Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LAPORAN HASIL OUTING CLASS

A. KANTOR OJK

1. Sejarah Berdirinya
OJK adalah lembaga yang sudah berdiri sejak 16 Juli 2012 lalu.
Sejarah berdirinya OJK adalah berangkat dari upaya untuk menghadirkan
sistem pengaturan dan pengawasan pada kegiatan jasa keuangan di
Indonesia.
2. Struktur Organisasinya
a. Dewan Komisioner OJK
b. Pelaksana kegiatan operasional.
Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:
1) Ketua merangkap anggota:
2) Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5) Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan,
6) dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
7) Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
8) Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;
9) Angggota ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan
anggota Dewan Gubernur, Bank Indonesia; dan
10) Anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan
pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:
1) Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis I;
2) Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis II;
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang
Pengawasan Sektor Perbankan;
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal;
5) Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan,
6) dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang
Pengawasan Sektor IKNB;
7) Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan
Manajemen Risiko; dan
8) Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen.

3. Bagaimana SOP pekerjaan ( Umum )


a. Kantor menyediakan layanan kepada konsumen/masyarakat
b. Karyawan masuk tepat waktu
c. Berpaikaian rapi dan sopan
d. Melayani masyarakat dengan tulus dan sepenuh hati
e. Karyawan harus siap jika harus dipindah tugaskan.

4. Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan :
 Sistem ini mempunyai koordinasi untuk antisipasi krisis
global yang terjadi sekarang,
 Adanya sistem koordinasi saat kriris yang telah dibentuk,
 Adanya perlindungan nasabah atau konsumen yang telah
diatur secara eksplisit,
 Adanya koordinasi antara OJK, otoritas moneter,
pemerintah dan LPS. Hal ini pun telah diatur dalam UU
OJK
b. Kekurangan :
 Terbatasnya cakupan OJK pada bank, bank perkreditan
rakyat, lembaga keuangan non- bank
 Tidak mencakup pada koperasi simpan pinjam, lembaga
keuangan, mikro dan BMPT
 Adanya pemisahan microprudential yang dipegang OJK
dan macroprudential lender of the last di sektor perbankan
yang dipegang oleh Bank Indonesia (BI),
 Pembiayaan OJK yang berdasarkan iuran pelaku jasa
keuangan membebani konsumen atau nasabah serta
menurunkan efektivitas OJK dalam pengawasan
B. Museum Sangiran

1. Sejarah berdirinya Sangiran


Museum Sangiran berdiri pada tahun 1977. Pembangunan Museum
Sangiran dilakukan dengan banyaknya penemuana benda-benda
purbakala yang ditemukan di daerah situs manusia purba Sangiran
ini.Daerah situs Sangiran merupakan pusat kehidupan manusia purba
pada zaman pra sejarah.Area situs merupakan jejak tinggalan berumur
dua juta hingga 200.000 tahun yang lalu masih dapat ditemukan
hingga saat ini.Adalah GHR Von Koenigswald, seorang ahli
paleoantropoligi Jerman yang bekerja pada pemerintahan Belanda di
Bandung pada tahun 1930-an.Koeigswald meneliti manusia purba dan
binatang purba di daerah Sangiran. Ia menemukan fosil Homo Erectus
serta berbagai fosil binatang.Koenigswald juga melatih masyarakat
setempat untuk mengenali fosil dengan cara yang benar saat
menemukan fosil.Pada awalnya, hasil penelitian dikumpulkan di
rumah Toto Marsono, Kepala Desa Krikilan hingga 1975.Pada waktu
itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Kemudian
muncul ide untuk membangun sebuah museum.Awalnya, Museum
Sangiran dibangun dengan luas 1000 meter persegi, letak museum
berada di samping Balai Desa Krikilan.

2. Pengertian Museum Sangiran


Museum Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala
Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia.Pada masa
purba kawasan Museum Sangiran merupakan hamparan lautan.Karena
proses geologi dan bencana alam, letusan Gunung Lawu, Gunung
Merapi, dan Gunung Merbabu, membuat Sangiran menjadi
daratan.Hal ini pun terbukti dari lapisan-lapisan tanah yang
membentuk wilayah Sangiran berbeda dengan lapisan tanah di tempat
lain. Tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis
dan jamannya.
Penelitian tentang manusia purba dan binatang purba diawali oleh
G.H.R.Von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi dari Jerman
yang bekerja pada pemerintah Belanda di Bandung pada tahun 1930-
an.Dia orang yang telah berjasa melatih masyarakat Sangiran untuk
mengenali fosil dan cara yang benar untuk memperlakukan fosil yang
ditemukan.Hasil penelitian kemudian dikumpulkan di rumah Kepala
Desa Krikilan.Totomarsono, sampai tahun 1975.

3. Koleksi Museum Sangiran


Museum Sangiran merupakan museum koleksi manusia purba yang
terlengkap di Asia, yang terdiri dari 65 persen fosil hominid purba di
Indonesia dan 50 persen di dunia.Berupa fosil manusia (salah satunya
homo sapiens), binatang bertulang belakang, binatang laut dan air
tawar, batuan, dan artefak batu (serpih, bilah, serut, gurdi, kapak
persegi, bola batu, serta kapak).

4. Jenis Manusia Purba dan Perilakunya


Meganthropus Paleojavanicus,ditemukan oleh G.H.R. Von
Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa
Tengah. Dalam fosil bertubuh besar ini,ditemukan gigi,rahang, dan
tengkorak. Pola hidupnya nomaden alias berpindah –pindah tempat
serta mencari makan dengan cara berburu dan meramu.
Pithecanthropus Mojokertensis,merupkan fosil yang paling tua
Pithecanthropus hidup dimasa Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Fosil
mereka banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pola hidupnya sama dengan Meganthropus yaitu nomaden atau
berpindah-pindah tempat.
Pithecanthropus Erectus,ditemukan di lembah Begawan Solo,Desa
Trinil ,Jawa Tengah. Nama Pithecanthropus Erectus memiliki arti
manusia kera yang berjalan tegak lurus dan dipandang sebagai spesies
awal manusia yang hidup sekarang. Pola hidupnya hidup dengan cara
berburu dan meramu serta bergantung penuh pada alam.

5. Alasan Berkunjung ke Museum Sangiran


a. Berwisata, sebagai salah satu tujuan berwisata dan belajar/edukasi.
b. Penelitian, tidak hanya menjadi tempat berwisata tapi juga bisa
untuk penelitian.
c. Cinematografi, melakukan kegiatan foto atau mendokumentasi
sebagai objek fotografi.
d. Berinteraksi langsung dengan fosil, dapat berinteraksi langsung
dengan cara menyentuh beberapa fosil yang berada di ruang
pamer.

Anda mungkin juga menyukai