K13 - Laboratorium Forensik Sederhana
K13 - Laboratorium Forensik Sederhana
Sederhana
• Dalam setiap tindak pidana
Locard’s Triad yang terjadi, ada jejak yang
tertinggal.
• Pemeriksaan yang
digunakan untuk membantu
mengungkapkan peristiwa
Evidence Triangle kejahatan secara ilmiah.
• Yang digolongkan sebagai barang bukti yang terkait kasus
kedokteran forensik adalah:
– Tubuh manusia dalam keadaan hidup atau telah meninggal.
– Bagian tubuh yang berasal dari manusia atau diduga berasal dari
manusia.
– Benda atau cairan yang berasal dari tubuh manusia atau diduga
berasal dari tubuh manusia, seperti: darah, air kemih, liur, cairan mani,
muntahan, tinja, dan lain-lain.
– Benda yang dikenakan atau dipakai oleh korban hidup maupun
meninggal.
– Benda yang tidak berasal dari tubuh korban namun terdapat pada
korban.
Sources of Biological Evidence
Hewan
Manusia
Sel darah merah (RBC) kelas mamalia berbentuk cakram dan tidak berinti sel
sedangkan RBC kelas hewan lainnya berbentuk oval/elips dan memiliki inti sel.
Kecuali pada darah unta, RBC berbentuk oval namun tetap tidak berinti sel.
Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Mikroskopis (Blood Smear)
Sel pseudodecidua
Untuk memastikan apakah darah tersebut darah menstruasi atau bukan, dapat dicari
adanya sel-sel pseudodecidua yang barasal dari endometrium. Selain itu, dapat pula
ditemukan adanya drum stick yang bila >0,05% menandakan darah tersebut berasal
dari perempuan.
Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Kimiawi Pemeriksaan Benzidin
Pemeriksaan Fenoftalin
Bercak
Tes Penyaring
terduga darah
Cek GolDa
Pasti bukan Mungkin
darah darah
Reaksi Takayama,
Teichman, Wagenaar,
Spektrometri
Tes Penentu
Cek GolDa
Pasti bukan Mungkin
darah darah
Reaksi Takayama,
Teichman, Wagenaar,
Spektrometri
Tes Penentu
Cara kerja Taruh sedikit sampel dari bercak darah ke atas kaca objek
Teteskan reagen Takayama kemudian tutup dengan penutup objek,
kemudian panaskan
Hasil dan Positif --> Terbentuk kristal-kristal berbentuk jarum atau oval
Interpretasi berwarna merah muda
Negatif --> Tidak menyingkirkan bahwa bercak tersebut bukanlah
darah
Pemeriksaan Penentuan Darah
Reaksi Teichman
Dasar reaksi Pembentukan pigmen / kristal hematin (hemin).
Alat dan Bercak terduga darah Asam asetat glacial
Bahan Jarum Pembakar spiritus
Kaca objek + penutup Mikroskop
NaCl kristal
Cara kerja Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca objek kemudian tambahkan
1 butir Kristal NaCl dan 1 tetes asam asetat glacial, tutup dengan kaca penutup
kemudian panaskan.
Hasil dan Positif --> Terbentuk kristal hemin-HCl yang berbentuk batang warna coklat
Interpretasi pada pemeriksaan mikroskop
Hasil positif pada pemeriksaan penentuan darah memastikan bahwa bercak tersebut
adalah darah.
Hasil negatif pada pemeriksaan penentuan darah memberikan informasi bahwa bercak
tersebut bukanlah bercak darah, namun perlu diingat bahwa hasil negatif tersebut juga
dapat terjadi pada pemeriksaan bercak darah yang struktur kimiawinya telah rusak
(contoh: bercak darah yang sudah lama sekali, terbakar, dll)
Pemeriksaan Penentuan Darah
Pemeriksaan Spektrometri
Pemeriksaan Penentuan Darah
Pemeriksaan
Spektrometri
• Bercak darah
dilarutkan dalam air Oxyhemoglobin
kemudian dibaca
melalui spektroskop. Hemoglobin
• Bergantung pada
kondisi darah, maka Carboxy-
panjang gelombang hemoglobin
cahaya yang
Neutral
diabsorpsi akan Methemoglobin
berbeda-beda
sehingga dapat Alkaline
diinterpretasikan Methemoglobin
hasilnya.
Alkali Hematin
Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Kimiawi Pemeriksaan Benzidin
Pemeriksaan Fenoftalin
Bercak
Tes Penyaring
terduga darah
Cek GolDa
Pasti bukan Mungkin
darah darah
Reaksi Takayama,
Teichman, Wagenaar,
Spektrometri
Tes Penentu
Human
antiserum from
rabbit blood
Pemeriksaan Darah
• Penentuan spesies menggunakan Tes Presipitin
• Bila terbentuk cincin presipitasi, maka darah tersebut
memang berasal dari manusia karena antibodi bersifat
spesifik terhadap antigen dalam darah manusia.
• Sehingga langkah berikutnya perlu ditentukan darah itu
darah siapa.
Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Kimiawi Pemeriksaan Benzidin
Pemeriksaan Fenoftalin
Bercak
Tes Penyaring
terduga darah
Cek GolDa
Pasti bukan Mungkin
darah darah
Reaksi Takayama,
Teichman, Wagenaar,
Spektrometri
Tes Penentu
Hasil dan Bila terjadi aglutinasi secara makroskopik maka bercak darah tersebut mengandung anglutinogen yang sama dengan larutan sel
Interpretasi suspensi
Anti-B
Anti-A
PEMERIKSAAN LAIN PADA DARAH
Pemeriksaan Alkohol Darah (Blood Alcohol Content/BAC)
Uji Dikromat (Metode Mikrodifusi Conway)
Dasar reaksi Zat anti yang berisi Kalium dikromat larut dalam asam sulfat, bila teroksidasi maka warna oranye dari ion
Dikromat (VI) akan tereduksi menjadi ion Kromium (III) yang berwarna hijau.
Cr2O72- + 14H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O
Alat dan Zat anti yang terbuat dari 3,7g Kalium dikromat dalam Asam sulfat 280mL dan Aquadest 500mL
Bahan Kalium karbonat jenuh
Cawan Conway
Pipet
Sampel darah/urin
Cara kerja Masukan 2mL larutan at anti ke bagian tengah cawan Conway kemudian masukan 1mL darah atau urin
pada salah satu sisi bagian luar dan 1 mL Kalium Karbonat jenuh pada sisi satunya. Tutup cawan Conway
dan goyangkan hingga darah/urin bercampur dengan Kalium karbonat, tanpa mengontaminasi Zat anti.
Amati tiap jam dalam 2 jam pertama, apakah ada perubahan warna atau tidak.
Hasil dan Hasil positif akan memberi warna hijau hingga biru. Warna kuning kehijauan menandakan kadar alkohol
Interpretasi sekitar 80mg%, hijau kekuningan sekitar 300mg% dan warna biru berarti >300mg% dalam sampel saat
pemeriksaan. Kadar alkohol yang didapat saat pemeriksaan belum menunjukkan kadar alkohol pada saat
kejadian karena adanya rentang waktu sebelum pemeriksaan. Perlu dipertimbangkan penambahan kadar
alkohol dari yang didapat sebesar 10mg% untuk setiap jam rentang waktu antara kejadian dan waktu
pemeriksaan.
Pemeriksaan Alkohol Darah (Blood Alcohol Content/BAC)
Pemeriksaan COHb
Uji Dilusi Alkali (Kualitatif)
Dasar reaksi Darah yang mengandung COHb bersifat lebih resisten terhadap alkali
Hasil dan Darah kontrol akan langsung berubah warna menjadi merah hijau kecoklatan. Hasil positif bila darah
Interpretasi korban tidak mengalami perubahan warna untuk beberapa saat, bergantung pada konsentrasi COHb. Kadar
COHb sekitar 20% akan memberi warna merah muda yang bertahan sekitar beberapa detik kemudian
dalam 1 menit akan menjadi coklat kehijauan.
Pemeriksaan COHb
Sampel
Kontrol
Pemeriksaan COHb
Uji Formalin (Eachloz-Liebmann)
Dasar reaksi Darah yang mengandung COHb akan membentuk koagulat dengan pemberian formalin 40%
Pemeriksaan Sperma
dan Cairan Mani
Pendahuluan
• Mani terdiri atas sel mani (sperma) dan cairan
mani
• Pada kasus kejahatan seksual, dokter forensik
perlu membuktikan adanya persetubuhan
melalui pemeriksaan lab untuk menemukan
sperma/mani pada korban
Pendahuluan
Sampel
Barang Bukti
Kepala merah
Leher merah muda
Ekor hijau
Pemeriksaan Cairan Mani
Reaksi Florence Reaksi Berberio
Dasar reaksi Adanya kristal kholin dalam cairan mani Adanya kristal spermin dalam cairan mani
Alat dan Bahan Bercak terduga mani Bercak terduga mani
Larutan lugol yang terbuat dari Kalium iodide Larutan asam pikrat jenuh
1,5g + Iodium 2,5g + Aquades 30mL Kaca objek + penutup
Kaca objek + penutup Pipet
Pipet Mikroskop
Mikroskop
Cara kerja Bercak terduga mani diekstrak dengan sedikit Bercak terduga mani diekstrak dengan sedikit
akuades kemudian letakkan di atas kaca objek akuades kemudian letakkan di atas kaca objek
Diamkan hingga kering kemudian tutup dengan Diamkan hingga kering kemudian tutup dengan
penutup objek penutup objek
Alirkan larutan lugol menggunakan pipet Alirkan larutan asam pikrat jenuh menggunakan
melalui sisi kaca penutup pipet melalui sisi kaca penutup
Hasil dan Positif --> Terdapat kristal kholin-periodida Positif --> Terdapat kristal spermin pikrat berwarna
Interpretasi yang berbentuk jarum dengan ujung terbelah kuning, berbentuk jarum dengan ujung tumpul dan
dan berwarna coklat dapat disertai dengan garis refraksi longitudinal.
