Perencanaan Perkerasan Jalan Metode Aash
Perencanaan Perkerasan Jalan Metode Aash
LAPORAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Jalan Raya
Lanjutan yang diampu oleh Dr. Juang Akbardin, S.T., M.T
oleh:
Tazkia Chandra Pelita Sukma NIM 1700168
Penulis
KATA PENGANTAR……………………………………………..…………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………..………………..…….. ii
BAB I PENDAHULUAN…...…………………………..………………………. 1
1.1 Latar Belakang…...…………………………..………….……………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……...…………………………..…………………...…….. 2
1.3 Tujuan Penulisan………...…………………………..…………………...…… 2
1.4 Batasan Masalah………...……………………………………………………. 3
1.5 Sistematika Penulisan…………...…………………………..……………..…. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………...…………….………..……………..…. 4
2.1 Perkerasan Jalan…………...……………………….………..……………..…. 4
2.2 Perkerasan Lentur…………...…………………..…………..……………..…. 4
2.3 Bahan Konstruksi Perkerasan…………...…………….………..……...…..…. 6
BAB III RANCANGAN PERKERASAN JALAN…………….....……………. 7
3.1 Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2013………...…………..…………. 7
3.2 AASHTO 1993…………...…………….……………….……..……...…..…. 16
3.3 Persamaan AASHTO 1993…………...…………….……….....……...…..…. 17
BAB IV METODOLOGI…………...…………….……...…….....……...…..…. 33
BAB V PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKERASAN……….....…... 42
5.1 Data Perencanaan…...…………….…………………………....……...…..…. 42
5.2 Analisis Pertumbuhan Lalu Lintas…...…………….…………..……...…..…. 42
5.3 Perhitungan Angka Ekuivalen Sumbu Kendaraan………………………….. 44
5.4 Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013…………………...…………. 46
5.4.1 Perhitungan Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (R) ………………...…… 45
5.4.2 Faktor Distribusi Arah (DD) ...…………….…………..……...…...…..… 47
5.4.3 Faktor Distribusi Lajur (DL) ...…………….…………..……...……....… 47
5.4.4 Data Volume Kendaraan...…………….…………..……................…..… 47
5.4.5 Menghitung Lalu Lintas Pada Lajur Rencana (W18) ………………..... 47
5.4.6 Modulus Resilient Tanah Dasar…………….…………..………...…..… 49
5.4.7 Serviceability…...…………….………...………………....……...…..…. 50
5.4.8 Reliability (R) …...…………….…………………………....…..…..…. 50
TAZKIA CHANDRA PELITA SUKMA (1700168) – Teknik Jalan Raya Lanjutan iii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk penentuan volume lalu lintas pada jam sibuk dan Lintas Harian Rata-rata
(LHRT) mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). LHRT yang
dihitung adalah untuk semua jenis kendaraan kecuali sepeda motor, ditambah 30%
jumlah sepeda motor.
c. Menentukan faktor pertumbuhan lalu lintas. Faktor pertumbuhan lalu
lintas didasarkan pada data-data pertumbuhan historis atau formulasi
korelasi dengan pertumbuhan lain yang valid, bila tidak ada maka dapat
dengan tabel berikut.
h. Menghitung CESA5
CESA5 = TM x CESA4…………………………..……………………..(3.5)
i. Menentukan daya dukung subgrade, nilai CBR subgrade yang umum di
Indonesia adalah 4% - 6%. Penentuan segmen seragam,
Tabel 3.15 Karakteristik Modulus Bahan Berbutir Lepas yang Digunakan untuk
Pengembangan Chart Desain
Dimana: :
Wt = Jumlah beban gandar tunggal standar kumulatif.
w18 = Beban gandar standar kumulatif selama 1 tahun.
n = Umur pelayanan (tahun)
g = Perkembangan lalu lintas (%)
2. Perhitungan Modulus Resilient (MR) tanah dasar
Dimana: :
CBR = Nilai CBR (%)
MR = Modulus resilien
3. Menentukan serviceability.
Terminal Serviceability Index (Pt) mengacu pada Tabel 3.17. Initial
serviceability untuk flexible pavement Po = 4,2 (diambil dari AASHTO
1993 halaman II-10).
