Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK PEMBERIAN INSULIN PADA PASIEN


DIABETES MELITUS DI POLI DM
RS. BANGIL

DI SUSUN
OLEH :

1. MEGIWATI INKA WELLO


2. ARI KURNIAWAN DAMA NUNA
3. OLVY ORISKA OKTAVIANI

PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pemberian Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus

Sub pokok bahasan : Pemberian injeksi insulin

Sasaran : Pasien Diabetes Mellitus Dan Keluarga

Pertemuan : 1x pertemuan

Hari/Tanggal : Kamis , 04 Oktober 2023

Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang Masalah


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolic dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya (Perkeni, 2015). Menurut American Diabetes
Association (2020) penyakit diabetes mellitus dapat diklasifikasikan menjadi 4
tipe: DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional, dan jenis diabetes spesifik yang
muncul sebagai hasil dari penyakit lain. Pada diabetes mellitus tipe 2 produksi
dan kadar insulin dalam tubuh masih normal akan tetapi kondisi hiperglikemia
terjadi akibat sel tubuh yang kurang sensitif terhadap hormone insulin.
DM adalah salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang penting
dan menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular yang menjadi
prioritas. Menurut WHO, jumlah kasus dan prevalensi DM terus meningkat
selama beberapa dekade terakhir khususnya diabetes mellitus tipe 2 (WHO,
2018).
World Health Organization (2018) memperkirakan bahwa jumlah
terbesar berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat yaitu 96 juta dan 131 juta
orang. Menurut International Diabetes Federation (2019) prevalensi penderita
DM di seluruh dunia mencapai 463 juta dan diperkirakan akan terus meningkat
menjadi 578 juta di tahun 2030 hingga 700 juta di tahun 2045. Prevalensi DM
mengalami peningkatan terjadi di Negara Low-Middle Income, salah satunya
Indonesia masuk dalam 10 besar Negara dengan jumlah diabetes terbanyak
dengan prevalensi 10 juta pasien. WHO memperkirakan jumlah pasien diabetes
di Indonesia meningkat dari 8,4 juta menjadi 21,3 juta penduduk pada tahun
2030. Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi DM berdasarkan
diagnosa dokter pada penduduk berumur ≥15 tahun jika dibandingkan dengan
tahun 2013 meningkat menjadi 2%. Prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi DKI
Jakarta sebanyak 3,4% dan terendah di NTT sebesar 0,9% (InfoDatin, 2018).
Diabetes pada tahun 2018 menyebabkan 1,5 juta kematian dan empat
puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta kematian terjadi pada usia < 70 tahun
(Riskesdas, 2018). Tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit
diabetes salah satunya diakibatkan oleh efek kronis yang muncul sebagai
komplikasi organ lain. Dalam upaya menurunkan prevalensi angka kejadian
mortalitas dan morbiditas akibat penyakit diabetes mellitus dapat dilaksanakan
dengan cara mengontrol kadar glukosa darah dapat dengan terapi farmakologis
menggunakan obat-obatan antidiabetes.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami tentang pemberian injeksi
insulin.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
memahami tentang:
a. Pengertian dan fungsi insulin
b. Jenis-jenis insulin
c. Cara menggunakan insulin pen
d. Tempat penyuntikan insulin
e. Efek samping penggunaan insulin
C. Rencana Kegiatan
1. Materi: Terlampir
2. Metode: Ceramah dan Diskusi
3. Media: Leaflet
4. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Respon Pasien dan Waktu
Keluarga
A. Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam 4 menit
b. Memberi pengenalan Menyimak
c. Menyampaikan Menyimak dan
kontrak waktu berpartisipasi
d. Menyampaikan Menyimak
tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan topik Menyimak
penyuluhan
B. Kegiatan Inti
Menjelaskan tentang; 20 Menit
a. Pengertian dan Menyimak
fungsi insulin
b. Jenis –jenis insulin Menyimak
c. Cara menggunakan Menyimak dan Mengikuti
insulin pen
d. Tempat-tempat Menyimak
penyuntikan insulin.
e. Efek samping Menyimak
penggunaan insulin

C. Penutup
a. Memberi Berpartisipasi 6 Menit
Kesempatan untuk
bertanya
b. Memberi jawabanya Menjawab
c. Menyimpulkan Menyimak dan
materi berpartisipasi
d. Memberi Evaluasi Menjawab pertanyaan
secara lisan
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Insulin dan Fungsi Insulin


Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah pada pasien
diabetes militus.
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau
Langerhans kelenjer pancreas. Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar
glukosa darah post prandial dengan mempermudah pengambilan serta
penggunaan glukosa oleh sel-sel otot, lemak dan hati.

2. Manfaat terapi insulin antara lain:


a) Insulin dapat memperbaiki status metabolik dengan cepat,
b) Insulin dapat memperbaiki kadar glukosa darah,
c) Insulin dapat memperbaiki perbaikan inflamasi.

3. Fungsi Insulin adalah sebagai berikut:


a) Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh.
b) Insulin merangsang pemasukan asam amino kedalam sel kemudian
meningkatkan sintesa protein.
c) Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak
sebagai bahan energi.
d) Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan
sebagai sumber energi dan membantu penyimpana glikogen didalam sel otot
dan hati.

4. Jenis-jenis insulin

Berdasarkan waktu pemberian dan cara kerjanya:

1. Rapid-acting insulin (kerja cepat)


cth Humalog (lispro), NovoLog (aspart), Apidra (glulisine). rapid-acting insulin
adalah jenis insulin yang dikonsumsi di pakai sebelum atau sesudah penderita
diabetes makan. berfungsi untuk mengontrol lonjakan gula darah. tipe insulin ini
biasanya dipakai sebagai tambahan dalam mengkonsumsi insulin yang bekerja
lambat.insulin ini bekerja secara cepat setelah dikonsumsi hanya sekitar 15
menit sampai 30 hingga 90 menit. dan mampu bekerja selama 3-5 jam.
Keuntungannya insulin ini dapat bekerja dengan sangat cepat.
2. short-action insulin (kerja pendek)
insulin jenis ini biasanya memenuhi kebutuhan insulin saat makan (bersamaan).
biasanya dikonsumsi 30 sampai 1 jam sebelum makan. Jenis insulin berlaku
dalam waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dan puncak setelah dua sampai
empat jam. Efeknya cenderung berakhir sekitar lima sampai delapan jam.
Keuntungan terbesar insulin short-acting adalah bahwa Anda tidak harus
mengambil setiap kali makan. Anda bisa mengambilnya saat sarapan dan makan
malam dan masih memiliki kontrol yang baik karena berlangsung sedikit lebih
lama.
3. Intermediate-acting insulin (kerja menengah)
Intermediate-acting insulin dapat mengontrol kadar gula darah selama sekitar 12
jam atau lebih, sehingga dapat digunakan dalam semalam. Ia mulai bekerja
dalam waktu satu sampai empat jam, dan puncak antara empat dan 12 jam,
tergantung pada merek.
4. Long-acting insulin (kerja panjang)
Long-acting insulin memiliki onset satu jam, dan berlangsung selama 20 hingga
24 jam dengan tanpa puncak. Jenis insulin cenderung untuk menutupi
kebutuhan insulin sehari penuh. Hal ini sering diambil pada waktu tidur. long-
acting insulin ini menyediakan cakupan 24-jam, dan telah membantu untuk
mencapai kontrol gula darah baik pada diabetes tipe 2 hanya dengan satu obat.

5. Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi
 Semua penyandang DM tipe 1 yang memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hamper tidak ada.
 Peyandang DM tipe 2 tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi
jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
 Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan,
infark miokard akut atau stroke.
 DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin
bila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
 Ketoasidosis diabetic.
 Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
 Penyandang DM yang mendapatkan nutrisi parenteral atau yang
memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energy
yang meningkat secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen
untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal secara
periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan
insulin, gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

Kontraindikasi

 pemberian secara intravena (dapat menyebabkan hipoglikemia berat),


pemberian secara intramuscular, penggunaan bersama insulin lainnya,
hipersensitivitas.
6. Cara Menggunakan Insulin Pen
1. Pen Insulin
Penggunaan pen insulin kini lebih popular dibandingkan semprit dan
jarum. Cara penggunaannya lebih mudah dan nyaman, serta dapat
dibawa kemana - mana. Kelemahannya adalah kita tidak dapat
mencampur dua jenis insulin menjadi berbagai kombinasi, kecuali
yang sudah tersedia dalam sediaan tetap (insulin premixed).

Cara penggunaan:

1) Persiapkan pen insulin, lepaskan penutupnya.

2) Hilangkan kertas pembungkus: tarik kertas pembungkus, putar


jarum insulin, lepas penutup jarum luar hingga jarum tampak.
3) Pastikan pen siap digunakan: Hilangkan udara di dalam pen
melalui jarum. Hal ini untuk mengatur ketepatan pen dan jarum
dalam mengatur dosis insulin. Putar tombol pemilih dosis pada
ujung pen untuk 1 atau 2 unit (pengaturan dosis dengan cara
memutar tobol). Tahan pena dengan jarum mengarah ke atas.
Tekan tombol dosis dengan benar sambal mengamati keluarnya
insulin. Ulangi, jika perlu, sampai insulin terlihat di ujung
jarum. Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin
terlihat di dalam pen.

4) Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai


kebutuhan).

5) Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikan. Pastikan posisi


nyaman saat menyuntikkan insulin pen.
6) Suntikkan insulin: Genggam pen dengan 4 jari, latekkan ibu jari
pada tombol dosis, Cubit bagian kulit yang akan disuntik, Segera
suntikkan jarum pada sudut 90 derajat. Lepaskan cubitan.
Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis
sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada nol). Biarkan
jarum di tempat selama 5-10 detik untuk membantu mencegah
insulin dari keluar dari tempat injeksi. Tarik jarum dari kulit.
Kadang-kadang terlihat memar atau tetesan darah, tetapi itu
tidak berbahaya. Bisa di usap dengan tissue atau kapas, tetapi
jangan di pijat pada daerah bekas suntikan.
7) Persiapkan pen insulin untuk penggunaan berikutnya. Lepaskan
tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman
(kaleng kosong). Buang ke tempat sampah jangan dibuang
ditempat pendaur ulang sampah.
Bagian-bagian dari insulin pen

Cara menggunakan insulin pen


6. Tempat-Tempat Penyuntikan Insulin

7. Efek Samping Insulin


- Hipoglikemia
- Alergi sistemik atau local
- Resistensi insulin
- Edema Insulin
- Sepsis
8. Cara Penanganan Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling berbahaya dimana kadar
glukosa dibawah 50-60 mg/dl. Penyebab dari hipoglikemia meliputi asupan
makan yang tidak cukup, aktivitas berlebih, stress, dan penyuntikan insulin
yang tidak tepat. Tanda dan gejala Hipoglikemia yaitu tremor, sakit kepala
(pusing), takikardi, palpitasi dan penurunan kesadaran. Penangann pertama
cek glukosa darah menggunakan glukotest dan miunum air teh manis. Jika
tidak menolong segera rujuk ke pelayanan kesehatan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M., &Hawks, J. H. (2012). Medical surgical nursing: Clinical management


for positive outcomes. 7th Ed. St. Louis: Elsevier, Inc.
Smeltzer, S. C.,& Bare, B. G. (2013). Brunner & Suddart’s Textbook of medical-
surgical nursing.10th Ed.USA: Lippincott Williams &Wilkins.

Susanto, Teguh. (2013). Diabtes Deteksi, Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta: Buku


Pintar.

Tandra, Hans. (2013). Life Healty With Diabetes - Diabetes Mengapa&


Bagaimana?. Yogyakarta: Rapha Publishing.

PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di


Indonesia. PERKENI. Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Adi Soelistijo S, Novida H, Rudijanto A, dkk. Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. PB.PERKENI. 2015. Hal. 38-39.

BPOM. Informatorium Obat Nasional Indonesia.Badan Pengawas Obat dan


Makanan
LAMPIRAN

Leaflet
Pembukaan

Penjelasan materi
Tanya jawab dan Penutup

Anda mungkin juga menyukai