang
Diponegoro.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
dalam geografi.
Misalnya :
Salah Benar
teluk Jakarta Teluk Jakarta
gunung Semeru Gunung Semeru
danau Toba Danau Toba

11. Huruf kapital dipakai sebagai hruf pertama semua unsur


nama negara, nama resmi badan /lembaga pemerintahan
dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
Undang-Undang Dasar 1945
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur
bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
badan/lembaga.
Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
( termasuk semua unsur kata ulang sempurna ) dalam
penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuk yang
tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya : Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara,
kakak, adik, paman, yang dipakai dala penyapaan dan
pengacuan “ Kapan Bapak berangkat ? “ tanya Nining kepada
ibu.
Para ibu mengunjungi Ibu Fabiola
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
singkatan nama gelar , pangkat dan sapaan.
Misalnya :
Dr. : doktor
M.M. : magister manajemen
Jend : jenderal
Sdr. : saudara
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
- Apakah kegemaran Anda ?
- Usulan Anda telah kami terima.
Huruf Miring
1. Huruf miring dalam dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
Misalnya : majalah Prisma
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya : huruf pertama kata Allah ialah a.
3. Huruf miring dalam cetakan
Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
huruf atau lebih. Adapun aturan penulisannya adalah sebagai
berikut.
a. Setiap menyingkat satu kata, dipakai satu tanda titik.
Misalnya : nomor =========== no.
Halaman ========= hlm.
b. Bila menyingkat dua kata, dipakai dua titik
Misalnya : atas nama ============= a.n.
Opera citato =========== op.cit.

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal atau


gabungan suku kata dari deret kata yang disingkat . Akronim dibaca
atau diperlakukan sebagai kata.
Contoh : FISIP , KONI , Kadin , rapim dll
Penulisan Unsur serapan
Dalam perkembangannya , bahasa Indonesia menyerap unsur dari
pelbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa
asing.
Berdasarkan taraf integrasinya , unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia dibagi 2 gol besar:
1. Unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia seperti : Reshuffle , shuttle cock dll.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia seperti :
organisasi , televisi dll

KOSAKATA BAHASA INDONESIA YANG BAKU

Kata baku adalah kata yang pemakaiannya disesuaikan pada


pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Contohnya
aktif, aktivitas, ambeien, andal, apotek, advokat, dan lain sebagainya.

Penggunaan bahasa yang tepat sangatlah penting. Sebagaimana


bahasa pada umumnya terdapat bahasa formal dan tidak formal.

Pada umumnya, bahasa formal digunakan pada saat kegiatan resmi,


akademis, dan sebagainya sedangkan kata tidak baku sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan konteksnya, bahasa formal menggunakan kata baku


dalam setiap unsur katanya.

Maka, penting untuk mengetahui kata baku dan tidak baku dalam
setiap berbahasa. Hal ini dilakukan sebagai kesesuaian penggunaan
tatanan bahasa.

Berikut pembahasan mengenai kata baku dan tidak baku disertai


dengan contohnya.

Pengertian Kata Baku dan Tidak


Baku

 Kata baku

Kata baku adalah kata yang pemakaiannya


disesuaikan pada pedoman atau kaidah bahasa
yang sudah ditentukan. Dengan kata lain, kata
baku merupakakan kata yang sudah benar sesuai
aturan maupun ejaan dalam kaidah bahasa
Indonesia.

Pada umumnya bahasa baku digunakan dalam


bahasa tulis maupun lisan yang formal atau resmi.
Untuk mengetahui beragam kata baku, Anda bisa
mengecek lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).

 Kata tidak baku

Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak


sesuai dengan aturan atau ejaan kaidah bahasa
Indonesia. Kata tidak baku tidak akan bisa
ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
( KBBI )
Dalam penggunaannya, kata tidak baku sering
digunakan dalam istilah sehari-hari karena
cenderung lebih fleksibel sehingga umum
digunakan dalam bahasa lisan maupun tulisan
yang tidak formal.

Pengertian Bahasa Baku Menurut


Ahli
Terdapat beberapa pengertian bahasa baku
menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai
berikut.

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah tolok ukur yang berlaku untuk
kuantitas atau kualitas dan yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan.

2. Kokasi dan Hermawan (2012)


Cara mengucapkan atau menulis sesuai dengan
aturan standar. Aturan standar yang dimaksud
adalah dalam bentuk instruksi ejaan. Tata bahasa
standar dan kamus umum.

3. Chaer (2011)

Kata standar adalah kata yang biasanya digunakan


dalam keadaan formal atau resmi secara tertulis
sesuai dengan aturan standar.
4. Mulyono (2011)

Kata standar Berbagai bahasa digunakan untuk


berkomunikasi tentang sains. Dari sudut pandang
pengguna bahasa, rentang bahasa yang biasa
digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh
adalah, misalnya, ilmuwan, pemerintah, tokoh
masyarakat, jurnalis atau wartawan

Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku

Terkait dengan fungsi, terdapat perbedaan kata


baku dan tidak baku. Sesuai dengan fungsinya,
kata baku digunakan dalam berbagai kepentingan
resmi diantaranya seperti pembuatan karya tulis
ilmiah, surat resmi, surat lamaran.

Sedangkan penggunaan kata tidak baku lebih ke


dalam bahasa percakapan santai sehari-hari.
Fungsi kata tidak baku membuat suasana dalam
pembicaraan lebih santai.

Ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Terdapat beberapa ciri kata baku dan tidak baku


yang dapat diperhatikan, diantaranya sebagai
berikut.

Ciri-Ciri Kata Baku


1. Tidak terkontaminasi atau rancu
2. Tanpa pengaruh bahasa asing atau bahasa
daerah
3. Bentuk tetap dan tidak berubah-ubah
4. Menggunakan imbuhan secara tersurat
(eksplisit)
5. Digunakan dalam acara resmi atau formal
6. Tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari
7. Tidak menggunakan majas pleonasme
(menambahan keterangan tambahan yang tidak
diperlukan)
8. Memiliki arti yang jelas (tidak rancu)

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

1. Digunakan dalam percakapan sehari-hari


2. Sudah bercampur dengan bahasa asing atau
daerah
3. Bentuk kata yang berubah-ubah
4. Memiliki makna yang sama dengan kata baku
dengan pengucapan berbeda

Contoh Kalimat dengan Kata Baku dan Tidak Baku

Untuk lebih jelas mengenai penggunaan kata baku


dan tidak baku, berikut beberapa contoh dalam
penggunaannya.

Contoh Kalimat Kata Baku

1. Saya mohon izin karena tidak dapat menghadiri


rapat.
2. Memaafkan kesalahan orang lain adalah
perbuatan yang mulia.
3. Meskipun hanya sekadar memberi saran,
penyampainnya perlu diperhatikan.
4. Karier yang dipilih memang tidak sesuai
dengan jurusan kuliah. Namun, hal itu bukan
masalah besar selama bisa memberikan
kontribusi.
5. Apotek terlengkap di kota ini menyedikan jenis
obat-obatan generik hingga obat-obatan langka.

Contoh Kalimat Kata Tidak Baku

1. Aku sangat nggak suka dengan sikapnya akhir-


akhir ini.( tidak )
2. Sekarang harga cabe terus naik ( cabai )
3. Belom apa-apa kok udah nyerah. Masa nggak
malu ama diri sendiri.
4. Ibu nyuruh beli sayuran di pasar.
5. Hakekat orang hidup sebenarnya apa, sih?

Daftar Kata Baku dan Tidak Baku

Berikut daftar beberapa kata baku dan tidak baku


yang sering digunakan.

Kata Tidak
No Kata Baku Baku
1 Abjad Abjat
2 Advokat Adpokat
3 Afdal Afdol
4 Aktif Aktip
5 Aktivitas Aktifitas
6 Ambeien Ambeyen
7 Al Quran Alquran
8 Andal Handal
9 Apotek Apotik
10 Asas Azas
11 Astronaut Astronot
12 Atlet Atlit
13 Atmosfer Atmosfir
14 Baut Baud
15 Baterai Baterei
16 Berpikir Berfikir
17 Besok Esok
18 Biosfer Biosfir
19 Bujet Budjet
20 Bus Bis
21 Cabai Cabe
22 Cedera Cidera
23 Cendekiawan Cendikiawan
24 Cengkeram Cengkram
25 Cenderamata Cinderamata
26 Daftar Daptar
27 Debitur Debitor
28 Dekret Dekrit
29 Definisi Difinisi
30 Depot Depo
31 Detail Detil
32 Diagnosis Diagnosa
33 Diesel Disel
Dipersilahka
34 Dipersilakan n
35 Diskotek Diskotik
36 Drainase Drainage
37 Dolar Dollar
38 Durian Duren
39 Ekspor Eksport
40 Ekstrem Ekstrim
41 Ekuivalen Ekwivalen
42 Embus Hembus
43 Esai Esei
44 Faksimile Faksimil
45 Februari Pebruari
46 Film Filem
47 Fisik Phisik
48 Fondasi Pondasi
49 Formal Formil
50 Foto Photo
51 Frekuensi Frekwensi
52 Gizi Gisi
53 Gladi Geladi
54 Griya Gria
55 Gubuk Gubug
56 Hafal Hapal
57 Hak Haq
58 Hakikat Hakekat
59 Hektare Hektar
60 Hierarki Hirarki
61 Hipotesis Hipotesa
62 Ijazah Ijasah
63 Ikhlas Ihlas
64 Imbau Himbau
65 Indera Indra
66 Insaf Insyaf
67 Isap Hisap
68 Islamiah Islamiyah
69 Istri Isteri
70 Izin Ijin
71 Jadwal Jadual
72 Jenazah Jenasah
73 Jenderal Jendral
74 Junior Yunior
75 Justru Justeru
76 Kaidah Kaedah
77 Karier Karir
78 Kategori Katagori
79 Kedelai Kedelei
80 Koboi Koboy
81 Komplet Komplit
82 Konferensi Konperensi
83 Kongres Konggres
84 Konkret Konkrit
85 Korsleting Konsleting
86 Kreatif Kreative
87 Kreativitas Kreatifitas
88 Kualifikasi Kwalifikasi
89 Kualitatif Kwalitatif
90 Kuantitatif Kwantitatif
91 Kualitas Kwalitas
92 Kuarsa Kwarsa
93 Kuitansi Kwitansi
94 Kiai Kyai
95 Lubang Lobang
96 Maaf Ma’af
97 Makhluk Mahluk
98 Manajemen Managemen
99 Manajer Manager
10
0 Mantra Mantera
10 Mencolok Menyolok
1
10 Menerjemahka Menterjemah
2 n kan
10 Mengesamping Menyamping
3 kan kan
10
4 Merek Merk
10
5 Meterai Meterei
10
6 Metode Metoda
10
7 Mesti Musti
10
8 Museum Musium
10
9 Motif Motip
11
0 Motivasi Motifasi
11
1 Nasihat Nasehat
11 November Nopember
2
11
3 Napas Nafas
11
4 Objek Obyek
11
5 Organisasi Organisir
11
6 Orisinal Orisinil
11
7 Paham Faham
11
8 Paspor Pasport
11
9 Pikir Fikir
12
0 Praktik Praktek
12
1 Produktivitas Produktifitas
12
2 Provinsi Propinsi
12 Risiko Resiko
3
12
4 Rezeki Rejeki
12
5 Sah Syah
12
6 Saksama Seksama
12
7 Saraf Syaraf
12
8 Sekadar Sekedar
12
9 Sekretaris Sekertaris
13
0 Semifinal Semi Final
13
1 Seprai Seprei
13
2 Silakan Silahkan
13
3 Sistem Sistim
13 Subjek Subyek
4
13
5 Sutera Sutra
13
6 Syukur Sukur
13
7 Tafsir Tapsir
13
8 Teladan Tauladan
13
9 Teknik Tehnik
14
0 Tenteram Tentram
14
1 Trofi Tropi
14
2 Teoretis Teoritis
14
3 Terampil Trampil
14
4 Urgen Urgent
14 Ustaz Ustad /
5 Ustadz
14
6 Utang Hutang
14
7 Varietas Varitas
14
8 Vila Villa
14
9 Wali Kota Walikota
15
0 Wujud Ujud
15
1 Yudikatif Judikatip
15
2 Yurisdiksi Jurisdiksi
15
3 Zamzam Zam-Zam
15
4 Zaman Jaman
15
5 Zona Zone
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
SEMOGA MATERI INI BERMANFAAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai