Anda di halaman 1dari 62

PEMBAHASAN SOAL

1-30
Oleh:
Ns. Arintan Nur Safitri, S.Kep., M.Kep.
1 Komunikasi Terapeutik

“Baik. Gimana ibu apa yang ibu rasakan setelah kita berbincang tadi?
Apakah selanjutnya ibu ingin ngobrol lagi besok jam 9 pagi di sini untuk
membicarakan tentang tindak lanjut dari keputusan ibu hari ini?”. Fase
komunikasi terapeutik yang menunjukkan pernyataan diatas adalah ....
a. Tahap Kerja
b. Tahap Terminasi
c. Tahap Orientasi
d. Tahap Interaksi
1 Pembahasan

Pernyataan “Baik. Gimana ibu apa yang ibu rasakan setelah kita
berbincang tadi? Apakah selanjutnya ibu ingin ngobrol lagi besok jam 9
pagi di sini untuk membicarakan tentang tindak lanjut dari keputusan ibu
hari ini?” merupakan tahap terminasi dimana perawat melakukan
evaluasi dan melakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.
2 Komunikasi Terapeutik

Tahapan komunikasi dimana perawat melaksanakan rencana tindakan


keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan adalah ...
a. Tahap Interaksi
b. Tahap Kerja
c. Tahap Pra-Interaksi
d. Tahap Orientasi
2 Pembahasan

Tahapan komunikasi terapeutik:


▪ Tahap Pra-Interaksi a. Memberi salam
Perawat yang melaksanakan komunikasi terapeutik b. Memperkenalkan diri perawat
mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan pasien. c. Menanyakan nama klien
Pada tahap ini perawat melakukan: d. Menyepakati pertemuan (kontrak)
a. Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri e. Menghadapi kontrak
pasien f. Memulai percakapan awal
b. Menganalisis kekuatan profesional diri dan g. Menyepakati masalah klien
keterbatasan pasien h. Mengakhiri perkenalan
c. Mengumpulkan data tentang pasien (jika mungkin)
d. Merencanakan untuk pertemuan pertama dengan ▪ Tahap kerja
pasien Tahap ini terkait erat dengan pelaksanaan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai
▪ Tahap orientasi
dengan tujuan yang akan dicapai
Fase ini sangat penting karena tahapan ini merupakan
dasar terbinanya hubungan saling percaya antara ▪ Tahap terminasi
perawat dan pasien. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh
Hal-hal yang harus dilakukan perawat pada tahap terminasi
perawat pada tahap ini adalah:
ini, antara lain:
Sumber : Pertiwi, MR., Wardhani, A.,dkk. 2022. a. Evaluasi hasil, yang terdiri evaluasi subjektif dan
Komunikasi Terapeutik dalam Kesehatan. Yogyakarta: evaluasi objektif
Rizmedia Pustaka Indonnesia b. Rencana tindak lanjut
c. Kontrak yang akan datang
3 Komunikasi Terapeutik

Seorang laki-laki (27 tahun) masuk RSJ 3 hari yang lalu karena mengamuk
dan merusak barang-barang di rumah. Perawat telah mengajarkan SP 1
dan SP 2 perilaku kekerasan dan hari ini dilakukan SP 3. Perawat telah
mengevaluasi SP sebelumnya, mempraktikkan SP yang telah dipelajari
hari ini dan meminta pasien untuk mencoba sesuai apa yang telah
diajarkan oleh perawat. Apakah fase komunikasi terapeutik yang sedang
dilakukan oleh perawat?
a. Tahap Terminasi
b. Tahap Orientasi
c. Tahap Interaksi
d. Tahap kerja
3 Pembahasan

DO : perawat telah mengajarkan SP 1 dan SP 2 perilaku kekerasan pada


klien. Hari ini perawat melakukan SP 3 yaitu engungkapkan, meminta,
menolak dengan benar.
Sebelumnya perawat juga telah mengevaluasi SP yang telah dilakukan
sebelumnya dan mempraktikkan SP yang diajarkan saat ini serta
meminta klien mengulangi sesuai apa yang telah diajarkan.
Dengan demikian, kegiatan tersebut merupakan fase pada tahap kerja.
4 Komunikasi Terapeutik

Seorang perawat di bangsal bedah sedang melakukan pengkajian pada


pasien post laminectomi dekompresi fraktur vertebrae thoracal X-XI XI-XII
dengan gangguan neurologis frankl A. Klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kaki dan masih denial dengan kondisi yang dialaminya
saat ini. Saat klien berbicara, perawat mempertahankan kontak mata,
menganggukkan kepala, tersenyum, dan merespon dengan “ooo…
mmm…”. Apakah Teknik komunikasi yang dilakukan perawat?
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Menunjukkan penerimaan
c. Memfokuskan
d. diam
4 Pembahasan

● Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti


seluruh pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan.
● Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan non-verbal bahwa
perawat perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien melalui kontak
mata, anggukan kepala, senyum dan merespon minimal seperti “ooo…
mmm.. yaa.”.
5 Komunikasi Terapeutik

Teknik komunikasi terapeutik dimana perawat mengulang inti


pembicaraan untuk memastikan pemahaman klien sama dengan perawat
adalah ....
a. Klarifikasi
b. Restating
c. Validasi
d. Identifikasi issu/tema
5 Pembahasan

Teknik komunikasi terapeutik:


1. Active Listening 5. Focusing
Mendengar secara seksama apa yang diceritakan Perawat memfokuskan arah/ topik pembicaraan/
oleh klien dan merespon perkataan klien tanpa mengembalikan klien ke realita
memotong 6. Sharing Perception
2. Restating Perawat menanyakan apakah hal yang
Perawat mengulang pemikiran utama dari yang dipersepsikan perawat dengan perasaan klien saat
diungkapkan klien untuk menegaskan bahwa ini
perawat mendengarkan apa yang diungkapkan 7. Identifikasi tema
klien dan digunakan untuk menegaskan hal yang Perawat mengidentifikasi issu/tema/masalah
ingin dipahami lebih dalam utama yang terjadi selama terjadi selama terjadinya
3. Klarifikasi BHSP
Perawat meminta klien untuk menjelaskan atau 8. Diam
mengklarifikasi ide/pemikiran implisit yang Upaya perawat untuk membiarkan klien berpikir
diucapkan klien sejenak
4. Validasi 9. Accepting
Perawat mengulang inti pembicaraan untuk Perawat mendengarkan, sesekali merespon “Ya”
memastikan pemahaman klien sama dengan sebagai bentuk perhatian
perawat
6 Komunikasi Terapeutik

“Oo begitu ya Bu. Jadi nyerinya itu seperti apa Mba? Apakah bisa
digambarkan? Apakah seperti ditusuk atau disayat atau senut-senut?”
Termasuk apakah teknik komunikasi terapeutik dalam pernyataan diatas ?
a. Klarifikasi
b. Focusing
c. Validasi
d. Restating
6 Pembahasan

Pernyataan “Oo begitu ya Bu. Jadi sakitnya itu seperti nyeri ya Mba?
Apakah bisa digambarkan nyerinya? Apakah seperti ditusuk atau disayat
atau senut-senut?” termasuk teknik komunikasi validasi karena perawat
mengulang inti pembicaraan untuk memastikan pemahaman klien
sama dengan perawat. Perawat memberikan kata kunci dengan
memvalidasi kualitas nyeri/ rasa sakitnya.
7 Penggunaan APD

Seorang perempuan (58 tahun) datang ke klinik ortopedi dengan keluhan nyeri
kedua lutut. Perawat melakukan pengkajian meliputi anamnesa dan pemeriksaan
fisik. Alat pelindung diri apakah yang tepat dikenakan oleh perawat di ruang
perawatan tersebut?
a. APD level I: baju kerja, masker bedah 3 lapis, handscoon
b. APD level I: Cap, handscoon sekali pakai, masker bedah 3 lapis, gown
c. APD level II: Cap, goggle, masker bedah 3ply, handscoon sekali pakai, gown
d. APD level II: Cap, goggle, masker N95, handscoon sekali pakai, gown
6 Pembahasan

APD level I dipakai oleh tenaga medis dan paramedis dalam cakupan :

- Ruang rawat jalan


- Praktik umum

APD yang dikenakan meluiputi :

- Baju kerja
- masker bedah 3 lapis
- handscoon
8 Penggunaan APD

Seorang perawat bertugas di ruang rawat luka. Selama bertugas, perawat harus
selalu mengenakan APD sesuai standar. Salah satu APD yang penting adalah
penggunaan masker. Masker yang harus digunakan oleh perawat saat melakukan
rawat luka dan pengambilan sampel kultur adalah ...
a. Masker kain 3ply
b. Masker bedah 3ply
c. Masker N95
d. Reusable Facepiece Respirator
8 Pembahasan

Cakupan APD untuk tenaga medis dan paramedis level II adalah sebagai berikut:

● Ruang perawatan pasien

● Saat melakukan pengambilan sampe non pernapasan

● Analisis lab

APD yang dikenakan meluiputi :

• Google

• Masker bedah 3 ply

• Handscoon

• Gown

• Penutup kepala
9 Penggunaan APD

Seorang perawat bertugas di ruang ICU isolasi dengan pasien tetanus post
trakeostomi 2 hari yang lalu. Perawat tersebut akan melakukan perawatan luka
dan tindakan suction pada pasien tersebut. Hal yang harus diperhatikan dalam
langkah-langkah penggunaan APD yang benar adalah ...
a. Cek kelayakan APD – menggunakan sepatu boots – hand hygiene – memakai
gown – masker – goggle – cap – sarung tangan yang menutupi lengan gown
b. Cek kelayakan APD – memakai gown – menggunakan sepatu boots – hand
hygiene – masker - goggle - cap – sarung tangan yang menutupi lengan gown
c. Cek kelayakan APD – hand hygiene – menggunaan sepatu boots – memakai
gown – masker – google – cap – sarung tangan yang menutupi lengan gown
d. Cek kelayakan APD – hand hygiene – memakai gown – menggunakan sepatu
boots – masker – goggle – cap - sarung tangan yang menutupi lengan gown
9 Pembahasan

Langkah-langkah memakai APD:

- Petugs kesehatan masuk ke ruang antero room setelah memakai scrub suit di ruang ganti
- Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan tidak rusak
- Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dengan 6 langkah
- Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas sudah menggunakan sepatu yangtertutup,
makacukupmemakai pelindung sepatu (shoe cover) dengan cara memakai diluar sepatu dan menutupi
celana panjang
- Pakai gaun bersih yang menutupibadan dengan baik dengan cara memasukan bagian leher, kemudian
mengikat tali ke belakang
- Pasang masker bedah dengan cara letakan masker tepat di depan hidung dan mulut dengan memegang
kedua tali dan dikat ke belakang
- Pasang pelindung mata dengan rapat
- Pasang pelindung kepala dengan menutupi seluruh bagian kepala
- Pasang sarung tangan sampai menutupi lengan gaun
10 Penggunaan APD

Seorang perempuan (25 tahun) dirawat di bangsal bedah post op total hip
arthroplasty hari kedua. Hasil pengkajian: luka jahitan post op berwarna pink tidak
terdapat tanda infeksi, drain 50 cc, RR 25x/menit, HR 80x/menit, TD 100/70 mmHg.
Saat ini perawat akan melakukan perawatan luka pada jahitan post op dan
melakukan pengambilan sampel darah untuk evaluasi Hemoglobin post op.
Manakah tindakan aman diri perawat yang tepat dilakukan perawat?
a. Menggunakan APD level 1
b. Menggunakan APD level 3
c. Menggunakan APD level 2
d. Menggunakan masker dan sarung tangan saja
10 Pembahasan

Berdasarkan data diatas tindakan yang akan dilakukan oleh perawat adalah melakukan
suction yang memungkinkan timbulnya aerosol sehingga perawat harus menggunakan APD
level 3. Penggunaan APD pada Penanganan Covid 19 menurut KEMENKES RI:
1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana
kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang
dipakai terdiri dari masker bedah, baju kerja, dan sarung tangan pemeriksaan.
2. Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium
yang bekerja di ruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan
sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah
penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.
3. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien
yang dicurigai atau sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang
menimbulkan aerosol, maka APD yang dipakai harus lebih lengkap yaitu penutup kepala,
pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan
bedah dan sepatu boots anti air.
11 Prinsip Etik

Seorang perempuan (42 tahun) menderita kanker payudara dan direncanakan


kemoterapi setiap 2 minggu sekali dan selalu ditemani suaminya. Klien merasa
saat ini tidak bisa menjalankan perannya sebagai istri dan ibu. Klien merasa malu
dengan kondisinya saat ini. Perawat sudah membuat kontrak dengan klien untuk
konseling sebelum pasien diberikan obat kemoterapi di ruang perawatan. Perawat
hadir sesuai dengan kesepakatan waktu dan tempat yang telah disetujui. Prinsip
etik apa yang diterapkan oleh perawat?
a. Beneficience
b. Autonomy
c. Justice
d. Fidelity
11 Pembahasan

Prinsip etik dalam keperawatan:


● Automony ● Non-maleficience
Perawat memberikan kebebasan pada pasien dan Perawat memberikan tindakan pada pasien dengan
keluarga untuk menyetujui atau tidak menyetujui tidak menimbulkan cidera fisik maupun psikis pada
tindakan yang dilakukan setelah diberi penjelasan pasien
terkait tindakan tersebut ● Fidelity
● Justice Perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
Perawat bersikap sama dan adil dalam memberikan menghargai komitmen pasien
terapi atau penanganan terhadap pasien/keluarga yang ● Confidentiality
menjunjung prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Perawat menekankan bahwa informasi tentang pasien
● Beneficience haruslah dijaga kerahasiaannya
Perawat mempunyai keharusan untuk berbuat baik ● Veracity
kepada pasien dimana setiap tindakan perawatan Perawat berkewajiban untuk menyampaikan kebenaran
ditujukan untuk kebaikan pasien pada setap pasien dan meyakinkan pasien sangat
● Accountability mengerti
Perawat harus memberikan pelayanan sesuai dengan (Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan. Penerapan
standar seorang profesional yang dapat dinilai dalam dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 4. Jakarta:
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali Salemba Medika)
12 Fase Berduka

Nn. T (19 tahun) post op Below Knee Amputation ec Compartment Syndrome


Cruris (D). Saat perawat melakukan perawatan luka, pasien masih menangis dan
mengatakan “Andai saja kemarin langsung dibawa ke rumah sakit pasti tidak akan
seperti ini” “Kenapa kemarin harus dibawa ke sangkal putung?”. Perawat
merencanakan pertemuan untuk membantu pasien melewati fase berduka
tersebut. Apa yang sebaiknya direncanakan oleh perawat tersebut?
a. Bantu klien mengerti bahwa marah adalah normal
b. Dengar dengan seksama dan dorong klien untuk bicara tentang perasaannya
c. Beri kesempatan untuk mengungkapkan kesedihannya
d. Beri semangat klien untuk berpartisipasi sebanyak mungkin dalam program
terapi
12 Pembahasan

Pasien masih menangis dan mengatakan “Andai saja kemarin langsung dibawa ke rumah sakit pasti tidak akan
seperti ini” “Kenapa kemarin harus dibawa ke sangkal putung?”. Dalam pernyataan tersebut, pasien mengalami
fase bargaining dimana pasien mengekspresikan rasa penyesalan dengan ditandai kalimat “Andai saja…”.

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan perawat pada fase bargaining antara lain:

● Memberi hiburan dengan mengarahkan segi religi

● Mendengar dengan seksama dan mendorong klien untuk bicara tentang perasaan bersalah dan rasa takut
yang irrasional

● Jika tepat, tawarkan spiritual support

● Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya


13 Komunikasi terapeutik

Berikut ini merupakan tahapan komunikasi yang benar adalah...


a. Idea generation → encoding → transmitting via various channel → decoding →
understanding → responding
b. Idea generation → encoding → transmitting via various channel → decoding →
understanding
c. Idea generation → transmitting via various channel → encoding → decoding →
understanding → responding
d. Idea generation → encoding → transmitting via various channel →
understanding → responding
13 Pembahasan

Tahap-tahap komunikasi:

● Idea generation → munculnya ide

● Encoding → pengolahan ide dalam bentuk gelombang suara/tulisan/kata/kode-kode

● Transmitting via various channel → kode-kode ditransmisikan dalam media oleh


komunikator

● Decoding → pesan yang diterima tersebut diproses dan dipersepsikan oleh komunikan

● Understanding → pemahaman

● Responding → memberi respon


Perawatan Pasien
14
Paliatif

Seorang pasien anak (4 tahun) dengan diangosa Acute Myeloid Leukimia


dijadwalkan untuk kemoterapi 2 minggu sekali. Pasien tersebut berasal dari suatu
desa terpencil sehingga waktu tempuh untuk datang kemoterapi butuh waktu 12
jam. Saat ini keluarga mengeluh sudah tidak ada lagi biaya untuk akomodasi.
Perawat berusaha untuk menghubungi rumah singgah kanker dan NGO terkait
untuk meminta bantuan penyediaan tempat tinggal selama menjalani pengobatan
kemoterapi. Apakah peran perawat yang dijalankan oleh perawat tersebut?
a. Fasilitator
b. Advokat
c. Care giver
d. Case finding
14 Pembahasan

Perawat berusaha untuk menghubungi rumah singgah kanker dan NGO terkait untuk meminta
bantuan penyediaan tempat tinggal selama menjalani pengobatan kemoterapi.

Peran perawat yang sedang dijalankan adalah sebagai advokat. Tugas perawat sebagai
advokat antara lain: bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan
informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (informed consent) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya, mempertahankan dan melindungi hak-hak klien.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien. Seorang pembela klien
adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang
terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.
Penerapan edukasi
15
kesehatan

Seorang perawat puskesmas diajak bekerja sama untuk memberikan edukasi


tentang keselamatan kerja pada pekerja proyek Pembangunan jalan tol sebanyak
150 pekerja. Metode Pendidikan kesehatan yang tepat digunakan pada kasus
tersebut adalah …
a. Bimbingan/penyuluhan
b. Seminar
c. Ceramah
d. Diskusi kelompok
15 Pembahasan

Metode pendidikan kesehatan yang tepat diberikan pada 150 pekerja adalah ceramah.
Metode Pendidikan kesehatan dibedakan menjadi dua:
1. Metode individu → membina perilaku baru atau membina seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku.
● Bimbingan/penyuluhan (guidance and counseling): lebih intensif kontaknya, masalah digali dan diidentifikasi,
klien dibantu dalam menyelesaikan masalah dan secara sukarela dan sadar menerima perubahan perilaku.
● Wawancara/interview: bagian dari bimbingan dan penyuluhan → untuk mengetahui kesadaran dan
pemahaman terkait info yang diberikan, untuk menggali penerimaan terhadap perubahan, dan ketertarikan
terhadap perubahan.
2. Metode kelompok
● Kelompok besar (>15 orang)
• Ceramah: Pendidikan tinggi-rendah, dilakukan secara lisan, mudah dilakukan tapi penerima pasif dan mudah
bosan.
• Seminar: Pendidikan formal menengah ke atas, diberikan oleh ahli/pakar.
● Kelompok kecil (<15 orang)
Diskusi kelompok: diskusi antara pemberi dan penerima informasi untuk mengatasi masalah.
Tindakan terapi
16
komplementer

Berikut ini adalah ruang lingkup terapi komplementer, kecuali …


a. Intervensi tubuh dan pikiran
b. Pengobatan farmakologi dan biologi
c. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan
d. Asuhan yang komprehensif
16 Pembahasan

Ruang lingkup terapi komplementer terdiri dari:

a. Intervensi tubuh dan pikiran (hipnoterapi, meditasi, penyembuhan spiritual, yoga, doa,
biofeedback, terapi relaksasi)

b. Sistem pelayanan pengobatan alternatif (akupuntur, akupressur, ayurveda, naturopati,


hoemopati, aromaterapi)

c. Cara penyembuhan manual (chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat
urut)

d. Pengobatan farmakologi dan biologi (jamu, herbal, gurah)

e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan (diet makro nutrient, diet mikro
nutrient)

f. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan (terapi ozon, hiperbarik)


Tindakan terapi
17
komplementer

Serangkaian teknik untuk mengendalikan respon tubuh yang tidak terkendali


dengan bantuan alat pembaca suhu tubuh, pendeteksi gelombang otak, dan
pembaca ketegangan otot disebut dengan...
a. Akupuntur
b. Biofeedback
c. Ayurveda
d. Homeopati
17 Pembahasan

● Akupuntur → terapi pengobatan tradisional dari Tiongkok, Cina yang menyisipkan jarum ke
kulit pada titik-titik tertentu.

● Biofeedback → serangkaian teknik untuk mengendalikan respon tubuh yang tidak


terkendali dengan bantuan alat pembaca suhu tubuh, pendeteksi gelombang otak, dan
pembaca ketegangan otot

● Ayurveda → keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa

● Homeopati → terapi dari Jerman dengan memulihkan tubuh secara alami terhadap
penyakit
Tindakan terapi
18
komplementer

Tn. M (52 tahun) didiagnosa menderita Ca peritoneum post wide excise dan
kemoterapi. Namun saat ini, pasien masih sering mengeluh kesakitan dan hanya
mereda dengan anti-nyeri golongan narkotik. Mengetahui hal tersebut, terapi
komplementer apakah yang tepat dilakukan oleh perawat tersebut?
a. EFT (Emotional Freedom Techniques)
b. Guided imagery therapy
c. Hypnoteraphy
d. akupuntur
18 Pembahasan

Tn. M (52 tahun) didiagnosa menderita Ca peritoneum post wide excise dan kemoterapi.
Pasien masih sering mengeluh kesakitan dan hanya mereda dengan anti-nyeri golongan
narkotik.

Masalah keperawatan → nyeri. Tindakan komplementer untuk mengurangi nyeri yang paling
tepat → akupuntur.

Akupuntur → terapi pengobatan tradisional dari Tiongkok, Cina yang menyisipkan jarum ke
kulit pada titik-titik tertentu.

Berikut ini adalah indikasi tindakan akupuntur diantaranya migrain, nyeri kronis, insomnia,
meningkatkan pemulihan kanker dan efek kemoterapi, mencegah penurunan kehilangan fungsi
kognitif, kehamilan (menyeimbangkan hormon, menurunkan kecemasan, mengurangi rasa
sakit), melahirkan (sebelum bayi lahir mengurangi nyeri, memperlancar persalinan), pasca
melahirkan (membangun suasana hati, mengurangi ketegangan, dan menurunkan depresi).
Tindakan terapi
19
komplementer

Berikut ini yang bukan merupakan tindakan komplementer pada ruang lingkup
mind and body interventions …
a. Hipnoterapi
b. Meditasi
c. Homeopati
d. Yoga
19 Pembahasan

Ruang lingkup terapi komplementer terdiri dari:

a. Intervensi tubuh dan pikiran (hipnoterapi, meditasi, penyembuhan spiritual, yoga, doa,
biofeedback, terapi relaksasi)

b. Sistem pelayanan pengobatan alternatif (akupuntur, akupressur, ayurveda, naturopati,


hoemopati, aromaterapi)

c. Cara penyembuhan manual (chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat
urut)

d. Pengobatan farmakologi dan biologi (jamu, herbal, gurah)

e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan (diet makro nutrient, diet mikro
nutrient)

f. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan (terapi ozon, hiperbarik)


20 Masalah keperawatan

Seorang laki-laki (45 tahun) dating ke IGD RS karena sesak nafas dan didiagnosis
CHF. Pasien mengeluh sesak nafas, cepat lelah saat dan jantung berdebar saat
beraktivitas ringan. Hasil pengkajian: terdapat edema perifer pada kedua tungkai
bawah, HR 130 x/menit, RR 26 x/menit, CRT >2 detik, TD 160/90 mmHg, EKG
menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri tunggal. Apakah masalah
keperawatan prioritas dalam kasus tersebut?
a. Ketidakefektifan pola nafas
b. Penurunan curah jantung
c. Risiko intoleransi aktivitas
d. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
20 Pembahasan

Tanda Mayor :

a. Data Objektif

terdapat edema perifer pada kedua tungkai bawah, HR 130 x/menit, RR 26 x/menit, CRT >2
detik, TD 160/90 mmHg, EKG menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri tunggal

b. Data subjektif

● Pasien mengeluh sesak nafas, cepat lelah saat dan jantung berdebar saat beraktivitas
ringan

Masalah keperawatan pada kasus tersebut adalah penurunan curah jantung. Penurunan curah
jantung didefinisikan sebagai ketidakadekuatan volume darah yang dipompa oleh jantung
untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Triase dalam gawat
21
darurat

Pada suatu IGD RS kedatangan 4 orang pasien secara bersamaan. Pasien A datang
dengan penurunan kesadaran, riwayat KLL, cedera kepala sedang, GCS 7, terdapat
tanda fraktur maksilofacial. Pasien B datang dengan keluhan sesak nafas
memberat saat digunakan beraktivitas HR 120 x/menit, TD 160/100 mmHg. Pasien
C datang dengan keluhan lemas, GDS 480 mg/dl, mulut terasa kering, dan akral
dingin. Pasien D datang riwayat jatuh dari pohon setinggi 5 meter sensasi
perabaan menurun, kaki kiri tidak bisa diangkat, pulsasi ekstremitas menurun
mendadak. Berdasarkan kasus tersebut, pasien manakah yang menjadi prioritas
untuk ditangani terlebih dahulu?
a. Pasien A
b. Pasien B
c. Pasien C
d. Pasien D
21 Pembahasan

Pasien Kategori Respon Deskripsi


A Kategori Segera, penilaian dan Kondisi mengancam nyawa jika tidak segera diintervensi seperti henti
1 tatalaksana diberikan jantung henti nafas, sumbatan ja;an napas mendadak, RR <10x/menit,
secara simultan distress pernapasan berat, TD sistol <80, tidak berespon
B Kategori Penilaian dan Kondisi potensi bahaya dimana pengobatan harus diberikan dalam waktu
3 tatalaksana dapat 30 menit untuk mencegah perburukan. Nyeri sedang harus diatasi dalam
dilakukan dalam 30 menit. Contoh: sesak napas saturasi 90-95%, muntah dengan
waktu 30 menit dehidrasi, nyeri sedang, hipertensi berat dll
C Kategori Penilaian dan Risiko mengancam nyawa, dapat memburuk dengan cepat seperti pasiem
2 tatalaksana diberikan STEMI, keracunan, nyeri hebat skala 7-10
secara simultan
dalam waktu 10
menit
D Kategori Penilaian dan Kondisi potensi bahaya dimana pengobatan harus diberikan dalam waktu
3 tatalaksana dapat 30 menit untuk mencegah perburukan. Nyeri sedang harus diatasi dalam
dilakukan dalam 30 menit. Contoh: sesak napas saturasi 90-95%, muntah dengan
waktu 30 menit dehidrasi, nyeri sedang, hipertensi berat dll
Triase dalam gawat
22
darurat

Suatu daerah mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami yang
mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan bangunan. 1 jam setelahnya, tenaga
medis dari rumah sakit X segera diterjunkan ke lokasi kejadian. Perawat melakukan
evakuasi di jalan dan menemukan beberapa korban yang masih hidup. Manakah
yang harus pertama kali ditolong?
a. Korban sadar dengan fraktur tertutup area humerus, radius, dan ulna sinistra
b. Korban sadar merintih kesakitan dengan luka robek akibat naik ke pohon
c. Korban yang mengalami fraktur maksilofacial dan menangis histeris
d. Korban yang mengalami fraktur terbuka regio intertrochanter femur dan
perdarahan area kepala
22 Pembahasan

Perawat menentukan korban mana yang harus diberikan pertolongan terlebih dahulu. Pertama
yang harus dilakukan adalah memilih korban yang masih hidup dan dalam keadaan yang
mengancam nyawa seperti terjadinya perdarahan hebat
Triase dalam gawat
23
daruratsebuah kecelakaan di salah satu wahana fantasi di kota X.
Suatu hari terjadi
petugas kesehatan di taman fantasi segera dating untuk melihat ke lokasi
kejadian. Terdapat 5 korban dari kejadian tersebut.
A. Laki-laki 10 tahun menangis dan mengeluh nyeri pada bagian bahu kanan dan
siku kanan tampak bengkak
B. Laki-laki 16 tahun tidak sadarkan diri, terdapat fraktur terbuka dan perdarahan
bagian femur
C. Wanita 7 tahun menangis histeris dan luka robek di bagian lutut kanan
D. Wanita 15 tahun mengeluh nyeri di bagian punggung, terdapat laserasi di dahi,
dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya
bagaimanakah mekanisme urutan pertolongan korban diurutkan dari korban yang
harus mendapatkan pertolongan pertama kali?
a. Korban B – A – C – D
b. Korban B – D – A – C
c. Korban B – D – C – A
d. Korban B – A – D – C
23 Pembahasan

Perawat menentukan korban mana yang harus diberikan pertolongan terlebih dahulu. Pertama
yang harus dilakukan adalah memilih korban yang masih hidup dan dalam keadaan yang
mengancam nyawa seperti terjadinya perdarahan hebat
Tindakan keperawatan
24
gawat darurat

Seorang wanita (18 tahun) datang ke IGD dengan keluhan nyeri kaki bawah. Pasien
riwayat jatuh dari tangga dan dibawa ke sangkal putung. Hasil pengkajian
menunjukkan adanya tanda-tanda compartment syndrome. Berikut ini adalah
tanda-tanda compartment syndrome kecuali …
a. Pulselessness
b. Paralysis
c. Parathesis
d. Functio laesa
24 Pembahasan

Berikut ini adalah 5 tanda compartment syndrome:

● Pain → nyeri

● Paralysis → lumpuh/ kelemahan

● Parathesis → kesemutan

● Pulselessness → denyut nadi lemah

● Pallor → pucat
Tindakan keperawatan
25
gawat darurat

Seorang perawat UGD menerima pasien laki-laki (35 tahun) riwayat KLL, datang ke
IGD dengan penurunan kesadaran dan fraktur terbuka area pelvic sinistra. Hasil
pengkajian: frekuensi napas 30 x/menit, akral teraba dingin, CRT >3 detik, nadi 110
x/menit dan teraba lemah, tekanan darah 80/50 mmHg, GCS sopor. Berapakah
perkiraan kehilangan darah pasien tersebut?
a. 500 cc
b. 750 cc
c. 1000 cc
d. 1500 cc
25 Pembahasan

Perkiraan kehilangan darah pada fraktur pelvic → 500 cc

Perkiraan kehilangan darah pada fraktur femur (satu sisi kaki) → 750 – 1000 cc
Tindakan keperawatan
26
gawat darurat

Seorang perempuan (27 th) dilarikan ke IGD RS karena dibegal saat perjalanan
pualng. Pasien mengeluh nyeri dada. Hasil pengkajian: terdapat luka terbuka di
dada kanan, perkusi hipersonor, distensi vena jugularis, suara nafas hilang pada
sisi kanan, dan trakea bergeser ke kiri. Apakah tindakan keperawatan yang perlu
segera dilakukan pada pasien?
a. Pemasangan penutup luka dengan kassa eksklusif tiga sisi
b. Pemberian oksigenasi yang adekuat
c. Resusitasi cairan
d. Pemasangan respirator pada pasien
26 Pembahasan

Pasien mengeluh nyeri dada. Hasil pengkajian: terdapat luka terbuka di


dada kanan, perkusi hipersonor, distensi vena jugularis, suara nafas hilang
pada sisi kanan, dan trakea bergeser ke kiri
Berdasarkan data fokus yang disebutkan pasien mengalami open
pneumothoraks. Tindakan keperawatan segera yang harus dilakukan
adalah pemasangan penutup luka dengan kassa eksklusif steril 3 sisi
dilanjutkan dengan pemasangan WSD.
Tindakan keperawatan
27
gawat darurat

Seorang laki-laki (40 tahun) dilarikan ke IGD rumah sakit setelah ditemukan tidak
sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan: perkursi hipersonor, trakea bergeser ke
kanan, terdapat distensi vena jugularis, terdapat jejas pada dada kiri, HR 130
x/menit. Pasien merintih dan mengeluh kesakitan serta sesak nafas yang berat.
Pasien dicurigari mengalami tension pneumothorax kiri dan akan segera dilakukan
tindakan needle thoracosintensis dengan dilanjutkan pemasangan WSD.
Dimanakan lokasi dekompresi needle thoracosintesis yang harus dilakukan?
a. Mid axilla dextra
b. Mid axilla sinistra
c. ICS II mid clavicula
d. ICS V mid clavicula
27 Pembahasan

● Pasien dicurigai mengalami tension pneumothorax


● Tindakan darurat yang harus segera dilakukan adalah needle thoracosintensis
dengan dekompresi menggunakan jarum besar di ICS II Mid clavicula.
● Needle thoracosintesis bertujuan untuk mengubah tension pneumothorax
agar udara di cavum pleura keluar sehingga paru-paru dapat mengembang
kembali.
Tindakan keperawatan
28
gawat darurat

Seorang laki-laki (35 tahun) dirawat di ruang bedah dengan luka bakar akibat
kebakaran gedung. Hasil pengkajian : tampak luka bakar di daerah dada dan perut,
wajah dan leher depan, lengan kiri bagian depan, kaki kiri bagian depan, dan
perineum. Berat badan pasien 60 kg. Berapakah total kebutuhan cairan pasien
tersebut selama 24 jam?
a. 4320 cc
b. 8640 cc
c. 4.440 cc
d. 8.880 cc
28 Pembahasan

Rule of Nine :
Presentase luka bakar pada kasus :
● dada dan perut + wajah dan leher
depan + lengan kiri bagian depan +
kaki kiri bagian depan + perineum
● 18% + 4,5% + 4,5% + 9% + 1%
● 37%
Kebutuhan cairan pada 24 jam
= 4 x presentase luka bakar x kgBB
= 4 x 37 x 60
= 8.880 cc
Tindakan keperawatan
29
gawat darurat

Seorang laki-laki (6 tahun) dirawat di ruang bedah dengan luka bakar akibat
kebakaran rumah. Hasil pengkajian: tampak luka bakar di area wajah, dada dan
perut, tangan kanan, dan kaki kanan. Berapakah presentase luka bakar pasien
tersebut?
a. 45%
b. 49,5%
c. 36%
d. 40,5%
29 Pembahasan

Presentase luka bakar pada anak:


● Wajah ➔ 9%
● Dada dan perut ➔ 18%
● Tangan kanan ➔ 9%
● Kaki kanan ➔ 13,5%

Total derajat luka bakar ➔ 49,5%


Tindakan keperawatan
29
kritis

Seorang laki-laki (47 tahun) mengalami kecelakaan lalu lintas dan tidak sadarkan
diri. Hasil pengkajian: nadi teraba, nafas lemah, terdapat perdarahan di kepala,
terdapat tanda-tanda fraktur maksilofacial, dan terdengar suara gurgling. Setelah
melakukan aman diri, bagaimanakah cara perawat melakukan pembebasan jalan
nafas pada laki-laki tersebut?
a. Head tilt
b. Chin lift
c. Head tilt - chinlift
d. Jaw trust
29 Pembahasan

Hasil pengkajian: nadi teraba, nafas lemah, terdapat perdarahan di kepala,


terdapat tanda-tanda fraktur maksilofacial, dan terdengar suara gurgling.
Terdapat tanda-tanda cedera cervical sehingga Teknik pembebasan jalan nafas
yang paling tepat adalah jaw trust.
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras.
Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan.
Tidak ada kemudahan tanpa doa.”
Ridwan Kamil

Anda mungkin juga menyukai