Tes ini tidak spesifik untuk cairan mani karena
dapat pula positif pada pemeriksaan beberapa
jaringan organ, putih telur bahkan serangga.
Sekret vagina juga dapat memberikan hasil
positif. Sebaliknya, bila cairan mani belum
cukup terdegradasi, bisa memberikan hasil
negatif.
Reaksi Florence Reaksi Berberio
kristal kholin-periodida
Pemeriksaan Cairan Mani
Tes Fosfatase Asam
Dasar reaksi Adanya enzim fosfatase asam dalam kadar tinggi yang dihasilkan oleh kelenjar prostat.
Enzim fosfatase asam ini akan menghidrolisis Na-alfa naftil fosfat; alfa-naftol yang telah
dibebaskan akan bereaksi dengan brentamine menghasilkan zat warna azo yang
berwarna biru ungu.
Alat dan Larutan A yang terbuat dari campuran Brentamin Fast Blue B Larutan B: Natrium-
Bahan 1 g (1), Natrium acetat trihyrate 20 g (2), alfa-naphtyl phosphate
Glacial acetat acid 10 ml, (3), Aquadest 100 mL(4). No (2) dan 800 mg dalam
(3) dilarutkan dalam (4) untuk menghasilkan larutan Aquadest 10 mL
penyangga dengan pH 5, kemudian (1) dilarutkan dalam
larutan penyangga tersebut.
Cara kerja 89 ml larutan A ditambahkan 1 ml larutan B, lalu disaring cepat ke dalam botol yang
berwarna gelap.
Bahan yang dicurigai ditempelkan pada kertas saring yang telah terlebih dahulu
dibasahi dengan aquades selama beberapa menit. Kemudian kertas saring diangkat
dan disemprot dengan reagens. Ditentukan waktu reaksi dari saat penymprotan sampai
timbul warna ungu.
Hasil dan Perlu diperhatikan bahwa intensitas warna maksimal tercapai secara berangsur-angsur
Interpretasi dan tes ini tidak spesifik. Menurut Davies & Wilson, bila waktu reaksi 30 detik,
merupakan indikasi yang baik untuk adanya cairan mani. Bila 30-65 detik, indikasi
sedang, dan masih perlu dikuatkan dengan pemeriksaan elektroforesis.
Bila >65 detik, belum dapat menyatakan spenuhnya tidak terdapatnya cairan mani,
karena pernah ditemukan waktu reaksi > 65 detik tetapi spermatozoa positif.
Pemeriksaan Bercak Mani
Pemeriksaan Bercak Mani
Pewarnaan Baecchi
Dasar reaksi Asam fukhsin dan metilen biru akan mewarna sel sperma sehingga dapat lebih mudah
diidentifikasi
Alat dan Kain dengan bercak terduga Gunting Jarum
Bahan mani Larutan HCl 1% Kaca objek +
Reagen baecchi yang terbuat Alkohol 70%, 80% dan 95-100% penutup
dari 1 mL asam fukhsin 1% + 1 Larutan xylol Balsem Kanada
mL Methylen blue + 40 mL HCl Kertas saring Mikroskop
1%
Cara kerja Kain dengan bercak terduga mani digunting seluas 5 mm x 5 mm kemudian dipulas
dengan reagen baecchi selama 2-5 menit
Cuci dalam HCl 1% dan lakukan dehidrasi secara berturut-turut dalam larutan Alkohol
70%, 80%, dan 95-100% kemudian cuci 2x dengan larutan xylol.
Keringkan kain di atas kertas saring
Uraikan benang-benang penyusun kain dengan jarum
Letakkan serabut benang pada kaca objek kemudian tutup dengan penutup dan
balsem Kanada
Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 400x
Hasil dan Serabut pakaian tidak terwarna
Interpretasi Kepala sperma akan memberikan warna merah sedangkan ekor berwarna merah muda
Pemeriksaan Tersangka Pria
Pewarnaan Lugol
Dasar reaksi Seorang pria yang baru melakukan persetubuhan maka akan terdapat epitel
vagina pada penisnya
Epitel vagina tersebut dapat diwarnai dan dilihat dengan mikroskop
Alat dan Kaca objek
Bahan Larutan lugol
Wadah kecil yang cekung
Cara kerja Kaca objek ditempelkan pada glan penis, sulkus koronarius, dan frenulum
kemudian letakkan kaca objek tersbeut secara terbalik di atas wadah cekung yang
berisi larutan lugol. Biarkan larutan iodium menguap dan mewarnai kaca objek
Hasil dan Positif --> Ditemukan sel epitel vagina yang berwarna coklat karena banyak
Interpretasi mengandung glikogen pada sediaan menandakan adanya riwayat persetubuhan
baru
Negatif --> Tidak terjadi persetubuhan atau pria tersebut menggunakan kondom
atau sudah mencuci penisnya setelah bersetubuh
Pemeriksaan Tersangka Pria
Pewarnaan Lugol pada epitel Vagina
Pemeriksaan Rambut
Pendahuluan
• Pemeriksaan laboratorium terhadap rambut dalam
bidang forensik bertujuan:
– Penentuan identitas
– Menunjukkan keterkaitan antara seseorang yang
dicurigai dengan suatu peristiwa kejahatan
tertentu, antara korban dengan senjata atau
antara korban dengan kendaraan yang dicurigai.
Pendahuluan
• Struktur rambut
– Root – the widest part of the hair, growing
in the hair follicle
– Shaft – the middle length of the hair from
root to tip
– Tip – the end of the hair farthest from root
where the hair is narrowest
Anjing Rusa
Manusia
Pemeriksaan Rambut secara Mikroskopik
Asal rambut
• Berdasarkan asal tumbuhnya, rambut manusia dibedakan menjadi (1) Rambut
kepala, (2) Alis dan bulu mata, (3) Kumis dan jenggot, (4) Rambut ketiak, (5)
Rambut badan, dan (6) Rambut pubis
• Setiap jenisnya memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dan dibedakan
berdasarkan penampang cross-sectionalnya.
– Rambut kepala umumnya penampang bulat atau oval
– Alis dan bulu mata juga berbentuk bulat tapi sering memiliki ujung yang
runcing
– Kumis dan jenggot umumnya kasar, penampang berbentuk segitiga, kadang
memiliki 2 medulla
– Rambut badan dapat berbentuk oval atau segitiga
– Rambut pubis umumnya oval atau segitiga, diameter sangat bervariasi dan
dapat ditemukan lekukan (buckling).
Pemeriksaan Rambut secara Mikroskopik
Rambut utuh atau rusak
Pada rambut yang tercabut, rambut akan terlihat utuh (akar, bagian tengah dan
ujung) disertai jaringan kulit. Sebaliknya rambut yang lepas sendiri mempunyai
akar yang mengerut tanpa jaringan kulit.
Rambut yang terpotong benda tajam, dengan mikroskop terlihat terpotong rata,
sedangkan akibat benda tumpul akan terlihat terputus tidak rata.
Jenis kelamin
Panjang rambut kepala dapat memberi petunjuk jenis kelamin tetapi untuk
penentuan jenis kelamin dapat dilakukan pemeriksaan terhadap sel-sel sarung
akar rambut dengan larutan orcein. Pada rambut wanita dapat ditemukan adanya
kromatin seks pada inti sel-sel tersebut.
Umur
Perkiraan umur berdasarkan pemeriksaan keadaan pigmen pada rambut sukar
sekali dilakukan.
Umumnya, bila usia bertambah maka rambut akan rontok. Rontoknya rambut pada
pria umumnya terjadi pada dekade kedua atau ketiga, sedangkan pada wanita
sering terjadi rontoknya rambut ketiak dan pertumbuhan rambut pada wajah pada
saat menopause.
Rambut ketiak dan rambut kemaluan akan tumbuh pada usia pubertas.
Pemeriksaan Rambut secara Mikroskopik
Penentuan golongan darah dari bahan rambut
Metode Absorpsi-Elusi
Dasar reaksi Antibodi spesifik akan berikatan dengan antigen yang terdapat pada bagian medula rambut atau pada sel kortikal di akar
rambut sehingga membentuk kompleks imun yang bisa dideteksi.
Alat dan Rambut Larutan NaCl 40C Lemari pendingin
Bahan Serum anti A Larutan sel suspensi golda A Pembakar spirtus
Serum anti B Larutan sel suspensi golda B Sentrifugator
Larutan methanol Tabung reaksi + rak tabung
Cara kerja Rambut dipotong-potong sepanjang 0,5 – 1 cm. Masukkan ke dalam mortir dan gerus hingga lapisan luar rambut rusak. Jangan
digerus hingga menjadi serbuk (bila perlu lihat dengan mikroskop)
Rambut dimasukan ke dalam 2 tabung reaksi, pada tabung pertama tambahkan serum anti A dan tabung kedua serum anti B
hingga serat benang terendam seluruhnya
Simpan tabung reaksi dalam lemari pendingin pada suhu 40C selama 1 malam
Keluarkan dan cuci serat benang dengan larutan NaCl bersuhu 40C hingga 5-6x, kemudian tambahkan 2 tetes larutan suspense
2% sel indikator (sel darah merah golda A pada tabung pertama dan golda B pada tabung kedua)
Sentrifugasi dengan kecepatan 1000 RPM selama 1 menit
Lihat ada tidaknya aglutinasi
Bila tidak terjadi aglutinasi, cuci sekali lagi dan tambahkan 1-2 tetes larutan NaCl dingin kemudian panaskan pada suhu 560C
selama 10 menit, pindahkan eluat ke tabung lain
Tambahkan 1 tetes larutan sel suspense ke dalam tabung, diamkan selama 5 menit kemudian sentrifugasi dengan kecepatan
1000 RPM selama 1 menit
Lihat ada tidaknya aglutinasi
Hasil dan Bila terjadi aglutinasi secara makroskopik maka rambut tersebut mengandung anglutinogen yang sama dengan larutan sel
Interpretasi suspensi.
Pemeriksaan Saliva
Pemeriksaan Saliva
• Air liur merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar liur. Air
liur (saliva) terdiri dari air, enzim ptyalin (alfa amylase),
protein, lipid, ion-ion anorganik seperti tiosianat, klorida dan
lain-lain.
• Dalam bidang kedokteran forensik, pemerisaan air liur penting
untuk kasus-kasus dengan jejas gigitan untuk menentukan
golongan darah penggigitnya.
• Golongan darah penggigit yang termasuk dalam golongan
secretor (80% populasi) dapat ditentukan dengan cara
absorpsi inhibisi.
Bite Mark
Pemeriksaan Saliva
Penentuan golongan darah dari bahan saliva
Metode Absorpsi-Inhibisi
Dasar reaksi Antibodi spesifik akan berikatan dengan antigen yang terdapat pada bagian medula rambut atau pada sel kortikal di akar
rambut sehingga membentuk kompleks imun yang bisa dideteksi.
Alat dan Bahan Saliva Sentrifugator
Serum anti A Anti H dapat dibuat dari biji-biji Ulex europaeus yang digerus dalam mortir. Tiap 1 g biji-
Serum anti B bijian ditambahkan 10 ml salin. Kemudian campuran dikocok dengan mesin pengocok
Larutan sel suspensi 4% selam 1 jam dan dipusing selama 5 menit dengan kecepatan 3000 RPM. Cairan
Tabung reaksi + rak tabung supernatant disaring dan dapat segera dipergunakan.
Lemari pendingin
Pembakar spirtus
Cara kerja Basahkan bercak air liur dengan 0,5 mL salin, kemudian peras dan tempatkan ekstrak air liur ke dalam tabung reaksi.
Panaskan dalam air mendidih selama 10 menit. Lakukan sentrifugasi, bagian supernatan diambil dan disimpan pada 200C.
Untuk pemeriksaan perlu dilakukan kontrol dengan air liur yang telah diketahui golongan secretor atau non secretor.
Dalam tabung reaksi, 1 vol air liur ditambahkan 1 vol antiserum. Campuran tersebut didiaman selama 30 menit pada suhu
ruang untuk proses absorpsi.
Selama menunggu, tentukan titer anti A, anti B dan anti H yang digunakan dengan membuat sediaan titer ½, ¼, 1/8, 1/16,
1/32, 1/64 dan 1/128 dengan cara meneteskan 1 vol sampel dari tabung sebelumnya ke tabung berikutnya dan tambahkan 1
vol pelarut .
SDM yang digunakan adalah suspensi 4% yang berumur kurang dari 24 jam. Bandingan titer antisera yang digunakan dengan
titer campuran antiserum + air liur.
Hasil dan Hasil positif jika titer berkurang lebih dari 2 kali.
Interpretasi
THANK YOU ☺