1) Indeks kemampuan pelayanan awal (Po), untuk perkerasan kaku
menggunakan nilai Po 4,5 dan untuk perkerasan lentur menggunakan
nilai Po 4,2
2) Indeks kemampuan pelayanan akhir (Pt) dapat menggunakan Tabel 3.17
Tabel 3.17 Indeks Kemampuan Pelayanan Akhir (Pt)
Gambar 3.2 Grafik Perkiraan Koefisien Kekuatan Relatif Lapis Pondasi Atas a2
Gambar 3.3 Grafik Perkiraan Koefisien Kekuatan Relatif Lapis Pondasi Bawah
Gambar 3.5 Grafik Variasi Koefisien Kekuatan Relatif Lapis Pondasi Beraspal
5) Tahapan Konstruksi
Penahapan stage construction berdasar pendekatan / asumsi sebagai
berikut:
1) Lapis pondasi agregat base kelas B dan kelas A didesain mengacu
pada umur rencana. Dengan pertimbangan bahwa additional overlay
akan menjadikan peninggian terhadap hotmix, tidak diperuntukkan
pertebalan lapisan pondasi jalan.
2) Additional overlay sebagai stage construction didesain hanya untuk
pemenuhan structure number untuk umur sisa.
Jalan dengan lalu-lintas berat pada daerah rural. Untuk perencanaan
keseluruhan. Realibility diambil R=90%. Untuk strategi stage
construction, maka desain realibility untuk setiap tahap adalah 0,90 =
95%.
1.2 Informasi yang Dibutuhkan dalam 1.2.1 Membuat Daftar Lalu Lintas Harian (LHR)
Perencanaan Lalu Lintas Tiap Tahun
2. Menganalisis Lalu Lintas Harian Rata-Rata 2.1 Menentukan Jumlah Lalu Lintas Harian 2.1.1 Menjumlahkan Total LHR Per tahun
pada Tahun Rencana (LHR) 2.1.2 Menjumlah Total LHR Berdasarkan Golongan
Kendaraan
2.2 Menghitung dengan Rumus Analisis 2.2.1 Membuat Grafik dari Dara Total LHR
Regresi 2.2.2 Menentukan Sumbu X dari Data Tahun LHR
2.2.3 Menentukan Sumbu Y dari Total LHR Tiap
Tahun
2.2.4 Menentukan Persamaan Regresi Y=a+bx
3. Menentukan Identitas Jalan 3.1 Menyiapkan Informasi untuk 3.1.1 Informasi Total LHR
Menentukan Identitas Jalan 3.1.2 Informasi Tabel Penentuan Klasifikasi Jalan
3.2 Menentukan Kelas Jalan 3.2.1 Menentukan Kelas Jalan dari Hasil Analisis
Jumlah LHR Berdasarkan Tabel
3.2.2 Menentukan Fungsi Pelayanan Berdasarkan
Kelas Jalan
Input Nilai Indeks Kemampuan Menghitung Kehilangan Kemampuan Pelayanan (∆PSI) Nilai Serviceability dari Nilai Total Loss of
Pelayanan Awal (Po) dan Indeks ∆PSI = Po – Pt Serviceability untuk Perkerasan Lentur
Kemampuan Pelayanan Akhir (Pt)
untuk Perkerasan Lentur
1. Jenis Klasifikasi Jalan 1.1 Nilai Reliability (R) Didapat dari Tabel 1.1.1 Nilai Reliability (R) dalam Satuan
AASHTO 1993 Halaman II-9 Persen (%) Sesuai dengan
2. Nilai Reliability (R) Klasifikasi Jalan
1. Durasi Kehilangan Air 1.1 Kualitas Drainase Berdasarkan Tabel AASHTO 1993 1.1.1 Output Data Berupa Kualitas Drainase
(Hasil Analisis yaitu Baik dengan Kadar
2. Kualitas Drainase Jenuh Air 20%)
2. Nilai W18, R, So, Mr, Ebs, Esb, 2.1 Memplotkan Input Data ke Nomogram 2.1.1 Output Berupa Nilai SNtotal, SN1, dan SN2
dan ∆PSI
RE GRE S I
12000
10000
8000
6000
y = 610,00x - 1.221.814,00
4000
2000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
= 0,00045
= 0,3673
3. Pada jenis kendaraan bus golongan 5b
= 0,30057
5. Pada jenis kendaraan truk 2 as golongan 6b
= 5,02641
5. Pada jenis kendaraan truk 3 as golongan 7a
= 2,74157
6. Pada jenis kendaraan truk 4 as golongan 7b
(1+0,057)38 −1
= 2359122,5 x = 300116836
0,057
CBR min =3
CBR max = 10
R = 3,18
CBR =3
Mr = 3 x 1500 psi = 4500 psi
5.5.7 Serviceability
Indeks kemampuan pelayanan awal (Po), untuk perkerasan kaku
menggunakan nilai Po 4,5 dan untuk perkerasan lentur menggunakan
nilai Po 4,2 . Untuk menentukan nilai indeks kemampuan pelayanan akhir (Pt)
dapat berdasarkan fungsional jalan seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.12 Indeks Kemampuan Pelayanan Akhir
Untuk klasifikasi jalan arteri dapat digunakan nilai reabilitas (R) sebesar 90%
Nilai R = 90% maka standar deviasi normal (Zr) = -1,282. Nilai standar
deviasi keseluruhan (So) berdasarkan peraturan AASHTO 1993 untuk perkerasan
jalan lentur berkisar antara 0,40 – 0,50, maka nilai (So) diambil 0,45.
Gambar 5.2
Grafik Koefisien Kekuatan Relatif Lapis Pondasi Beraspal (ɑ2)
3. Lapis Pondasi Bawah Granular dengan nilai ɑ3 = 0,13 diperoleh nilai ESB=
18.000 psi
= 16,2120 in = 41 cm
Dari perhitungan di atas didapat tebal masing-masing lapis perkerasan sebagai
berikut :
Lapis permukaan = laston (13 cm)
Lapis pondasi atas = batu pecah kelas A (4 cm)
Lapis pondasi bawah = sirtu/pitrun kelas A (41 cm)
Syarat ketebalan lapis perkerasan yaitu:
Tebal minimum lapis permukaan = 10 cm
Tebal minimum lapis pondasi (base) = 20 cm
Tebal minimum lapis pondasi bawah (sub base) = 30 cm
Karena hasil perhitungan D2 < syarat minimum, maka dipakai syarat minimum
yaitu D2 = 20 cm. Cek, tebal total < 100 cm
D1 + D2 + D3 = 13+20+41= 74 cm < 100 cm …… OK! (Ekonomis)
Diketahui:
i = 5,719 %
Umur rencana = 38 tahun
Pergantian Kelas Jalan terjadi pada tahun ke = 18,
Umur rencana baru (n) = 38 – 18= 20
1+ (5,719%)20−1 −1
N = 0,5 [ 1+ (5,719%)20 + 2(1 + 5,719%). ]
5,719%
N = 36
Contoh perhitungan:
Dalam mencari jumlah lalu lintas rencana (design traffic number) yaitu dengan
menggunakan tabel persentase kendaraan yang lewat pada jalur rencana seperti
tabel berikut:
Tabel 5.17 Persentase Kendaraan yang Lewat
Perhitungan tov
2. 0 𝑥 − 0. 08(1 − )
tov =
0.08 − 0.01 𝑥
Diketahui:
D = lendutan izin = 0,5097
L = AE18 KSAL 2036 = 476399845,6
2,303 log (0,5097) – 0,408(1 – log(476399845,6)
tov =
0,08−0,013 log(476399845,6)
tov = 7,7 cm = 8 cm
6.1 Simpulan
Simpulan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Angka pertumbuhan lalu lintas (i) dari jalan yang direncanakan adalah 5,719%
dengan kelas jalan arteri sekunder kelas I.
2. Nilai Modulus Resilient efektif (MR) pada ruas jalan yaitu 4500 psi dengan
nilai CBR 3%.
3. Tebal lapisan perkerasan jalan didapat sebagai berikut: